Sedangkan kelemahan Skema ini adalah waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dan dibutuhkan ketelitian dalam melakukan persilangan di setiap generasi .jika kesalahan di lakukan atau terjadi kesalahan dalam dalam memasangkan maka akan berakibat set back/ mulai dari awal lagi.
Hasil akhir dari Pemurnian ini adalah sama, jadi untuk memperbanyak kita hanya perlu mengawinkan masing-masing dari kedua kelompok tersebut. Skema pada artikel ini juga bisa untuk menyilangkan 4 breeder yang berbeda sekaligus Contoh misalnya : Breeder A diambil jantan nya. Breeder B diambil Betina-Nya. Breeder C Jantan dan Breeder D Betina.
Urutan pemurnian bagian skema untuk menghasilkan Galur Murni haruslah simetris beraturan bila anda mendapatkan jalur yang menyimpang itu patut di pertanyakan hasil akhir-Nya yang di peroleh.
Pemuliaan tidak persis sama dengan penangkaran. Dalam penangkaran, kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk menghasilkan keturunan tanpa disertai dengan usaha memperbaiki populasi. Suatu program pemuliaan pasti mencakup aspek penangkaran, tetapi bukan sebaliknya. Penangkaran dilakukan dengan tujuan menjaga kemurnian suatu galur, ras, atau kultivar, serta dalam menjaga kelestarian populasi hewan dan tumbuhan yang terancam punah di alam liar. Praktisi pemuliaan dan penangkaran masing-masing disebut sebagai pemulia dan penangkar.
Baca Juga : Belajar Terntang Persilangan Hewan Ternak
Pemunculannya disebut performans atau sehari-hari disebut sebagai produksi dan reproduksi ternak, contohnya antara lain produksi susu, telur, daging, berat lahir, pertambahan berat badan, berat sapih dan jumlah anak sepelahiran. Kemampuan genetik ternak, dapat juga disebut kemampuan bereproduksi dan berproduksi, tidak dapat dilihat, tetapi dapat ditaksir.
Kemampuan genetik tersebut secara sederhana dapat digambarkan sebagai lingkaran kecil yang terletak di dalam lingkaran yang lebih besar. Lingkaran yang lebih besar adalah gambaran pemunculan kemampuan genetik di bawah lingkungan seluas daerah antara dua lingkaran tersebut. Apabila lingkaran lingkungan kita perbesar pemunculan kemampuan genetik tidak akan dapat melampaui batas lingkaran besar. Hal ini disebabkan pemunculan kemampuan genetik itu ada batasnya, yang dikontrol oleh banyak faktor. Setiap individu memiliki gambaran lingkaran kecil dan besar yang berbeda. Kalau faktor kontrol tersebut tidak ada maka seekor kelinci akan dapat dibesarkan menjadi seekor sapi. Tidak demikian yang dimaksud dengan kemampuan genetik. Kalau lingkaran lingkarĂ n kita kecilkan, maka pemunculan kemampuan genetik akan ikut mengecil.
Apa yang dapat dilakukan ada dua hal, yakni mengontrol pewarisan kemampuan genetik melalui seleksi dan sistem perkawinan. Selanjutnya diikuti dengan penyediaan faktor lingkungan yang sesuai sampai tingkat yang sebaik mungkin dan masih menguntungkan secara ekonomis. Apa yang tidak mungkin dilakukan adalah memunculkan kemampuan genetik di luar batas yang dimungkinkan.
Metode Backewell ditiru secara luas dan mulai ditetapkan syarat-syarat trah. Trah yang relatip murni tersebut dibawa ke Amerika, kemudian dibiakkan murni dan disilangkan dengan rumpun lokal. Asosiasi trah mulai dibentuk pada periode 1870 - 1900, mempunyai andil besar dalam pengembangan pemuliaan ternak atau perbaikan genetik ternak. Periode ini ditandai dengan pengembangan buku registrasi untuk menjamin kemurnian trah diikuti dengan semangat kompetitif oleh berbagai asosiasi trah. Terjadilah penyisihan ternak berdasar kemurnian trah sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh asosiasi meskipun belum berdasar pada keunggulan genetik. Namun tetap diakui bahwa sumbangan asosiasi tersebut sangat besar terhadap perkembangan peternakan di Amerika.
Periode setelah 1971 keberhasilan IB mulai dilaporkan oleh Departemen Pertanian Amerika. Dilaporkan bahwa IB telah digunakan pada 8643.089 ekor sapi, 3620 pejantan digunakan untuk menginseminasi rata-rata 3620 ekor sapi betina (7 juta lebih sapi perah dan 1 juta lebih sapi pedaging). Pada tahun 1971 penggunaan semen beku mulai didaftar. Sampai 1987 Program lB telah dilaporkan dapat membantu meningkatkan efektivitas penerapan pemuliaan ternak dengan seleksi dan sistem perkawinan.
Seleksi dapat menyebabkan perubahan keragaman genetik, tergantung dari cara seleksi yang digunakan. Seleksi pada ternak bertujuan mengubah frekuensi gen dari suatu populasi ternak. Seleksi secara langsung mengakibatkan ragam genetik berkurang sampai tercapainya keadaan konstan pada suatu generasi tertentu. Dengan seleksi terarah suatu sifat yang dikehendaki maka mutu genetik dapat ditingkatkan.
Perkawinan silang dapat meningkatkan produktivitas dan mutu genetik, namun membutuhkan biaya besar dan harus dilakukan secara bijak dan terarah, karena dapat mengancam kemurniaan ternak asli. Karena itu, upaya seleksi dapat dianggap sebagai pilihan yang baik dan rasional. Perbaikan mutu genetik biasanya bersifat permanen dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.
- Peranan Ggenetika, karena genetika merupakan disiplin ilmu yang mendasari perkembangan dan aplikasi pemuliaan ternak.
- Sifat kualitatif dan sifat kuantitatif pada ternak untuk menggambarkan sifat-sifat produksi ternak pada populasi tertentu.
- Parameter genetik yang penting yaitu: heritabilitas, repitabilitas dan korelasi genetik beberapa sifat ternak.
- Pendugaan nilai pemuliaan ternak
- Seleksi pada ternak secara umum
- ANALISIS KORELASI : Mempelajari hubungan antara dua sifat yang diamati atau mengukur,
- ANALISIS REGRESI : Digunakan untuk menganalisa bentuk hubungan antara dua peubah
- FREKUENSI GEN : Proporsi dari semua lokus untuk pasangan gen, atau rangkai alel ganda dalam suatu sifat yang diduduki oleh satu gen tertentu.
- FREKUENSI GENOTIPE : Proporsi atau persentase terhadap genotipe-genotip dalam populasi
- RANDOM MATING : Perkawinan antara individu hewan ternak/ secara random (acak) dalam populasi
- RANDOM DRIFT : Kesalahan pengambilan sampel dalam populasi yang kecil, disebabkan karena peristiwa cuplikan sampel secara kebetulan (acak)
- POPULASI : Keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian
- UKURAN POPULASI : Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi
- POPULASI CONTOH : Himpunan bagian dari populasi, atau merupakan bagian yang diambil dari suatu populasi
- PENGUJIAN HIPOTESIS : Untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh (observasi) sesuaidengan nilai
- RUMUS BINOMIUM : Rumus untuk mencari frekuensi gennya dari keseimbangan genotipe
- MIGRASI Perpindahan atau masuknya bahan genetik baru kedalam populasi awal, atau dari satu populasi ke populasi lain
- SELEKSI : Suatu tindakan untuk memilih ternak yang dianggap mempunyai mutu genetik yang baik untuk dikembangbiakkan lebih lanjut serta memilih ternak yang dianggap kurang baik untuk disingkirkan dan tidak dikembangbiakkan lebih lanjut
- SELEKSI ALAM : Seleksi yang terjadi melalui suatu proses “survival of the fittest”
- SELEKSI BUATAN : Seleksi yang dilakukan manusia dan diarahkan sedemikian rupa sehingga hasilnya sesuai dengan kepentingan manusia
- SELEKSI INDIVIDU : Seleksi yang dilakukan berdasarkan pada fenotipe dari individu-individu
- FENOTIPE : Suatu sifat tunggal atau kombinasi sifat atau indeks dari beberapa sifat
- SELEKSI SILSILAH : Merupakan salah satu cara seleksi dengan menggunakan informasi atau performans keluarganya untuk pengambilan keputusan dalam melakukan seleksi
- SELEKSI FAMILI : Seleksi dengan menggunakan performans dari saudar yaitu saudara sebapak/seinduk atau saudara kandung
- SELEKSI ANTAR KELUARGA : Seleksi yang didasrkan rerata performans dari setiap keluarga seluruh atau sebagian dari keluarga yang terbaik dan yang dipilih
- SELEKSI DI DALAM KELUARGA : Seleksi yang dilakukan atas dasar performans masing-masing individu di setiap keluarganya
- UJI ZURIAT : Salah satu cara untuk menduga nilai pemuliaan dari seekor pejantan atas dasar penampilan anaknya
- TANDOM SELECTION : Seleksi yang dilakukan pada satu sifat terlebih dahulu yang dijalankan selama berapa generasi
- INDEPENDENT CULLING LEVEL : Seleksi terhadap berbagai sifgat yang dilakukan secara bersamaan dalam generasi yang sama
- INDEX SELECTION : Pada sistem ini semua ternak dinilai untuk semua kriteria yang diseleksi
- OUT CROSSING : Sistem perkawina yang tidak berkerabat tetapi masih dalam bangsa yang sama
- CROSS BREEDING : Sistem perkawinan pada ternak yang berbeda bangsa
- SPECIES HIBRIDISASI : Persilangan antara dua spesies yang berbeda
- GRADING UP : Perkawinan pejantan murni dari suatu bangsa dengan betina yang belum dideskripsikan dengan keturunan betina dari generasi ke generasi atau perkawinan back cross yang terus menerus.
- LINE CROSSING : Pekawinan ternak-ternak dari dua galur inbreed dari bangsa yang sama
- PERSILANGAN TUNGGAL : Persilangan antar bangsa induk dengan satu jenis bangsa pejantan
- PERSILANGAN BALIK (BACK CROSS) : Hasil persilangan dengan bangsa, F1nya disilang balik dengan salah satu tetuanya untuk memperoleh proporsi darah tertentu
- SILANG ROTASI (CRISS CROSSING) : Persilangan antara dua bangsa atau lebih dengan tekhnik back-cross terhadap salah satu bangsa secara bergantian
- INTENSITAS SELEKSI : Perbedaan rata-rata dari kelompok terpilih yang dinyatakan dalam simpangan baku
- DIFERENSIAL SELEKSI : Jumlah kelebihan dari individu-individu yang terpilih terhadap ata-rata populasi
- KEMAJUAN GENETIK : Respon seleksi per generasi
- STANDAR DEVIASI FENOTIPE : Simpangan baku yang merupakan akar dari ragam fenotifik
- GEN : Unit keturunan pokok. Digunakan secara bergantian dengan istilah factor keturunan
- HIBRIDA : Keturunan dari tetua yang genetis murni untuk satu pasang atau lebih faktor-faktor keturunan yang berlainan
- GENOTIPE : Susunan genetis dari suatu individu
- DOMINAN : Satu anggota dari satu pasang faktor keturunan atau gen-gen yang efeknya muncul sebagian atau seluruh dalam fenotipe dengan tidak memandang anggota lain yang menjadi pasangan dari pasangan atau rangkaian factor tersebut
- RESESIF : Faktor keturunan yang efeknya tidak terlihat apabila bersama-sama dengan anggota dominan dari pasangan atau rangkaian faktor itu
- HOMOZIGOTE : Individu yang genetis murni untuk anggota dari pasangan atau rangkaian faktor keturnan tertentu
- HETEROZIGOTE : Individu yang membawa anggota yang tidak sama dari suatu pasangan atau rangkaian faktor keturunan tertentu
- SEGREGASI : Pemisahan anggota dari satu pasang faktor pada saat pembetukan sel benih
- ALLEL : Anggota dari satu pasang (rangkaian) faktor keturunan
- EPISTASIS : Interaksi dimana yang satu mengalahkan atau menutupi pekerjaan gen lain yang bukan sealael
- MULTIPLE ALELES : Rangkaian tiga gen atau lebih yang dapat menempati satu lokus tertentu pada kromosom
- HUKUM HARDY-WEINBERG : Hukum yang menyatakan bahwa dalam populasi yang besar dimanan tidak terjadi seleksi, tidak terjadi migrasi dan tidak terjadi mutasi dan perkawinan secara acak. Frekuensi gen dan genotipik akan tetap sama dari generasi ke generasi
- LOKUS TAK BERANGKAI : Dua pasang atau lebih faktor-faktor yang memisah bebas dalam pewarisan berkelakuan menurut hukum pemisahan secara acak
- LOKUS BERANGKAI : Apabila dua lokus atau lebih pada pasangan kromosom yang sama, yaitu berangkai, pendekatannya kearah keseimbangan diperlambat sepadan dengan kedekatan gen berangkai itu
- MUTASI : Perubahan dalam gen atau bagian kromosom menjadi bentuk baru
- MANIPULASI DNA : Cara lebih lanjut untuk mengubah frekuensi gen
- KROMOSOM : Pembawa bahan keturunan yang diwariskan dari generasi ke generasi
- DNA : Suatu zat kimia kompleks dengan molekul sangat besar yang dapat berbeda-beda strukturnya dalam jumlah yang tidak terbatas
- 56. SIFAT KUALITATIF : Suatu sifat dimana individu-individu dapat di klasifikasikan kedalam satu dari dua kelompok atau lebih dan pengelompokan itu berbeda jelas satu sama lainnya
- SIFAT KUANTITATIF : Suatu sifat dimana individu-individu tidak ada pengelompokan yang jelas
- INVERSI : Satu bagian dari kromosom menjadi terbalik dan mengubah susunan gen
- DUPLIKASI : Satu bagian dari kromosom putus dan kemudian melekat kembali kepada anggota lain dari pasangan kromosom itu dengan akibat dengan akibat duplikasi dari bagian itu.
0 Comments:
Posting Komentar