Agriculture Farming Service

Agriculture Farming Service – Layanan pertanian modern yang membantu petani meningkatkan hasil panen melalui teknologi, manajemen lahan, dan solusi berkelanjutan

Breaking News

Breaking News! Simak kabar terbaru dan paling update hanya di sini. Kami hadir menyajikan informasi tercepat, akurat, dan terpercaya langsung dari lapangan. Jangan lewatkan momen penting yang sedang terjadi sekarang juga!

Seputar Olah Raga

Breaking News Olahraga! ⚽🏀🏸

Update tercepat tentang kabar olahraga terkini dari dalam dan luar negeri. Mulai dari sepak bola, bulu tangkis, basket, hingga olahraga trending lainnya. Simak informasi paling fresh dan jangan lewatkan momen bersejarah di dunia olahraga!

📌 Subscribe dan aktifkan notifikasi 🔔 biar nggak ketinggalan kabar terbaru.

Channel Katebat

KATEBAD ala kocak! 🤣🎥

Film pendek parodi yang menggabungkan berita terkini dengan sentuhan humor segar. Dijamin bikin ngakak tapi tetap ada pesan yang bisa dipetik. Tonton sampai habis, karena ending-nya bikin kaget!

📌 Jangan lupa Subscribe, kasih like 👍, dan share ke teman biar ikut ketawa bareng.

Info Seputar Megawati

Arabica Coffee House Kadınlar 1. Ligi, adalah nama resmi dari kompetisi Voleybol Kadınlar 1. Ligi di bawah naungan Türkiye Voleybol Federasyonu (TVF), yang kini menjadi penyelenggara utama dengan status nama sponsor

Tampilkan postingan dengan label Closed House. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Closed House. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 Agustus 2025

Manajemen Kesehatan dan Nutrisi Unggas di Era Peternakan Digital

Manajemen Kesehatan dan Nutrisi Unggas di Era Peternakan Digital


Saya masih ingat banget dulu pertama kali nyemplung ke dunia peternakan unggas. Rasanya campur aduk antara semangat, penasaran, dan… jujur aja banyak bingungnya juga. Apalagi soal kesehatan dan nutrisi unggas, itu kayak dunia gelap yang penuh misteri. Kadang ayam sehat, besoknya bisa tiba-tiba lesu, bulunya kusam, bahkan ada yang mati mendadak. Waktu itu saya pikir: “Waduh, apa yang salah ya? Pakan? Kandang? Atau cara saya ngawasin yang kurang?”

Tapi sekarang beda. Di era peternakan digital ini, banyak banget alat, aplikasi, dan sistem canggih yang bisa bantu kita ngejaga kesehatan sekaligus ngatur nutrisi unggas dengan lebih gampang. Saya bukan mau bilang semua masalah bisa kelar hanya karena teknologi, tapi jujur aja… sejak saya coba integrasi IoT (Internet of Things) dan aplikasi monitoring di kandang, banyak hal berubah drastis. Tingkat kematian menurun, biaya pakan lebih terkendali, dan yang paling bikin lega: saya bisa tidur lebih nyenyak karena nggak lagi mikir "jangan-jangan ayam sakit pas tengah malam".

Nah, di tulisan ini saya mau cerita panjang lebar soal pengalaman saya—termasuk salah langkah yang pernah bikin saya rugi jutaan—dan juga pelajaran yang bisa teman-teman ambil kalau lagi atau mau serius terjun ke peternakan unggas modern.

Drama Awal Mengurus Kesehatan Unggas

Sebelum kenal sama sistem digital, saya ngandalin cara-cara lama. Buka kandang pagi, kasih makan, cek air minum, lalu ngawasin ayam secara manual.

Masalahnya, kalau jumlah ayam cuma puluhan mungkin masih bisa. Tapi begitu udah ratusan bahkan ribuan ekor, mata manusia jelas nggak cukup. Pernah ada momen, saya baru sadar ayam-ayam kena coccidiosis pas udah ada yang mati duluan. Itu rasanya nyesek banget. Saya langsung merasa kayak gagal sebagai peternak.

Kalau udah begitu, biaya obat naik, performa ayam turun, dan tentu aja untung pun ikut terkikis. Dari situ saya sadar: kesehatan unggas nggak bisa dipantau setengah-setengah. Kita harus ngerti tanda-tanda kecil sebelum jadi masalah besar.
Tapi waktu itu, ya, saya masih sok-sokan. Ngerasa “ah, ayamnya sehat kok, aktif kok.” Padahal enggak semua tanda bisa kelihatan mata telanjang. Di situlah saya mulai penasaran sama alat monitoring digital yang katanya bisa ngasih data real-time soal suhu, kelembaban, sampai konsumsi pakan.

Nutrisi Bukan Sekadar Pakan Murah

Saya pernah bikin kesalahan fatal. Demi ngirit biaya, saya beli pakan yang harganya lebih murah. Dari luar kelihatannya oke, tapi ternyata kandungan nutrisinya nggak seimbang.

Hasilnya? Pertumbuhan ayam melambat, bobot nggak sesuai target, bahkan ada yang gampang sakit. Itu salah satu momen paling bikin saya tepok jidat. Saya pikir hemat di awal, ternyata buntung di belakang.
Pelajaran besar: nutrisi unggas itu bukan soal murah atau mahal, tapi soal pas atau nggak sesuai kebutuhan. Ayam broiler beda sama layer. Bebek beda lagi dengan puyuh.

Nah, di era digital sekarang, ada software formulasi pakan yang bisa bantu kita hitung kebutuhan nutrisi dengan lebih presisi. Jadi bukan cuma kira-kira. Kita bisa tahu berapa protein, energi metabolisme, kalsium, fosfor, bahkan vitamin yang tepat. Saya pernah coba aplikasi gratisan dari universitas luar negeri, dan hasilnya jauh lebih rapi dibanding ngitung manual pakai kalkulator.

Saat Saya Coba IoT di Kandang

Awalnya saya skeptis banget. Masa iya pasang sensor di kandang bisa bikin perbedaan?
Tapi setelah nyoba, saya kayak ditampar realita. Data yang tadinya mustahil saya dapat manual, sekarang muncul otomatis di layar HP.

Contohnya, dulu saya cuma “feeling” kalau kandang udah terlalu panas. Tapi ternyata dari data, suhu sering naik di atas 33°C siang hari. Wajar aja ayam jadi stres panas (heat stress). Dengan data itu, saya akhirnya pasang sistem ventilasi otomatis.

Hasilnya luar biasa. Ayam jadi lebih tenang, konsumsi pakan stabil, dan angka kematian turun signifikan. Dari situ saya sadar: feeling doang nggak cukup, harus ada data.

Frustasi Saat Sistem Error

Tapi jangan dikira semua mulus. Ada juga masa-masa frustrasi. Pernah suatu kali sensor kelembaban rusak, data yang masuk ke aplikasi ngawur total. Saya panik karena grafik nunjukin kelembaban 90% padahal kandang kering kerontang.

Dari situ saya belajar pentingnya maintenance peralatan digital. Sama aja kayak kita rawat ayam, alat pun butuh dirawat. Sekarang saya selalu punya SOP sederhana: cek sensor seminggu sekali, pastikan baterai atau listrik stabil, dan kalau bisa sedia cadangan.

Pelajaran Tentang Biosekuriti

Nah, satu hal yang sering disepelekan peternak (termasuk saya dulu) adalah biosekuriti. Saya dulu pikir asal kandang bersih dan ayam dikasih vaksin, udah cukup.
Ternyata nggak. Saya pernah kecolongan karena ada tamu masuk kandang tanpa ganti alas kaki. Dua minggu kemudian, boom, wabah ND (Newcastle Disease) menyerang. Saya kehilangan hampir 15% populasi.
Sejak saat itu, saya jadi paranoid (dalam arti positif). Saya bikin aturan ketat:
  • Semua orang yang masuk kandang harus ganti sepatu boot khusus.
  • Ada disinfektan spray di pintu kandang.
  • Alat-alat kerja jangan dipindah-pindah antar kandang.
Biosekuriti ini simpel, tapi efeknya gila-gilaan. Kalau dijaga, biaya kesehatan bisa turun drastis.

Digitalisasi Membantu Pencatatan

Satu lagi yang bikin hidup saya lebih gampang: pencatatan digital.
Dulu saya catat manual di buku. Masalahnya, buku sering hilang, ketumpahan air, atau coret-coretan bikin pusing sendiri. Sekarang saya pakai aplikasi pencatatan harian. Jadi saya tahu persis berapa pakan masuk, berapa mortalitas, dan pertumbuhan harian.

Lebih kerennya lagi, aplikasi ini bisa kasih peringatan kalau ada tren nggak wajar. Misalnya, kalau FCR (Feed Conversion Ratio) naik tiba-tiba, artinya ada yang salah entah di pakan atau kesehatan ayam. Itu bikin saya bisa bertindak lebih cepat sebelum kerugian makin besar.

Integrasi dengan Pasar

Ini hal menarik yang jarang dibahas: di era digital, manajemen kesehatan dan nutrisi unggas bisa langsung terkoneksi dengan pasar. Maksudnya gini, beberapa platform online sekarang udah nyediain data permintaan pasar.
Kalau kita tahu ayam sehat, bobot bagus, dan nutrisi terjaga, kita bisa pasarkan dengan harga lebih baik. Saya pernah bandingin jual ayam sehat dengan yang agak underweight. Bedanya bisa sampai Rp 3.000 per kilo. Kalau jumlahnya ribuan ekor, selisih itu lumayan gede.

Tips Praktis yang Saya Pakai Sehari-hari

  1. Selalu punya cadangan pakan – jangan nunggu stok habis baru beli. Karena kalau telat, ayam bisa stres.
  2. Pakai kombinasi pakan komersial + racikan sendiri – kalau ngerti formulasi, ini bisa lebih hemat tapi tetap bergizi.
  3. Gunakan aplikasi cuaca – ini sederhana tapi membantu banget buat antisipasi suhu ekstrem.
  4. Pantau feses ayam – kedengarannya jorok, tapi kondisi feses sering jadi indikator awal masalah kesehatan.
  5. Buat SOP tertulis – jangan cuma di kepala. Kalau ada karyawan baru, mereka butuh panduan jelas.

Refleksi

Kalau saya kilas balik, mungkin kesalahan terbesar saya dulu adalah meremehkan detail kecil. Baik soal nutrisi maupun kesehatan. Saya mikirnya, “ah ayam kan tahan.” Padahal, unggas itu sensitif banget.
Sekarang saya belajar untuk menghargai data, teknologi, dan disiplin. Digitalisasi bukan berarti semua otomatis beres, tapi jadi alat bantu supaya kita bisa bikin keputusan yang lebih cerdas.

Kesimpulan yang Bukan Kesimpulan

Jadi, kalau ada yang tanya: apakah manajemen kesehatan dan nutrisi unggas jadi lebih gampang di era peternakan digital? Jawaban saya: iya, tapi dengan catatan. Gampang kalau kita mau belajar, mau adaptasi, dan nggak malas ngurus detail kecil.

Dan jujur aja, peternakan itu nggak pernah 100% bebas masalah. Akan selalu ada tantangan baru. Tapi dengan kombinasi biosekuriti ketat, nutrisi tepat, dan teknologi digital, kita bisa lebih siap menghadapi apa pun yang datang.

Kalau saya bisa kasih satu pesan penting: jangan pelit buat investasi di manajemen kesehatan dan nutrisi. Karena sehatnya unggas = sehatnya kantong kita juga.

Studi Kasus Broiler – Dari Kandang Tradisional ke Kandang Digital

Saya pernah dampingi seorang teman yang punya kandang broiler skala 50000 ekor. Awalnya, sistem dia masih manual banget. Pencatatan di buku tulis, cek suhu pakai termometer gantung, pakan ditakar kira-kira.
Masalah datang saat musim hujan. Ayam-ayam sering terserang CRD (Chronic Respiratory Disease) karena kelembaban kandang tinggi. Tingkat mortalitas sempat tembus 8%, yang artinya 160 ekor mati sebelum panen. Rugi banget kan?
Setelah itu dia nekat investasi pasang sensor suhu-kelembaban yang terhubung ke aplikasi. Harganya sekitar Rp 3 juta-an waktu itu, plus biaya wifi router sederhana. Kedengarannya mahal, tapi hasilnya luar biasa.
Dalam 2 periode panen, mortalitas turun jadi 3% saja. Dari situ dia hemat hampir Rp 5 juta hanya dari berkurangnya kematian ayam. Belum lagi bobot ayam yang lebih merata karena pakan dan suhu bisa dikontrol.

Saya belajar dari situ : investasi digital bukan beban, tapi tabungan jangka panjang.

Tabel Nutrisi Unggas (Rujukan Cepat)

Angka acuan umum; sesuaikan dengan umur, strain, dan target performa. Gunakan sebagai starting point formulasi pakan.

Jenis Protein Kasar (%) Energi Metabolisme (Kcal/kg) Kalsium (%) Fosfor Tersedia (%) Catatan
Broiler Starter (0–3 mg) 21–22 2950–3050 0,9–1,0 0,45–0,50 Fokus pertumbuhan awal; perhatikan asam amino esensial (Lysin, Methionine).
Broiler Finisher (4–6 mg) 18,5–19,5 3150–3250 0,85–0,95 0,40–0,45 Optimasi FCR & bobot panen; kontrol densitas energi.
Layer Produksi 16,5–17,5 2650–2750 3,2–3,8 0,45–0,55 Kualitas cangkang; kalsium bertahap & partikel kasar malam hari.
Bebek Pedaging 17,5–18,5 2850–2950 0,9–1,1 0,42–0,48 Kontrol lemak; akses air bersih tinggi untuk intake.
Puyuh Petelur 19–21 2750–2850 2,2–2,8 0,40–0,48 Perhatikan trace mineral (Zn, Mn) untuk kualitas cangkang.
Nah, dulu saya sering abaikan angka ini. Main asal beli pakan. Begitu saya ngerti formulasi, hasilnya beda jauh. Ayam lebih sehat, produktivitas naik, dan biaya nggak bocor karena pakan jadi tepat sasaran.

Kesehatan Unggas = Kesehatan Peternak

Ini bukan cuma kiasan. Saya pernah ngalamin sendiri stres berat waktu ayam-ayam saya kena wabah penyakit. Bayangin tiap pagi masuk kandang, yang saya lihat bukan ayam sehat, tapi bangkai yang harus saya pungut.

Efeknya bukan cuma di bisnis, tapi juga mental. Saya sampai susah tidur, sering mikir “apa saya cocok jadi peternak?”

Tapi pelajaran terbesar dari masa-masa itu: kesehatan unggas harus jadi prioritas nomor satu. Kalau unggas sehat, kita pun lebih tenang. Bahkan hubungan sama keluarga juga nggak terganggu, karena pikiran lebih jernih.

Perbandingan Sistem Tradisional Vs Digital

Perbandingan Sistem Tradisional vs Digital

Ringkasan perbedaan utama antara pendekatan tradisional dan digital dalam peternakan unggas modern.

Aspek Sistem Tradisional Sistem Digital
Pencatatan Produksi Buku tulis/kertas; rawan hilang, sulit dianalisis. Aplikasi & cloud; histori rapi, dashboard otomatis.
Pemantauan Suhu & Kelembaban Termometer manual & feeling; respons lambat. Sensor IoT real-time; notifikasi otomatis.
Formulasi Pakan Ransum generik; takaran kira-kira. Software formulasi berbasis harga bahan & target performa.
Deteksi Dini Penyakit Observasi visual; bergantung pengalaman. Analitik tren & AI pendukung keputusan.
Biosekuriti Aturan dasar; sulit dipantau. Checklist digital, log pintu, rekam disinfeksi.
Biaya Awal Rendah, mudah mulai. Lebih tinggi, namun ROI jangka panjang lebih baik.
Skalabilitas Tambah kandang = tambah kerja manual. Monitoring multi-kandang via dashboard.

Waktu saya lihat tabel ini, saya jadi makin yakin kenapa digitalisasi peternakan sekarang bukan sekadar tren, tapi kebutuhan.


Salah Kaprah yang Sering Saya Temui

  1. “Kalau udah vaksin, ayam pasti aman.” – salah besar. Vaksin penting, tapi tanpa biosekuriti, penyakit tetap bisa masuk.

  2. “Ayam itu tahan banting, kasih apa aja bisa hidup.” – hidup mungkin iya, tapi produktif jelas nggak. Nutrisi yang tepat wajib hukumnya.

  3. “Digitalisasi itu cuma buat peternak besar.” – ini juga keliru. Bahkan kandang kecil pun bisa pakai aplikasi gratisan untuk catat data harian.

  4. “Kalau pakai sensor ribet, malah nambah kerjaan.” – awalnya iya, tapi begitu kebiasaan terbentuk, kerjaan malah jadi lebih ringan.

Saya dulu juga sempat percaya mitos-mitos ini, sampai akhirnya saya coba sendiri.


Cerita Kecil soal FCR

Kalau ada satu angka yang jadi “dewa” di peternakan broiler, itu adalah FCR (Feed Conversion Ratio).

Saya masih ingat pertama kali berhasil dapet FCR di bawah 1,5. Rasanya kayak menang lotre. Sebelumnya saya stuck di angka 1,7–1,8. Selisih kecil memang kelihatannya, tapi dampaknya besar banget.

Contoh gampang: kalau punya 1000 ekor ayam dengan bobot akhir 2 kg, artinya butuh 2000 kg bobot hidup.

  • Kalau FCR 1,8 → pakan habis 3600 kg.

  • Kalau FCR 1,5 → pakan habis 3000 kg.

Selisih 600 kg pakan! Kalau harga pakan Rp 7.000/kg, itu hemat Rp 4,2 juta.

Dan yang bikin saya bisa tekan FCR? Kombinasi nutrisi tepat + kontrol suhu digital. Jadi benar-benar nyata, bukan sekadar teori.


Frustasi Mengelola Karyawan Kandang

Saya harus jujur, salah satu tantangan lain adalah karyawan kandang. Kadang mereka nggak telaten, kasih pakan asal, atau malas catat data.

Pernah satu periode, data harian kacau karena mereka males isi form. Saya jadi nggak tahu berapa sebenarnya pakan yang masuk. Hasilnya panen berantakan.

Dari situ saya bikin trik sederhana:

  • Pencatatan pakai aplikasi yang gampang (cukup klik, nggak usah nulis panjang).

  • Ada bonus kecil kalau catatan rapi sampai panen.

  • Bikin mereka paham kenapa data itu penting, bukan cuma formalitas.

Ajaibnya, setelah mereka ngerti dampaknya, karyawan malah lebih semangat.


Peternakan Digital dan Google Sheets

Buat yang modal tipis, saya mau kasih bocoran. Sebenarnya nggak perlu beli aplikasi mahal dulu. Cukup pakai Google Sheets di HP.

Saya pernah bikin template sederhana: kolom tanggal, jumlah pakan, mortalitas, suhu, kelembaban, bobot sampling. Setiap hari diisi, dan grafik otomatis muncul.

Modalnya nol, tapi hasilnya udah jauh lebih baik dibanding nggak catat sama sekali. Jadi buat pemula, jangan minder. Mulai dari yang simpel pun bisa.


Efek Nutrisi ke Performa Telur

Kalau ngomong layer, saya punya pengalaman lucu. Pernah saya coba kasih ransum dengan kalsium rendah karena pakan kapur lagi mahal. Hasilnya? Telur banyak yang cangkangnya tipis, gampang pecah.

Dari situ saya kapok. Saya sadar kalau telurnya pecah, malah rugi dua kali: nggak bisa dijual, dan produktivitas ayam tetap turun. Jadi jangan sekali-kali ngurangin nutrisi penting hanya karena ingin hemat sesaat.


Apa yang Akan Saya Lakukan Beda Kalau Ulang dari Nol

Kalau saya disuruh ulang dari nol, saya akan :

  1. Dari awal catat semua data secara digital, sekecil apa pun.

  2. Investasi di biosekuriti dulu, baru mikirin yang lain.

  3. Jangan pelit soal pakan. Nutrisi adalah investasi.

  4. Mulai kecil, tapi pakai standar tinggi.

  5. Belajar dari komunitas online peternak digital (banyak banget di grup Facebook/Telegram).


Masa Depan Peternakan Unggas Digital

Saya optimis banget. Ke depan, AI bahkan bisa mendeteksi penyakit ayam hanya dari suara batuk atau perubahan perilaku. Ada juga startup yang bikin kamera khusus buat analisis gerakan ayam secara otomatis.

Mungkin 5–10 tahun lagi, peternakan bisa dikelola lebih banyak lewat dashboard HP ketimbang terjun langsung ke kandang. Tapi tetap, sentuhan manusia nggak akan bisa hilang. Karena teknologi cuma alat, dan yang bikin keputusan tetap kita.


Penutup

Jadi begini, teman-teman. Manajemen kesehatan dan nutrisi unggas di era peternakan digital itu ibarat kombinasi ilmu lama + alat baru. Pengalaman lapangan tetap penting, tapi data digital bikin keputusan jadi lebih cepat dan akurat.

Saya udah ngalamin sendiri jatuh bangun. Dari salah beli pakan, ayam mati massal, sensor rusak, sampai akhirnya bisa panen sehat dan untung. Semua itu bikin saya makin yakin: peternakan modern itu bukan pilihan, tapi kebutuhan.

Kalau kalian baru mau mulai, jangan takut. Mulailah dari langkah kecil. Catat data, rawat biosekuriti, pelajari nutrisi. Nanti pelan-pelan bisa ditambah alat digital sesuai kemampuan.

Dan yang terpenting, jangan lupa: ayam sehat = peternak bahagia.

Perbandingan Sistem Tradisional Vs Digital

Perbandingan Sistem Tradisional vs Digital

Ringkasan perbedaan utama antara pendekatan tradisional dan digital dalam peternakan unggas modern.

Aspek Sistem Tradisional Sistem Digital
Pencatatan Produksi Buku tulis/kertas; rawan hilang, sulit dianalisis. Aplikasi & cloud; histori rapi, dashboard otomatis.
Pemantauan Suhu & Kelembaban Termometer manual & feeling; respons lambat. Sensor IoT real-time; notifikasi otomatis.
Formulasi Pakan Ransum generik; takaran kira-kira. Software formulasi berbasis harga bahan & target performa.
Deteksi Dini Penyakit Observasi visual; bergantung pengalaman. Analitik tren & AI pendukung keputusan.
Biosekuriti Aturan dasar; sulit dipantau. Checklist digital, log pintu, rekam disinfeksi.
Biaya Awal Rendah, mudah mulai. Lebih tinggi, namun ROI jangka panjang lebih baik.
Skalabilitas Tambah kandang = tambah kerja manual. Monitoring multi-kandang via dashboard.

Kamis, 04 Juli 2024

Penerapan Teknologi Peternakan Unggas di Indonesia : Meningkatkan Produktivitas dengan Inovasi

 Penerapan Teknologi Modern dan Probiotik pada Peternakan Unggas di Indonesia untuk Meningkatkan Produktivitas


Di Indonesia, industri peternakan unggas terus berkembang pesat seiring meningkatnya permintaan daging dan telur sebagai sumber protein utama. Teknologi dalam peternakan unggas memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, serta kesehatan unggas, dan membawa perubahan besar dalam cara peternakan dikelola. Saya ingin berbagi beberapa aspek utama penerapan teknologi di peternakan unggas di Indonesia, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang ada.

Kandang Modern dengan Sistem Ventilasi dan Kontrol Suhu Otomatis

Salah satu perubahan signifikan dalam peternakan unggas adalah penggunaan kandang modern yang dilengkapi dengan teknologi ventilasi dan kontrol suhu otomatis. Saya pernah melihat perbedaannya secara langsung ketika membantu salah satu peternak di desa untuk beralih dari kandang konvensional ke sistem kandang closed house.

Pada awalnya, peternak tersebut mengeluhkan produktivitas ayam yang sering kali terganggu oleh perubahan cuaca. Ketika musim panas tiba, ayam menjadi stres dan produksi telur menurun. Namun setelah menggunakan kandang closed house yang dilengkapi dengan kipas angin otomatis, pengatur suhu, dan humidifier, produktivitas unggas meningkat secara signifikan. Ini karena kondisi lingkungan di dalam kandang tetap terjaga dengan stabil, sehingga ayam tidak mengalami stres akibat suhu ekstrem.

Teknologi ventilasi ini juga membantu dalam mengurangi risiko penyakit. Dalam peternakan unggas, penyakit pernapasan seperti CRD (Chronic Respiratory Disease) sangat umum terjadi jika sirkulasi udara buruk. Dengan sistem ventilasi yang baik, kualitas udara terjaga dan risiko penyebaran penyakit bisa diminimalisir.

Pemberian Pakan Otomatis

Teknologi berikutnya yang sangat membantu peternak unggas di Indonesia adalah sistem pemberian pakan otomatis. Saya pernah berbincang dengan seorang peternak di Jawa Tengah yang menggunakan teknologi ini di peternakannya. Dengan sistem ini, dia tidak perlu lagi memberikan pakan secara manual yang sangat menguras tenaga dan waktu, terutama jika jumlah unggasnya ribuan.

Sistem pakan otomatis menggunakan conveyor atau alat pemberi pakan yang terhubung ke tangki penyimpanan. Alat ini memastikan setiap ayam mendapatkan pakan secara merata, pada waktu yang sama, dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Dampaknya, pertumbuhan unggas menjadi lebih optimal karena nutrisi yang diberikan terjaga, dan peternak memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada aspek lain dari pengelolaan peternakan.

Penggunaan Sensor dan IoT (Internet of Things)

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi berbasis sensor dan IoT juga mulai diterapkan di peternakan unggas modern di Indonesia. Dengan menggunakan sensor suhu, kelembaban, dan kualitas udara yang terhubung dengan aplikasi smartphone, peternak bisa memantau kondisi kandang kapan saja dan dari mana saja. Teknologi ini membuat pengawasan kandang menjadi lebih efektif dan efisien.

Saya pernah mengunjungi sebuah peternakan unggas di Yogyakarta yang menggunakan teknologi ini. Pemiliknya dapat memantau semua parameter lingkungan melalui aplikasi di ponselnya. Jika suhu dalam kandang meningkat di luar batas yang diizinkan, aplikasi akan memberikan peringatan sehingga tindakan pencegahan bisa segera dilakukan. Hal ini membantu dalam mengurangi angka kematian unggas dan meningkatkan produktivitas.

Vaksinasi dan Penggunaan Obat Berbasis Teknologi Modern

Penerapan teknologi dalam vaksinasi dan pengobatan unggas juga memainkan peran penting dalam mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kesehatan unggas. Teknologi vaksinasi otomatis memungkinkan vaksin diberikan secara seragam pada ribuan ayam dengan cepat dan efektif.

Saya pernah menyaksikan bagaimana teknologi ini bekerja saat mengunjungi sebuah peternakan besar di Jawa Timur. Mesin vaksinasi otomatis membantu memastikan setiap unggas mendapatkan dosis yang tepat, yang sering kali sulit dicapai jika dilakukan secara manual. Selain itu, beberapa peternakan menggunakan teknologi biosekuriti yang memastikan bahwa hanya individu yang memenuhi standar kesehatan tertentu yang diizinkan memasuki area peternakan, untuk mencegah penyebaran penyakit.

Sistem Manajemen Data dan Analisis Produksi

Selain teknologi fisik yang ada di kandang, penerapan teknologi digital untuk manajemen data juga menjadi tren penting di peternakan unggas Indonesia. Mengelola data produksi, pertumbuhan, kesehatan unggas, serta penggunaan pakan secara manual dapat menjadi tugas yang sangat melelahkan. Oleh karena itu, banyak peternak kini beralih menggunakan aplikasi manajemen peternakan unggas yang bisa membantu mengelola data dengan lebih baik.

Dengan aplikasi ini, peternak dapat mencatat dan menganalisis data seperti jumlah telur yang dihasilkan, tingkat konsumsi pakan, dan kesehatan unggas secara berkala. Data yang terkumpul ini kemudian digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi pemborosan, dan mengidentifikasi masalah lebih cepat. Misalnya, jika produksi telur menurun, aplikasi akan membantu menemukan korelasi dengan faktor-faktor seperti kualitas pakan atau perubahan lingkungan.

Inkubator dan Mesin Penetas Telur

Teknologi inkubator dan mesin penetas telur otomatis juga menjadi bagian penting dari peternakan unggas di Indonesia, terutama bagi peternak yang fokus pada produksi bibit unggas. Dengan menggunakan inkubator, telur dapat ditetaskan dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan jika hanya menggunakan induk alami.

Salah satu rekan peternak saya pernah berbagi bahwa, setelah beralih menggunakan inkubator otomatis, tingkat keberhasilan penetasan telurnya meningkat hingga 90%. Mesin penetas ini memiliki pengatur suhu dan kelembaban yang dapat disesuaikan, serta sistem rotasi telur otomatis yang meniru proses alami induk yang membalik telur. Dengan teknologi ini, peternak bisa mendapatkan anakan unggas dalam jumlah lebih banyak dan lebih konsisten.

Tantangan dalam Penerapan Teknologi Peternakan Unggas di Indonesia

Meski banyak teknologi yang bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi, penerapan teknologi di peternakan unggas Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah biaya investasi. Banyak peternak skala kecil hingga menengah merasa kesulitan untuk berinvestasi dalam teknologi modern karena keterbatasan modal.

Selain itu, kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan teknologi baru menjadi tantangan tersendiri. Beberapa peternak tidak terbiasa dengan penggunaan aplikasi berbasis digital atau mesin otomatis, sehingga diperlukan pelatihan dan pendampingan agar mereka dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik.

Penggunaan Probiotik untuk Ternak

Penggunaan probiotik pada ternak unggas juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan kesehatan dan produktivitas unggas di Indonesia. Probiotik adalah mikroorganisme yang bermanfaat yang ditambahkan ke dalam pakan atau air minum untuk meningkatkan keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan unggas. Dengan probiotik, kesehatan pencernaan unggas dapat ditingkatkan, yang berkontribusi pada pertumbuhan lebih cepat dan daya tahan tubuh yang lebih baik.

Saya pernah bekerja dengan seorang peternak di Jawa Barat yang mengalami masalah pada unggasnya yang sering sakit, terutama dengan gangguan pencernaan. Setelah menggunakan probiotik, terlihat peningkatan signifikan dalam kondisi kesehatan ayam. Unggas menjadi lebih aktif, dan kasus penyakit pencernaan berkurang drastis. Ini juga berpengaruh pada konversi pakan yang lebih baik, sehingga biaya pakan menjadi lebih efisien.

robiotik bekerja dengan menekan bakteri patogen dalam saluran pencernaan dan meningkatkan daya cerna pakan, sehingga unggas mampu memanfaatkan nutrisi secara optimal. Selain itu, probiotik dapat membantu mengurangi ketergantungan pada antibiotik, yang menjadi perhatian penting dalam mengurangi residu obat pada produk unggas dan meningkatkan keamanan pangan bagi konsumen.

Penggunaan probiotik, meskipun sederhana, terbukti sangat efektif dalam menjaga kesehatan unggas dan meningkatkan produktivitas. Ini menjadikannya sebagai salah satu teknologi yang mudah diterapkan oleh peternak skala kecil maupun besar.

Kesimpulan

Penerapan teknologi dalam peternakan unggas di Indonesia telah membawa perubahan besar dalam cara peternakan dikelola, mulai dari penggunaan kandang modern, sistem pakan otomatis, teknologi IoT, hingga aplikasi manajemen data. Semua teknologi ini membantu peternak meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas produk unggas yang dihasilkan.

Namun, untuk benar-benar mengoptimalkan manfaat dari teknologi ini, perlu adanya dukungan berupa akses ke modal, pelatihan, serta pendampingan agar peternak kecil dan menengah bisa mengikuti perkembangan ini. Dengan penerapan teknologi yang tepat, industri peternakan unggas di Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dan memenuhi kebutuhan protein nasional dengan lebih baik.


FAQ tentang Teknologi Peternakan Unggas

Apa manfaat utama dari penerapan teknologi di peternakan unggas?
Peningkatan produktivitas, efisiensi operasional, dan kualitas produk unggas.

Bagaimana teknologi pakan unggas dapat meningkatkan produktivitas?
Dengan formulasi pakan yang tepat dan sistem pemberian pakan otomatis, unggas mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang.

Apa tantangan terbesar dalam penerapan teknologi di peternakan unggas?
Biaya investasi yang tinggi dan kurangnya pengetahuan serta keterampilan peternak.

Bagaimana teknologi kesehatan unggas dapat membantu peternak?
Dengan vaksinasi, sistem monitoring kesehatan, dan teknologi deteksi dini penyakit, kesehatan unggas dapat terjaga dengan baik.

Apa dampak lingkungan dari teknologi peternakan unggas?
Pengelolaan limbah yang efisien dan teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi polusi dan menjaga keanekaragaman hayati.

Bagaimana peran pemerintah dalam mendukung teknologi peternakan?
Melalui regulasi yang mendukung dan kebijakan proaktif serta subsidi untuk investasi teknologi.

Minggu, 26 November 2023

Menciptakan Revolusi Hijau Modernisasi Pemeliharaan Unggas untuk Dunia yang Lebih Berkelanjutan


Saung Ternak Mandiri - Industri peternakan unggas di Indonesia melangkah dengan modernisasi yang menawan, membuka pintu ke masa depan yang lebih terang dan efisien. Inovasi terbaru tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga meningkatkan kesejahteraan hewan.

Kandang ayam broiler yang terangkat: Tempat di mana ayam bersatu, lantai pertama menghimpun feses, lantai kedua memelihara broiler, dan alasnya berupa slat. Ukuran kandang ayam potong yang ideal ditetapkan:
  • Tinggi: 2,25–2,5 meter
  • Lebar: 4–8 meter
  • Luas: 1 meter persegi untuk 8–12 ekor ayam
Jika kandang melampaui ukuran ideal, suhu dalamnya menjadi tak merata. Kelembaban berlebih membuat broiler terasa gerah, sementara kering membuatnya kedinginan, merusak produktivitas.

Pemeliharaan ayam kampung intensif: Ayam dipelihara dalam kandang sepanjang hari, diberi 100 gram pakan per ekor per hari. Praktik intensif ini mengoptimalkan produksi, kualitas karkas, dan kebugaran ayam.
Intensifikasi dilakukan dengan :
  • Merawat lebih dari 25 induk
  • Memanfaatkan lahan terbatas untuk kandang bertingkat
  • Memelihara ayam selama 10-12 minggu
Kelebihan kandang intensif adalah tanpa biaya kandang, tapi kekurangannya, ayam rentan hujan dan dingin saat hujan, langkah-langkah pemeliharaan ayam yang mudah termasuk :
  1. Memilih lokasi kandang
  2. Menyesuaikan jumlah ayam dengan kapasitas kandang
  3. Memilih indukan berkualitas
  4. Perawatan mingguan yang rutin
  5. Memberi makan teratur
  6. Menggunakan peralatan pemeliharaan ayam
  7. Membersihkan kandang secara teratur

Teknologi kandang ayam

Tangki pakan ayam dengan sensor ultrasonik mengatur pakan. Sistem kontrol kandang terhubung melalui Internet of Things (IoT), menggunakan modul ESP8266 dan mikrokontroler Arduino Nano. Data sensor dari Firebase ditampilkan di aplikasi smartphone sebagai angka.
Sistem pemantauan udara, suhu, dan kebersihan menggunakan NodeMCU ESP8266 bekerja secara otomatis berbasis IoT.

Penggunaan Fitiobiotik 

Meningkatkan pertumbuhan ayam dengan senyawa aktif dari tanaman herbal seperti mahkota dewa, sirih, temulawak, dan lainnya. Fitobiotik berperan sebagai antibakteri atau antimikrobial, menggantikan antibiotik sintesis untuk pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas ternak. tanaman herbal sebagai fitobiotik dapat :

  1. Meningkatkan pertumbuhan
  2. Meningkatkan bobot badan
  3. Meningkatkan konsumsi pakan
  4. Meningkatkan konversi pakan
Fitobiotik menjaga status hematologis broiler dengan meningkatkan kadar hemoglobin saat terkena bakteri Salmonella pullorum.

Otomatisasi Kandang

Sistem kandang ayam modern (closed house): Sistem tertutup yang optimal, mengatur ventilasi, suhu, kelembapan, dan mengeluarkan kelebihan panas serta gas berbahaya.
Kelebihan kandang closed house:
  • Meningkatkan produktivitas panen
  • Meningkatkan performa ayam
  • Mengurangi angka kematian
  • Dilengkapi sensor suhu, kelembaban, oksigen, dan aktivitas budidaya
  • Aman biologis dan kontak dengan organisme lain
Terdapat berbagai jenis lantai kandang modern untuk broiler (pedaging/potong): tanah/semen (Deep Litter), berlubang/berbilah (All-Slat), dan kombinasi (Slat and Litter). Kandang modern menggunakan otomatisasi seperti tempat makan, tempat minum, dan sistem ventilasi.

Teknologi genetik dan pakan

Menghasilkan molekul DNA dengan gen baru, menciptakan makanan transgenik. Manfaat meliputi ketahanan terhadap hama, kekeringan, kadar garam tinggi, dan peningkatan kualitas nutrisi. Namun, juga ada dampak negatif seperti perubahan kualitas gizi, potensi toksisitas, resistensi antibiotik, dan potensi alergenitas. Pangan hasil rekayasa genetika mencakup hewan, bahan asal hewan dan olahannya, ikan transgenik dan bahan asalnya, tanaman transgenik, dan jasad renik transgenik.

Inovasi lain dalam pemeliharaan unggas melibatkan strategi pemberian pakan untuk mengurangi emisi bau dan menciptakan kesejahteraan burung. Campuran bahan tambahan, pola pemberian pakan, dan makanan yang terukur mendukung pertumbuhan dan produksi telur yang optimal.

Pengelolaan limbah yang ramah lingkungan menjadi penting untuk masa depan. Praktik inovatif membantu mengurangi dampak negatif dan menciptakan pupuk organik yang bernilai. Kesejahteraan hewan menjadi prioritas utama. Kandang yang lapang, sistem ventilasi yang baik, dan perawatan kesehatan yang cermat menciptakan lingkungan mendukung kehidupan unggas, meningkatkan produksi dan kualitas produk.

Digitalisasi dalam manajemen data peternakan membantu peternak melacak performa unggas, membuat keputusan yang tepat, dan meningkatkan efisiensi. Antisipasi tantangan masa depan menjadi inti modernisasi. Peternak yang proaktif akan lebih siap menghadapi perubahan iklim, tren pasar, dan regulasi industri.

Masa depan peternakan unggas Indonesia tidak hanya terang, tetapi juga memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus berkembang. Dengan terus mengadopsi teknologi dan praktik terbaik, masa depan ini sungguh menggembirakan.

Sekian dan terima kasih....

Kamis, 19 Januari 2023

TIPS MENJAGA KESEHATAN BURUNG PUYUH AGAR PRODUKTIVITS TINGGI

TIPS MENJAGA KESEHATAN BURUNG PUYUH AGAR PRODUKTIVITS TINGGI

Teknik Budidaya Puyuh Petelur agar senantiasa sehat, hal-hal yang perlu kita perhatikan dan dilakoni biar Budidaya Puyuh yang kita pelihara tidak mengidap penyakit dan berproduksi tinggi dan stabil, panduan menjaga kesehatan burung puyuh serta metode pendukung apa saja yang kita butuhkan  antara lain adalah :
Cleaning Program
Cleaning program bertujuan untuk membinasakan bibit penyakit yang sedang dalam fase inkubasi ( periode periode antara kandidat penyakit masuk sampai membuat isyarat klinis ). Pemberian antibiotik deng spektrum luas niscaya diperlukan serupa Therapy, Neo Meditril, Trimezyn ataupun Doctril sepanjang 3-5 hari saat sebelum peristiwa penyakit. Kalian juga dapat menggunakan jamu eksklusif peliharaan yang telah kita bahas pada tulisan sebelumnya. Yang berikan panduan serta metode biar puyuh senantiasa fit.  
Menjaga Kebersihan Kandang

Upaya melindungi kebersihan mencakup sanitasi serta desinfeksi kansertag serta peralatan. Tempat minum wajib dicuci serta didesinfeksi tiap-tiap kali gembala hendak mengubah ataupun menjejali air minum, sementara itu tempat sehinggan yang rata-rata berwujud kotak gawang berjarak lumayan dikeruk biar menghindari tumbuhnya jamur dari ransum yang embal. Pada sebagian perkara pada konsumsi tempat minum nipple, dijumpai pipa saluran yang berlumut serta menyumpal alhasil mampu berdampak pikau kurang minum sehinnga mampu membuat tubuh kehilangan cairan. Lakukan pula flushing buat membersihkan lumut ataupun biofilm yang melekat pada pipa saluran air.

Pengendalian Binatang Buas serta Bektor Penyakit

Hama yang selalu mengusik peliharaan Budidaya puyuh di antara lain tikus, kecoa, serta semut. akan tetapi, hama yang lumayan mengusik yakni tikus. Hama ini ada dimana-mana serta gampang mengenai apa saja, terhitung menebarkan kandidat penyakit sampai-sampai mampu menyantap telur Budidaya puyuh. Pencegahannya dengan merang tutup media telur pada ram kawat di lubang lubang angin baterai dan juga sering menutup pintu ruangan. Bila memanglah dibutuhkan pestisida. 

Isolasi Budidaya Puyuh Sakit

Budidaya Puyuh sakit yaitu pangkal penjangkitan bibit penyakit yang mendasar, serta hendaknya cepat dipisahkan alhasil penjangkitan mampu diminimalkan paling utama penyakit Coryza. sementara itu pikau yang mati cepat dimunculkan dari kansertag serta dimusnahkan dengan metode dikubur ataupun dibakar. 

Baca Juga : Klik disini  Jamu Buat Burung Puyuh serta Ayam

Buat Lubang Angin Yang Cukup
Keberadaan lubang angin sungguh absolut dibutuhkan, sekalipun dalam masa menyalakan. jendela berguna sebagai pintu masuk kemudian rute Angin keluar. gerakan cuaca diibaratkan serupa arus air sehingga cuaca yang masuk wajib keluar dari bagian kansertag lain yang terbuka ataupun terbentuknya perputaran cuaca.

Hal ini sungguh berguna buat Budidaya Puyuh sebab mampu menghindari kandidat penyakit yang berbaur dengan udara berkeliling di dalam ruangan. jendela hendaknya terbuka di tiap-tiap bagian.

Kecukupan Nutrisi Serta Air Minum
Air minum wajib sering cawis ataupun ad libitum. amati pula mutu air minum cakap jasmani, kimia ataupun isi mikroorganismenya. kapasitas serta mutu ransum yang dikasihkan sungguh memutuskan  pembuatan serta mutu telur pikau. Terpenuhinya kepentingan hendak nutrisi itu, hendak menciptakan telur yang berbobot, serta pula ikut bertindak dalam menambah jumlah pembuatan telur Budidaya Puyuh. Defisiensi nutrisi dalam ransum hendak kurangi kualitas telur. Salah satunya defisiensi vit D. gizi D berkorelasi dengan metabolisme kalsium, alhasil berguna dalam pendirian kandang.

Hal lain yang butuh diamati pula dalam mencukupi kepentingan nutrisi pikau di antara lain ketika menjalankan pergantian ransum ke masa sesudah itu wajib dilakoni dengan cara berantara biar peliharaan mampu sesuaikan diri dengan mutu ransum yang anyar. saat sebelum serta setelah pergantian ransum pula bagikan multivitamin serupa Vita Stress. Pemberian ransum janganlah hingga terlambat sebab hendak mempengaruhi  pembuatan telur.

Pencahaya'an Yang Optimal
Pada Budidaya Puyuh layer, pemancaran sinar matahari sungguh berguna buat diamati. Lama pemancaran yaitu aspek mempengaruhi pada kesuburan telur. Lama pemancaran pengaruhi transmutasi ransum yang dipakai Budidaya Puyuh. Budidaya Puyuh yang menemukan pemancaran lebih lama hendak menggunakan ransum lebih banyak. hendaknya pemancaran cahaya pada puyuh betina dikasihkan sepanjang 24 jam.

Terutama pada saat puyuh betina yang baru mulai bertetelur, akan tetapi pemancaran cukup dikasihkan 15 jam sehabis seluruh puyuh bertelur. puyuh hendaknya memperoleh cahaya dari bohlam lampu 25 watt yang diletakkan di tiap kandang dengan ukuran 8 x 6 meter 6 buah lampu.

Hindari Kondisi Gaduh
Menghindari kondisi gaduh yaitu salah satu metode biar Budidaya Puyuh senantiasa fit dan kesuburan Budidaya Puyuh sungguh didetetapkan oleh ketenteraman dalam berpembuatan. jauhkan Budidaya Puyuh dari kondisi hingar-bingar dan gaduh dengan cara tiba-tiba sebab akan membikin Budidaya Puyuh makin stress sampai merendahkan kesuburan sampai-sampai kematian.

Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Budidaya Puyuh
Pengamatan kesehatan Burung Puyuh wajib dilakoni setiap saat, yakni ketika pemberian ransum dan air minum, membersihkan tahi, memberikan vaksin, ataupun gerakan teratur yang ada. Tujuannya biar kendala  kesehatan puyuh terpantau, serupa kurang gairah makan ataupun isyarat terserang penyakit. tenaga kerja kandang pula wajib kritis ketika pemantauan kandang sekiranya mendeteksi puyuh yang terhimpit wajib dibantu buat dilepas. arti Jahe buat itik ( Puyuh serta Ayam )

Budidaya puyuh mempunyai kemampuan yang cakap buat dibesarkan. biar kemampuan itu mampu dijamah pastinya gembala harus mencermati penyeimbang program kesehatan yang pas dan terciptanya area yang nyaman. berikutnya, diperlukan manajemen perlindungan yang terkoordinasi dengan cakap biar produksi mampu bertahan lebih lama dan profit optimal mampu dihasilkan gembala. Salam.

Demikian Penjelasan singkat tentang tata cara menjaga kesehatan burung puyuh, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang kesehatan ternak kita.

Jumat, 13 Januari 2023

PEMBANGUNAN KANDANG CLOSED HOUSE AYAM PEDAGING

PEMBANGUNAN KANDANG CLOSED HOUSE AYAM PEDAGING


Peternakan ayam dengan kandang model closed house dapat menghasilkan kualitas ayam yang lebih baik dengan kwalitas daging bagus. Berikut kami sajikan biaya pembuatan kandang ayam closed house untuk 1000 hingga 10.000 ekor.
Kandang ayam closed house
Salah satu tipe kandang ayam broiler adalah kandang closed residence, biaya pembuatan kandang ayam closed house ini tergolong mahal. Namun apabila mengacu pada perolehan hasil peternakan kedepannya, maka pemilihan kandang closed residence sangat direkomendasikan.
Hal ini sebab dengan kandang closed house pertumbuhan serta perkembangan ayam broiler akan cukup terjamin. Sehingga akibat panen mampu maksimal , yang pada akhirnya menyampaikan laba yang aporisma pula.

Adapun penyebab mahalnya porto pembuatan sangkar ayam closed house sebab terdapat tambahan pengeluaran buat membeli sistem teknologi.

Biaya pembuatan kandang ayam closed house residence. 
Selain itu, keadaan tertutup juga menyebabkan pertukaran oksigen dapat terganggu tanpa alat bantuan seperti kipas atau blower. Oleh karena itulah biaya pembuatan kandang ayam closed residence menjadi lebih mahal daripada tipe terbuka (open residence).
Lalu apa saja sih alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kandang ayam broiler closed residence?
Lalu apa saja sih alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kandang ayam broiler closed house? 
Alat dan Bahan Pembuatan Kandang Ayam Broiler Closed House :

Kipas atau Fan

Kipas atau Fan merupakan alat yang sangat penting untuk sistem kandang closed house, karena digunakan untuk memanipulasi udara di dalam kandang. Adapun kipas yang biasa peternak gunakan yaitu Exhaust Fan dan Blowing Fan.
Harga satu buah Exhaust Fan maupun Blowing Fan berada di kisaran Rp3.794.000 – Rp5.950.000, dan untuk membuat satu kandang closed house membutuhkan beberapa buah Exhaust Fan dan Blowing Fan. Sehingga biaya pembuatan kandang ayam broiler closed house menjadi lebih mahal salah satunya karena alat ini.Biaya pembuatan kandang ayam closed residence. 

Selain itu, keadaan tertutup juga menyebabkan pertukaran oksigen dapat terganggu tanpa alat bantuan seperti kipas atau blower. Oleh karena itulah biaya pembuatan kandang ayam closed residence menjadi lebih mahal daripada tipe terbuka (open residence).

Lalu apa saja sih alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kandang ayam broiler closed residence?
Alat dan bahan pembuatan kandang ayam broiler closed house
Lalu apa saja sih alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kandang ayam broiler closed house?

Cooling Pad

Cooling pad berguna buat menyaring udara yg masuk agar terjamin higienis.
Pada sisi lain, cooling pad jua berfungsi buat memanipulasi suhu udara yang masuk ke dalam kandang.
Apabila suhu di luar terlalu panas, maka cooling pad bisa menurunkannya agar permanen sinkron menggunakan yg dibutuhkan.
Adapun harga Cooling Pad per buah kisaran Rp 492.527 – Rp 592.427, karena ukurannya yang kecil maka untuk satu kandang closed house akan memerlukan beberapa Cooling Pad.

Heater

Apabila Cooling Pad berfungsi untuk menurunkan suhu udara yang berasal dari luar, maka alat ini adalah kebalikannya, yaitu Heater yang berfungsi untuk menaikan suhu apabila temperatur udara dari luar terlalu dingin.
Harga dan jenis heater yang digunakan dalam pembuatan kandang ayam broiler closed house cukup beragam mulai dari Rp1,000.000 hingga Rp12.000.000.

Controller

Inilah yang menjadi alat paling vital pada sistem kandang closed house, karena Controller mengendalikan semua sistem yang terdapat pada kandang.
Controller bekerja sebagai pengatur hidup atau matinya blowing fan,  exhaust fan,  cooling pad, heater dan sistem dalam kandang yang memerlukan daya listrik.
Dengan begitu, sistem dalam kandang dapat dikendalikan sesuai dengan kebutuhan.
Oleh karena itu, controller menjadi alat otomasi yang paling vital untuk kandang closed residence. Harga Controller kandang ayam broiler closed house yaitu kisaran Rp7.950.000-an.

Genset

Penggunaan genset sangatlah diperlukan dan harus tersedia sebagai sumber daya cadangan, mengingat sistem kandang closed house ini dapat dibilang tidak jalan tanpa listrik. Oleh karena itu, keberadaan genset menjadi poin penting dan krusial.

Harga genset sendiri bermacam-macam, dan berbagai merk, adapun referensi umum yang bisa jadi patokan yaitu genset 150 kVA Rp150.000.000 dan genset 80 kVA Rp80.000.000.

Baja Ringan

Baja ringan digunakan sebagai bahan konstruksi bagian atas kandang ayam. Pemilihan baja ringan bertujuan agar rangka bagian atas kandang tidak mudah dimakan rayap, sehingga dapat bertahan cukup lama. Sifat tahan lama tentunya harus menjadi pertimbangan mengingat biaya pembuatan kandang ayam closed house ini memerlukan biaya yang besar. Adapun harga baja ringan yaitu kisaran Rp35.000 – Rp120.000 per batang, dengan panjang 6 meter dan ketebalan 0.75 mm.

Beton
Beton merupakan pondasi untuk berdirinya kandang ayam broiler sistem closed house. Sifat beton yang kuat sangat berguna untuk menopang konstruksi kandang agar tetap kokoh. Harga beton berada di kisaran Rp700.000 – Rp1.675.000 per m³.
Kayu atau Bambu
Penggunaan kayu dalam  pembuatan kandang ayam broiler berfungsi sebagai tiang penyanggah. Sedangkan bilahan bambu dapat kita gunakan untuk bagian samping/dinding. Apabila rangka bagian atap kandang tidak menggunakan baja ringan, maka bilah bambu dapat menjadi alternatif supaya lebih menghemat biaya.
Harga kayu dan bambu tentunya berbeda-beda untuk setiap daerah. Bambu ampel dengan panjang 7 meter kisaran Rp15.000 – Rp20.000. Sedangkan harga kayu tergantung jenisnya.

Genteng

Genteng berfungsi sebagai atap kandang ayam broiler closed house. Pada dasarnya bagian atap ini dapat menggunakan logam ringan, asbes maupun genteng. Namun agar suhu dalam kandang lebih stabil, maka genteng tanah lebih cocok daripada logam ringan dan asbes.
Ini karena apabila menggunakan logam ringan dan asbes, pada saat siang hari yang terik keadaan di dalam kandang akan terasa sangat panas. Berbeda halnya apabila menggunakan genteng tanah liat. Harga genteng tanah liat pun berbeda-beda yaitu kisaran Rp1.000 – Rp5.000 per buah.

Tirai

Tirai berfungsi untuk menutupi kandang ayam broiler closed house di bagian samping atau dinding. Tirai yang bisa digunakan yaitu terpal yang ukurannya lebar, sehingga kandang benar-benar dalam keadaan tertutup. Penggunaan tirai akan sangat berguna saat terjadi gangguan pada sistem kelistrikan, karena saat listrik mati maka secara otomatis semua sistem kandang ayam closed house tidak akan berfungsi.
Keadaan ini cukup berbahaya untuk keberlangsungan hidup ayam, tidak akan ada pertukaran udara. Dengan penggunaan tirai, maka apabila listrik mati tirai kandang dapat dibuka sebagian agar sirkulasi udara tetap lancar. Adapun harga terpal per meter kisaran Rp5.000 – Rp22.750, berbeda-beda untuk setiap jenis bahannya.

Nah itulah beberapa alat dan bahan yang sekiranya paling umum untuk membuat kandang ayam broiler closed house. Pada dasarnya masih terdapat bahan-bahan lainnya seperti paku, sekrup, dll. Namun tidak akan saya jelaskan secara rinci karena bagian lainnya bersifat pelengkap yang tetap penting, tapi umum diketahui. 

Semoga Bermanfaat....

Artikel Terkait    :

  1. Peternak Ayam Broiler Pemula Wajib Tahu
  2. Panduan Lengkap Cara Beternak Ayam Potong
  3. Pengaruh Cuaca Terhadap Kesehatan Ternak
  4. Pembangunan Kaandang Broiler


TOTAL BIAYA YANG DI PERLUKAN DALAM PEMBANGUNAN KANDANG

TOTAL BIAYA YANG DI PERLUKAN DALAM PEMBANGUNAN KANDANG AYAM PEDAGING ATAU BROILER



Fenomena kandang closed house saat ini memang lagi booming atau sedang berada di puncak. Banyak di antara peternak berlomba-lomba untuk membuat kandang closed house.
Tapi yang paling banyak adalah Peternak di Jawa Tengah, Kabarnya sudah 75 % Peternak di sana menggunakan kandang closed house. Patut kita apresiasi seperti ini yang mindsetnya sudah terbuka.
Di satu sisi memang biaya investasi kandang lebih mahal di bandingkan dengan kandang Open house. Kemudian untuk pengelolaan nya apa benar kandang closed house lebih ringan di banding open house? Tidak benar, justru dengan closed house pengelolaan menjadi lebih berat.
Tapi itu akan sebanding dengan hasil yang di dapatkan, di tandai dengan naiknya Indeks Performa atau IP ayam broiler yang tinggi. Dengan kandang open house biasanya peternak mendapatkan IP maksimal di bawah <300 tapi menggunakan kandang closed house bisa mencapai IP >300 bahkan bisa sampai >400.
Dengan tingginya IP otomatis keuntungan juga semakin tinggi di bandingkan kandang open house. Lalu berapa taksiran biaya pembuatan kandang ayam closed house secara keseluruhan? Untuk menjawab pertanyaan ini tentu menyesuaikan dengan kapasitas yang akan ditampung oleh kandang. Adapun ukuran idealnya yaitu 8 ekor/m².
Estimasi Biaya Pembuatan Kandang Ayam Broiler Closed House per Ekor

Kapasitas 1000 ekor

Ukuran kandang untuk kapasitas 1000 ekor yaitu 25 m x 5 m. Dengan acuan bahwa biaya pembuatan kandang untuk kapasitas 40.000 ekor adalah Rp1.912.000.000, maka dapat kita ketahui estimasi biaya untuk 1000 ekor. Berarti estimasi biaya pembuatan kandang ayam broiler closed house 1000 ekor kurang lebih sekitar Rp 47.800.000.

Kapasitas 2000 ekor

Ukuran kandang untuk kapasitas 2000 ekor yaitu 50 m x 5 m. Dengan acuan bahwa biaya pembuatan kandang untuk kapasitas 40.000 ekor adalah Rp1.912.000.000, maka dapat kita ketahui estimasi biaya untuk 2000 ekor. Berarti estimasi biaya pembuatan kandang ayam broiler closed house 2000 ekor kurang lebih sekitar Rp 95.600.000.

Kapasitas 3000 ekor

Ukuran kandang untuk kapasitas 3000 ekor yaitu 75 m x 5 m. Dengan acuan bahwa biaya pembuatan kandang untuk kapasitas 40.000 ekor adalah Rp1.912.000.000, maka dapat kita ketahui estimasi biaya untuk 3000 ekor. Berarti estimasi biaya pembuatan kandang ayam broiler closed house 3000 ekor kurang lebih sekitar Rp 143.400.000.

Kapasitas 4000 ekor

Ukuran kandang untuk kapasitas 4000 ekor yaitu 100 m x 5 m. Dengan acuan bahwa biaya pembuatan kandang untuk kapasitas 40.000 ekor adalah Rp1.912.000.000, maka dapat kita ketahui estimasi biaya untuk 4000 ekor. Berarti estimasi biaya pembuatan kandang ayam broiler closed house 4000 ekor kurang lebih sekitar Rp 192.200.000.

Kapasitas 5000 ekor

Ukuran kandang untuk kapasitas 5000 ekor yaitu 125 m x 5 m. Dengan acuan bahwa biaya pembuatan kandang untuk kapasitas 40.000 ekor adalah Rp1.912.000.000, maka dapat kita ketahui estimasi biaya untuk 5000 ekor. Berarti estimasi biaya pembuatan kandang ayam broiler closed house 5000 ekor kurang lebih sekitar Rp 239.000.000.

Kapasitas 10.000 Ekor

Ukuran kandang untuk kapasitas 10.000 ekor yaitu 250 m x 5 m. Dengan acuan bahwa biaya pembuatan kandang untuk kapasitas 40.000 ekor adalah Rp1.912.000.000, maka dapat kita ketahui estimasi biaya untuk 10.000 ekor. Berarti estimasi biaya pembuatan kandang ayam broiler closed house 10.000 ekor kurang lebih sekitar Rp 478.000.000.

Nah itulah sedikit informasi mengenai biaya pembuatan kandang ayam broiler tipe closed house. Salah satu contoh perusahaan yang menggunakan model kandang ini, yakni Chickin Indonesia. Selain sebagai supplier daging ayam, Chickin Indonesia juga bergerak dalam bidang IoT untuk kandang ayam yang terintegrasi dengan teknologi.

Tipe kandang yang Chickin kembangkan yaitu kandang closed house dikenal dengan Smart Farm. Kandang ini berteknologikan artificial intelligence dalam mengatur keadaan kandang sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran listrik.

Dengan begitu, keuntungan beternak ayam broiler menjadi lebih maksimal sehingga para peternak dapat meminimalisir kerugian.

Semoga Bermanfaat.......

Artikel Terkait    :

  1. Peternak Ayam Broiler Pemula Wajib Tahu
  2. Panduan Lengkap Cara Beternak Ayam Potong
  3. Pengaruh Cuaca Terhadap Kesehatan Ternak