Selasa, 27 September 2022

Penduan Lengkap Pemijahan Belut Bagi Pemula 100 Persen Berhasil

 Penduan Lengkap Pemijahan Belut Bagi Pemula 100 Persen Berhasil

Gambar Belut Siap Melakukan Pemijahan

SAUNG TERNAK MANDIRI – Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Tapi berbeda dengan jenis ikan lain, belut dapat hidup dalam lumpur dengan sedikit air karena belut memiliki dua sistem pernapasan.

Jenis belut yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah belut sawah atau Monopterus Albus dan juga belut rawa atau Synbranchus Bengalensis. Perbedaan belut sawah antara belut rawa yang paling mencolok adalah belut sawah memiliki tubuh yang pendek dan gemuk, sedangkan belut rawa memiliki tubuh yang lebih panjang dan ramping.

Terdapat 2 segmen dalam usaha budidaya belut yaitu pembibitan dan pembesaran. Pembibitan memiliki tujuan untuk menghasilkan anakan, sedangkan pembesaran memiliki tujuan untuk menghasilkan belut ukuran siap konsumsi. Kali ini kita akan membahas tentang cara memijahkan belut, simak dengan seksama dan teliti, namun Sebelumnya dukung Channel Griyo Tani Indonesia dengan menekan tombol Subscribe, Like, Share, dan tentunya Berkomentar, untuk kemajuan channel griyo tani indonesia, Selamat Menyaksikan.

Cara Memijahkan Belut

Pemijahan belut bisa dilakukan di kolam buatan, namun tetap dengan cara alami yaitu mengondisikan kolam seperti habitat aslinya.

Pemilihan Indukan Belut

Indukan yang digunakan untuk pemijahan sebaiknya memiliki kualitas yang baik. Ciri-ciri indukan belut yang baik yaitu :

  • Berumur 3-5 bulan
  • Lincah dan gesit
  • Kulit mulus tidak ada luka
  • Berpostur keras

Cara membedakan belut jantan dan betina dapat dilihat dari ciri-ciri mereka. Ciri-ciri belut jantan dan betina, yaitu :

Belut betina memiliki kepala runcing, panjang tubuh kurang dari 30 cm, ekor lancip dan umur tidak sampai 7 bulan. Selain itu, ukuran tubuhnya agak gempal dibanding dengan belut jantan.

Sedangkan, belut jantan memiliki kepala tumpul, panjang tubuhnya lebih dari 30 cm, ekor kurang lancip dan umur lebih dari 7 bulan serta bentuk tubuhnya lebih ramping dibanding dengan betina.

Persiapan Kolam Pembenihan Belut

Kolam ini dibuat mirip dengan habitat alaminya yaitu terdapat lumpur sebagai tempat belut memijah dengan luas 1 m². Kolam yang digunakan dapat berupa kolam tembok.

Pada bagian dasar kolam diberi jerami setebal 20 cm, lalu cacahan gedebok pisang setebal 6 cm dan juga pupuk kompos setebal 20-25 cm. Selanjutnya tambahkan lumpur sawah atau lumpur rawa setebal 10-15 cm. Kemudian beri air sedalam 5 cm dan tambahkan eceng gondok.

Kolam Pendederan

Kolam ini digunakan untuk memelihara larva belut hasil pemijahan. Kolam ini dapat berupa kolam tembok dan air mengalir dengan kedalaman air cukup 5 cm.

Kolam Pembesaran

Kolam pembesaran dibuat sama dengan kolam indukan, pemijahan dan juga pendederan. Hanya saja padat tebarnya berbeda. Padat tebar belut disetiap kolam yaitu :

  • Indukan 6 ekor/m²
  • Pemijahan 3 ekor/m²
  • Pendederan 500 ekor/m²
  • Pembesaran 50-100 ekor/m²

Cara Pemijahan Belut

Belut meletakkan telur-telurnya di dalam gelembung-gelembung udara yang sudah diciptakan oleh pejantan. Selain gelembung, pejantan juga akan membuat sarang yang berbentuk huruf “U”, kedua lubang sarang saling berhubungan. Proses pemijahan belut bisa dilakukan di dalam wadah tertutup. Anda bisa menggunakan tanaman air seperti eceng gondok atau anyaman bambu sebagai penutup.

Persentase keberhasilan proses pemijahan belut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitar. Oleh karena itu, lokasi Kolam pemijahan harus jauh dari kebisingan dan lalu lalang orang agar belut tidak merasa terganggu.

Tahap awal pemijahan adalah pembuatan sarang atau lubang oleh induk jantan. Setelah lubang sudah selesai dibuat, biasanya belut akan diam selama beberapa hari. Setelah belut merasa aman dari gangguan, belut jantan akan mengeluarkan gelembung busa ke atas permukaan air tepat di atas lubang.

Gelembung yang dibuat pejantan akan menarik perhatian belut betina sehingga mau mengeluarkan telur dan meletakkannya pada gelembung tersebut. Setelah telur menempel pada gelembung-gelembung tersebut, pejantan akan membuahi telur dengan spermanya.

Setelah dibuahi, belut jantan akan menghisap telur yang sudah dibuahi ke dalam mulutnya, kemudian telur tersebut diletakkan ke dalam sarang atau lubang pemijahan yang sudah dibuat. Selanjutnya, belut akan keluar dari lubang yang satunya lagi agar telur yang berada di dalam lubang tidak terganggu.

Satu ekor belut betina umumnya bisa menghasilkan 100—200 butir telur, bergantung pada usia dan ukuran induk. Namun, hanya 50—70 persen telur yang bisa menetas. Dari seluruh telur yang menetas, hanya 50—70 persen telur belut yang mampu bertahan sampai seukuran 5 cm.

Umumnya, telur belut akan menetas dalam kurun waktu 8—15 hari setelah pemijahan terjadi. Lamanya penetasan dipengaruhi oleh suhu, pH, atau hama yang berada di dalam wadah pemijahan.

Induk betina yang sudah melakukan pemijahan akan memasuki masa transisi atau perubahan kelamin dari betina ke jantan. Pada masa ini induk menjadi sangat agresif dan sangat lapar. Induk bisa memakan anak-anaknya yang baru menetas. Oleh karena itu, induk betina harus segera dipindahkan ke bak penampungan induk.

Proses Pemijahan Indukan Belut

Proses pemijahan dilakukan dalam kolam seluas 1 m². Dalam kolam diisi 2 belut betina dan 1 belut jantan. Berikut cara selengkapnya:

Masukkan indukan ke dalam kolam, lalu jaga kualitas air dan ketersediaan pakan. Jangan lupa, berikan kakaban di permukaan kolam. Belut tidak diketahui kapan kawin, jika pemijahan telah dilakukan maka ada tanda berupa busa putih di permukaan air.

Apabila sampai 1 minggu tidak ada busa putih, ganti pasangan indukan. Setelah muncul busa putih, maka dalam kurun waktu 5 hari telur akan menetas menjadi larva. Segera Ambil larva dan masukkan ke dalam kolam pendederan.

Pemeliharaan Larva Belut

Pemeliharaan larva belut dilakukan pada kolam pendederan. Larva belut masih kecil ini mempunyai sifat kanibal dan berbahaya jika asupan pakan tidak terpenuhi. Maka, pemberian pakan tepat waktu. Pemberian pakan tersebut sedikit tapi dalam frekuensi lebih banyak yaitu sekitar 5-7 kali sehari.

Pakan yang diberikan untuk larva berumur 1-3 hari yaitu kuning telur yang telah direbus. Sedangkan pakan yang diberikan untuk larva yang berumur 4-30 haru yaitu cacing sutra dan setelah berumur 1 bulan keatas dipindahkan ke kolam pembesaran diberi pakan berupa cacing tanah.

Demikian artikel tentang”Penduan Lengkap Cara Memijahkan atau Pemijahan Belut Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

Produk Pertanian :
PGPR                                    Harga    Rp. 25.000/Liter
Fish Amino Acids                 Harga    Rp. 25.000/½Liter
Brown Rice Vinegar             Harga    Rp. 50.000/Liter
Coryn Bacteria                      Harga    Rp. 30.000/½Liter
Bio-Pestisida                         Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Polymixa                        Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Tricoderma                     Harga    Rp. 50.000/Kg
Mikoriza                                Harga    Rp. 50.000/Kg
Waiting Agen                         Harga    Rp. 30.000/Liter
Madam Sulfur                        Harga    Rp. 30.000/Liter

Peternakan :
Probiotik EXTRA 99 PLUS     Rp. 20.000/Liter
Oriental Herbal Nutrien            Rp. 25.000/Liter
Dekomposer EXTRA 88           Rp. 25.000/liter
Enzim                                        Rp. 30.000/Liter
Desinfektan                                Rp. 20.000/Liter


CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 

Kontak Person


WhatsApp Messenger 

Facebook 

 Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri

0 Comments:

Posting Komentar