This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

TIPS AGAR TELUR BURUNG PUYUH LEBIH BESAR DAN TAHAN LAMA

TIPS AGAR TELUR BURUNG PUYUH LEBIH BESAR DAN TAHAN LAMA


Terkadang para pengepul Telur Puyuh langganan kita bilang "Kenapa sekarang telur-Nya kecil²" kita sebagai Peternak tentu merasa tidak ada yang salah pemberian makan dan minum sudah sesuai dengan SOP, Berhubungan Produksi telur inilah  tujuan utama kita dalam budidaya burung puyuh ini maka untuk meningkatkan Kualitas dan Kuantitas dari telur burung puyuh ini menjadi perhatian utama bagi para peternak burung puyuh. Tulisan ini akan fokus pada apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ukuran dan berat telur burung puyuh. Tetapi sebelumnya saya akan menyoroti faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya penurunan kualitas dari telur burung puyuh yang kita budidayakan, saya ingin kita mempertimbangkan beberapa fakta yang umum di kalangan peternak saat ini. Setiap konsumen akan suka membayar telur burung puyuh yang berukuran besar dan berat daripada telur ukuran kecil atau sedang. Sementara itu, faktanya bahwa Burung Puyuh untuk memproduksi telur yang lebih besar itu membutuhkan energi dan sumber daya tambahan di mana itu akan menambah biaya operasional harian, dan itu akan berdampak cukup besar pada pemasukan bulanan.
Berat telur tetap menjadi faktor kualitas di pasar, Mengontrol berat telur bisa menjadi pekerjaan yang sulit dikalangan peternak burung puyuh, karena beberapa faktor yang jadi penyebab. Padahal, telur puyuh yang besar tidak selalu merupakan telur yang memiliki kualitas baik, karena dengan bertambahnya ukuran telur, ketebalan kulit telur akan berkurang karena induk burung puyuh hanya akan menyertakan 2 gram kalsium per telur, tidak peduli pada ukurannya. Namun demikian ketika kita ingin berat telur yang dihasilkan oleh Burung Puyuh bertambah, empat langkah berikut dapat kita lakukan. Sekarang silahkan perhatikan faktor-faktor yang akan meningkatkan ukuran dan berat produksi telur burung puyuh, faktor-faktor ini adalah 

Berat Badan berpengaruh terhadap ukuran dan berat telur
Diketahui bahwa Burung Puyuh yang lebih berat menghasilkan telur yang lebih besar dan berat, ini dapat kita asumsikan mereka menerima nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi yang jadi masalah adalah dalam proses pembesaran kita burung puyuh yang pertumbuhan-Nya terlalu cepat, Contoh Burung Puyuh ini untuk mencapai pematangan kelamin butuh waktu 45-50 hari untuk memproduksi telur, namun kita pacu berat badan nya saja sehingga pada umur 35 hari Burung Puyuh ini sudah dipaksa untuk memproduksi telur. 
Ini Mungkin akan terlihat menguntungkan Peternak karena Burung Puyuh lebih cepat bertelur dan telurnya juga lebih besar. Padahal tidak kenyataan tidak begitu.
Meningkatkan ukuran dan berat telur dengan meningkatkan berat badan saja hanya akan menimbulkan efek buruk di kemudian hari. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Telur burung puyuh hanya bisa di capai dengan proses perawatan sejak 0 hari, dengan demikian proses atau fase pertumbuhan Burung Puyuh ini bisa tercapai
Kesehatan Burung Puyuh
Kondisi kesehatan burung puyuh juga berpengaruh pada ukuran dan berat telur
Agar burung puyuh dapat bertelur berat dan besar, Burung Puyuh harus dalam kondisi baik dan sehat. Setiap terjadi infeksi dapat mempengaruhi produksi telur dengan memberikan asupan pakan dan air minum yang cukup kita berharap akan meningkatkan ukuran dan berat telur yang dihasilkan oleh Burung Puyuh tanpa memberikan efek negatif di kemudian hari.
Selain itu, pemberian asam amino dan protein yang cukup, untuk meningkatkan respon Imun yang baik terhadap paparan seperti Penyakit Newcastle, Bronkitis infeksi dan EDS yang diketahui menyebabkan penurunan produksi telur dan pembentukan cangkang telur yang buruk dan rusak, karena terjadi kerusakan langsung pada saluran reproduksi telur. Oleh karena itu untuk menjaga kondisi Burung Puyuh kita perlu memberikan asupan makanan dan Nutrisi yang cukup, kami menyarankan untuk : Pemberian rebusan Herbal 1 Minggu sekali dan Pemberian Probiotik 1 Minggu 2-3 kali. Ini sudah kami lakukan selama ini dan hasilnya cukup memuaskan dengan kondisi Burung Puyuh yang terlihat sehat kualitas produksi juga sangat memuaskan.

Sesuaikan Kebutuhan Pakan
Secara umum diasumsikan bahwa asupan pakan burung puyuh petelur ini akan bervariasi tergantung dengan kandungan energi pakan yang kita berikan. Dengan kata lain, ransum energi yang lebih tinggi akan menghasilkan asupan pakan yang lebih rendah. Pakan yang diformulasikan dengan bahan berenergi rendah akan berdampak negatif pada ukuran telur yang dihasilkan. Selama burung puyuh ini masih dalam tahap pertumbuhan, namun setelah mencapai berat badan dan pematangan kelamin, kita perlu sedikit meningkatkan asupan pakan agar burung puyuh ini berat badan-Nya mumpuni dan akan menghasilkan telur yang lebih berat dan besar dan stabil. Ini menyiratkan bahwa Burung Puyuh memiliki genetik yang baik untuk menghasilkan telur yang lebih berat, dengan pakan tambahan yang seimbang untuk mendukung produksi telur, dalam hal kualitas pakan (kualitas protein) mempunyai kandungan vitamin yang lengkap dan kandungan nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan Burung Puyuh.
Faktor Heat Stress
Heat Stres pada burung puyuh juga berpengaruh pada ukuran dan berat telur
Selama periode musim panas, konsumsi pakan turun dan dengan demikian asupan kalsium burung-burung, yang menyebabkan ukuran telur dan kualitas cangkang berkurang. Lakukan tindakan pencegahan musim panas yang memadai untuk menghindari stres akibat suhu panas. Penambahan 2 hingga 3 miligram/kg Sodium bikarbonat dalam pakan akan membantu menjaga kualitas cangkang. Pada musim kemarau ini yang perlu Anda perhatikan adalah proses pergantian udara harus berjalan dengan baik. Tingkatkan pemberian Probiotik dengan menambah dosis atau menambah waktu pemberian.
Kesimpulan
Kesimpulannya, dengan mengamati secara kritis poin-poin di atas dan mencukupi kebutuhan mereka akan membantu menghasilkan telur yang lebih besar dari si mungil ini. Dengan ukuran dan berat telur yang di hasilkan tentu Ini akan menarik lebih banyak pasar dan nilai jual yang lebih baik. Ada banyak manajemen yang dapat kita ikuti untuk mencapai ukuran dan berat telur yang sesuai, oleh karena itu mengendalikan ukuran telur memerlukan pencapaian keseimbangan antar fase pertumbuhan dengan  kontrol berat badan yang ideal, maka produksi telur dan ukuran telur akan sesuai dengan harapan kita.

Jika artikel ini telah membantu Anda dengan satu atau lain cara, silahkan lakukan berbagi dengan teman dan biarkan mereka mendapat manfaat darinya. Dan jika Anda ada pertanyaan silakan tinggalkan komentar Anda 

Saung Ternak Mandiri
Hanif Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

KERUSAKAN FUNGSI HATI PADA BURUNG PUYUH DAN TREATMENT

Kerusakan Fungsi Hati
Pada Burung Puyuh Dan Cara Treatment 


Hepar atau hati adalah organ terbesar dalam tubuh. Organ ini berwarna merah kecoklatan yang tersusun dari sel-sel hati atau hepatosit. Hati adalah organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Hati berperan dalam sekresi empedu, detoksifikasi, pembentukan sel darah merah, metabolisme, dan penyerapan vitamin kata (Ressang, 1984). Hati memiliki fungsi detoksifikasi yang dilakukan oleh enzim-enzim hati. Yaitu dengan mengubah senyawa-senyawa toksik atau racun hasil metabolisme yang berasal dari luar tubuh menjadi zat-zat yang secara fisiologis tidak aktif.
Pada Burung Puyuh dan Jenis unggas lain, hati akan mengalami kerusakan apabila terdapat mikotoksin (racun jamur) atau zat toksin lain yang berlebih dalam tubuh. Kerusakan hati juga bisa diakibatkan dampak dari munculnya suatu penyakit, maupun penggunaan zat kimia yang berlebihan. Oleh sebab itu, perlu diketahui faktor yang merusak hati dan dampaknya dalam mendukung upaya pencegahan yang tepat agar performa ternak kita bisa optimal.
Mengenal Peran dan Fungsi Hati
Hati memiliki fungsi yang kompleks antara lain dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan zat besi. Fungsi hati diantaranya:
Detoksifikasi
Pengeluaran zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainnya seperti zat racun dan logam berat. Detoksifikasi terjadi karena hati mengandung antioksidan dan enzim-enzim yang dapat merusak kelompok oksigen reaktif yaitu glutathione (GSH), vitamin C dan E.
Metabolisme Nutrisi
Karbohidrat setelah diolah di saluran pencernaan akan menjadi glukosa, lalu diserap melalui usus masuk ke dalam peredaran darah dan hati. Di dalam hati sebagian glukosa dimetabolisme sehingga terbentuk energi yang befungsi menjaga temperatur tubuh dan tenaga untuk bergerak.
Glukosa yang tersisa diubah menjadi glikogen dan disimpan di dalam hati dan otot atau diubah menjadi lemak yang disimpan di dalam jaringan subkutan. Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah membentuk asam amino, pembentukan hasil akhir dari metabolisme untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, dan membentuk senyawa lain dari asam amino.

Pembentukan dan ekskresi empedu
Empedu dibentuk melalui saluran empedu interlobular yang terdapat dalam hati. Empedu yang dihasilkan dialirkan dan disimpan pada kantung empedu. Hati dapat mensekskresikan sekitar 1 liter cairan empedu dalam sehari. Garam empedu penting untuk pencernaan dan penyerapan lemak dalam usus halus. Garam ini sebagian diserap kembali oleh usus halus dan dialirkan kembali ke hati.
Penyebab Kerusakan Hati
Kerusakan hati biasanya disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan kesalahan sistem manajemen pemeliharaan, seperti manajemen penyimpanan pakan yang kurang baik sehingga terkontaminasi mikotoksin, pemberian obat-obatan kimia secara berlebihan, nutrisi yang diserap tidak seimbang, dan pengaruh virus yang menular sehingga menimbulkan penyakit serius. Secara spesifik, beberapa faktor penyebab kerusakan hati pada ayam dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pengaruh Mikotoksin
Burung Puyuh dan Unggas merupakan hewan ternak yang paling peka terhadap mikotoksin. Keberadaan mikotoksin dalam pakan ternak berdampak terhadap kesehatan ternak berupa penurunan produksi, meyebabkan imunosupresi (melemahnya sistem kekebalan tubuh), dan menimbulkan kerusakan organ seperti hati. Mikotoksin adalah senyawa organik yang bersifat toksik (racun), yang dihasilkan oleh kapang (jamur) tertentu. Jika kapang mati, maka produksi mikotoksin berhenti, tetapi mikotoksin yang telah terbentuk tidak hilang.
Kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan yang tinggi, proses produksi, panen dan penyimpanan yang kurang baik menyebabkan tingginya konsentrasi mikotoksin pada bahan baku pakan sehingga menimbulkan penyakit yaitu mikotoksitosis. Gejala klinis mikotoksikosis pada ayam biasanya tidak terlalu spesifik, umumnya dalam bentuk gangguan performa atau menurunnya produktivitas Burung Puyuh.
Gejala Terpapar Mikotoksin
Gejala yang ditimbulkan berbeda-beda tergantung dari status kesehatan, umur, jenis kelamin, kondisi lingkungan, tipe serta durasi terpapar oleh mikotoksin. Pada konsentrasi yang tinggi, apabila Burung Puyuh dibedah dapat didiagnosa bahwa mikotoksin menyerang secara langsung ke organ spesifik seperti kerusakan hati, ginjal, saluran pencernaan, sistem saraf dan saluran reproduksi. Pada keracunan mikotoksin akut, terjadi perombakan pembekuan darah, kegagalan metabolisme karbohidrat dan lemak serta penurunan sintesis protein pada hati sehingga terjadi penurunan fungsi hati.
Obat kimia berlebihan (parasetamol)
Kerusakan hati dapat terjadi juga akibat penggunaan parasetamol secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dan dosisnya tidak tepat. Parasetamol atau asetaminofen merupakan obat penurun suhu tubuh (antipiretik) dan penghilang rasa sakit (analgesik) yang sering digunakan sebagai terapi pada Burung Puyuh dan Ayam baik pedaging maupun petelur. Salah satunya pada kasus Gumboro bahwa sudah hal umum jika peternak menggunakan parasetamol untuk membantu menurunkan panas tubuh pada burung puyuh. Saat penyakit tersebut menyerang beberapa organ yang akan mengalami peradangan serta perdarahan dan respon yang ditunjukkan oleh Burung Puyuh ialah demam tinggi.
Kerja dari parasetamol ialah diuraikan di hati dengan hasil metabolit berupa senyawa yang belum aktif tetapi masih bersifat toksik (racun). Apabila parasetamol dikonsumsi secara berlebihan dan tidak sesuai dosis yang berlaku, senyawa glutation atau antioksidan tubuh tidak akan mampu berikatan dengan parasetamol. Metabolit ini kemudian akan secara bebas bereaksi dengan enzim-enzim penting dari hati, sehingga hal ini akan memacu terjadinya kerusakan yang parah bahkan kematian karena kegagalan kerja hati.
Akibat Penyakit Menular
Penyakit lain yang dapat menyebabkan kerusakan hati adalah Inclusion Body Hepatitis (IBH) dan Lymphoid Leukosis (LL). Inclusion Body Hepatitis (IBH) merupakan penyakit menular pada Burung Puyuh, yang ditandai dengan anemia dan hepatitis disertai dengan badan-badan inklusi di dalam inti sel hati. Penyakit ini disebabkan oleh Adenovirus. Burung Puyuh yang terserang adalah Burung Puyuh, terutama petelur dan pedaging pada umur antara 2-13 minggu. Burung Puyuh terserang ditandai dengan gejala lesu, sayap terkulai, kepala bengkak, jengger dan pial pucat, kadang-kadang diare dan muntah, keluar leleran encer dari hidung. Apabila ayam dibedah dapat terlihat hati membengkak berwarna kuning kecoklatan, terdapat bercak, pendarahan dan lembek.
Sedangkan di Indonesia pada Burung Puyuh petelur Lymphoid Leukosis (LL) lebih sering dikenal dengan nama Big Liver Diseases. Penyakit ini disebabkan oleh Leukovirus dan termasuk bentuk dari leukosis kompleks. Penyakit LL banyak ditemukan pada Burung Puyuh petelur pada umur 16 minggu atau lebih. Penyakit tersebut mudah ditularkan melalui kontak langsung antara Burung ke Burung yang sakit (horizontal) dan secara vertikal. Virus dikeluarkan melalui feses dan dapat mencemari lingkungan kandang, tempat makanan dan minuman ayam. Gejala yang muncul pada penyakit LL berupa nafsu makan menurun, depresi, jengger dan pial terlihat pucat sampai dengan kebiruan, perut tampak membesar dan bila diraba terasa keras serta mengalami perubahan patologi anatomi yang khas pada organ hati. Tumor ditemukan di berbagai organ tubuh setelah ayam berumur 4 bulan pada ginjal, paru-paru, jantung dan organ tubuh lain, tetapi paling sering ditemukan pada hati (Big Liver Diseases). Tumor dapat berbentuk nodular (benjolan), difus (menyebar) atau kombinasi bentuk tersebut.
Dampak Kerusakan Hati
Hati yang mengalami kerusakan tidak bisa melakukan detoksifikasi secepat yang dilakukan oleh hati yang sehat, oleh karena itu, apabila proses detoksifikasi lebih lambat dan hati yang belum selesai bekerja mendetoksifikasi itu sudah diberi serangan racun-racun yang harus didetoksifikasi, akibatnya akan lebih banyak racun yang beredar ke seluruh tubuh lewat darah.  Kerusakan yang terjadi pada sel hati dapat bersifat sementara dan tetap. Sel hati akan berusaha beradaptasi mempertahankan hidup dengan memperbaiki sel-selnya sendiri dan biasa disebut regenerasi. Namun sebagian racun yang tidak dapat dihancurkan karena kapasitas kerja hati yang tidak cukup kuat sehingga akan sulit dibuang dari tubuh karena lolos dari proses kerja hati. Akibatnya racun-racun tersebut menumpuk sebagai lemak di organ-organ penting seperti hati, otak dan sel sistem saraf.
Hal ini menyebabkan membran sel normal akan mengalami kerusakan sehingga keseimbangan pengeluaran cairan tubuh akan terganggu. Kerusakan membran sel hati menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel-selnya menjadi bengkak dan dipenuhi butiran-butiran air.
Jika hati rusak, secara keseluruhan proses metabolisme terganggu sehingga nafsu makan burung dan unggas menurun mengakibatkan pertumbuhan Burung Puyuh dan produksi telur terhambat, serta kekebalan tubuhnya menurun (imunosupresi). Penurunan daya tanggap kebal atau imunosupresi akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit, meningkatkan derajat keparahan penyakit, meningkatkan tingkat kesulitan pengobatan atau Burung Puyuh  sulit disembuhkan, respon imun yang buruk, dan mengaktivasi pembentukan tumor. Zat-zat racun juga tidak dapat dikeluarkan dan terakumulasi di dalam tubuh sehingga membahayakan organ tubuh lain seperti ginjal.
Pencegahan Kerusakan Hati
Kerusakan hati tidak memiliki gejala secara spesifik sehingga sulit dilihat dari luar tanpa bedah bangkai. Apabila sudah terjadi kerusakan hati dapat mengganggu laju pertumbuhan dan produksi ternak khususnya pada Burung Puyuh . Untuk itu perlu langkah-langkah pencegahan dan penanganan untuk mengurangi penurunan produksi akibat kerusakan hati. Pencegahan terhadap kerusakan hati dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Manajemen kandang dan Bio-Scurity
Manajemen yang baik dan penerapan biosekuriti secara ketat dan disiplin sangat penting dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran agen infeksi penyakit penyebab kerusakan hati pada unggas. Kelembapan litter atau alas kandang harus diperhatikan. Sebelum chick in harus dilakukan desinfeksi (). Penggunaan desinfektan diharapkan dapat efektif terhadap virus, bakteri dan jamur.
Kontrol Penyimpanan Ransum
Daya tahan dan daya simpan ransum dan bahan baku sangat tergantung kadar air yang terkandung di dalamnya. Standar Nasional Indonesia (SNI) menetapkan angka ideal kadar air dalam ransum tidak melebihi 14% sehingga tidak tumbuh jamur yang memicu mikotoksin. Daya simpan ransum ayam di dalam gudang adalah 21-30 hari sejak tanggal produksi (batch). Baik ransum bentuk crumble (butiran), pellet maupun mash (tepung), akan mengalami penurunan kualitas apabila melewati masa tersebut. Misalnya pada jagung dengan kadar air awal 12,5% yang disimpan selama 40 bulan akan mengalami peningkatan kehilangan berat keringnya sejalan dengan meningkatnya lama penyimpanan.
Manajemen tempat penyimpanan ransum
Pencegahan kontaminasi ransum dapat dilakukan dengan mencegah pertumbuhan bakteri dan pembentukan mikotoksin. Pencegahan dapat dilakukan dengan mempertahankan kelembapan yang rendah atau tidak lebih dari 70%, suhu ideal ruangan antara 18-24°C, menjaga ransum tetap segar dan bersih, merawat peralatan ransum. Tempat penyimpanan juga harus terang dan bersih, mempunyai ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara, bebas dari serangan serangga dan tikus yang dapat merusak ransum.
Berikan alas (pallet) pada tumpukan bahan baku dan atur posisi penyimpanan sesuai dengan waktu kedatangannya (first in first out). Penurunan kualitas ransum karena penyimpanan yang tidak tepat akan berakibat pada kesehatan pencernaan sehingga menganggu performa pada ayam.
Pembatasan ransum sesuai kebutuhan
Upaya yang dilakukan untuk mencegah perlemakan yang akan mengganggu fungsi kerja hati adalah dengan melakukan pembatasan ransum. Pembatasan ini bisa dengan mengganti karbohidrat dengan tambahan lemak. Modifikasi ini berarti hati perlu mensintesis sedi kit lemak. Penggantian jagung dapat dengan minyak.
Kontrol kualitas ransum secara rutin
Lakukan pemeriksaan kualitas bahan baku secara rutin, terutama saat kedatangan bahan baku atau ransum. Untuk menghambat pertumbuhan jamur dapat menambahkan mold inhibitor ke dalam ransum dengan asam propionat (0,5-1,5 g/kg ransum) atau thiabendazole (100 mg/kg ransum).
Kurangi Pengurangan penggunaan obat-obat kimia berlebihan
Untuk penggunaan obat dalam membantu meringankan gejala penyakit kurangi penggunaan parasetamol dan obat kimia lainnya secara berlebihan atau berikan sesuai dosis yang berlaku. Untuk merawat fungsi organ hati dapat menggunakan cara alternatif pemberian suplemen herbal seperti Heprofit dalam menetralisir radikal bebas dari penggunaan obat-obatan kimia. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 1 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi skor, tingkat kerusakan hati semakin parah. Heprofit aman digunakan setiap hari karena terbuat dari bahan herbal untuk membantu melindungi dari kerusakan hati akibat pemberian obat-obatan kimia secara berlebihan.
Penanganan Kerusakan Hati
Dalam menangani kejadian kerusakan hati pada Burung Puyuh dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut :
Seleksi bahan baku atau ransum
Melakukan seleksi bahan ransum jika ditemukan kontaminasi jamur sangat banyak, jangan menggunakan bahan baku tersebut. Jika bahan ransum yang terkontaminasi sedikit dapat melakukan pencampuran dengan bahan baku atau ransum yang belum terkontaminasi.
Pemberian Pengikat Mikotoksin
Bila cemaran toksin telah ditemukan maka perlu ditambahkan bahan pengikat mikotoksin pada ransum maupun yang ada di dalam saluran pencernaan dan membuangnya melalui sekresi. Tambahan toxin binder (pengikat mikotoksin) pada ransum campurkan dengan. 
Pemberian multivitamin untuk daya tahan tubuh
Suplementasi vitamin, teritama vitamin larut lemak (A, D, E, K), asam amino (metionin dan penilalanin) maupun meningkatkan kadar protein dan lemak dalam ransum juga mampu menekan kerugian akibat mikotoksin. Pemberian multivitamin dosis tinggi seperti Fortevit bisa menjadi solusi. 
Pemberian hepatoprotektor
Bagi sebagian orang, tanaman herbal berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk penyakit yang diakibatkan oleh virus. Sebab, beberapa tanaman herbal ternyata memiliki efek antivirus. Tanaman herbal umumnya diolah menjadi jamu atau bahkan obat tradisional dengan resep dari turun-temurun. Penasaran apa saja jenis tanaman herbal pembuh virus? Ketahui jawabannya di bawah ini.
Agen hepatoprotektor (pelindung hati) menjadi penting dalam penatalaksanaan gangguan fungsi hati karena tidak semua gangguan fungsi hati dapat dilakukan dan obat yang digunakan dapat menambah kerusakan pada sel-sel hati. Saat ini masih diperlukan agen pengembangan hepatoprotektor yang murah, efektif dan aman.
Banyak cara dilakukan orang untuk dapat hidup sehat. Kembali ke alam ( kembali ke alam ) merupakan salah satu cara hidup yang dibutuhkan masyarakat sekarang untuk tetap sehat. Salah satu cara kembali ke alam diwujudkan dalam penggunaan produk alami. Produk herbal lebih banyak disukai orang dan lebih aman bagi manusia.
Penggunaan tanaman obat untuk kesehatan meningkat di seluruh dunia. Tanaman obat ini memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kesehatan manusia yang mencegah preventif (meningkatkan penyakit), promotif (meningkatkan kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan). Indonesia adalah negara kaya akan berbagai hayati. Sekitar 7000 spesies tumbuhan telah dikenal khasiatnya. Berdasarkan data tersebut, maka banyak peluang tumbuh-tumbuhan Indonesia yang mendukung sebagai hepatoprotektor.

Beberapa tanaman obat yang berfungsi sebagai hepatoprotektor antara lain adalah :
Kayu Manis ( Cinnamomum zeylanicum L.)
Daun legundi ( Vitex trifolia ), 
Gambir ( Uncaria gambir Roxb.)
Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza )
Kunyit ( Curcuma longa)

Tanaman ini mengandung antioksidan flavonoid. Antioksidan merupakan salah satu target dari perlindungan perlindungan hati. Kerusakan membran sel dan protein yang disebabkan oleh radikal bebas yang masuk dalam tubuh. Oleh karena itu, antioksidan diperlukan untuk mengubah radikal bebas menjadi komposisi yang tidak reaktif. Dosis masing-masing tanaman ini menjadi hepatoprotektor yaitu kayu manis 10 mg / Kg berat badan (BB), sedangkan daun legundi dan gambir dengan masing-masing dosis 30 mg / Kg BB.
Pada penelitian yang lain tanaman obat yang diusulkan sebagai hepatoprotektor adalah rimpang temulawak ( Curcuma xanthorrhiza) , rimpang kunyit ( Curcuma longa) , dan daun jombang ( Taraxacum officinale) . Ramuan ini telah melalui uji praklinik (uji coba pada hewan coba) dan uji klinik (uji coba pada manusia). Hasil uji praklinik membuktikan ramuan ini memberikan efek hepatoprotektif pada hewan coba termasuk penghambat kenaikan kadar Serum Glutamat Pyruvic Transaminase (SGPT),
Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT),
Malondialdehyde (MDA) dan Alkaline 
Phosphatase (ALP)
Yang semuanya merupakan enzim yang akan meningkat jika terjadi kerusakan pada hati.
Uji klinik ramuan yang terdiri dari rimpang temulawak, rimpang kunyit, dan daun jombang dilakukan oleh Zuraida dkk pada tahun 2015. Penelitian ini melibatkan 188 subyek penderita penyakit hati. Dari penelitian tersebut diperoleh data tentang pemberian ramuan yang terdiri atas 28 gram rimpang temulawak, 6 gram rimpang kunyit dan 12 gram daun jombang yang memberikan manfaat sebagai hepatoprotektor yang dibuktikan dengan perbaikan klinis dan peningkatan kadar SGPT dan SGOT. Dari segi keamanan, ramuan ini terbukti aman dengan pemeriksaan darah dan fungsi ginjal.
Cara pembuatan ramuan ini adalah simplisia kering yang terdiri dari rimpang temulawak, rimpang kunyit, dan daun jombang direbus dengan 4 gelas air (800 cc) sampai mendidih dan dibiarkan air rebusan tinggal 2 gelas (400 cc), disaring dan didinginkan kemudian diminum satu gelas pagi hari dan satu gelas untuk sore hari. Tempat merebus jamu dapat menggunakan kuali tanah, panci dengan bahan berlapis enamel, kaca, juga stainless.
Aktivitas hepatoprotektif ramuan rimpang temulawak, rimpang kunyit, dan daun jombang ditentukan oleh komposisi dari tumbuhan penyusunnya yang didukung oleh sinergis yang disetujui dan diperbaiki fungsi hati. Dengan mengandung curcuminoid dan xanthorrhizol , Kunyit memiliki kandungan utama curcumin , sedangkan jombang mengandung seskuiterpen lakton yang semuanya memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor.  
Sumber  (http://info.medion.co.id).

Admin Sangat berterima kasih kepada teman-teman peternak yang mau singgah dan share posting ini 

Saung Ternak Mandiri 
Hanif Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person


PERBEDAAN PROBIOTIK PREBIOTIK DAN SYNBIOTIK

SALAH PERSEPSI MEMBEDAKAN PROBIOTIK PREBIOTIK DAN SYNBIOTIK


Istilah "Probiotik" berasal dari dua kata Yunani ("Pro" dan "Bios") dan itu berarti "seumur hidup". Konsep pertama Probiotik mungkin disarankan pada tahun 1907 oleh Mechnikov yang mencatat bahwa bakteri mungkin memiliki pengaruh menguntungkan pada Mikroflora usus alami. Istilah "Probiotik" mungkin ditemukan oleh Ferdinand Vergin, dalam makalahnya tahun 1954 Definisi saat ini dirumuskan pada tahun 2002 oleh pakar kelompok kerja FAO dan WHO menyatakan bahwa Probiotik adalah "Strain Hidup Mikroorganisme yang dipilih secara ketat, yang bila diberikan dalam jumlah yang memadai, memberi manfaat kesehatan pada inang"  

Definisi ini dikelola oleh Asosiasi Ilmiah Internasional untuk Probiotik dan Prebiotik (ISAPP). Istilah "Probiotik 'dicadangkan untuk formula atau produk yang memenuhi beberapa kriteria yang didefinisikan secara ketat. Yang paling penting dari kriteria ini meliputi: jumlah sel yang layak yang layak, efek menguntungkan pada kesehatan inang (yang mungkin juga melibatkan stimulasi pertumbuhan), dan efek menguntungkan pada fungsi saluran pencernaan. Kemanjuran persiapan probiotik tergantung pada banyak faktor. Untuk alasan itu pemilihan strain bakteri yang tepat dan penerapan dosis yang tepat sangat penting. Karena efeknya yang menguntungkan pada kesehatan dan stimulasi pertumbuhan, probiotik secara luas digunakan dalam pakan ternak, terutama untuk babi dan unggas. Jenis formula tersebut dapat mengandung satu atau lebih jenis Mikroorganisme yang dipilih, dan tergantung pada spesies dan umur hewan inang, mereka dapat diberikan sebagai bubuk, suspensi, kapsul, pelet, gel atau pasta. Mereka digunakan secara berkala atau terus-menerus, langsung per os atau sebagai aditif untuk pakan dan Premix. Kultur Probiotik yang digunakan sebagai aditif pakan harus memenuhi beberapa kriteria tertentu.

Probiotik adalah mikroba hidup (seperti bakteri atau jamur) yang dikonsumsi sebagai suplemen atau dalam makanan untuk membantu memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan.
Prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia tetapi dapat dicerna oleh mikroba usus dan membantu memperkuat komunitas mikroba yang bermanfaat.
Synbiotik adalah kombinasi probiotik dan prebiotik yang digunakan bersama untuk memberikan manfaat ganda bagi kesehatan. Probiotik membantu memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus, sementara prebiotik membantu memperkuat mikroba yang bermanfaat.

Kriteria Bakteri Probiotik

Bakteri probiotik memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain :
  1. Keamanan : Probiotik harus aman bagi konsumen dan tidak menyebabkan efek samping berbahaya.
  2. Stabilitas : Probiotik harus stabil dan tidak mudah mati selama penyimpanan dan pengolahan.
  3. Efektifitas : Probiotik harus efektif dalam meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus dan membantu menjaga kesehatan.
  4. Ada pada mikroba alami : Probiotik harus berasal dari mikroba yang alami ditemukan dalam sistem pencernaan manusia.
  5. Kompatibilitas dengan sistem pencernaan : Probiotik harus dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam sistem pencernaan.
  6. Efek konsisten : Probiotik harus menunjukkan efek konsisten dalam memperbaiki keseimbangan mikrobiota dan meningkatkan kesehatan setelah konsumsi jangka panjang.
  7. Kemampuan untuk memproduksi metabolit sehat : Probiotik harus memproduksi metabolit sehat yang membantu menjaga kesehatan dan memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus.

Manfaat Probiotik Bagi Kesehatan Ternak

Probiotik memiliki berbagai manfaat bagi mahluk hidup, termasuk :
  • Kesehatan usus : Probiotik membantu memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan usus, seperti mengurangi infeksi usus dan membantu mencegah diare.
  • Sistem kekebalan : Probiotik membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan membantu memproduksi sel darah putih dan memperkuat barier usus.
  • Kesehatan mental : Probiotik dapat mempengaruhi kesehatan mental, seperti menurunkan stres dan membantu mengatasi depresi dan ansietas.
  • Kesehatan jantung : Probiotik dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah dan mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
  • Kesehatan tulang : Probiotik dapat membantu menjaga kesehatan tulang dengan meningkatkan absorpsi kalsium.
  • Kesehatan kulit : Probiotik dapat membantu menjaga kesehatan kulit dengan memperbaiki keseimbangan mikrobiota dan membantu mencegah infeksi kulit.
  • Kesehatan sistem pencernaan : Probiotik membantu memperbaiki kesehatan sistem pencernaan dengan meningkatkan absorpsi nutrisi dan membantu mencegah infeksi usus.

Cara Membuat Probiotik Sendiri

Untuk membuat probiotik sendiri, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
Persiapkan bahan-bahan : Anda akan membutuhkan bahan seperti susu, bakteri probiotik, dan bahan pembawa seperti gula atau tepung jagung.
Campurkan bahan-bahan : Campurkan susu dan bahan pembawa dalam wadah steril, tambahkan bakteri probiotik dan aduk hingga rata.
Fermentasi : Tutup wadah dan simpan di suhu kamar selama 24-48 jam. Ini akan memungkinkan bakteri probiotik untuk berkembang biak dan memfermentasi bahan pembawa.
Penyimpanan : Setelah fermentasi selesai, simpan probiotik Anda dalam wadah steril dan simpan di suhu kamar atau dalam lemari es.
Konsumsi : Konsumsi probiotik Anda setiap hari sebagai bagian dari diet Anda.
Perlu diingat bahwa membuat probiotik sendiri tidak selalu dapat memberikan hasil yang pasti dan dapat mengandung bakteri yang tidak aman bagi kesehatan. Oleh karena itu, disarankan untuk mencari alternatif probiotik yang sudah terbukti aman dan efektif.

Jenis jenis Bakteri Probiotik

Berikut adalah beberapa jenis bakteri probiotik yang sering digunakan :
  • Lactobacillus : Terdapat dalam produk susu fermentasi seperti yogurt, kefir, dan susu fermentasi.
  • Bifidobacterium : Terdapat dalam produk susu fermentasi seperti yogurt dan kefir.
  • Streptococcus thermophilus : Terdapat dalam produk susu fermentasi seperti yogurt.
  • Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) : Terdapat dalam produk susu fermentasi seperti kefir.
  • Saccharomyces boulardii : Terdapat dalam produk susu fermentasi seperti kefir.
  • Lactococcus lactis : Terdapat dalam produk susu fermentasi seperti kefir.
  • Enterococcus faecium : Terdapat dalam produk susu fermentasi seperti kefir.
  • Perlu diingat bahwa tidak semua jenis bakteri probiotik memiliki manfaat yang sama bagi kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa produk probiotik yang Anda konsumsi mengandung jenis bakteri probiotik yang benar dan berkualitas tinggi.

Cara Menyimpan Probiotik Yang Baik
Berikut adalah beberapa cara untuk menyimpan probiotik dengan baik :

  • Suhu : Simpan probiotik pada suhu kamar atau dalam lemari es. Suhu dingin akan memperlambat perkembangan bakteri dan memastikan kelangsungan hidup bakteri probiotik.
  • Kemasan : Pastikan probiotik Anda disimpan dalam kemasan tertutup rapat dan steril. Ini akan membantu mencegah kontaminasi dan memastikan kualitas probiotik tetap baik.
  • Pencahayaan : Hindari pencahayaan langsung. Simpan probiotik dalam tempat yang gelap dan tertutup.
  • Kelembaban : Hindari kelembaban yang tinggi. Probiotik tidak dapat bertahan dalam lingkungan lembab dan akan cepat membusuk.
  • Waktu : Konsumsilah probiotik Anda sebelum tanggal kedaluwarsa. Jika probiotik sudah kedaluwarsa, hindari mengonsumsinya karena kualitas dan kelangsungan hidup bakteri probiotik mungkin sudah tidak terjamin.

Perlu diingat bahwa cara pemeliharaan yang baik sangat penting untuk memastikan kualitas dan kelangsungan hidup bakteri probiotik. Oleh karena itu, disarankan untuk membaca label produk dan petunjuk penyimpanan dengan seksama sebelum menyimpan probiotik.

Demikian Penjelasan Singkat Tentang Perbedaan Probiotik Prebiotik Dan Sinbiotik yang kita sering salah dalam memandangnya. untuk penjelasan Prebiotik Dan Sinbiotik akan Bahas Pada Artikel yang berbeda, terimaksih semoga bermanfaat. Wassalam.

Saung Ternak Mandiri
Hanif Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person


BELAJAR TENTANG PERSILANGAN ATAU HEREDITAS PUYUH PETELUR

BELAJAR TENTANG  PERSILANGAN ATAU HEREDITAS PUYUH PETELUR


Setiap skema atau bisa juga di sebut Proses Pemurnian harus selalu berurutan dan tidak terpotong di tengah jalan. Proses Pemurnian yang benar ialah melakukan pemurnian suatu individu harus dengan proses yang berurutan, tidak boleh di bolak balik, dikurangi atau ditambah, kecuali kita ingin memasukkan tambahan karakter lain/sifat individu lain, dengan catatan individu tersebut sudah murni atau mendekati murni. Jalur Pemurnian tersebut adalah :
Crossbreeding
Inbreeding
Line Breeding
Crossbreeding II
Tabel di bawah ini menunjukkan Proses Persilangan dan anakan yang di hasilkan-Nya, cermati dan pahami karena ini adalah pengetahuan dasar ilmu genotipe yang akan jadi pegangan untuk proses selanjutnya.
Sebagai contoh digunakan untuk Burung Puyuh dan hewan lain juga bisa digunakan, yang terpenting kita tahu symbol genotipe yang akan kita silangkan

Keterangan Anakan Yang di hasil dari persilangan di atas adalah :
Jantan Hitam  (ZHZh) 25%
Jantan Coklat  (ZhZh) 25%
Betina Hitam    (ZHW) 25%
Betina Coklat    (ZhW) 25%
Dari Persilangan di atas hasil anakan belum bisa di bedakan jenis kelamin+Nya dari warna bulu, karena dari masing-masing Warna ada jantan dan Betina-Nya

Keterangan Anakan Yang di hasil dari persilangan di atas adalah :
Jantan Hitam  (ZHZh) 25%
Jantan Hitam   (ZhZh) 25%
Betina Coklat    (ZHW) 25%
Betina Coklat     (ZhW) 25%
Hasil dari Persilangan di atas adalah anakan sudah bisa di bedakan jenis kelamin+Nya dari warna bulu, atau kita kenal dengan istilah Auto sexing.
Keterangan Anakan Yang di hasil dari persilangan di atas adalah :
Jantan Hitam  (ZHZh) 25%
Jantan Hitam   (ZhZh) 25%
Betina Hitam    (ZHW) 25%
Betina Coklat    (ZhW) 25%
Hasil dari  Persilangan di atas apabila anakan yang di hasilkan keluar warna bulu coklat maka bisa dipastikan berjenis kelamin Betina, jika di temukan ada yang berjenis kelamin Jantan Coklat maka kemungkinan persilangan yang kita lakukan masih bocor, atau kita kurang teliti dalam menyeleksi induknya. Anakan warna coklat tersebut hanya bisa di gunakan untuk produk FS atau untuk produksi telur konsumsi saja. Tidak boleh atau jangan sekali-kali untuk di jadikan bahan pemurnian. Hasil keseluruhan memang masih campur dengan prosentase Warna Hitam 75% sedangkan warna coklat 25%.
Keterangan Anakan Yang di hasil dari persilangan di atas adalah :
Jantan Hitam  (ZHZh) 25%
Jantan Hitam   (ZhZh) 25%
Betina Hitam    (ZHW) 24%
Betina Coklat    (ZhW) 24%
Betina Coklat    (ZhW)   2%
Dari Persilangan di atas apabila keluar anakan bulu warna Coklat bisa dipastikan berjenis kelamin Betina. Inilah Galur Murni yang bisa merubah Hukum dasar Hereditas. Semakin sedikit anakan berbulu Coklat ini keluar bisa di bilang kualitas kemurniannya semakin baik indukan yang kita punya. Dengan Sekema inilah kita dapat melihat tingkat kemurnian Indukan yang kita miliki, apabila dari Sekema Persilangan ini keluar jantan Coklat maka Indukan Jantan yang kita kawinkan ini belum Murni secara Penuh.

Catatan :
Anak panah ke atas = Symbol Jantan
Anak panah ke bawah = Symbol Betina
ZZ = Jantan mempunyai Kromosom sex ZZ
ZW = Mempunyai Kromosom sex Z dan W
H    = Gen Warna Hitam
h.    = Gen Warna Coklat Resesif/lemah

Demikian untuk pembahasan yang kedua soal Pewarisan Sifat atau Hereditas ini, samoga para pembaca sedikit banyak memahami proses pemurnian atau Pewarisan Sifat mahluk hidup untuk artikel selanjutnya saya akan sajikan berbagai skema Penurunan Burung Puyuh ini. Terima Kasih dan (Bersambung)

Saung Gemak
Hanif Miftahul Huda
DS. Bandung Kidul RT 001 RW 002 Kel. Kunir
Kec. Dempet Kab Demak 59573

Untuk Pemesanan Probiotik
Kontak Kami


Facebook


EEG DROP SYNDROME PADA BURUNG PUYUH

<h1>EEG Drop Syndrome pada Burung Puyuh</h1>

EEG Drop Syndrome pada Burung Puyuh

Oleh Hanif Miftahul Huda • July 1, 2025

Burung puyuh dengan EEG Drop Syndrome

EEG Drop Syndrome pada burung puyuh

Ilustrasi EEG Drop Syndrome pada burung puyuh.

Pendahuluan

Budidaya burung puyuh menjadi salah satu bisnis peternakan yang menjanjikan. Namun, keberhasilan usaha ini sangat dipengaruhi oleh kesehatan ternak. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah EEG Drop Syndrome. Penyakit ini dapat menurunkan produktivitas telur dan meningkatkan angka kematian jika tidak segera diatasi. Artikel ini akan membahas pengertian EEG Drop Syndrome, penyebab, gejala, dampak, serta cara pencegahannya.

Apa Itu EEG Drop Syndrome?

EEG Drop Syndrome adalah gangguan pada sistem saraf pusat burung puyuh yang menyebabkan kejang-kejang, kehilangan keseimbangan, dan kadang berujung kematian. EEG sendiri merujuk pada pola gelombang otak, sedangkan “drop” menunjukkan penurunan fungsi saraf. Kondisi ini sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal, sehingga menimbulkan kerugian besar bagi peternak.

Penyebab EEG Drop Syndrome pada Puyuh

  • Kekurangan Nutrisi: Pakan yang tidak seimbang, terutama kekurangan vitamin B kompleks dan mineral, sangat berpengaruh terhadap kesehatan saraf puyuh. (terutama vitamin B kompleks dan mineral)
  • Infeksi Virus atau Bakteri: Patogen yang menyerang sistem saraf dapat memicu gangguan neurologis, termasuk EEG Drop Syndrome.
  • Stres Lingkungan: Suhu yang terlalu panas, kelembapan tidak ideal, atau kepadatan kandang tinggi dapat menyebabkan stres yang memicu penyakit. (suhu tinggi, kelembapan, kepadatan kandang)
  • Manajemen kandang yang buruk: Kebersihan yang tidak terjaga meningkatkan risiko infeksi dan gangguan metabolisme.

Gejala EEG Drop Syndrome

Peternak perlu mengenali tanda-tanda berikut agar dapat segera mengambil tindakan:

  • Puyuh mengalami kejang-kejang secara tiba-tiba.
  • Penurunan nafsu makan yang signifikan.
  • Burung tampak lesu dan kurang responsif.
  • Produksi telur menurun drastis.
  • Dalam kasus berat, terjadi kematian mendadak.

Dampak terhadap Produktivitas

Penyakit ini dapat menurunkan produksi hingga 30–40% jika tidak ditangani dengan cepat. Kerugian akibat penyakit ini tidak hanya berupa kematian burung, tetapi juga penurunan produktivitas telur hingga 30–40%. Jika tidak ditangani, biaya pengobatan meningkat dan keuntungan usaha berkurang.

Cara Pencegahan

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:

  • Perbaiki Manajemen Pakan: Pastikan pakan mengandung vitamin B kompleks, kalsium, dan mineral penting.
  • Jaga Kebersihan Kandang: Bersihkan kandang secara rutin, buang kotoran, dan pastikan ventilasi baik.
  • Kontrol Faktor Stres: Atur suhu dan kelembapan yang ideal, hindari kepadatan kandang yang berlebihan dan jaga lingkungan agar tidak menimbulkan stres.
  • Lakukan Vaksinasi dan Biosekuriti: Terapkan prosedur biosekuriti untuk mencegah masuknya penyakit ke kandang dan vaksinasi bila tersedia.
  • Pantau Kesehatan Secara Berkala: Segera isolasi burung yang menunjukkan gejala. Pantau kesehatan ternak secara rutin dan isolasi burung sakit.

Kesimpulan

EEG Drop Syndrome adalah penyakit serius yang mengganggu sistem saraf puyuh. Pencegahan dapat dilakukan melalui pemberian pakan bergizi, manajemen kandang yang baik, dan kontrol stres. Dengan tindakan pencegahan yang tepat, produktivitas puyuh tetap terjaga.

Baca juga: Penyakit Tetelo Newcastle Disease

FAQ

Apakah EEG Drop Syndrome menular?

Tidak secara langsung, tetapi infeksi virus atau bakteri dapat menyebar antarburung.

Berapa lama pengobatan penyakit ini?

Tergantung tingkat keparahan. Pada kasus ringan, pemulihan bisa memakan waktu 1–2 minggu dengan perawatan intensif.

Apakah ada obat khusus?

Tidak ada obat spesifik, namun pemberian suplemen vitamin dan perbaikan manajemen bisa membantu.

INFECTIOUS CORYZA PADA BURUNG PUYUH

INFECTIOUS CORYZA
Pada Burung Puyuh Petelur


Infectious Coryza, yang biasa disebut korisa atau snot, sudah sangat familiar di kalangan Peternak Burung Puyuh. Penyakit pernapasan ini rutin menyerang Burung Puyuh petelur, dan unggas lain, baik pada Peternakan Burung Puyuh. Meski tidak selalu menimbulkan kematian yang tinggi, serangan Coryza tetap saja banyak menimbulkan kerugian. Serangannya pada masa starter dan grower menyebabkan pertumbuhan bobot badan pullet terhambat, sedangkan pada masa Produksi (bertelur) menyebabkan Produksi telur turun 10-40%. Belum lagi kerugian berupa tingginya angka afkir jika korisa yang menyerang sudah sangat parah dan sulit disembuhkan.
Pengendalian Coryza harus Sesuai dengan Karakteristiknya. Penyebab Coryza adalah bakteri Avibacterium paragallinarum, yang termasuk dalam bakteri Gram (-) dan bersifat fakultatif anaerob (mampu hidup pada media yang ada maupun tidak ada oksigennya). saat ini ada 3 serotipe bakteri A. paragallinarum yang bersirkulasi di Indonesia, yaitu serotipe A (W), B (Spross) dan C (Modesto).
Bahkan dari hasil penelitian yang dilakukan pihak Medion yang bekerja sama dengan Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Mahardika dari Fakultas Kedokteran Hewan Udayana sejak 2009 hingga 2012, telah ditemukan A. Paragallinarum baru yang berbeda dari serotipe yang umum beredar, dan digolongkan ke dalam serotipe M. Medion juga berhasil mengisolasi serotipe A dari Kandang yang bersirkulasi di beberapa wilayah di Indonesia. Dari total penemuan Medion dilaporkan serotipe M lebih banyak ditemukan dibanding serotipe A.
Dalam meluncurkan serangannya, bakteri A. paragallinarum ini sangat menyukai lokasi sinus hidung (infraorbitalis). Jika dilakukan bedah ayam, maka akan ditemukan sinus hidung, laryng dan trakea yang mengalami peradangan serta berlendir. Oleh karena itu, gejala klinis penyakit ini mudah dikenali dengan adanya leleran kuning kental dari lubang hidung (pilek) yang berbau khas (bau busuk,red) dan muka terlihat bengkak (mata membengkak dan menutup). Terkadang pada bagian sinus hidung juga ditemukan perkejuan.
Saat menyerang Burung Puyuh, Penyakit Coryza Dikategorikan akut atau kronis. Angka kematian yang rendah serta angka yang tertular tinggi hanya akan terjadi apabila Coryza murni yang menyerang tanpa adanya Komorvit. Namun yang cukup banyak terjadi di lapangan ialah bahwa kasus Coryza, terutama pada Burung Puyuh Petelur, seringkali di ikuti dengan adanya Komorvit seperti CRD dan colibacillosis. Contohnya, saat Coryza dengan Komorvit Colibacillosis, maka akan ditemukan gejala klinis pada Burung Puyuh di mana matanya membengkak berisi perkejuan padat berwarna kekuningan. Dan jika hal ini sudah terjadi, maka angka kematian pun akan ikut meningkat.
Mengetahui hal ini terutama kasus Penyakit Coryza dengan Komorvit ini harus sebisa mungkin dihindari, atau meskipun sudah terlanjur menyerang setidaknya kita bisa mengendalikannya dengan maksimal. Untuk mengendalikan Coryza ini, yang perlu kita ketahui sebelumnya ialah bagaimana karakteristik penyakitnya. Berikut beberapa cara pengendalian Coryza yang disesuaikan dengan karakteristiknya.

Pencegahan dan Pengobatan Coryza
Setelah terinfeksi Coryza, Burung Puyuh biasanya akan menunjukkan gejala klinis dalam waktu 3-4 hari. Inilah yang disebut dengan masa inkubasi, yaitu tenggang waktu antara awal infeksi sampai munculnya gejala klinis pada Burung Puyuh. Informasi mengenai masa inkubasi ini penting untuk membantu kita dalam menentukan waktu Cleaning Program yang tepat, ada beberapa pilihan metode Cleaning Program yang bisa anda gunakan yaitu : Menggunakan Antibiotik Kimia atau Menggunakan Antibiotik Alternatif yaitu Bahan Herbal.
Cleaning Program adalah sebuah program pemberian Antibiotik sebagai langkah mencegah penyakit. Misalnya di suatu peternakan, Coryza sering menyerang di umur 35 hari. Kemudian berdasarkan masa inkubasi 3-4 hari ini, maka pemberian Antibiotik sebagai langkah Cleaning Program bisa dilakukan pada umur 32 hari.
Tingkat keparahan yang terjadi akibat serangan Coryza biasanya juga berfariatif antara Puyuh satu dengan Puyuh yang lain, dari mulai ringan, sedang, sampai berat (mata tertutup, muka bengkak, pilek berbau busuk, dan/atau ditambah perkejuan di mata). Kondisi ini perlu dipertimbangkan dalam aplikasi pemberian obat. Terlebih lagi angka kesakitan dari penyakit ini begitu tinggi. Menurut Setiawan (2013), dengan tingkat keparahan yang bervariasi, langkah seleksi, Isolasi, dan pengelompok-kan sangat diperlukan.

Pelaksanaan Cleaning Program
Burung Puyuh dengan tingkat keparahan berat/tinggi sebaiknya dipisahkan atau diletakkan di kandang terpisah. Hal ini untuk memudahkan dalam pengobatan. Saat kondisi parah (berat), biasanya nafsu makan dan minum Puyuh ini akan menurun drastis. Dengan kondisi ini, pemberian obat sangat direkomendasikan secara injeksi atau suntikan. Obat yang bisa dipilih adalah golongan 
Tetracycline
Aminoglikosida 
Medoxy-L
Gentamin
Kanamin,
Vet Strep. 
Sinus hidung merupakan lokasi yang hanya dilalui oleh sedikit pembuluh darah. Oleh karena itu, pengobatan Coryza yang parah dengan Antibiotik Injeksi dinilai cukup efektif karena obat akan lebih cepat terserap dan mencapai organ target. Sedangkan untuk kondisi ringan sampai sedang, pemberian obat melalui air minum 
Amoxitin
Doxytin
Neo Meditril
Masih dirasa efektif. Untuk membasmi bakteri Coryza yang mencemari air minum lakukan Desinfeksi Air menggunakan Desinsep (dosis 30 ml/1000 liter air) pada malam hari. Setelah itu endapkan terlebih dahulu selama 8 jam, baru kemudian air dapat digunakan untuk melarutkan obat/vitamin di siang harinya.
Berikan multivitamin untuk mengembalikan stamina, memperbaiki membran sinus hidung yang rusak, dan meningkatkan nafsu makan.
Khusus untuk ayam pedaging, jika Coryza menyerang saat ayam berumur > 25 hari dan harga di pasaran sedang bagus, maka disarankan agar ayam mulai dipanen.

Untuk Metode Alami 
Bahan Yang Dibutuhkan :
Daun sirih           2 ons
Daun Neemba.   2 ons
Sambiloto            2 ons
Kunyit                  2 ons
Temulawak         2 ons
Brotowali            2 ons
Bawang Putih.    2 siung
Air bersih            5 liter

Semua bahan herbal di cuci bersih, masukkan panci tambah air bersih 5 liter, masak hingga air mendidih selama 30 menit. Setelah dingin campur dengan air minum untuk Burung Puyuh pada pagi hari saja, untuk 1000 ekor. Satu resep herbal ini hanya untuk 3 kali perebusan, jika sudah 3 kali anda harus buat yang baru lagi, karena proses pengobatan ini dilakukan selama 1 minggu. Aplikasi herbal dapat di  sertai dengan Multivitamin/Antibiotik, tanpa mengurangi khasiat masing-masing. Yang terdapat pada masing masing bahan herbal di atas. Untuk dosis pencegahan penyakit Cleaning Program. Untuk Dosis pengobatan 
Pengobatan Coryza dengan bahan herbal di lakukan selama 7 hari full. Kepala bengkak kemerahan, sembuh dalam 5 hari dengan tingkat kematian 0 %. kombinasikan dengan obat kimia khusus untuk Coryza/anti bakteri spektrum luas.

Lakukan seleksi, isolasi dan pengelompok-an agar Coryza tidak selalu berulang
Karena Coryza ini seringkali kambuh dan terjadi berulang di satu Peternakan. Ketika sudah mencapai sinus hidung, bakteri A. paragallinarum biasanya akan tinggal dalam jangka waktu lama dan sulit untuk dihilangkan. Akhirnya Puyuh yang pernah terinfeksi pun akan berperan sebagai Carier (pembawa). Penyebabnya terkait sinus hidung yang relatif memiliki sedikit pembuluh darah. Jika teknik pengobatan Coryza kurang tepat, maka kadar obat yang mencapai lokasi ini menjadi berkurang dan kerja obat pun akan kurang optimal. Akhirnya, tidak semua bakteri A. paragallinarum bisa dibasmi. Bakteri Coryza yang tidak terbasmi secara tuntas, sewaktu-waktu akan kembali berkembang dan menimbulkan sakit pada Burung Puyuh Petelur yang kita budidayakan, terutama saat cuaca atau kondisi tubuh Burung Puyuh sedang tidak baik atau tidak sehat. Untuk menghindari serangan Coryza ini Memilih Indukan DOQ yang benar-benar Bersih dari infeksi bakteri atau virus apapun menjadi penentu untuk menghindari Coryza Infectious ini.
Eksudat yang keluar dari hidung Burung Puyuh adalah media penularan Coryza yang sangat efektif antar Burung Puyuh dan Jenis Unggas yang lain, terutama untuk kandang dengan tempat minum paralon. Seringkali ditemukan kasus Coryza ini menjadi berulang terus-menerus,
Saat pengobatan berakhir, Burung Puyuh memang kelihatan sembuh dan kembali Sehat. Namun 1 minggu pasca pengobatan kasusnya bisa muncul lagi. Fenomena ini sudah sering terjadi. Dan jika dianalisis lebih dalam, hal ini bisa disebabkan oleh adanya variasi tingkat keparahan namun tidak ada seleksi dan pemisahan sehingga timbul efek pengobatan yang tidak merata (ada Puyuh yang sudah sembuh, tapi ada juga Puyuh yang hanya “kelihatan” sembuh atau belum sembuh total). Saat kondisi Burung Puyuh tidak optimal, Puyuh yang “kelihatan” sembuh akan kambuh lagi. Di sinilah pentingnya dilakukan seleksi, isolasi dan pengelompokkan.
Buat Kandang khusus untuk menampung Burung Puyuh yang sudah selesai masa pengobatan dan lakukan seleksi. Jangan pernah mengembalikan Burung Puyuh ini ke kawanan yang tidak terini.
 
Korisa tidak hanya bisa dikendalikan dengan pencegahan dan pengobatan antibiotik, namun juga harus dikombinasikan dengan vaksinasi dan penerapan biosecurity

Infeksi Coryza yang terjadi di Peternakan kita memang bisa dikendalikan dengan pemberian Antibiotik saja atau di padukan dengan Bahan Herbal. Meski demikian, penanganan Coryza akan jauh lebih optimal dan bisa ditangani dengan tuntas jika disertai dengan Bio-Scurity yang Ketat. Agar serangan Coryza yang mucul di kemudian hari akan lebih mudah disembuhkan 
Jika di peternakan kita sangat rawan terjadi kasus serangan Coryza, maka vaksinasi dapat dilakukan 5-6 minggu setelah vaksinasi pertama.

Selain dengan pemberian Antibiotik dan Bahan Herbal atau vaksinasi (Semua tergantung pada keyakinan dan pilihan anda) jangan lupa untuk selalu menerapkan Bio-Scurity yang Ketat agar pengendalian Coryza bisa maksimal. Manajemen pemeliharaan yang kurang memperhatikan aspek sanitasi dan Bio-Scurity yang baik seperti populasi kandang yang terlalu padat, air minum tidak pernah bersihkan, sirkulasi udara kurang lancar, dan hal lain sebagainya bisa memicu Burung Puyuh stress dan akhirnya terjadi serangan Coryza yang disertai dengan Komorvit, sehingga mengakibatkan kematian yang tinggi,itu artinya adalah kerugian untuk perternak.

Semoga bermanfaat. Salam.
Ikuti Artikel selanjutnya Kritik dan Saran Kami sangat menghargai-Nya


Saung Ternak Mandiri
Hanif Miftahul Huda
DS. Bandung Kidul RT 001 RW 002 Kel. Kunir
Kec. Dempet Kab Demak 59573

Untuk Pemesanan Probiotik
Kontak Kami


DEFINISI FERMENTASI DAN METODE FERMENTASI

DEFINISI DAN METODE FERMENTASI



Fermentasi adalah proses metabolisme yang menghasilkan perubahan kimia dalam substrat organik melalui aksi enzim 
Dalam biokimia , Fermetasi didefinisikan secara sempit sebagai ekstraksi energi dari karbohidrat tanpa adanya oksigen . Dalam konteks produksi makanan, dapat didefinisikan lebih luas merujuk pada setiap proses di mana aktivitas Mikroorganisme membawa perubahan yang diinginkan di inginkan untuk bahan makanan dan minuman. Ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang fermentasi dikenal sebagai zimologi .
Dalam Mikroorganisme, fermentasi adalah cara utama untuk memproduksi adenosin trifosfat (ATP) dengan degradasi nutrisi organik secara Anaerob. Manusia telah menggunakan proses fermentasi untuk menghasilkan bahan makanan dan minuman sejak zaman Neolitikum. Misalnya, fermentasi digunakan untuk pengawetan dalam proses yang menghasilkan asam laktat yang ditemukan dalam makanan asam seperti acar mentimun, kombucha, kimchi, dan yogurt, dll serta untuk menghasilkan minuman beralkohol seperti anggur dan bir.. Fermentasi juga terjadi dalam saluran pencernaan semua hewan, termasuk manusia.
Definisi Fermentasi
Di bawah ini adalah beberapa definisi fermentasi. Mulai dari informal, penggunaan umum hingga definisi yang lebih ilmiah.
Metode pengawetan untuk makanan melalui Mikroorganisme (penggunaan umum).
Setiap proses mikroba skala besar yang terjadi dengan atau tanpa udara (definisi umum digunakan dalam industri).
Segala proses yang menghasilkan minuman beralkohol atau produk susu yang bersifat asam (penggunaan umum).
Setiap proses Metabolisme pelepasan energi yang terjadi hanya di bawah kondisi Anaerob (agak ilmiah).
Setiap proses metabolisme yang melepaskan energi dari gula atau molekul organik lainnya, tidak memerlukan oksigen atau sistem transportasi elektron, dan menggunakan molekul organik sebagai akseptor elektron terakhir (paling ilmiah).
Peran biologis
Bersamaan dengan fotosintesis dan respirasi Aerobik, fermentasi adalah cara mengekstraksi energi dari molekul, tetapi itu adalah satu-satunya yang umum untuk semua bakteri dan eukariota. Oleh karena itu dianggap sebagai jalur metabolisme tertua, cocok untuk lingkungan yang belum memiliki oksigen. 
Mekanisme dasar untuk fermentasi tetap ada di semua sel Organisme yang lebih tinggi. Otot mamalia melakukan fermentasi selama periode latihan yang intens di mana pasokan oksigen menjadi terbatas, sehingga menghasilkan asam laktat. Dalam invertebrata , fermentasi juga menghasilkan suksinat dan alanin.
Bakteri Fermentasi memainkan peran penting dalam produksi metana di habitat mulai dari fesei ternak hingga digester limbah dan sedimen air tawar. Mereka menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, asam format dan asetat dan karboksilat dan kemudian konsorsium mikroba mengubah karbon dioksida dan asetat menjadi metana. Bakteri asetogenik mengoksidasi asam, agar memperoleh lebih banyak asetat dan hidrogen atau format. Akhirnya, methanogen ( mengubah asetat menjadi metana )
Fermentasi aerob
Fermentasi aerob atau glikolisis aerob adalah proses metabolisme di mana sel memetabolisme gula melalui fermentasi dengan adanya oksigen dan terjadi melalui represi metabolisme pernapasan normal. Ini disebut sebagai efek crabtree dalam ragi. dan merupakan bagian dari efek Warburg dalam sel tumor. Sementara fermentasi aerob tidak menghasilkan adenosin trifosfat (ATP). Dalam hasil tinggi, ini memungkinkan sel-sel berkembang biak untuk mengubah nutrisi seperti glukosa dan glutamin lebih efisien menjadi biomassa dengan menghindari oksidasi katabolik yang tidak perlu dari nutrisi tersebut menjadi karbon dioksida, melestarikan ikatan karbon-karbon dan mempromosikan anabolisme
Fermentasi Aerob Pada Ragi
Fermentasi aerobik berkembang secara mandiri setidaknya dalam tiga garis keturunan Ragi ( Saccharomyces, Dekkera, Schizosaccharomyces ). Hal ini juga telah diamati pada serbuk sari tanaman, Trypanosomatids, bermutasi E-colli, dan sel tumor. Ragi positif Crabtree akan bernafas saat tumbuh dengan konsentrasi glukosa yang sangat rendah atau ketika ditanam pada sebagian besar sumber karbohidrat lainnya. Efek Crabtree adalah sistem pengaturan di mana respirasi ditekan oleh fermentasi, kecuali dalam kondisi gula rendah. Saat Saccharomyces cerevisiae di tanam di bawah ambang batas gula dan mengalami metabolisme respirasi, jalur fermentasi masih sepenuhnya diekspresikan, sementara jalur respirasi hanya dinyatakan relatif terhadap ketersediaan gula. Ini kontras dengan efek pasteur, yang merupakan penghambatan fermentasi dengan adanya oksigen, dan diamati pada sebagian besar organisme.

Semoga Bermanfaat silahkan Ikuti dan tunggu Artikel selanjutnya

Saung Ternak Mandiri
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person