PENGARUH PERUBAHAN CUACA PADA PRODUKSI DAN KESEHATAN TERNAK

PENGARUH PERUBAHAN CUACA PADA PRODUKSI DAN KESEHATAN TERNAK


Beberapa dekade terakhir intensifikasi industri perunggasan berkembang sangat pesat akibat tingginya permintaan terhadap protein hewani. Namun perkembangan industri perunggasan diikuti dengan banyaknya ancaman yang harus dihadapi para peternak, salah satunya global warming (pemanasan global) yang menyebabkan perubahan iklim yang tidak menentu. Perubahan iklim ini tidak bisa disepelekan karena kerugian ekonomi yang ditimbulkannya pun cukup banyak.

Perubahan iklim seperti perubahan suhu serta peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem terbukti menyebabkan kontaminasi terhadap tanah, air, dan pakan. Pola perkembangan, ketahanan, dan distribusi geografis bakteri, virus, jamur, serta mikroorganisme lainnya pun jelas terpengaruh. Peningkatan suhu bumi yang berujung pada timbulnya cuaca ekstrem diberbagai belahan dunia seperti banjir, badai, musim hujan atau panas yang berkepanjangan jelas mempengaruhi ketahanan tubuh ayam terhadap penyakit dan metabolisme tubuh. Akibatnya konversi pakan rendah, yang diikuti dengan buruknya performa ayam, tingginya angka kematian, serta menurunnya kualitas dan kuantitas produksi telur dan daging.


Cuaca Ekstrem

Pada saat cuaca dingin dan hujan berkepanjangan, metabolisme energi dalam tubuh akan meningkat. Peningkatan ini bertujuan meningkatkan produksi panas dalam tubuh untuk beradaptasi terhadap cuaca dingin. Akibatnya, energi panas yang seharusnya digunakan untuk produksi akan berkurang. Belum lagi kemampuan untuk mencerna nutrisi juga akan menurun pada cuaca dingin. Apabila jumlah heat loss (kehilangan panas) lebih besar daripada jumlah panas yang diproduksi maka ancaman yang mengikuti adalah hipotermi dan kematian.

Sementara pada saat cuaca panas dan kemarau yang ekstrem, dampak buruk tidak hanya mempengaruhi metabolisme energi tetapi juga dapat mengacaukan homeostasis tubuh yang berakibat pada menurunnya sistem imun tubuh dan kualitas produksi. Ketika suhu meningkat hingga lebih dari titik kritisnya (> 30 °C), ayam akan cenderung lebih banyak minum dan mengurangi asupan pakan agar produksi panas tubuh berkurang. Berdasarkan penelitian, penurunan nafsu makan akibat heat stres (stres panas) pada broiler (ayam pedaging) meningkat seiring bertambah umur dan bisa mencapai 50 % sedangkan pada layer (ayam pedaging) berkisar antara 30 – 50 % (Gonzalez-Esquerra & Leeson, 2005). Berkurangnya feed intake (asupan pakan) tentu akan menyebabkan ayam tidak mendapat nutrisi secara optimal. Belum lagi efek heat stress seperti terganggunya keseimbangan elektrolit dan asam basa yang mengacaukan sistem pada tubuh. Heat stress juga menimbulkan efek buruk pada sintesis protein yang mengakibatkan kualitas daging yang dihasilkan berkurang.

Telur bercangkang Lunak
Apakah telur yang bercangkang tipis atau lunak merupakan penyakit atau infeksi?
Jelas tidak! telur yang berkulit tipis atau lunak bukanlah penyakit atau infeksi seperti  yang Anda duga. Namun, bisa itu menjadi gejala  penyakit, respons terhadap faktor-faktor eksternal atau kekurangan beberapa mineral atau vitamin; yang terakhir ini biasanya merupakan penyebab terdekat dari telur yang bercangkang tipis atau lunak. Penyebab telur bercangkang tipis atau telur lunak dapat dikategorikan secara luas di bagi tiga (3) faktor ini yaitu :

Temperatur sekitar 24C adalah suhu yang optimal untuk produksi unggas, di mana semua variabel seperti asupan nutrisi dan asupan air tidak berubah.

Namun Di daerah beriklim panas, di mana terdapat kisaran suhu tinggi, sering kali ada efek merugikan yang besar pada unggas unggas Produksi mereka jauh dari lebih baik.
Agar produksi optimal dapat tercapai dalam produksi unggas, ada kebutuhan untuk mencapai keseimbangan dalam panas yang dihasilkan dan panas yang diberikan oleh ayam, fenomena ini disebut Thermobalance. Ini dapat dicapai melalui berbagai cara; salah satunya adalah penyesuaian nutrisi dalam produksi unggas.
Secara alami, ayam menghasilkan panas sebagai hasil metabolisme mereka; zona Thermoneutral ayam adalah 21oC. Suhu normal ayam petelur adalah 41,5oC tetapi bervariasi dengan suhu lingkungan karena bagi ayam untuk mempertahankan suhu konstan, suhu lingkungan harus setidaknya 15oC lebih rendah dari suhu tubuh ayam.

Dengan kata lain, pertukaran panas antara ayam dan lingkungan hanya dimungkinkan jika suhu lingkungan lebih rendah dari suhu tubuh ayam; jika sebaliknya, itu menyebabkan stres panas.

Baca Juga : Strain Bacillus Agar Burung Puyuh Lebih Sehat Dan Lebih Produktif

Muncul penyakit infeksi

Perubahan cuaca dapat mempengaruhi kesehatan ayam anda. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kondisi ayam yang stres akibat cuaca akan menyebabkan ketahanan tubuh berkurang. Banyak penyakit infeksius yang sebelumnya tidak pernah ada di daerah tertentu menjadi muncul (rising). Penyakit infeksi yang sebelumnya pernah ada juga dapat muncul kembali (re-emerging), terutama penyakit yang ditularkan oleh vektor. Kejadian ini disebabkan oleh kemampuan mikroorganisme patogen untuk cepat beradaptasi terhadap lingkungan dan bermigrasi ke daerah yang suhunya sesuai. Flu burung (avian influenza) adalah salah satu penyakit infeksius yang juga terpengaruh perubahan iklim. Penyebabnya adalah jumlah migrasi burung liar sebagai hospes alami virus ai yang cukup tinggi. Selain itu, perubahan populasi burung liar tersebut menyebabkan re-distribusi virus ai terhadap beberapa jenis spesies dan kelompok umur. Tidak heran kalau virus ai masih kerap menginfeksi karena kemampuannya untuk bermutasi dan membentuk subtipe baru.

Solusi multivitamin

Tantangan perubahan iklim ini perlu ditanggapi dengan perubahan manajemen pemeliharaan, teknologi, dan infrastruktur sebagai bentuk adaptasi. Termasuk di dalamnya adalah pemilihan jenis pakan yang sesuai dan meningkatkan pemberian vitamin sebanyak 25 %. Pemberian nutrition yang mengandung antioksidan seperti vitamin a (retinol), e (α tocopherol), dan c (asam askorbat) membantu menjaga performa ayam terkait dengan efeknya sebagai anti-stres. Menurut penelitian, kombinasi diet antioksidan di atas memiliki efek anti stres lebih baik dibandingkan jika diberikan sendiri-sendiri.

Probiotik ohn 88 plus® adalah salah satu produk yang kami buat sendiri, Produk probiotik ini bisa menjadi pilihan dan solusi bagi ternak kita. 

Manfaat Probiotik

  1. Probiotik dapat meningkatkan performa dari hewan ruminansia khususnya sistem pencernaan saat ditambahkan ke dalam pakan.
  2. Meningkatkan kecernanaan pakan sehingga kandungan  gizi dan nutrisi pada pakan dapat lebih yang diserap oleh hewan juga lebih banyak.
  3. Meningkatan efisensi penggunaan pakan. Pakan yang diberikan dalam jumlah yang sedikit namun mampu memberikan peningkatan produksi dan produktivitas ternak
  4. Dengan peningkatkan produksi dan produktivitas ternak terlihat dari laju pertumbuhan/ penambahan berat badan, produksi susu, telur pada unggas

Bagi ternak ruminansia di Indonesia, dengan karakter pakan berkualitas rendah, mikroorganisme selulolitik dalam jumlah tinggi amatlah dibutuhkan agar dapat memanfaatkan hijauan atau limbah pertanian seefisien mungkin dalam menghasilkan nutrien yang dibutuhkan oleh ternak.

Mengacu hal tersebut, dibutuhkan feed additive (imbuhan pakan) yang dapat meningkatkan kinerja fungsi rumen, dan salah satunya yaitu probiotik. Probiotik padat dan cair memiliki beberapa keuntungan yaitu berisi kultur mikroba hidup yang diinginkan dan menguntungkan ternak melalui peningkatan keseimbangan mikroba alat cerna, berperan dalam menyediakan enzim yang mampu mencerna serat kasar (SK) dan dapat menghasilkan asam (bakteri asam laktat).

Hal ini dapat mengakibatkan pH alat cerna menjadi rendah, dan dapat menghasilkan bahan anti mikroba (bakteriosin) sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak menguntungkan.

Baca Juga : PROBIOTK OHN 99 PLUS DAN DEKOMPOSER 88  MENURUNKAN RASIO MORTALITAS PADA AYAM BROILER

Pemberian probiotik cair pada ternak lebih baik dibandingkan pemberian probiotik padat dapat meningkatkan konsumsi bahan kering, protein kasar, serat kasar, BETN, dan TDN. Berdasarkan penelitian Almai pada 2013 diketahui bahwa secara umum probiotik cair lebih efektif digunakan sebagai imbuhan pakan bila dibandingkan dengan probiotik padat dalam ransum berbasis jerami padi dan konsentrat.

Manfaat Pemberian probiotik cair pada ternak lebih baik dibandingkan pemberian probiotik padat dapat meningkatkan konsumsi bahan kering, protein kasar, serat kasar, BETN, dan TDN.
Hal ini dapat dikarenakan probiotik padat tidak terdapat aroma sedangkan probiotik cair memiliki aroma asam (hasil fermentasi) yang dapat mempengaruhi selera makan ternak.
Secara umum manfaat dari probiotik cair antara lain meningkatkan populasi asam amino, meningkatkan palatabilitas, memperbaiki kualitas pakan, meningkatkan nilai kecernaan yang mengandung serat kasar, kotoran ternak tidak berbau dan cepat kering, dan mampu mengurangi bakteri E-coli sehingga mengurangi penyakit diare/mencet pada ternak.

Semoga Bermanfa'at

Posting Komentar

0 Komentar