Sabtu, 22 Februari 2025

Kenapa Daging Wagyu Sangat Mahal? Proses Ternak & Rahasia Kualitasnya!

Kenapa Daging Wagyu Sangat Mahal? Proses Ternak & Rahasia Kualitasnya


Halo! Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, harga daging sapi masih terjangkau untuk dikonsumsi setiap bulan. Namun, hanya sedikit dari Anda yang mungkin mampu membeli daging sapi Jepang yang dikenal dengan nama Wagyu.

Daging ini berasal dari 400 ekor sapi utama yang diproduksi di Jepang dan terkenal karena warnanya, pola marbling pada daging, serta rasa menteganya yang khas. Wagyu berkualitas tinggi seperti yang diproduksi oleh Aldina bisa mencapai harga fantastis hingga 431 juta rupiah!

Lalu, apa yang membuat daging ini begitu mahal? Bagaimana proses peternakannya? Kita akan membahasnya di liputan kali ini! Jangan lupa, ini juga merupakan bagian dari permintaan teman-teman yang sudah menulis di kolom komentar.

Apa Itu Wagyu?

Secara harfiah, Wagyu berarti "sapi Jepang" dan umumnya mengacu pada empat ras utama sapi yang dikembangkan untuk memiliki daya tahan fisik tinggi. Hal ini membuat mereka memiliki lebih banyak sel lemak intramuskular. Lemak ini tersebar merata di dalam daging, menghasilkan pola marbling yang indah dan tekstur yang lembut. Untuk menjaga kualitasnya, pemerintah Jepang mengatur produksi Wagyu dengan sangat ketat. Penilaian Wagyu didasarkan pada dua faktor utama: jumlah daging yang dapat dihasilkan dan pola marbling pada daging. Bahkan, daging Wagyu dibagi menjadi lima kategori kualitas yang disertifikasi untuk dijual di Jepang. Semakin tinggi grade-nya, semakin mahal harga jualnya. 

Bagaimana Sebenarnya Peternakan Wagyu?

Teknik beternak sapi Wagyu berbeda-beda tergantung peternak dan lokasi peternakan. Salah satu mitos terkenal adalah bahwa sapi-sapi ini dipijat setiap hari dan diberi minuman bir. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar.

Seperti peternakan sapi pada umumnya, peternakan Wagyu di Jepang dibagi menjadi dua jenis: peternakan pembibitan dan peternakan penggemukan. Kisah sapi Wagyu dimulai dari peternakan pembibitan, di mana pemilihan induk sapi dilakukan melalui sistem seleksi yang ketat. Selama masa kehamilan, sapi dipantau secara intensif dan diberikan makanan khusus untuk memastikan anak sapi yang dilahirkan memiliki kualitas terbaik sebagai calon penghasil daging Wagyu unggulan.

Setelah lahir, anak sapi dirawat hingga usia sekitar 10 bulan sebelum akhirnya dijual dalam lelang ternak kepada peternak penggemukan. Pada tahap ini, harga jualnya bisa meningkat hingga 40 kali lipat dari harga pembelian saat masih berusia 10 bulan.

Proses Penggemukan

Sapi Wagyu yang dipelihara untuk penggemukan ditempatkan dalam kandang semi-terbuka dengan sirkulasi udara yang baik, memberikan suasana tenang dan segar khas pegunungan agar mereka terhindar dari stres.

Lantai kandang biasanya dilapisi sekam untuk mengurangi bau dan sekaligus menjadi bahan pembuatan kompos. Limbah ini kemudian dimanfaatkan untuk pertanian padi di sekitar peternakan, sementara jerami dari hasil pertanian digunakan sebagai pakan sapi. Sistem ini menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.

Perawatan kebersihan sapi juga sangat diperhatikan, mulai dari rutin dimandikan hingga pemotongan kuku sapi. Dalam proses penggemukan, sapi Wagyu diberi pakan khusus yang mengandung serat dan konsentrat energi tinggi, seperti gandum, beras, dan jerami. Mereka diberi makan tiga kali sehari selama hampir dua tahun hingga mencapai sekitar 50% kandungan lemak.

Yang menarik, pakan Wagyu tidak boleh mengandung antibiotik dan hormon pertumbuhan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan cita rasa asli daging Wagyu. Warna, tekstur, dan pola marbling menjadi faktor utama dalam menentukan kualitas daging. 

Selama proses ini, sapi Wagyu tetap berada di dalam kandang. Hanya sapi betina yang sedang hamil yang diperbolehkan merumput di padang. Harga sapi Wagyu yang tinggi juga disebabkan oleh tingginya biaya impor pakan konsentrat berkualitas tinggi yang digunakan dalam penggemukan. Setiap sapi bisa menghabiskan pakan dalam jumlah besar sepanjang masa penggemukannya. 

Proses Pemotongan dan Penjualan

Setelah mencapai usia ideal sekitar 34 bulan, sapi Wagyu siap untuk dipotong. Mereka akan dikirim ke tempat pelelangan ternak sebelum akhirnya dibeli oleh rumah pemotongan.

Salah satu rumah pemotongan Wagyu paling terkenal adalah Matsuzaka di Prefektur Mie, yang pernah menghasilkan sapi betina eksklusif dengan harga mencapai 50 juta yen atau sekitar 541 juta rupiah.

Pemerintah Jepang memiliki regulasi ketat dalam distribusi Wagyu. Setelah dipotong, daging Wagyu harus melewati inspeksi kualitas dan mendapatkan sertifikat yang menentukan kategori serta informasi daging yang dijual.

Dalam dunia industri daging, kualitas Wagyu dinilai berdasarkan sistem label yang mencakup huruf dan angka. Huruf "A" menunjukkan kualitas unggul, "B" untuk standar biasa, dan "C" untuk yang berada di bawah standar. Sementara angka 1 hingga 5 menilai kualitas berdasarkan karakteristik seperti tingkat marbling, warna daging, serta distribusi lemak dalam daging. Semakin tinggi angkanya, semakin berkualitas daging tersebut.

Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencicipi Wagyu berkualitas tinggi? 

Jangan lupa untuk like, comment, dan subscribe agar tidak ketinggalan video-video menarik lainnya!

Related Posts:

0 Comments:

Posting Komentar