This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label Budidaya Belut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya Belut. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Oktober 2022

PETERNAK PEMULA WAJIB TAHU INI VAKSIN DAN JADWAL VAKSINASI AYAM BROILER

Peternak Pemula Wajib Tahu ini
Vaksin dan Jadwal Vaksinasi Ayam Broiler



SAUNG TERNAK MANDIRI -- Vaksinasi merupakan salah satu cara paling awal dalam usaha pencegahan terhadap masuknya penyakit ke tubuh ayam broiler. Diharapkan dengan dilakukannya vaksinasi dapat menguatkan sistem kekebalan tubuh ayam broiler sehingga dapat mencegah ternak ayam broiler terinfeksi penyakit.
Dalam pelaksanaan vaksinasi, terdapat beberapa jenis vaksin yang digunakan serta cara pengaplikasiannya pun berbeda. Berikut ditulis beberapa hal tentang vaksinasi mulai dari pengertian vaksin dan vaksinasi, penyimpanan vaksin yang benar, jenis-jenis vaksin, serta cara pengaplikasian vaksin.
vaksin ayam

PENGERTIAN VAKSIN DAN VAKSINASI
Vaksin adalah mikroorganisme penyebab penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan dan mempunyai sifat imunogenik (immunogenic). Imunogenik artinya dapat merangsang/menstimulasi pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh.
virus ND
Vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh supaya tubuh dapat membentuk kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dalam vaksin tersebut. Misalnya ayam broiler divaksin dengan vaksin ND agar ayam broiler tahan terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh paramyxovirus (virus penyebab ND).

CARA PENYIMPANAN VAKSIN
Vaksin harus disimpan dalam refrigerator (lemari es/kulkas) bersuhu 2-8˚C (bukan freezer), terhindar dari panas dan sinar matahari langsung.
Apabila hendak mengangkut vaksin ke tempat yang jauh, vaksin harus ditempatkan dalam wadah yang memiliki daya isolasi cukup baik terhadap suhu luar (misal: termos atau sterofoam box), dengan diberi es batu di dalamnya.
ice box untuke menyimpan vaksin ayam dalam perjalanan

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT VAKSINASI
  • Jenis, dosis, dan waktu pemberian vaksin harus tepat. Vaksin belum kadaluwarsa.
  • Pastikan ayam yang akan divaksin dalam kondisi sehat (ayam sakit tidak boleh divaksin).
  • Jangan melakukan kegiatan vaksinasi saat suhu udara sangat panas (maksimal 29˚C).
  • Gunakan wadah yang berbahan dasar plastik, hindari wadah yang terbuat dari logam.
  • Air yang digunakan harus baru dan segar, pH 6.5–7.5, bebas klorin dan desinfektan.
  • Cuci tempat vaksin dan alat vaksinasi dengan air biasa, tanpa klorin atau desinfektan.
  • Vaksinator harus terlatih, tata cara dan prosedur vaksinasi harus diikuti dengan benar.
  • Segera berikan suplemen ayam broiler atau multivitamin setelah vaksinasi untuk mengurangi stress.

METODE VAKSINASI AYAM BROILER
Secara umum ada 3 metode vaksinasi ayam broiler: suntik, tetes mata dan air minum.
vaksinasi ayaam lewat air minum
Pemakaian klorin dan desinfektan air minum dihentikan 24 jam sebelum vaksinasi. Ayam dipuasakan 1-2 jam sebelum vaksinasi. Jika suhu lebih dari 30˚C sebaiknya 1 jam saja.
Disiapkan air, susu skim, dan vaksin dalam jumlah yang tepat. Jumlah air yang dibutuhkan adalah sejumlah air yang habis diminum ayam selama 1-2 jam.
Karena setiap 1.000 ekor ayam membutuhkan 1 liter air untuk setiap umur, maka dapat digunakan rumusan sebagai berikut :
Jumlah air yang dibutuhkan  =  (Jumlah Ayam  x  Umur Ayam)/1000
Setelah jumlah air ditentukan, susu skim dengan dosis 2 gram per liter air dimasukkan dalam air minum. Untuk daerah beriklim panas sebaiknya ditambahkan es batu. Susu skim berfungsi sebagai pelindung vaksin dari berinteraksi dengan bahan-bahan dalam air untuk menjaga kualitas vaksin.
Untuk daerah dengan kualitas air kurang bagus, disarankan untuk meningkatkan dosis susu skim dan/atau merebus air yang akan digunakan untuk vaksinasi.
Vaksin dicampurkan ke dalam air yang telah disiapkan, aduk hingga rata dan segera tuang ke tempat minum yang telah disediakan.
Agar pembagian vaksin merata, harus dihitung jumlah larutan vaksin yang harus dituang di setiap tempat minum (kontrol distribusi vaksin).
Jumlah air di setiap tempat minum  =  Jumlah Air/Jumlah Tempat Minum
Botol dan tutup botol bekas vaksin harus dibakar atau direndam dalam desinfektan.

VAKSINASI TETES
vaksinasi tetes ayam broiler
Penting untuk diperhatikan bahwa proses penetesan ke dalam mata haruslah tepat dan vaksin harus terserap sempurna ke dalam kelopak mata. Jangan terburu-buru melepaskan ayam jika tetesan belum terserap sempurna.
Harus dihindari penjaringan ayam yang terlalu banyak (maksimal 200 ekor sekali jaring), agar ayam tidak stres terlalu lama ketika menunggu divaksin.
Untuk menghindari turunnya efektifitas vaksin, sebaiknya larutan vaksin dibagi kedalam beberapa alat penetes sesuai jumlah vaksinator (setelah dilarutkan, vaksin harus habis dalam waktu 30 menit).

VAKSINASI SUNTIK
vaksin suntik ayam
Sebelum dilakukan vaksinasi harus dicek dulu fungsi injektor dengan cara dilakukan uji coba dengan air. Jika injektor rusak atau tidak lancar, jangan digunakan. Jika kotor, dicuci dengan air panas.
Vaksin yang keluar dari refrigerator sebaiknya ditunggu beberapa saat sampai suhunya mendekati suhu lingkungan. Dapat juga dilakukan thawing dengan cara vaksin dari refrigerator direndam dalam air biasa agar lebih cepat mencapai suhu lingkungan.
Sebelum atau saat melakukan kegiatan vaksinasi, sesering mungkin botol vaksin dikocok untuk menghindari pengendapan komponen vaksin.

JADWAL VAKSINASI AYAM BROILER
Ayam broiler merupakan ternak dengan umur pendek. cukup 28-35 hari bisa dipanen. Padaumur ini ada beberapa penyakit yang bisa menyerang ayam broiler. antara lain Newcastle desease (ND) dan Gumboro.

Berikut ada 2 program jadwal vaksinasi ayam broiler yang bisa dilakukan:

Jadwal Vaksinasi Ayam Broiler 
Demikian Jadwal Vaksina Ayam Broiler semoga membantu

Produk Pertanian :
PGPR                                     Harga    Rp. 25.000/Liter
Fish Amino Acids                  Harga    Rp. 25.000/½Liter
Brown Rice Vinegar              Harga    Rp. 50.000/Liter
Coryn Bacteria                       Harga    Rp. 30.000/½Liter
Bio-Pestisida                          Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Polymixa                         Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Tricoderma                      Harga    Rp. 50.000/Kg
Mikoriza                                 Harga    Rp. 50.000/Kg
Waiting Agen                          Harga    Rp. 30.000/Liter
Madam Sulfur                         Harga    Rp. 30.000/Liter

Peternakan :
Probiotik EXTRA 99 PLUS      Harga Rp. 20.000/Liter
Oriental Herbal Nutrien             Harga Rp. 25.000/Liter
Dekomposer EXTRA 88            Harga Rp. 25.000/liter
Enzim                                         Harga Rp. 30.000/Liter
Desinfektan                                 Harga Rp. 20.000/Liter

CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 
Kontak Person



Rabu, 28 September 2022

TATA CARA PEMBERIAN PAKAN BELUT YANG BENAR DAN DELAPAN JENIS PAKAN BELUT NUTRISI TINGGI

TATA CARA PEMBERIAN PAKAN BELUT YANG BENAR DAN DELAPAN JENIS PAKAN BELUT NUTRISI TINGGI

Cacing Tanah Untuk Pakan Belut

SAUNG TERNAK MANDIRI – Melakukan budidaya belut seringkali membuat bingung saat mulai membahas pakan belut, pakan apakah yang sebaiknya digunakan agar belut yang dibudidayakan bisa tumbuh dengan baik dan besar. Sebenarnya ada beberapa jenis pakan belut yang bisa dengan mudah Anda temukan di lingkungan bahkan dengan harga yang murah.
Namun perlu diingat bahwa memelihara belut tidak hanya menghasilkan yang ukurannya besar saja, tetapi juga harus berkualitas dan mampu tumbuh dengan cepat, sehingga biaya produksi bisa diminilisir.
Oleh sebab itu, meskipun ada banyak makanan yang murah dan mudah ditemukan tanpa harus mengeluarkan biasa, peternak harus memperhatikan beberapa hal saat memberikan pakan. Apa saja jenisnya dan bagaimana cara memberikan pakan yang baik dan benar? Simak pembahasannya di bawah ini!

Pakan Belut Alami dan Buatan yang Mudah Ditemukan serta Murah adalah sebagai berikut :
1. Cacing Tanah
2. Keong Mas
3. Cacing Sutera
4. Bekicot
5. Kepiting Air Tawar
6. Pakan Buatan Berupa Pasta
7. Pakan Awal
8. Temulawak

Tips Memberi Pakan Belut
1. Beri Pakan Sesuai Porsi
2. Perhatikan Waktu Pemberian Pakan
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan belut yang bisa digunakan, baik yang alami atau pun yang buatan :

Cacing Tanah
Ingin menggunakan pakan alami yang mudah dan murah? Anda bisa menggunakan pakan berupa cacing tanah. Pakan ini dapat diperoleh dengan mudah di sekitar tempat Anda.
Bukan hanya mudah untuk didapatkan, cacing tanah juga terkenal mempunyai kandungan gizi yang banyak utamanya protein. Dapat dikatakan cacing inilah makanan terbaik untuk belut yang berasal dari alam. Menurut sebuah penelitian, kandungan yang terdapat pada cacing tanah adalah 16,3% protein, 17% karbohidrat, dan lemak 4,5%.
Sedangkan untuk cacing tanah yang kering kandungan proteinnya lebih tinggi, bisa mencapai sekitar 70%. Sebelum memberikan cacing tanah sebagai pakan belut, bersihkan dulu dengan air. Jika sudah bersih dari tanah, cacing dipotong-potong menyesuaikan ukuran mulut belut.

Keong Mas
Makanan alami lain yang bisa Anda dapatkan dengan mudah adalah keong mas atau keong sawah. Anda bisa mendapatkan makanan alami ini di sawah, rawa-rawa atau sungai. Keong mas juga makanan yang baik untuk perkembangan ikan belut selama budidaya karena kandungan gizinya.
Penelitian dari Positive Deviance Resource Center mencatat kalau keong basah mengandung 12% protein, 217 mg kalsium, rendah kolesterol, serta kaya akan karbohidrat dan fosfor.
Sedangkan dalam kondisi keringnya kandungan protein sebanyak 57,76% dan lebih mudah didapat. Jangan berikan keong begitu saja, tetapi rebus dulu cangkangnya agar keong keluar lalu dicincang-cincang kecil.

Cacing Sutera
Hampir semua orang yang melakukan budidaya ikan mengenal jenis pakan alami yang satu ini. Cacing sutra juga baik diberikan pada ikan belut yang Anda budidayakan. Hal ini dikarenakan pakan ini memiliki kandungan gizi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan ikan belut.
Bisa dibilang kalau cacing sutra adalah pakan terbaik untuk belut sebab kandungan gizi di dalamnya cukup tinggi, yaitu 51,9% protein, 20,3% karbohidrat, dan 22,3% lemak. Cara memberi pakan belut ini pun mudah. Tinggal ditimbang sesuai kebutuhan kemudian langsung masukkan ke dalam kolam.

Bekicot
Makanan alami lain yang baik untuk perkembangan ikan belut adalah bekicot. Anda bisa menemukannya dengan mudah di lingkungan sekitar Anda utamanya area persawahan.
Jumlah bekicot pun amat berlimpah, jadi Anda tidak perlu cemas untuk mendapatkannya. Kandungan gizi dalam makanan ini sangat banyak. Terutama protein yang dibutuhkan oleh ikan belut.
Untuk menjadikan bekicot sebagai pakan belut sebaiknya diberikan dalam versi kering. Kandungan proteinnya sangat tinggi, yaitu hampir 65%. Sisanya adalah kandungan karbohidrat 30,45%, lemak 4,18%, serta kalsium dan fosfor. Cara memberikannya sama seperti dengan keong mas di atas.

Kepiting Air Tawar
Berbeda dengan makanan alami lain yang bisa Anda berikan dalam jumlah banyak untuk ikan belut, pemberian kepiting ikan tawar harus Anda batasi. Sebab, pemberian makanan alami ini hanya berfungsi untuk merangsang atau menambah nafsu makan ikan belut.
Kepiting air tawar atau yang lebih familier dengan nama yuyu juga bisa Anda dapatkan dengan mudah. Jangan pula memberikan yuyu begitu saja. Kepiting kecil ini harus dipotong-potong sehalus mungkin untuk ditaburkan di atas kolam.

Pakan Buatan Berupa Pasta
Tidak hanya menggunakan makanan alami, Anda dapat memberikan makanan buatan untuk ikan belut yang Anda budidayakan. Contohnya adalah pasta. Makanan ini terbuat dari campuran beberapa bahan seperti pelet ikan, daging dan tepung tapioka yang dicampur dengan air. Daging yang digunakan bisa daging bekicot, keong, atau ikan rucah.
Pemberian makanan berupa pasta dipercaya dapat mempercepat pertumbuhan ikan belut. Yang tentunya akan menguntungkan saat pemanenan nanti. Selain itu, cara membuatnya pun sudah.
Setelah daging dan pelet dicampur, buat adonan dengan air bersama tepung tapioka. Kalau daging, pelet, dan adonan tepung selesai, simpan di dalam lemari es. Tapi, ingat, pakan belut ini hanya bertahan 12 jam jadi buat secukupnya saja.

Pakan Awal
Selain makanan yang disebutkan di atas, untuk makanan awal yang diberikan pada ikan belut setelah pembenihan harus diperhatikan. Karena ukuran ikan belut yang masih kecil, pakan yang diberikan harus menyesuaikan berupa ikan-ikan kecil , udang air tawar, kecebong atau jentik nyamuk.

Temulawak
Mungkin ada yang ragu apakah benar belut bisa diberi makan temulawak? Tentu saja bisa. Justru temulawak dapat menambah nafsu makan belut. Caranya, temulawak harus dibersihkan dulu lalu ditumbuk.
Setelah itu, rebus temulawak beberapa menit kemudian dinginkan. Tempatkan temulawak ini di sudut-sudut biasa tempat belut berdiam.

Cara Memberi Pakan Belut
Pemberian pakan alami atau buatan sejak awal budidaya harus selalu diperhatikan tentang kualitas dan porsi yang diberikan. Jangan karena ingin cepat besar, Anda memberikan pakan berlebih yang justru akan membahayakan budidaya belut yang dilakukan. Berikut adalah beberapa tipsnya:


Beri Pakan Sesuai Porsi
Porsinya tergantung dari berapa banyak bibit yang tersedia dalam media. Pemberian makan yang sedikit juga akan membuat ikan belut menjadi kanibal. Jumlah pakan yang diberikan adalah 5% dari total bobot seluruh belut pada kolam. Jadi kalau perkiraan bobot populasi adalah 10 kg, maka jumlah pakan yang diberikan adalah seberat 0,5 kg.
Gampangnya cara menghitungnya adalah seperti itu. Namun apabila ingin lebih tepat, bisa menggunakan rumus: jumlah pakan yang dimakan pada waktu tertentu : pertambahan berat badan selama periode tersebut.

Perhatikan Waktu Pemberian Pakan
Berikan pakan secukupnya pada pagi dan sore hari. Namun umumnya para peternak belut memberi pakan di sore hari. Perlu diketahui bahwa kebiasaan belut mencari makan adalah di malam hari, kira-kira pukul 21.00 hingga 23.00. Jadi waktu di sore hari adalah saat yang tepat untuk menyebar pakan di kolam.

Semoga informasi pakan belut ini bermanfaat untuk Anda. Sejumlah orang telah mencoba memberikan pakan-pakan di atas dan mendapatkan hasil panen yang cukup memuaskan.
Pada saat panen, ada dua cara yang bisa dipilih, yaitu memanen semuanya dan sebagian. Adapun masa panen setiap pemilik akan berbeda-beda. Jika dihitung dari pertama kali menyebar benih, lama pemeliharaan belut sekitar 3-4 bulan. Namun untuk belut yang akan diekspor sebaiknya tunggu hingga 6 bulan. Selamat mencoba!

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Produk Pertanian :
PGPR                                    Harga    Rp. 25.000/Liter
Fish Amino Acids                  Harga    Rp. 25.000/½Liter
Brown Rice Vinegar              Harga    Rp. 50.000/Liter
Coryn Bacteria                      Harga    Rp. 30.000/½Liter
Bio-Pestisida                          Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Polymixa                        Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Tricoderma                      Harga    Rp. 50.000/Kg
Mikoriza                                Harga    Rp. 50.000/Kg
Waiting Agen                          Harga    Rp. 30.000/Liter
Madam Sulfur                        Harga    Rp. 30.000/Liter

Peternakan :
Probiotik EXTRA 99 PLUS      Harga Rp. 20.000/Liter
Oriental Herbal Nutrien            Harga Rp. 25.000/Liter
Dekomposer EXTRA 88            Harga Rp. 25.000/liter
Enzim                                        Harga Rp. 30.000/Liter
Desinfektan                                Harga Rp. 20.000/Liter

CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 
Kontak Person



 Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri

CARA MUDAH MEMBUAT PAKAN ALTERNATIF UNTUK BUDIDAYA BELUT

CARA MUDAH MEMBUAT PAKAN ALTERNATIF UNTUK BUDIDAYA BELUT

Pakan Alternatif Berbentuk Pasta

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Pada artikel sebelumnya mimin sudah menjelaskan tentang cara budidaya belut tanpa lumpur, dan pada kesempatan ini mimin akan menjelaskan tentang bagaimana membuat pakan belut yang sesuai setandard, karena banyaknya permintaan yang ditujukan ke admin supaya mimin membahas secara menyeluruh tentang budidaya belut ini. langsing saja ke TKP.... tuing tuing tuin.

SAUNG TERNAK MANDIRI – Dalam hal ini pasta ialah salah satu pakan belut buatan yang diolah dan dibuat dari campuran ramuan yang terdiri dari berbagai macam bahan. Pasta ialah pakan buatan yang bisa dibilang sangat baik bila di pakai untuk mendongkrak pertumbuhan belut ternakan kalian dengan cepat. 
Kandungan nutrisi yang akan kita beri bisa kita sesuaikan, dan dapat kita takarkan dengan menyesuaikan racikan komposisi bahan-bahan pasta. Pasta sendiri sebenarnya tergolongkan pula sebagai pakan alternative buatan yang bisa kalian berikan ke belut yang sedang kalian ternakan. Nah berikut ini cara-cara pembuatan pasta dan cara-cara pemberian pakan pasta untuk ternakan belut. 

Cara Membuat Pakan Belut
Bahan-Bahan Yang Diperlukan Untuk Membuat 1 kg Pasta Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat 1 kg pasta yaitu :
  • Daging ikan rucah ataupun keong ataupun bekicot seberat 750 gr.
  • Pelet ikan seberat 200 Gram.
  • Tepung tapioka sebanyak 1 sendok makan untuk setiap 1 kg pakan pasta yang akan dibuat.
  • Air bersih secukupnya. 
Cara Pembuatan Pakan Pasta Untuk Belut
  1. Adapun cara pembuatan pakan pasta untuk belut yaitu :
  2. Gilinglah daging ikan rucah atau keong ataupun bekicot hingga halus.
  3. Basahi pelet ikan dengan memakai air secukupnya agar pelet dapat melunak.
  4. Campurkan gilingan daging dengan pelet lunak tadi dan kemudian tambahkan tepung tapioka sebanyak 1 sendok makan. Kemudian aduk-aduk sebentar hingga rata. 
  5. Gilinglah campuran daging dan pelet tadi agar bisa sedikit lebih halus dan juga tercampur dengan lebih merata. 

Cara Pemberian Pasta Untuk Pakan Ternak Belut
Adapun cara pemberian pasta untuk pakan ternak belut yaitu:
Bentuklah pasta seperti bentuk adonan cireng.
Taruhlah pada tempat seperti para-para atau wadahan pakan yang terbuat dari jaring ataupun tali rapia.
Taruhlah wadah pakan pada aliran/kamalir kolam ternakan belut.
Pasta tidak dapat digunakan sebagai stock pakan dan hanya dapat digunakan dalam kurun waktu maksimal 12 jam penyimpanan beku didalam lemari es. 
Sekedar tips dari kami ketika kalian hendak memberikan pakan belut alternative yang kalian buat semisal pasta kalian haruslah memperhatikan porsi pemberiannya. Jangan sampai terlalu berlebih apalagi terlalu sedikit. Cara termudahnya ialah dengan memperhatikan pola nafsumakan dari si belut. 

Sebab pemberian pakan yang berlebih dapat menurunkan stok pakan kalian dengan cepat. Akibatnya tingkat keuntungan kalian pun berkurang. Namun bila kalian memberikan pakan dengan jumlah yang terlalu sedikit, pertumbuhan belut yang kalian ternakan akan terhambat atau bahkan tidak maksimal. 

Kedua hal tadi bila kita simpulkan dapat mengacam presentase keuntungan yang diperoleh oleh peternak. Oleh karenanya perhatikanlah betul-betul pemberian takaran pakan, agar pertumbuhan belut bisa optimal, serta kalian mendapatkan keuntungan yang lumayan. Dan dengan akumulasi keuntungan yang lumayan tadi kalian dapat terus menerus mengembangkan usaha budidaya ternakan belut sesuai keinginan kalian. 

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Cara Membuat Pakan Alternatif Untuk Ternak Belut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya, sampai jumpa dipostingan berikutnya. 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Produk Pertanian :
PGPR                                    Harga    Rp. 25.000/Liter
Fish Amino Acids                  Harga    Rp. 25.000/½Liter
Brown Rice Vinegar              Harga    Rp. 50.000/Liter
Coryn Bacteria                      Harga    Rp. 30.000/½Liter
Bio-Pestisida                          Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Polymixa                        Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Tricoderma                      Harga    Rp. 50.000/Kg
Mikoriza                                Harga    Rp. 50.000/Kg
Waiting Agen                          Harga    Rp. 30.000/Liter
Madam Sulfur                        Harga    Rp. 30.000/Liter

Peternakan :
Probiotik EXTRA 99 PLUS      Harga Rp. 20.000/Liter
Oriental Herbal Nutrien            Harga Rp. 25.000/Liter
Dekomposer EXTRA 88            Harga Rp. 25.000/liter
Enzim                                        Harga Rp. 30.000/Liter
Desinfektan                                Harga Rp. 20.000/Liter

CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 
Kontak Person



 Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri

TEHNIK BUDIDAYA BELUT YANG BAIK DAN BENAR MINIM RESIKO

TEHNIK BUDIDAYA BELUT YANG BAIK DAN BENAR MINIM RESIKO

Gambar Belut Konsumsi

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Pada artikel sebelumnya mimin sudah menjelaskan tentang cara budidaya belut tanpa lumpur, dan pada kesempatan ini mimin akan menjelaskan tehnik budidaya belut dengan media lumpur yang dan benar. karena banyaknya permintaan yang ditujukan ke admin supaya mimin membahas secara menyeluruh tentang budidaya belut ini. langsing saja ke TKP.... tuing tuing tuin.

SAUNG TERNAK MANDIRI - Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Berbeda dengan kebanyakan jenis ikan lainnya, belut bisa hidup dalam lumpur dengan sedikit air. Binatang ini mempunyai dua sistem pernapasan yang bisa membuatnya bertahan dalam kondisi tersebut.
Jenis belut yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah belut sawah (Monopterus albus). Di beberapa tempat dikenal juga belut rawa (Synbranchus bengalensis). Perbedaan belut sawah dan belut rawa yang paling mencolok adalah postur tubuhnya. Belut sawah tubuhnya pendek dan gemuk, sedangkan belut rawa lebih panjang dan ramping.
Terdapat dua segmen usaha budidaya belut yaitu pembibitan dan pembesaran. Pembibitan bertujuan untuk menghasilkan anakan. Sedangkan pembesaran bertujuan untuk menghasilkan belut hingga ukuran siap konsumsi.
Kali ini alamtani akan menguraikan tentang budidaya pembesaran belut di kolam tembok. Mulai dari pemilihan bibit hingga pemanenan. Semoga bermanfaat.
Memilih bibit belut
Bibit untuk budidaya belut bisa didapatkan dari hasil tangkapan atau hasil budidaya. Keduanya memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing.
Bibit hasil tangkapan memiliki beberapa kekurangan, seperti ukuran yang tidak seragam dan adanya kemungkinan trauma karena metode penangkapan. Kelebihan bibit hasil tangkapan adalah rasanya lebih gurih sehingga harga jualnya lebih baik.
Kekurangan bibit hasil budidaya harga jualnya biasanya lebih rendah dari belut tangkapan. Sedangkan kelebihannya ukuran bibit lebih seragam, bisa tersedia dalam jumlah banyak, dan kontinuitasnya terjamin. Selain itu, bibit hasil budidaya memiliki daya tumbuh yang relatif sama karena biasanya berasal dari induk yang seragam.
Bibit belut hasil budidaya diperoleh dengan cara memijahkan belut jantan dengan betina secara alami. Sejauh ini di Indonesia belum ada pemijahan buatan (seperti suntik hormon) untuk belut. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pembibitan, silahkan baca kiat sukses pembibitan belut.
Bibit yang baik untuk budidaya belut hendaknya memiliki kriteria berikut :
Ukurannya seragam. Ukuran bibit yang seragam dimaksudkan untuk memudahkan pemeliharaan dan menekan risiko kanibalisme atau saling memangsa.
Gerakannya aktif dan lincah, tidak loyo.
Tidak cacat atau luka secara fisik.
Bebas dari penyakit.
Budidaya belut untuk segmen pembesaran biasanya menggunakan bibit belut berukuran panjang 10-12 cm. Bibit sebesar ini memerlukan waktu pemeliharaan sekitar 3-4 bulan, hingga siap konsumsi. Untuk pasar ekspor yang menghendaki ukuran lebih besar, waktu pemeliharaan bisa mencapai 6 bulan.
Menyiapkan kolam budidaya belut
Budidaya belut bisa dilakukan dalam kolam permanen maupun semi permanen. Kolam permanen yang sering dipakai antara lain kolam tanah, sawah, dan kolam tembok. Sedangkan kolam semi permanen antara lain kolam terpal, drum, tong, kontainer plastik dan jaring.
Kali ini kita akan membahas budidya belut di kola tembok. Kolam tembok relatif lebih kuat, umur ekonomisnya bisa bertahan hingga 5 tahun.
Bentuk dan luas kolam tembok bisa dibuat berbagai macam, disesuaikan dengan keadaan ruang dan kebutuhan. Ketinggian kolam berkisar 1-1,25 meter. Lubang pengeluaran dibuat dengan pipa yang agak besar untuk memudahkan penggantian media tumbuh.
Untuk kolam tembok yang masih baru, sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu selama beberapa minggu. Kemudian direndam dengan air dan tambahkan daun pisang, sabut kelapa, atau pelepah pisang. Lakukan pencucian minimal tiga kali atau sampai bau semennya hilang.
Media tumbuh untuk budidaya belut
Di alam bebas belut sering dijumpai dalam perairan berlumpur. Lumpur merupakan tempat perlindungan bagi belut. Dalam kolam budidaya pun, belut membutuhkan media tumbuh berupa lumpur.
Beberapa material yang bisa dijadikan bahan membuat lumpur/media tumbuh antara lain, 
  • Lumpur Sawah, 
  • Pupuk Kandang, 
  • Sekam Padi atau Jerami Padi, 
  • Dedak, Tanaman Air, 
  • Dekomposer EXTRA 88.
Komposisi material organik dalam media tumbuh budidaya belut tidak ada patokannya. Sangat tergantung dengan kebiasaan dan pengalaman. Pembudidaya bisa meramu sendiri media tumbuh dari bahan-bahan yang mudah didapatkan.

Berikut ini salah satu alternatif langkah-langkah membuat media tumbuh untuk budididaya belut :
Bersihkan dan keringkan kolam. Kemudian letakkan jerami padi yang telah dirajang pada dasar kolam setebal kurang lebih 20 cm.
Letakkan pelepah pisang yang telah dirajang setebal 6 cm, di atas lapisan jerami.
Tambahkan campuran pupuk kandang (kotoran kerbau atau sapi), kompos atau tanah humus setebal 20-25 cm, di atas pelepah pisang. Pupuk organik berguna untuk memicu pertumbuhan biota yang bisa menjadi penyedia makanan alami bagi belut.
Siram lapisan media tumbuh tersebut dengan cairan bioaktivator atau mikroba dekomposer, Disini Kami menggunakan Dekomposer EXTRA 88.
Timbun dengan lumpur sawah atau rawa setebal 10-15 cm. Biarkan media tumbuh selama 1-2 minggu agar terfermentasi sempurna.
Alirkan air bersih selama 3-4 hari pada media tumbuh yang telah terfermentasi tersebut untuk membersihkan racun. Setel besar debit air, jangan terlalu deras agar tidak erosi.
Media pembenihan belut merupakan komponen utama yang harus diperhatikan oleh pembudidaya. Sebab, media pembibitan merupakan sarana atau tempat belut akan hidup, tumbuh, dan berkembang biak dengan baik. Sekitar 50 persen faktor keberhasilan budidaya belut berasal dari media yang dipilih. 
Keberhasilan media yang digunakan akan menentukan pula keberhasilan hidup induk, calon anakan, penetasan telur, dan keberlangsungan hidup anak-anak belut. Media pembenihan belut yang digunakan harus memenuhi beberapa syarat antara lain subur, gembur, tidak beracun, tidak mengandung benda-benda kasar dan tajam, dan mengandung nutrisi.

Air Bersih
Air memang tidak akan bisa dipisahkan dari belut karena belut merupakan ikan air tawar yang sensitif. Dengan demikian, air yang digunakan harus memiliki banyak oksigen, kandungan pH sebesar 5—7, suhu antara 25—28°C, bening, tidak beracun, dan tentunya bersih.

Lumpur Sawah
Lumpur merupakan media utama untuk belut selain air. Lumpur terdiri atas campuran yang homogen antara tanah, air, dan material lainnya. Kriteria lumpur yang baik untuk dijadikan media belut tumbuh adalah lumpur yang liat, gembur, dan banyak mengandung nutrisi.
Lumpur yang baik untuk belut adalah lumpur sawah. Namun jika sulit untuk mencari, lumpur dapat dibuat sendiri.

Jerami Padi
Jerami merupakan bagian dari batang padi yang telah diambil padinya. Biasanya jerami dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau pembuatan kompos. Namun, jerami juga dapat berfungsi untuk membuat tanah lumpur menjadi lebih subur, gembur, dan mengandung banyak nutrisi.  Jerami yang digunakan dapat berupa jerami yang sudah diubah menjadi kompos.

Bekatul Atau Dedak
Bekatul merupakan serbuk dari kulit ari beras yang didapatkan dari hasil penggilingan padi. Bekatul sangat baik digunakan sebagai campuran media untuk belut hidup karena bekatul mengandung vitamin B. Cara membuat media budidaya belut dengan bekatul adalah mencampurkan bekatul dengan jerami atau pupuk kandang pada saat proses fermentasi 

Pupuk Kandang
Pupuk kandang merupakan limbah atau kotoran dari binatang ternak seperti sapi, kambing, domba , kelinci, dan hewan ternak lainnya yang telah mengalami pembusukan. Kotoran ternak yang masih mengalami proses pembusukan belum bisa dijadikan sebagai media budidaya karena berbahaya.
Ciri-ciri kotoran ternak yang sudah dapat dijadikan sebagai pupuk adalah memiliki warna kehitam-hitaman atau menyerupai tanah, tidak berbau, dan telah selesai dari proses pembusukan.

Dekomposer EXTRA 88.
Dekomposer ini berfungsi sebagai Bioaktivator agar proses Fermentasi media berjalan lebih cepat, dan media juga secara otomatis menyediakan pakan alami.
Langkah terakhir, genangi media tumbuh tersebut dengan air bersih. Kedalaman air 5 cm dari permukaan. Pada kolam tersebut bisa diberikan tanaman air seperti eceng gondok. Jangan terlalu padat.
Dari proses di atas didapatkan lapisan media tumbuh/lumpur setebal kurang lebih 60 cm. Setelah semuanya selesai, bibit belut siap untuk ditebar.
Catatan : Dengan metode lain, budidaya belut bisa dipelihara dalam air bersih tanpa menggunakan lumpur.

Penebaran Bibit Dan Pengaturan Air
Belut merupakan hewan yang bisa dibudidayakan dengan kepadatan tinggi. Kepadatan tebar untuk bibit belut berukuran panjang 10-12 cm berkisar 50-100 ekor/m2.
Lakukan penebaran bibit pada pagi atau sore hari, agar belut tidak stres. Bibit yang berasal dari tangkapan alam sebaiknya dikarantina terlebih dahulu selama 1-2 hari. Proses karantina dilakukan dengan meletakkan bibit dalam air bersih yang mengalir. Berikan pakan berupa kocokan telur selama dalam proses karantina.
Aturlah sirkulasi air dengan seksama. Jangan terlalu deras (air seperti genangan sawah) yang penting terjadi sirkulasi air. Atur juga kedalaman air, hal ini berpengaruh pada postur tubuh belut. Air yang terlalu dalam akan membuat belut banyak bergerak untuk mengambil oksigen dari permukaan, sehingga belut akan lebih kurus.

Pemberian Pakan
Belut merupakan hewan yang rakus. Keterlambatan dalam memberikan pakan bisa berakibat fatal. Terutama pada belut yang baru ditebar.
Takaran pakan harus disesuaikan dengan berat populasi belut. Secara umum belut membutuhkan jumlah pakan sebanyak 5-20% dari bobot tubuhnya setiap hari.
Berikut kebutuhan pakan harian untuk bobot populasi belut 10 kg :
  • Umur 0-1 bulan: 0,5 kg
  • Umur 1-2 bulan: 1 kg
  • Umur 2-3 bulan: 1,5 kg
  • Umur 3-4 bulan: 2 kg
Pakan budidaya belut bisa berupa pakan hidup atau pakan mati. Pakan hidup bagi belut yang masih kecil (larva) antara lain zooplankton, cacing, kutu air (daphnia/moina), cacing, kecebong, larva ikan, dan larva serangga. Sedangkan belut yang telah dewasa bisa diberi makanan berupa ikan, katak, serangga, kepiting yuyu, bekicot, belatung, dan keong. Frekuensi pemberian pakan hidup dapat dilakukan 3 hari sekali.
Untuk pakan mati bisa diberikan bangkai ayam, cincangan bekicot, ikan rucah, cincangan kepiting yuyu, atau pelet. Pakan mati untuk budidaya belut sebaiknya diberikan setelah direbus terlebih dahulu. Frekuensi pemberian pakan mati bisa 1-2 kali setiap hari.
Karena belut binatang nokturnal, pemberian pakan akan lebih efektif pada sore atau malam hari. Kecuali pada tempat budidaya yang ternaungi, pemberian pakan bisa dilakukan sepanjang hari.

Pemanenan
Tidak ada patokan seberapa besar ukuran belut dikatakan siap konsumsi. Tapi secara umum pasar domestik biasanya menghendaki belut berukuran lebih kecil, sedangkan pasar ekspor menghendaki ukuran yang lebih besar. Untuk pasar domestik, lama pemeliharaan pembesaran berkisar 3-4 bulan, sedangkan untuk pasar ekspor 3-6 bulan, bahkan bisa lebih, terhitung sejak bibit ditebar.
Terdapat dua cara memanen budidaya belut, panen sebagian dan panen total. Panen sebagian dilakukan dengan cara memanen semua populasi belut, kemudian belut yang masih kecil dipisahkan untuk dipelihara kembali.
Sedangkan pemanenan total biasanya dilakukan pada budidaya belut intensif, dimana pemberian pakan dan metode budidaya dilakukan secara cermat. Sehingga belut yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih seragam.

Demikian Penjelasan Singkat tentang tehnik budidaya belut yang baik dan benar, jika artikel membantu mohon like share, jika ada pertanyaan silahkan tinggalkan komentar. terima kasih dan sampai jumpa.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.





Produk Pertanian :
PGPR                                    Harga    Rp. 25.000/Liter
Fish Amino Acids                 Harga    Rp. 25.000/½Liter
Brown Rice Vinegar             Harga    Rp. 50.000/Liter
Coryn Bacteria                      Harga    Rp. 30.000/½Liter
Bio-Pestisida                         Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Polymixa                        Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Tricoderma                     Harga    Rp. 50.000/Kg
Mikoriza                                Harga    Rp. 50.000/Kg
Waiting Agen                         Harga    Rp. 30.000/Liter
Madam Sulfur                        Harga    Rp. 30.000/Liter

Peternakan :
Probiotik EXTRA 99 PLUS     Rp. 20.000/Liter
Oriental Herbal Nutrien            Rp. 25.000/Liter
Dekomposer EXTRA 88           Rp. 25.000/liter
Enzim                                        Rp. 30.000/Liter
Desinfektan                               Rp. 20.000/Liter


CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 

Kontak Person


WhatsApp Messenger 

Facebook 

 Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri


Selasa, 27 September 2022

Tips Dan Trik Mudah Budidaya Belut Tanpa Lumpur Di Rumah

Tips Dan Trik Mudah Budidaya Belut 
Tanpa Lumpur Di Rumah
Budidaya Belut

Assalamu'alaikmu warohmatullahi wabarokatuh sahabat tani semua, berjumpa kembali dengan griyo tani indonesia,

SAUNG TERNAK MANDIRI - Budidaya belut sawah atau Monopterus albus, saat ini mulai berkembang pesat. Hal ini tidak terlepas dari kandungan gizi belut yang cukup tinggi, selain itu cara budidaya belut tidak terlalu ribet jika dibandingkan dengan budidaya jenis ikan lainnya. Karena kebutuhan pasar yang terus meningkat terhadap belut, maka diperlukan usaha intensifikasi dan pembaharuan pola usaha budidaya belut. 

Cara budidaya yang disajikan kali ini tidak menggunakan kolam atau drum seperti kebanyakan, namun prosesnya cukup mudah untuk dilakukan pemula. Salah satu kelemahan dari metode yang satu ini hanyalah persiapan makanan yang lebih banyak karena belut hanya mendapat makanan dari pakan yang kita berikan. Namun, kelemahan tersebut juga bisa menjadi kelebihan karena belut lebih bisa dikontrol ketika terkena penyakit dan turunnya angka kanibalisme.

Karena tidak ribet dan tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas, budidaya belut dapat dilakukan sendiri di rumah dan cocok guna memanfaatkan lahan yang masih tersisa. Langkah-langkah budidaya belut tanpa lumpur sebagai berikut : 
  • Budidaya Belut, Mudah Dan Menguntungkan
  • Budi Daya Belut di Kolam Tanpa Lumpur
  • Puasakan Belut untuk Hindari Stres Saat Pengangkutan
  • Persiapan Air dan Tempat Budidaya
Siapkanlah sebuah kolam yang dibeton sekelilingnya karena hewan ini suka sekali menggali dan jaring sesuai dengan luas kolam yang dibuat.

Kolam permanen yang dibangun dengan menggunakan semen atau batako, membutuhkan biaya yang lumayan tinggi jika dibandingkan dengan drum ataupun kolam terpal. Namun, kolam tembok tahan terhadap kebocoran akibat hewan perusak kolam, serta dapat memudahkan mengontrol air dan hewan pengganggu.

Ukuran idel kolam disesuaikan dengan jumlah belut, yaitu 50 hingga 100 ekor belut per meter perseginya. Jangan lupa untuk membuat sistem pembuangan air pada kolam. Selain itu, siapkan air bersih yang jernih dan tidak mengandung zat kimia dengan suhu 26-28 derajat Celsius. Hindari penggunaan air PDAM karena kandungan kaporitnya yang tinggi, air sumur yang minim kandungan oksigen, dan air limbah. Intinya, siapkan air yang kaya oksigen, terutama untuk bibit belut yang masih kecil.

Pemilihan Bibit dan Cara Menebarkannya

Setelah tempatnya disiapkan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyiapkan bibit yang akan digunakan.
Setelah kolam belut terfermentasi dengan baik, maka langkah selanjutnya dalam budidaya belut yaitu dengan memilih bibit belut. Namun jangan sembarangan dalam memilih bibit belut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam ternak belut, yaitu :

Bibit Belut Bebas Luka

Hal utama dalam memilih bibit belut yang baik yaitu pilihlah bibit belut yang terbebas dari luka. Baik luka lecet karena gesekan, ataupun luka karena penyakit. Karena luka pada belut ini dapat menular ke belut yang lainnya.

Belut Tidak Lemas Saat Dipegang

Setelah memilih belut yang bebas luka, langkah selanjutnya yaitu memilih belut yang tidak lemas saat dipegang. Jika bibit belut lemas ketika dipegang, maka dapat dipastikan bibit belut tersebut memiliki daya tahan yang lemah.Dengan memilih bibit belut yang kuat / tidak lemas, diharapkan belut akan bertahan hingga dewasa dan siap untuk dipanen.

Pilih Belut Yang Lincah

Pilihlah bibit belut yang lincah, karena pada dasarnya belut memiliki sifat dasar yang agesif bahkan ketika belut tersebut kita pegang, belut akan berusaha untuk melepaskan diri.Belut yang baik memiliki ciri-ciri yang tenang namun lincah.

Ukuran Bibit Belut Yang Seragam

Ukuran bibit belut yang seragam ini cukup penting. Karena dengan ukuran bibit belut yang seragam, maka tidak akan adanya dominasi dalam makan. Jika ukuran bibit belut tidak seragam, maka yang belut yang besar akan mendominasi makanan. Hal ini akan membuat belut yang besar akan menjadi semakin besar, dan yang kecil akan menjadi kecil.

Setelah kamu menemukan bibit dengan kriteria di atas, selanjutnya kamu harus menebar benihnya.Karena budidaya ini tidak dilakukan dengan lumpur, maka kamu bisa menebar lebih banyak bibit. Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk kolam berukuran 1×1 meter adalah 30 kg.

Pemberian Pakan

Salah satu cara budidaya belut yang dapat memberikan hasil maksimal yaitu pemberian pakan secara tepat. Pemberian pakan yang tepat pada belut, akan dapat membuat budidaya belut menjadi lebih maksimal.

Pakan yang harus diberikan haruslah pas, tidak terlalu banyak atau sedikit. Jika terlalu banyak, maka air akan cepat kotor sehingga belut akan mudah sakit dan kemudian mati. Jika sebaliknya, bisa-bisa sifat kanibal belut akan muncul sehingga mereka akan memakan satu sama lain. Sebagai catatan, selama belut masih memakan pakan yang kamu berikan, jangan mengganti pakan dengan yang lain.

Proses Perawatan

Kualitas air adalah hal yang mesti diperhatikan ketika melakukan budidaya belut. Selain itu, kamu juga harus memberi makan secara teratur dan segera menangani belut yang terlihat sakit.

Pastikan air kolam memiliki kadar oksigen yang terjaga, serta kadar pH air kolam diantara 6-9. Atur juga sirkulasi air kolam dengan baik, atur seperti genangan pada habitat aslinya yaitu genangan air sawah. Kemudian atur kedalam air kolam dengan ketinggian 20cm. Jangan terlalu dalam memberi air pada kolam, hal ini akan berpengaruh pada postur tubuh belut.

Air yang terlalu dalam dapat membuat belut lebih banyak bergerak untuk mengambil napas, sehingga pertumbuhan belut tidak akan maksimal.

Ciri-ciri belut yang berpenyakit adalah sebagai berikut :
terus bergerak pada siang hariselalu naik ke permukaansaling serang satu sama lain
Adapun, belut merupakan mahluk hidup yang mengeluarkan lendir pada tubuhnya sebagai mekanisme pertahanan diri. Lendir tersebut ternyata bisa memengaruhi pH air jika diproduksi terlalu banyak. Untuk itu, selalu pastikan untuk mengganti atau mensirkulasi air ketika keasaman maksimal melebih 7 (batas keasaman).

Masa Panen

Waktu panen belut inilah yang ditungg. Belut sebenarnya tidak memiliki ukuran dan masa panen, karena semua tergantung dari permintaan pasar. Namun pada umumnya waktu panen belut yang tepat adalah saat belut berumur 3 – 4 bulan atau beratnya berkisar antara 200 – 300 gram/ekor. Berat belut saat panen bisa mencapai 400 gram/ekor hanya dalam waktu 3 bulan.

Proses panen belut ternyata relatif sangat mudah untuk dilakukan karena kamu tinggal mengangkat jaring yang sudah disiapkan sebelumnya. Jika kamu tidak menggunakan jaring, cukup kuras saja kolam tersebut.  Sebelum panen, pastikan kamu sudah menyiapkan wadah untuk menyimpan belut-belut tersebut.

Bagaimana....? Cukup Mudah bukan...? jika artikel ini membantu dan bermanfaat silahkan share like dan jika ada Pertanyaan silahkan tinggalkan komentar. terima Kasih dan
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Produk Pertanian :
PGPR                                    Rp. 25.000/Liter
Fish Amino Acids                 Rp. 25.000/½Liter
Brown Rice Vinegar             Rp. 50.000/Liter
Coryn Bacteria                     Rp. 30.000/½Liter
Bio-Pestisida                        Rp. 30.000/Liter
Bio-Polymixa                       Rp. 30.000/Liter
Bio-Tricoderma                    Rp. 50.000/Kg
Mikoriza                               Rp. 50.000/Kg
Waiting Agen                        Rp. 30.000/Liter
Madam Sulfur                       Rp. 30.000/Liter

Peternakan :
Probiotik EXTRA 99 PLUS     Rp. 20.000/Liter
Oriental Herbal Nutrien            Rp. 25.000/Liter
Dekomposer EXTRA 88           Rp. 25.000/liter
Enzim                                        Rp. 30.000/Liter
Desinfektan                               Rp. 20.000/Liter


CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 

Kontak Person


WhatsApp Messenger 

Facebook 

 Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri

Penduan Lengkap Pemijahan Belut Bagi Pemula 100 Persen Berhasil

 Penduan Lengkap Pemijahan Belut Bagi Pemula 100 Persen Berhasil

Gambar Belut Siap Melakukan Pemijahan

SAUNG TERNAK MANDIRI – Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Tapi berbeda dengan jenis ikan lain, belut dapat hidup dalam lumpur dengan sedikit air karena belut memiliki dua sistem pernapasan.

Jenis belut yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah belut sawah atau Monopterus Albus dan juga belut rawa atau Synbranchus Bengalensis. Perbedaan belut sawah antara belut rawa yang paling mencolok adalah belut sawah memiliki tubuh yang pendek dan gemuk, sedangkan belut rawa memiliki tubuh yang lebih panjang dan ramping.

Terdapat 2 segmen dalam usaha budidaya belut yaitu pembibitan dan pembesaran. Pembibitan memiliki tujuan untuk menghasilkan anakan, sedangkan pembesaran memiliki tujuan untuk menghasilkan belut ukuran siap konsumsi. Kali ini kita akan membahas tentang cara memijahkan belut, simak dengan seksama dan teliti, namun Sebelumnya dukung Channel Griyo Tani Indonesia dengan menekan tombol Subscribe, Like, Share, dan tentunya Berkomentar, untuk kemajuan channel griyo tani indonesia, Selamat Menyaksikan.

Cara Memijahkan Belut

Pemijahan belut bisa dilakukan di kolam buatan, namun tetap dengan cara alami yaitu mengondisikan kolam seperti habitat aslinya.

Pemilihan Indukan Belut

Indukan yang digunakan untuk pemijahan sebaiknya memiliki kualitas yang baik. Ciri-ciri indukan belut yang baik yaitu :

  • Berumur 3-5 bulan
  • Lincah dan gesit
  • Kulit mulus tidak ada luka
  • Berpostur keras

Cara membedakan belut jantan dan betina dapat dilihat dari ciri-ciri mereka. Ciri-ciri belut jantan dan betina, yaitu :

Belut betina memiliki kepala runcing, panjang tubuh kurang dari 30 cm, ekor lancip dan umur tidak sampai 7 bulan. Selain itu, ukuran tubuhnya agak gempal dibanding dengan belut jantan.

Sedangkan, belut jantan memiliki kepala tumpul, panjang tubuhnya lebih dari 30 cm, ekor kurang lancip dan umur lebih dari 7 bulan serta bentuk tubuhnya lebih ramping dibanding dengan betina.

Persiapan Kolam Pembenihan Belut

Kolam ini dibuat mirip dengan habitat alaminya yaitu terdapat lumpur sebagai tempat belut memijah dengan luas 1 m². Kolam yang digunakan dapat berupa kolam tembok.

Pada bagian dasar kolam diberi jerami setebal 20 cm, lalu cacahan gedebok pisang setebal 6 cm dan juga pupuk kompos setebal 20-25 cm. Selanjutnya tambahkan lumpur sawah atau lumpur rawa setebal 10-15 cm. Kemudian beri air sedalam 5 cm dan tambahkan eceng gondok.

Kolam Pendederan

Kolam ini digunakan untuk memelihara larva belut hasil pemijahan. Kolam ini dapat berupa kolam tembok dan air mengalir dengan kedalaman air cukup 5 cm.

Kolam Pembesaran

Kolam pembesaran dibuat sama dengan kolam indukan, pemijahan dan juga pendederan. Hanya saja padat tebarnya berbeda. Padat tebar belut disetiap kolam yaitu :

  • Indukan 6 ekor/m²
  • Pemijahan 3 ekor/m²
  • Pendederan 500 ekor/m²
  • Pembesaran 50-100 ekor/m²

Cara Pemijahan Belut

Belut meletakkan telur-telurnya di dalam gelembung-gelembung udara yang sudah diciptakan oleh pejantan. Selain gelembung, pejantan juga akan membuat sarang yang berbentuk huruf “U”, kedua lubang sarang saling berhubungan. Proses pemijahan belut bisa dilakukan di dalam wadah tertutup. Anda bisa menggunakan tanaman air seperti eceng gondok atau anyaman bambu sebagai penutup.

Persentase keberhasilan proses pemijahan belut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitar. Oleh karena itu, lokasi Kolam pemijahan harus jauh dari kebisingan dan lalu lalang orang agar belut tidak merasa terganggu.

Tahap awal pemijahan adalah pembuatan sarang atau lubang oleh induk jantan. Setelah lubang sudah selesai dibuat, biasanya belut akan diam selama beberapa hari. Setelah belut merasa aman dari gangguan, belut jantan akan mengeluarkan gelembung busa ke atas permukaan air tepat di atas lubang.

Gelembung yang dibuat pejantan akan menarik perhatian belut betina sehingga mau mengeluarkan telur dan meletakkannya pada gelembung tersebut. Setelah telur menempel pada gelembung-gelembung tersebut, pejantan akan membuahi telur dengan spermanya.

Setelah dibuahi, belut jantan akan menghisap telur yang sudah dibuahi ke dalam mulutnya, kemudian telur tersebut diletakkan ke dalam sarang atau lubang pemijahan yang sudah dibuat. Selanjutnya, belut akan keluar dari lubang yang satunya lagi agar telur yang berada di dalam lubang tidak terganggu.

Satu ekor belut betina umumnya bisa menghasilkan 100—200 butir telur, bergantung pada usia dan ukuran induk. Namun, hanya 50—70 persen telur yang bisa menetas. Dari seluruh telur yang menetas, hanya 50—70 persen telur belut yang mampu bertahan sampai seukuran 5 cm.

Umumnya, telur belut akan menetas dalam kurun waktu 8—15 hari setelah pemijahan terjadi. Lamanya penetasan dipengaruhi oleh suhu, pH, atau hama yang berada di dalam wadah pemijahan.

Induk betina yang sudah melakukan pemijahan akan memasuki masa transisi atau perubahan kelamin dari betina ke jantan. Pada masa ini induk menjadi sangat agresif dan sangat lapar. Induk bisa memakan anak-anaknya yang baru menetas. Oleh karena itu, induk betina harus segera dipindahkan ke bak penampungan induk.

Proses Pemijahan Indukan Belut

Proses pemijahan dilakukan dalam kolam seluas 1 m². Dalam kolam diisi 2 belut betina dan 1 belut jantan. Berikut cara selengkapnya:

Masukkan indukan ke dalam kolam, lalu jaga kualitas air dan ketersediaan pakan. Jangan lupa, berikan kakaban di permukaan kolam. Belut tidak diketahui kapan kawin, jika pemijahan telah dilakukan maka ada tanda berupa busa putih di permukaan air.

Apabila sampai 1 minggu tidak ada busa putih, ganti pasangan indukan. Setelah muncul busa putih, maka dalam kurun waktu 5 hari telur akan menetas menjadi larva. Segera Ambil larva dan masukkan ke dalam kolam pendederan.

Pemeliharaan Larva Belut

Pemeliharaan larva belut dilakukan pada kolam pendederan. Larva belut masih kecil ini mempunyai sifat kanibal dan berbahaya jika asupan pakan tidak terpenuhi. Maka, pemberian pakan tepat waktu. Pemberian pakan tersebut sedikit tapi dalam frekuensi lebih banyak yaitu sekitar 5-7 kali sehari.

Pakan yang diberikan untuk larva berumur 1-3 hari yaitu kuning telur yang telah direbus. Sedangkan pakan yang diberikan untuk larva yang berumur 4-30 haru yaitu cacing sutra dan setelah berumur 1 bulan keatas dipindahkan ke kolam pembesaran diberi pakan berupa cacing tanah.

Demikian artikel tentang”Penduan Lengkap Cara Memijahkan atau Pemijahan Belut Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

Produk Pertanian :
PGPR                                    Harga    Rp. 25.000/Liter
Fish Amino Acids                 Harga    Rp. 25.000/½Liter
Brown Rice Vinegar             Harga    Rp. 50.000/Liter
Coryn Bacteria                      Harga    Rp. 30.000/½Liter
Bio-Pestisida                         Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Polymixa                        Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Tricoderma                     Harga    Rp. 50.000/Kg
Mikoriza                                Harga    Rp. 50.000/Kg
Waiting Agen                         Harga    Rp. 30.000/Liter
Madam Sulfur                        Harga    Rp. 30.000/Liter

Peternakan :
Probiotik EXTRA 99 PLUS     Rp. 20.000/Liter
Oriental Herbal Nutrien            Rp. 25.000/Liter
Dekomposer EXTRA 88           Rp. 25.000/liter
Enzim                                        Rp. 30.000/Liter
Desinfektan                                Rp. 20.000/Liter


CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 

Kontak Person


WhatsApp Messenger 

Facebook 

 Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri