CARA JITU MEMINIMALISIR BAU AMONIAK DI KANDANG BURUNG PUYUH

CARA JITU MEMINIMALISIR BAU AMONIAK DI KANDANG BURUNG PUYUH


Assalamualaikum...
Alhamdulillah kita tetap di berikan kesehatan dan keberkahan dari Allah SWT. Pada kesempatan ini saya akan berbagi trik and tips untuk meminimalisir dampak amoniak di dalam kandang.

Ketika memutuskan untuk Beternak Burung Puyuh, hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah mengenai bau amoniak dan kondisi kandang yang kotor. Ini merupakan permasalahan utama yang sering dihadapi oleh semua peternak burung puyuh. Tak heran jika banyak peternak yang membuat kandang jauh dari pemukiman warga.
Dalam budidaya burung puyuh ini produksinya Amoniak tak bisa dihindarkan dari dalam kandang kita. Munculnya amonia merupakan hasil dari sisa proses pencernaan protein yang tidak sempurna. Sisa protein yang banyak tersebut akan menyebabkan banyak unsur Nitrogen (N) di dalam kotoran burung puyuh. Selanjutnya, sisa Nitrogen (N) tersebut oleh bakteri pengurai akan diubah menjadi amonia (NH3) atau amonium (NH4+).
Burung Puyuh memiliki sistem pencernaan yang unik. Salah satunya adalah sisa pencernaan yang dikeluarkan melalui kloaka (anus) berupa ekskreta, yaitu campuran antara pakan tak tercerna dengan asam urat sebagai hasil akhir metabolisme tubuh burung puyuh dan jenis unggas lainnya (semacam urin pada mamalia). Pakan tak tercerna dan asam urat ini merupakan penyumbang kandungan Nitrogen (N) dalam ekskreta. Nitrogen (N) dari ekskresi ginjal sebanyak 80% dan dari sistem pencernaan 20%. Nitrogen (N) urin ditemukan dalam bentuk asam urat, amonia, urea dan kreatinin. Terkait hal tersebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi amonia di dalam kandang. Yaitu, lanjut Kualitas Protein Pakan, Desain Kandang, Manajemen Pemberian Pakan, Penanganan Kotoran, Temperatur Lingkungan, Kecepatan Angin. Selain itu, daerah dengan kelembaban yang tinggi juga menyebabkan produksi amonia yang berasal dari dekomposisi asam urat lebih cepat, karena aktivitas bakteri pengurai di tempat itu lebih cepat juga.
Tempat yang sangat berpeluang mengandung konsentrasi amoniak yang tinggi adalah tempat yang memiliki ventilasi yang kurang lancar dan kelembaban tinggi konsentrasi amoniak dalam kandang terkait erat dengan banyaknya konsentrasi Nitrogen dalam kotoran. Akibatnya penyakit-penyakit pernafasan, seperti SNOT, CRD kompleks dan sejenisnya akan lebih mudah menyerang dan sulit disembuhkan pada keadaan amonia di kandang masih tinggi, celakanya lagi, penyakit-penyakit pernafasan yang menyerang tersebut, terkadang masih pada tahap subklinis (gejala yang tak tampak). Karena, kotoran ternak burung puyuh ini masih banyak mengandung unsur protein yang dapat menimbulkan bau amoniak yang cukup tinggi, sehingga akan sangat sulit untuk menghilangkan baunya. Terus bagaimana solusi untuk menghilangkan atau minimal mengurangi bau tidak sedap tersebut. Setelah beberapa periode menjadi masalah yang serius, barulah 4 tahun terakhir ini Kandang Burung Puyuh saya bau yang di timbulkan jauh menurun.
Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh peternak burung puyuh terutama yang mempunyai masalah Amoniak, untuk mengurangi munculnya bau tidak sedap dan juga meningkatkan kondisi Kandang yang lebih sehat.

Menjaga Kandang Tetap Kering
Demi mengurangi munculnya amoniak ini, tiga solusi yang harus kita lakukan Yaitu :
  • Manajemen Perkandangan
  • Kebersihan Kandang
  • Manipulasi Nutrisi. 
Untuk manajemen perkandangan antara lain yang bisa kita lakukan dengan mengatur ventilasi udara dalam kandang dengan baik. Ventilasi kandang yang baik ini akan meminimalisir kandungan Amoniak pada kohe Burung Puyuh. Tetapi tidak banyak berpengaruh terhadap bau yang muncul dan menyebar di sekitar perumahan, Pasalnya, bau yang tidak sedap tersebut akan dibawa keluar dan bisa menyebar sesuai dengan arah angin.
Oleh sebab itu, cara yang paling rasional untuk mengurangi amoniak ini adalah dengan memperketat manajemen kebersihan Kandang. Penyemprotan alas kohe dengan Dekomposer Extra 88 Artinya harus secara rutin membersihkan kandang dan aplikasi Dekomposer. membuang atau menampung kotoran ke tempat yang jauh dari pemukiman.

Menjaga Kandang Tetap Kering
Bau yang tercium dari kandang umumnya disebabkan oleh kotoran yang menyatu dengan kondisi basah, baik yang disebabkan oleh kotoran itu sendiri maupun adanya tumpahan minuman. Kondisi basah ini seringkali memicu penyakit yang merugikan dan membuat Burung Puyuh bisa sakit bahkan mati. Salah satu langkah yang bisa kita ambil adalah dengan menaburkan sekam padi di alas kotoran dan Menyemprotkan Dekomposer EXTRA 88. Karena kotoran yang kering lebih minim baunya dibandingkan dengan yang basah atau encer. Cara menghindari kotoran yang cair adalah memberikan pakan dengan kualitas yang baik dan nilai TDN yang optimal. Selain itu keseimbangan kadar air maupun mineral di dalam tubuh Burung Puyuh juga harus terjaga.

Penyemprotan Kandang
Untuk mengurangi bau yang ditimbulkan dari kotoran burung puyuh, umumnya peternak akan melakukan pengerukan kotoran terlebih dahulu dengan jangka waktu 3 hari sekali. Selanjutnya, alas Kobe di semprot dengan Dekomposer Extra 88 dan pemberian Probiotik OHN 99 PLUS.

Penambahan Probiotik OHN 99 Plus
Mengurangi bau amoniak pada kohe Burung Puyuh juga bisa dengan pemberian Probiotik Extra 99 Plus. Burung Puyuh dengan saluran pencernaan yang terganggu akan mengeluarkan kotoran yang berbau karena nutrisi tidak tercerna dengan sempurna. Selain mengatasi gangguan pencernaan, Probiotik Extra 99 Plus ini juga bisa digunakan untuk memaksimalkan nutrisi pakan yang terserap ke dalam tubuh sehingga kadar protein pada pakan tidak akan keluar bersama dengan feses burung puyuh. Kohe yang masih mengandung protein akan membuatnya berbau, oleh sebab itulah Probiotik Extra 99 Plus ini amat diperlukan.
Setelah menerapkan beberapa cara di atas, diharapkan peternak tidak perlu lagi ketakutan akan adanya masalah bau kotoran yang menyengat. Namun, selain menerapkan cara di atas, melakukan pengawasan yang rutin tetaplah diperlukan supaya kandang tetap dalam kondisi yang ideal.

Dengan mengikuti panduan yang telah kami jelaskan secara detail diatas, saya berharap semoga amoniak tak lagi jadi masalah bagi para sahabat semua. Namun jika para Sahabat Tani Ternak masih bingung dalam mengaplikasikanya silahkan berkonsultasi secara langsung dengan tim Research NATURAL FARMING Indonesia Dengan meninggalkan komentar atau bisa langsung menghubungi kami di Livechat ataupun Whatssapp kami secara gratis.
Demikian Penjelasan singkat tentang cara meminimalisir bau amoniak di kandang burung puyuh petelur, ini semoga bermanfaat...
Wassalam...

Saung Ternak Mandiri
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

Posting Komentar

0 Komentar