Penyakit Tetelo (Newcastle Disease) pada Ayam: Gejala, Pencegahan dan Pengobatan

Penyakit Tetelo (Newcastle Disease) pada Ayam: Gejala, Pencegahan dan Pengobatan

Penyakit Tetelo (Newcastle Disease) pada Ayam: Gejala, Pencegahan dan Pengobatan

Panduan lengkap untuk peternak: kenali tanda, pahami cara penularan, terapkan vaksinasi dan biosekuriti, serta pelajari solusi herbal dan probiotik.

Keyword: penyakit tetelo, newcastle disease, vaksin ND
Ayam di kandang
Ditulis oleh CV. Griya Tani • Diperbarui:

Ringkasan Singkat

Penyakit Tetelo atau Newcastle Disease (ND) adalah penyakit virus yang menyerang unggas—terutama ayam pedaging dan petelur. NDV (Newcastle Disease Virus) termasuk keluarga Paramyxoviridae dan dikenal karena kemampuan penularannya yang cepat serta potensi mortalitas yang tinggi. Artikel ini disusun untuk membantu peternak memahami gejala, cara penularan, pencegahan (vaksin dan biosekuriti), perawatan, serta opsi herbal dan probiotik yang dapat mendukung kesehatan ternak.


Sejarah Singkat Penyakit Tetelo

Penyakit pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1926 oleh Kreneveld. Karena gejala mirip pes ayam, penyakit ini dinamakan awalnya pseudovogelpest. Pada 1927, Doyle mencatat kasus serupa di Newcastle upon Tyne (Inggris) sehingga penyakit ini kemudian dikenal sebagai Newcastle Disease. Sejak itu ND menyebar ke seluruh dunia dan menjadi tantangan besar bagi industri peternakan unggas.

Apa Itu Penyakit Tetelo (Newcastle Disease)?

ND adalah penyakit menular akut pada unggas yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, pencernaan, dan saraf. Gejala dan tingkat keparahan bergantung pada strain virus, usia ternak, dan kondisi kesehatan umum ayam.

Penyebab dan Karakteristik Virus

  • Virus: Newcastle Disease Virus (NDV) — RNA beruntai tunggal.
  • Famili: Paramyxoviridae.
  • Mudah bermutasi, sehingga muncul beberapa genotype dan strain.
  • Tahan di lingkungan lembap; sensitif terhadap panas, sinar matahari, dan desinfektan.

Jenis-jenis Strain ND (Velogenik, Mesogenik, Lentogenik)

Untuk tujuan klinis, strain biasanya dibagi menjadi tiga kelompok:

Velogenik

Strain paling virulen; mortalitas tinggi (bisa mendekati 100%).

Mesogenik

Tingkat sedang; gejala pernapasan dan reproduksi terganggu.

Lentogenik

Ringan; sering dipakai sebagai strain vaksin.

Gejala Penyakit Tetelo

Gejala dapat muncul perlahan atau tiba-tiba. Waspadai tanda-tanda berikut:

  • Nafsu makan menurun, lesu, bulu kusam.
  • Diare berwarna hijau atau coklat kehijauan.
  • Gangguan pernapasan: batuk, bersin, megap-megap.
  • Gangguan saraf: tremor, kejang, berjalan berputar (tortikolis).
  • Penurunan produksi telur dan cangkang tipis.
  • Lesi pada mata, paruh, dan kaki.

Catatan: Pada strain velogenik, kematian dapat terjadi dalam 3–7 hari setelah gejala muncul.

Cara Penularan

Penularan ND sangat efisien dan terjadi lewat beberapa jalur:

  1. Kontak langsung antar unggas.
  2. Peralatan kandang, pakan, dan air yang terkontaminasi.
  3. Pakaian dan sepatu peternak yang membawa virus.
  4. Burung liar (carrier) dan hewan vektor lainnya.
  5. Aerosol/udara pada jarak terbatas.

Dampak Ekonomi dan Peternakan

Serangan ND menyebabkan: kematian massal, penurunan produksi telur, biaya perawatan meningkat, dan hilangnya nilai bibit unggul. Peternak kecil dapat mengalami kerugian hingga bangkrut jika wabah tidak cepat dikendalikan.

Cara Mencegah Penyakit Tetelo

Pencegahan adalah strategi utama. Rangkaian tindakan yang direkomendasikan:

1. Vaksinasi

Vaksin ND adalah cara paling efektif. Rekomendasi umum:

  • Ayam broiler: vaksin awal pada umur 4–7 hari (sesuai protokol lokal).
  • Ayam petelur: vaksin primer + booster sesuai jadwal (contoh: 4 hari, 21 hari, 6 minggu, dan booster saat mendekati produksi).
  • Gunakan vaksin yang sesuai kondisi epidemiologis setempat dan petunjuk produsen.

2. Kebersihan dan Biosekuriti

  • Bersihkan kandang, ganti alas kandang, dan gunakan desinfektan secara teratur.
  • Pastikan ventilasi baik dan sinar matahari masuk ke kandang.
  • Terapkan pengendalian akses: alas kaki khusus, ruang ganti, pembatas pengunjung.

3. Isolasi dan Karantina

Segera pisahkan unggas yang menunjukkan gejala. Karantina ayam baru selama minimal 2 minggu sebelum dicampurkan ke kandang utama.

4. Nutrisi dan Imunitas

Pakan seimbang, probiotik, dan suplemen vitamin penting untuk menjaga fungsi imun dan mempercepat pemulihan jika ada infeksi.

Cara Mengobati Ayam yang Terinfeksi

Hingga kini belum ada obat antiviral komersial yang dapat membasmi NDV sepenuhnya. Oleh karena itu perawatan suportif dan pengelolaan infeksi sekunder menjadi fokus:

  • Isolasi ayam sakit secara ketat.
  • Antibiotik hanya untuk infeksi sekunder (oleh dokter hewan).
  • Vitamin, elektrolit, dan nutrisi untuk mendukung stamina.
  • Perbaiki kondisi kandang: ventilasi, kehangatan, dan kebersihan.

Opsi Herbal dan Probiotik (Pendukung)

Banyak peternak memanfaatkan ramuan herbal fermentasi dan probiotik sebagai pelengkap pencegahan dan perawatan. Contoh bahan herbal yang sering digunakan:

  • Kunyit (antiinflamasi, meningkatkan nafsu makan).
  • Temulawak dan temuireng (memperkuat imun).
  • Bawang putih (antimikroba alami).
  • Kapulaga dan kayu manis (menunjang kesehatan pernapasan).

Contoh resep fermentasi herbal (prinsip): haluskan bahan, campurkan gula aren dan brown rice vinegar, lalu fermentasi 7–14 hari. Dosis: berikan dalam air minum dengan takaran yang wajar atau sesuai uji lapangan.

Jadwal Vaksinasi (Referensi Praktis)

Berikut contoh jadwal vaksinasi sederhana — sesuaikan dengan anjuran dinas pertanian setempat atau dokter hewan:

Jenis Unggas Usia Vaksin Keterangan
Ayam Broiler 4–7 hari Vaksin ND hidup (lentogenik) Vaksinasi awal saat DOC
Ayam Petelur 4 hari, 21 hari, 6 minggu, Booster Vaksin hidup + inaktif (booster) Ikuti protokol kandang dan kondisi epidemi lokal
Puyuh 4–7 hari, booster sesuai kebutuhan Vaksin ND khusus puyuh Perhatikan dosis dan metode pemberian

Catatan: Jadwal ini bersifat umum. Konsultasikan ke dokter hewan setempat untuk protokol yang tepat.

Studi Kasus & Fakta Lapangan

Pada wabah awal di Jawa tahun 1926, penyebaran ND berlangsung cepat, dari Jawa Barat hingga Surabaya hanya dalam waktu satu bulan. Kasus tersebut termasuk genotipe yang bersifat neurotropik—menyebabkan ayam berputar-putar hingga mati. Nama lokal "Tetelo" muncul karena perilaku ayam yang tampak seperti orang gila (dalam bahasa Jawa: tetelo).

Produk Rekomendasi (Sebagai Pelengkap)

Sebagai pelengkap pencegahan dan pemulihan, beberapa produk yang biasa digunakan oleh peternak antara lain:

  • Probiotik EXTRA 99 PLUS — dukungan pencernaan & kekebalan.
  • Oriental Herbal Nutrien — ramuan herbal fermentasi untuk imun.
  • Dekomposer EXTRA 88 — pengelolaan limbah kandang.
  • Desinfektan Kandang (organik) — kebersihan lingkungan kandang.

Catatan: Produk ini bersifat pelengkap. Vaksinasi dan biosekuriti tetap menjadi prioritas utama.

Kesimpulan

Penyakit Tetelo (Newcastle Disease) tetap menjadi ancaman serius bagi peternak unggas. Pencegahan melalui vaksinasi, penerapan biosekuriti yang ketat, serta dukungan nutrisi dan produk probiotik/herbal merupakan strategi paling efektif untuk meminimalisir risiko. Tindakan cepat saat terdeteksi kasus akan menentukan seberapa besar kerugian yang mungkin dialami peternak.

CV. GRIYA TANI • Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet, Kab Demak, Jawa Tengah 59573

Kontak: WhatsApp • Facebook • Untuk konsultasi teknis dan jadwal vaksinasi, hubungi dokter hewan setempat.

Produk Unggulan
  • Probiotik EXTRA 99 PLUS
  • Oriental Herbal Nutrien
  • Dekomposer EXTRA 88
  • Desinfektan Kandang
Kontak Cepat

Hanief Miftahul Huda
WhatsApp: klik untuk chat

© 2025 CV. Griya Tani. Semua hak dilindungi.
Template: Bootstrap 5.2 • SEO friendly

0 Comments:

Posting Komentar