This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label Nutrisi Pakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nutrisi Pakan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Mei 2024

Cara dan Bahan Membuat Silase yang Benar

Cara dan Bahan Membuat Silase yang Benar

Gambar silase

Silase adalah teknologi pengawetan pakan hijauan ternak yang memungkinkan peternak menyimpan pakan selama beberapa bulan atau bahkan tahun tanpa kehilangan nilai gizi dan protein. Proses ini sangat berguna untuk memastikan ketersediaan pakan yang stabil sepanjang tahun, Silase memiliki beberapa manfaat utama sebagai pakan ternak :

  1. Penyediaan Pakan Sepanjang Tahun : Silase memastikan pasokan pakan yang stabil, termasuk selama musim kering ketika hijauan segar terbatas.
  2. Peningkatan Kualitas Pakan : Proses fermentasi silase meningkatkan kualitas nutrisi hijauan dengan menghancurkan dinding sel tanaman, sehingga lebih mudah dicerna oleh ternak.
  3. Pengurangan Limbah Hijauan : Pengawetan hijauan mengurangi limbah selama musim panen yang melimpah.
  4. Penghematan Biaya : Silase mengurangi biaya pakan karena hijauan murah dan tersedia sepanjang tahun.
  5. Meningkatkan Produktivitas Ternak : Ternak yang diberi silase berkualitas cenderung lebih sehat dan produktif.

Langkah-Langkah Membuat Silase yang Baik dan Efektif, Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat silase yang berkualitas :

Pemilihan Bahan silase : 

Pemilihan bahan silase merupakan langkah penting yang menentukan kualitas akhir silase. Bahan utama untuk silase biasanya adalah hijauan pakan seperti rumput, jagung, atau jerami. Pilihan bahan ini harus didasarkan pada kualitas dan kandungan nutrisinya, yang sangat berpengaruh terhadap nilai gizi silase yang dihasilkan.

Rumput sering digunakan sebagai bahan silase karena ketersediaannya yang melimpah dan kandungan nutrisinya yang tinggi. Jenis rumput yang digunakan harus segar dan bebas dari penyakit atau kontaminasi. Rumput yang terbaik untuk silase adalah yang dipanen pada tahap pertumbuhan optimal, biasanya saat berbunga, karena kandungan nutrisinya paling tinggi pada saat ini.

Jagung juga merupakan pilihan yang sangat baik karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, yang penting untuk proses fermentasi. Seluruh tanaman jagung, termasuk batang, daun, dan tongkolnya, dapat digunakan untuk membuat silase. Jagung yang dipanen pada tahap kematangan susu hingga awal matang memberikan hasil silase dengan kualitas terbaik.

Jerami dari padi atau gandum dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam silase. Meskipun jerami memiliki kandungan nutrisi yang lebih rendah dibandingkan rumput atau jagung, jerami tetap berguna terutama ketika hijauan lain kurang tersedia. Jerami harus dalam kondisi baik dan bebas dari jamur atau kontaminasi lain.

Memastikan bahan hijauan bebas dari kontaminan seperti tanah, kotoran, dan bahan kimia berbahaya sangat penting untuk menghasilkan silase berkualitas tinggi. Bahan yang dipilih juga harus dalam kondisi segar dan diproses segera setelah dipanen untuk menghindari penurunan kualitas gizi. Dengan pemilihan bahan yang tepat, proses pembuatan silase dapat berlangsung optimal dan menghasilkan pakan ternak yang bernutrisi tinggi.

Pengeringan Bahan Silase

Pengeringan bahan silase adalah langkah penting untuk mengurangi kadar air hijauan hingga mencapai 60-70%. Proses ini membantu mencegah pembusukan dan mempercepat fermentasi yang efektif. Setelah pemilihan bahan, hijauan dipotong menjadi potongan kecil agar lebih mudah dikeringkan. Hijauan kemudian dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan pengering buatan sampai kadar airnya berkurang. Pengeringan yang tepat memastikan hijauan tidak terlalu basah, yang dapat menyebabkan pembusukan, atau terlalu kering, yang dapat menghambat proses fermentasi. Pengeringan yang optimal menghasilkan silase dengan kualitas nutrisi yang baik dan tahan lama.

Pengawetan Bahan Silase

Pengawetan bahan silase adalah proses pengawetan pakan ternak dengan cara fermentasi anaerobik untuk menjaga nilai gizi dan ketersediaan pakan sepanjang tahun. Bahan hijauan seperti rumput, jagung, atau tanaman leguminosa dipotong, dicacah, lalu dimasukkan ke dalam silo atau wadah kedap udara. Mikroorganisme seperti bakteri asam laktat akan bekerja pada bahan hijauan tersebut, mengubah gula menjadi asam laktat, yang menurunkan pH dan mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk. Kelembaban bahan sekitar 60-70% diperlukan agar fermentasi optimal. Proses ini menghasilkan silase yang kaya nutrisi, tahan lama, dan cocok untuk pakan ternak di musim paceklik.

Pemadatan Bahan Silase

Pemadatan bahan silase adalah tahap penting dalam pembuatan silase yang bertujuan untuk mengeluarkan udara dari bahan hijauan yang telah dicacah. Proses ini dilakukan setelah bahan dimasukkan ke dalam silo atau wadah kedap udara. Traktor atau alat pemadat digunakan untuk menekan hijauan agar padat dan mengurangi ruang udara, mencegah oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan. Pemadatan yang baik memastikan kondisi anaerobik yang optimal, memungkinkan fermentasi oleh bakteri asam laktat untuk mengawetkan bahan. Kelembaban bahan sekitar 60-70% membantu pemadatan efektif. Hasilnya adalah silase berkualitas tinggi dengan nilai gizi yang terjaga dan lebih tahan lama. Tambahkan bahan seperti asam fosfat, natrium bisulfat, atau campuran HCl encer. Bahan tambahan ini mempercepat terbentuknya suasana asam dan meningkatkan kualitas silase.

Pengawasan

Pantau silase secara teratur untuk memastikan kualitas dan kesegaran, Pengawasan bahan silase setelah pemadatan sangat penting untuk memastikan kualitas penyimpanan yang optimal. Langkah-langkah pengawasan ini meliputi pengukuran suhu secara teratur untuk mencegah pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan. Selain itu, pemantauan kelembaban sangat krusial karena dapat mempengaruhi fermentasi bahan silase. Visualisasi visual juga digunakan untuk memeriksa apakah pemadatan sudah merata dan tidak ada sela udara yang berpotensi mengganggu proses fermentasi. Sampling berkala juga dilakukan untuk memeriksa kualitas bahan silase secara keseluruhan. Dengan pengawasan yang cermat, dapat memastikan bahwa bahan silase disimpan dengan baik dan dapat memberikan nilai gizi yang optimal. Segera buang silase yang tidak sesuai untuk konsumsi ternak.

Kesimpulan

Menggunakan silase sebagai pakan ternak memiliki banyak keuntungan, terutama dalam mengatasi tantangan ketersediaan hijauan dan meningkatkan produktivitas ternak. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, peternak kambing dan ternak lainnya dapat membuat silase yang efektif dan berkualitas tinggi. Silase yang baik tidak hanya membantu mengurangi biaya pakan tetapi juga memastikan ternak mendapatkan nutrisi optimal sepanjang tahun.

Dengan mengimplementasikan teknik yang tepat, Anda dapat memanfaatkan teknologi silase untuk mendukung keberhasilan usaha peternakan Anda.

Rabu, 08 November 2023

JENIS JENIS PENYAKIT YANG MENYERANG HEWAN TERNAK RUMINANSIA

Jenis-jenis Penyakit Yang Menyerang Hewan Ternak Ruminansia

Beternak Kambing Itu Mudah


Hewan ternak ruminansia, seperti sapi, kambing, dan domba, merupakan aset berharga dalam industri peternakan. Namun, seperti halnya manusia, hewan ternak ini juga rentan terhadap berbagai penyakit. Penyakit yang sering menyerang adalah cacingan dll. 

Pengetahuan tentang jenis-jenis penyakit yang dapat menyerang hewan ternak ruminansia adalah kunci dalam menjaga kesehatan dan produktivitas mereka. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan beberapa jenis penyakit yang sering menyerang hewan ternak ruminansia.

Penyakit pada kambing dan domba dapat menjadi masalah serius dalam usaha peternakan. Berikut ini beberapa penyakit umum pada kambing dan domba beserta pengendaliannya :

Pasteurelosis (Penyakit Pneumonia atau PPOK

  • Gejala : Batuk, sesak napas, hidung berlendir, demam.
  • Pengendalian : Vaksinasi, isolasi hewan sakit, memberikan antibiotik sesuai petunjuk dokter hewan.

Anthrax

  • Gejala : Kematian mendadak, darah dari hidung dan mulut.
  • Pengendalian : Vaksinasi, pemusnahan sumber kontaminasi.

Mastitis

  • Gejala : Pembengkakan kelenjar susu, gangguan produksi susu.
  • Pengendalian : Perawatan sanitasi, antibiotik, dan pemisahan hewan sakit dari yang sehat.

Brucellosis

  • Gejala : Infertilitas, keguguran, penurunan produksi susu.
  • Pengendalian : Vaksinasi, pengujian, dan pemusnahan hewan positif.

Penyakit Cacing (cacing usus dan cacing paru)

  • Gejala : Penurunan berat badan, anemia, batuk.
  • Pengendalian : Program pemusnahan cacing yang teratur dan pemberian antihelmintik.

Enterotoxemia

  • Gejala : Kembung, diare, kejang, kematian mendadak.
  • Pengendalian : Vaksinasi dan pemantauan pakan.

Penyakit Kulit (misalnya skabies dan kutu)

Gejala : Gatal-gatal, kerontokan bulu.
Pengendalian : Perawatan sanitasi, pengobatan kulit, dan perlindungan dari kutu.

Penyakit Hoof (Misalnya foot rot)

  • Penyebab : Infeksi bakteri atau virus.
  • Gejala : Limpahan cairan dan bau busuk dari kuku kaki.
  • Pengendalian : Perawatan sanitasi, pengobatan luka, dan vaksinasi jika tersedia.

Penyakit Pernafasan (misalnya pneumonia)

  • Penyebab : Infeksi bakteri atau virus.
  • Gejala : Batuk, pilek, sulit bernafas.
  • Pengendalian : Vaksinasi, isolasi hewan sakit, dan antibiotik sesuai petunjuk dokter hewan.

Penyakit Mata (Pink Eye)

  • Penyebab : Infeksi bakteri atau virus.
  • Gejala : Mata merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya.
  • Pengendalian : Isolasi hewan yang terinfeksi, pemberian obat-obatan yang diresepkan oleh dokter hewan.

Diare Putih 

  • Penyebab : Biasanya disebabkan oleh cacing perut atau masalah pencernaan.
  • Gejala: Diare, penurunan nafsu makan.
  • Pengendalian : Berikan obat cacing yang diresepkan oleh dokter hewan, pastikan kebersihan kandang dan air minum.

Kembung 

  • Penyebab : Pencernaan yang terganggu, makanan yang tidak cocok.
  • Gejala : Perut kembung, nafas cepat.
  • Pengendalian : Ubah pakan dan hindari makanan yang dapat menyebabkan kembung.

Blue Tongue

  • Penyebab : Virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk.
  • Gejala : Demam, lidah biru, kesulitan bernapas.
  • Pengendalian : Vaksinasi dan pengendalian populasi nyamuk.

Radang Sendi (Artritis)

  • Penyebab : Infeksi bakteri.
  • Gejala : Nyeri dan pembengkakan pada sendi.
  • Pengendalian : Pemberian antibiotik dan perawatan medis.

Cacar Mulut

  • Penyebab : Virus.
  • Gejala : Luka di mulut, hidung, dan kaki.
  • Pengendalian : Vaksinasi, isolasi hewan yang terinfeksi.

Busuk Kuku

  • Penyebab : Infeksi bakteri.
  • Gejala : Kuku yang busuk, luka pada kaki.
  • Pengendalian : Perawatan kaki, pemberian antibiotik.

Radang Ambing (Mastitis)

  • Penyebab : Infeksi pada kelenjar susu.
  • Gejala : Bengkak pada kelenjar susu, susu berubah warna dan bau.
  • Pengendalian : Pengobatan antibiotik, perawatan kelenjar susu.

Cacingan

  • Penyebab : Infeksi oleh cacing perut.
  • Gejala : Penurunan berat badan, muntah, diare.
  • Pengendalian : Berikan obat cacing sesuai petunjuk dokter hewan, praktik kebersihan kandang yang baik.

Kudis (Scabies)

  • Penyebab : Infeksi tungau.
  • Gejala : Gatal, kulit mengelupas.
  • Pengendalian : Pemberian obat anti-parasit, isolasi hewan yang terinfeksi.

Cacing Hati

  • Penyebab : Infeksi oleh cacing hati.
  • Gejala :  Penurunan nafsu makan, kelemahan, perut membesar.
  • Pengendalian : Pengobatan dengan obat cacing yang sesuai, praktik kebersihan kandang yang baik.

Cacing Gilig (Nematoda)

  • Penyebab : Infeksi oleh cacing nematoda.
  • Gejala : Penurunan berat badan, anemia, muntah, diare.
  • Pengendalian : Berikan obat cacing yang direkomendasikan oleh dokter hewan.

Cacing Porang

  • Penyebab : Infeksi oleh cacing yang menyerang paru-paru.
  • Gejala : Batuk, sesak napas, penurunan performa.
  • Pengendalian : Pengobatan dengan obat cacing yang sesuai.

Prolapsus (Keluarnya Bagian Organ Reproduksi)

  • Penyebab : Faktor keturunan atau kelahiran yang sulit.
  • Gejala : Keluarnya organ reproduksi, perdarahan.
  • Pengendalian : Segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk perawatan.

Retensi Placenta (Ari-Ari Tidak Keluar)

  • Penyebab : Kesulitan dalam melepaskan plasenta setelah melahirkan.
  • Gejala : Plasenta tidak terlepas setelah melahirkan.
  • Pengendalian : Dokter hewan harus membantu dalam mengatasi masalah ini.

Distokia (Gangguan Kelahiran)

  • Penyebab : Masalah dalam proses kelahiran.
  • Gejala : Kesulitan melahirkan, bayi domba terjebak.
  • Pengendalian : Segera hubungi dokter hewan untuk pertolongan.

Miasis (Infeksi Luka oleh Larva Lalat)

  • Penyebab: Larva lalat menyerang luka.
  • Gejala: Infeksi luka, peradangan.
  • Pengendalian: Kebersihan luka, penggunaan insektisida.

Program Kesehatan

Untuk menjaga kesehatan kambing dan domba Anda, penting untuk membentuk program kesehatan yang meliputi :

Pencegahan adalah kunci utama dalam mengendalikan penyakit pada kambing dan domba. Penting untuk menjaga kebersihan kandang, memberikan nutrisi yang baik, dan rutin memeriksakan hewan Anda ke dokter hewan. Jika Anda mencurigai ada hewan yang sakit, isolasikan mereka segera untuk mencegah penyebaran penyakit.

Tindakan pencegahan dan manajemen yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan kambing dan domba Anda. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko penyakit meliputi:

Meningkatkan resistensi penyakit dengan memberikan nutrisi yang baik dan vaksinasi yang tepat.
Menjaga kebersihan kandang, tempat makan, dan tempat minum. Mengendalikan parasit dan cacing dengan mengikuti jadwal pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter hewan.

Membuat catatan kesehatan yang baik untuk memantau perkembangan kesehatan hewan.

Segera konsultasikan dengan dokter hewan jika ada gejala penyakit atau masalah kesehatan.

Vaksinasi : Pastikan kambing dan domba Anda mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan. Vaksinasi dapat membantu melindungi hewan Anda dari penyakit yang berpotensi fatal.

Pengawasan Kesehatan : Periksa kambing dan domba secara teratur untuk mendeteksi gejala penyakit sejak dini. Tindakan cepat dalam mengisolasi hewan sakit dapat mencegah penyebaran penyakit ke hewan yang sehat.

Sanitasi : Jaga kebersihan kandang, tempat pakan, dan tempat minum. Hewan yang hidup dalam lingkungan yang bersih memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit.

Manajemen Pakan : Berikan pakan yang seimbang dan berkualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan nutrisi kambing dan domba. Pastikan akses ke air bersih sepanjang waktu.

Kontrol Parasit : Program pemusnahan cacing yang efektif sangat penting untuk mengurangi beban parasit internal dan eksternal pada hewan Anda.

Karantina: Saat memperkenalkan hewan baru ke peternakan Anda, isolasi mereka terlebih dahulu untuk mencegah penularan penyakit ke hewan yang sudah ada.

Pendidikan : Pelajari lebih lanjut tentang penyakit yang umumnya menyerang kambing dan domba, serta cara mengidentifikasi gejala dan tindakan yang harus diambil.

Kemitraan dengan Dokter Hewan : Jalin kerjasama yang baik dengan dokter hewan untuk mendapatkan saran dan bimbingan dalam merawat kambing dan domba Anda.

Ingatlah bahwa setiap penyakit memiliki karakteristik dan metode pengendalian yang berbeda. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter hewan untuk diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai. Dengan perawatan yang baik dan manajemen yang tepat, Anda dapat membantu menjaga kesehatan dan produktivitas kambing dan domba dalam peternakan Anda.

Program kesehatan yang baik akan membantu mencegah penyakit dan memastikan kambing dan domba Anda tetap sehat, produktif, dan menguntungkan dalam bisnis ternak Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan yang berpengalaman untuk panduan yang lebih spesifik sesuai dengan keadaan hewan Anda.

Mengidentifikasi dan memahami berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang hewan ternak ruminansia adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan dan produktivitas mereka. Pencegahan, pengobatan, dan tindakan pencegahan yang tepat adalah kunci untuk mengurangi dampak negatif penyakit-penyakit ini pada industri peternakan. Dengan pengetahuan yang baik, peternak dapat menjaga kesejahteraan hewan ternak mereka dan memastikan kelangsungan usaha peternakan yang sukses.

Jika Anda ingin membaca informasi lebih lanjut tentang --> Prospek Usaha Ternak Kambing

Kamis, 16 Maret 2023

Ayam Kampung : Tips dan Cara Memulai Usaha Ternak Ayam yang Menguntungkan

Ayam Kampung : Tips dan Cara Memulai Usaha Ternak Ayam yang Menguntungkan



Pembibitan Ayam Kampung, saat ini menjadi salah satu bidang usaha yang perlu dipertimbangkan, namun untuk memulai usaha ternak ayam ini anda harus mempelajari seluk beluk tentang budidaya pembibian ayam kampung. Ternak ayam adalah salah satu sektor pertanian yang paling stabil dan menjanjikan di Indonesia.

Namun, meskipun banyak orang beralih ke bisnis pembibitan ayam kampung, masih banyak yang belum memahami bagaimana cara memulai dan menjalankan bisnis tersebut dengan baik. Oleh karena itu, kami ingin berbagi tips dan cara memulai usaha ternak pembibitan ayam kampung yang menguntungkan.

Pilih jenis ayam yang tepat

Pilihan jenis ayam Kampug yang tepat akan sangat mempengaruhi keberhasilan usaha ternak pembibitan ayam kampung yang anda kelola. Ada beberapa jenis ayam yang populer di Indonesia seperti ayam kampung, ayam kampung super, ayam KUB, ayam petelur, dan ayam hias. Setiap jenis ayam memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Misalnya, ayam kampung biasanya digunakan untuk produksi daging, sedangkan ayam petelur digunakan untuk produksi telur. Pilihlah jenis ayam yang sesuai dengan tujuan bisnis Anda.

Pilih lokasi yang strategis

Lokasi beternakan ayam kampung sangat penting untuk keberhasilan usaha Anda. Pilihlah lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan. Pastikan juga bahwa lokasi tersebut memiliki akses air yang cukup dan dekat dengan pasokan pakan. Hindari memilih lokasi di dekat pemukiman penduduk karena dapat menimbulkan masalah bau dan suara yang mengganggu.

Persiapkan sarana dan prasarana

Setelah menentukan jenis ayam dan lokasi peternakan, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain kandang, pakan, air minum, dan sistem pemanasan dan pendinginan. Pastikan bahwa sarana dan prasarana tersebut memenuhi standar kesehatan dan keamanan untuk ayam kampung itu sendiri.

Pelajari cara merawat ayam dengan baik

Merawat ayam kampung dengan baik akan mempengaruhi kesehatan dan produktivitas ayam. Pelajari cara memberikan pakan yang baik dan seimbang, cara memberikan air minum yang cukup, serta cara menjaga kebersihan kandang. Selain itu, lakukan vaksinasi secara teratur untuk mencegah penyakit pada ayam.

Gunakan teknologi modern

Teknologi modern dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha ternak ayam kampung. Contohnya adalah penggunaan sistem automatis untuk memberikan pakan dan air minum, serta sistem manajemen data untuk memantau kesehatan dan produktivitas ayam kampung. Meskipun biaya pengadaan teknologi modern cukup tinggi, namun penggunaannya dapat memberikan keuntungan jangka panjang.

Baca Juga : Pengaruh Perubahan Cuaca Pada Produksi Dan Kesehatan Ternak

Mencari Pasar Yang Tepat

Setelah berhasil memulai bisnis ternak ayam kampung, carilah pasar yang tepat untuk produk anda, pasar yang tepat akan membantu meningkatkan keuntungan bisnis Anda.

Cari pasar yang tepat adalah langkah awal yang sangat penting dalam memulai usaha ternak ayam yang menguntungkan. Pilihlah pasar yang memiliki permintaan yang tinggi untuk produk ayam seperti daging ayam kampung, telur ayam, atau ayam potong.

Cari tahu juga pasar mana yang memiliki persaingan yang rendah, sehingga Anda dapat memasarkan produk Anda dengan lebih mudah dan mendapatkan harga jual yang lebih tinggi.

Anda dapat melakukan riset pasar dengan cara mengunjungi pasar tradisional atau toko-toko modern, dan mencari tahu produk ayam apa yang paling diminati oleh konsumen. Anda juga dapat menggunakan internet untuk mencari informasi tentang pasar ayam, seperti berapa harga jual ayam di pasar lokal atau berapa permintaan telur ayam di suatu daerah. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan.

Anda dapat memilih pasar yang tepat untuk usaha ternak ayam yang anda kelola. Setelah menemukan pasar yang tepat, jangan lupa untuk membangun relasi yang baik dengan para pelanggan dan calon pelanggan. Berikan pelayanan yang baik dan kualitas produk yang baik pula sehingga para pelanggan merasa puas dan terus kembali membeli produk Anda.

Kesimpulan

Dalam memulai usaha ternak ayam yang menguntungkan, terdapat beberapa langkah penting yang perlu Anda perhatikan. Pertama, pilihlah jenis ayam yang akan Anda ternakkan berdasarkan kebutuhan pasar dan kemampuan Anda sebagai peternak. Kedua, persiapkan tempat dan peralatan yang memadai untuk memulai budidaya ayam. Ketiga, pastikan pakan dan perawatan ayam terjaga dengan baik.

Selain itu, carilah pasar yang tepat dengan permintaan yang tinggi dan persaingan yang rendah. Lakukan riset pasar dengan baik agar Anda dapat memilih pasar yang tepat untuk produk ayam Anda. Jangan lupa untuk membangun relasi yang baik dengan pelanggan dan calon pelanggan dengan memberikan pelayanan yang baik dan kualitas produk yang baik pula.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan usaha ternak ayam Anda dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Selasa, 21 Februari 2023

INDIGOFERA SP SUMBER PROTEIN MURAH UNTUK TERNAK RUMINANSIA

Indigofera SP, Sumber Protein Murah Untuk Ternak Ruminansia


Ternak ruminansia membutuhkan hijauan lebih dari 60% dari seluruh makanan yang dikonsumsinya setiap hari. Oleh karena itu, penyediaan hijauan yang berkualitas tinggi seperti Indigofera SP menjadi prioritas utama dalam menunjang keberhasilan usaha peternakan. Sumber hijauan sebagai pakan ternak ruminansia yang umumnya digunakan adalah jenis rumput-rumputan, legume, dan leguminosa pohon. Leguminosa pohon dikenal memiliki potensi sebagai sumber pakan hijauan berkualitas tinggi, terutama di musim kemarau atau kering dimana ketersediaan hijauan rumput menurun tajam.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengembangkan Indigofera SP sebagai alternatif penggunaan rumput sebagai hijauan pakan ternak. Indigofera SP adalah hijauan pakan jenis leguminosa pohon yang memiliki kualitas nutrisi yang tinggi, tahan terhadap kekeringan sehingga dapat menjadi sumber pakan untuk ternak pada musim kemarau.

Indigofera SP merupakan alternatif sumber pakan yang menjanjikan untuk mendukung pengembangan ternak ruminansia di berbagai agroekosistem. Tanaman ini memiliki kandungan protein yang tinggi, toleran terhadap musim kering.

Umur potong pertama ingofera SP dapat dilakukan pada usia 8 bulan dengan interval pemotongan 60-90 hari. Tanaman dapat dipotong setinggi 1-1,5 meter dari permukaan tanah. Indigofera SP sangat baik dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak.

Idealnya jumlah pemberian indigofera SP kepada ternak adalah 1-2 kg/ekor/hari dengan komposisi nutrisi bahan kering 21,97%, abu 6,41%, protein kasar 24,17%, NDF 54,24%, ADF 44,69% dan energi kasar 4.038 Kkal/kg. efisiensi penggunaan pakan adalah 0,104-0,115. (Ivn).

Karakter Dan Manfaat Indigofera

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6965966382210129" crossorigin="anonymous"></script> <ins class="adsbygoogle" style="display:block; text-align:center;" data-ad-layout="in-article" data-ad-format="fluid" data-ad-client="ca-pub-6965966382210129" data-ad-slot="6937841616"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>

Indigofera adalah genus tumbuhan yang termasuk dalam keluarga Fabaceae atau kacang-kacangan. Beberapa spesies dari genus Indigofera mengandung zat pewarna alami yang dikenal sebagai indigo, yang telah digunakan sejak zaman kuno untuk pewarnaan tekstil dan cat.

Di bawah ini adalah beberapa karakteristik dan manfaat dari tumbuhan Indigofera :

Pewarna Alami : Beberapa spesies Indigofera mengandung senyawa indigo, yang merupakan pewarna alami yang sangat dihargai. Pewarna indigo digunakan dalam produksi tekstil, cat, dan kosmetik.

Nitrogen Fixer : Sebagian besar spesies Indigofera merupakan tanaman penambat nitrogen alami yang baik. Mereka memiliki hubungan simbiotik dengan bakteri yang mengambil nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman. Ini membuat Indigofera menjadi tanaman yang berguna dalam meningkatkan kesuburan tanah.

  • Keanekaragaman Hayati : Indigofera adalah genus yang cukup besar, dengan lebih dari 700 spesies yang telah diidentifikasi. Ini membuat Indigofera menjadi salah satu genus tumbuhan yang paling beragam secara biologis.
  • Kegunaan Obat : Beberapa spesies Indigofera memiliki sifat obat dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Misalnya, Indigofera tinctoria telah digunakan dalam pengobatan ayurveda dan Cina untuk mengobati berbagai penyakit.
  • Pengendali Gulma : Beberapa spesies Indigofera, seperti Indigofera hirsuta, dapat digunakan sebagai pengendali gulma alami. Mereka dapat menekan pertumbuhan gulma dan membantu menjaga keberlanjutan tanah.
  • Kegunaan Pangan : Beberapa spesies Indigofera dapat dimakan sebagai sayuran atau digunakan sebagai pakan ternak.
  • Kegunaan Lainnya : Selain manfaat di atas, Indigofera juga digunakan dalam industri kosmetik, farmasi, dan kimia.

Namun, perlu diingat bahwa beberapa spesies Indigofera mengandung senyawa beracun dan harus diolah dengan hati-hati. Selain itu, Indigofera dapat menjadi tanaman invasif jika ditanam di luar habitat aslinya, sehingga perlu dipantau dengan hati-hati.

Beberapa Keunggulan Dari Tanaman Indigofera

Berikut ini adalah beberapa keunggulan atau kelebihan dari tanaman indigofera :

  • Tanaman Penambat Nitrogen : Tanaman indigofera termasuk dalam kelompok tanaman legum yang memiliki kemampuan untuk menambat nitrogen bebas di udara ke dalam tanah melalui simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Proses ini dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki kualitas tanah secara alami.
  • Bahan Baku Pewarna Alami : Indigofera memiliki kandungan indigo, senyawa alami yang digunakan sebagai bahan baku pewarna alami untuk tekstil dan produk-produk kosmetik. Pewarna alami dari indigofera lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung zat berbahaya seperti pewarna sintetis.
  • <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6965966382210129" crossorigin="anonymous"></script> <ins class="adsbygoogle" style="display:block; text-align:center;" data-ad-layout="in-article" data-ad-format="fluid" data-ad-client="ca-pub-6965966382210129" data-ad-slot="6937841616"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>
  • Toleran Terhadap Kondisi Lingkungan Yang Ekstrem : Beberapa spesies indigofera dapat tumbuh dengan baik di kondisi lingkungan yang kurang ideal, seperti daerah yang kering atau bergunung.
  • Pemanfaatan Dalam Bidang Pertanian Dan Peternakan : Tanaman indigofera dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian dan peternakan sebagai tanaman pakan ternak, pengendali gulma, pupuk hijau, dan penyedia hijauan.
  • Keanekaragaman Jenis : Indigofera memiliki lebih dari 700 jenis spesies yang tersebar di seluruh dunia. Hal ini membuat indigofera menjadi sumber keanekaragaman hayati yang penting untuk pelestarian lingkungan dan konservasi spesies tanaman.
  • Pengembangan Sumber Daya Lokal : Tanaman indigofera dapat dikembangkan sebagai sumber daya lokal di daerah-daerah yang memilikinya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan masyarakat setempat.
  • Potensi Ekonomi : Pengembangan industri pewarna alami dari indigofera dapat menjadi potensi ekonomi yang menjanjikan bagi negara-negara yang memiliki sumber daya indigofera yang melimpah. Selain itu, pemanfaatan indigofera sebagai sumber pakan ternak dan bahan pangan juga dapat menjadi alternatif pengembangan ekonomi lokal.

Cara Budidaya Indigofera

Berikut ini adalah beberapa cara budidaya indigofera :

  1. Persiapan Lahan : Persiapan lahan untuk budidaya indigofera meliputi pengolahan lahan dengan membajak atau menggemburkan tanah dan membersihkan gulma yang tumbuh. Pastikan lahan memiliki drainase yang baik dan mempunyai kelembaban yang cukup.
  2. Penanaman Bibit : Tanam bibit indigofera pada lahan yang sudah disiapkan. Bibit bisa diperoleh dari biji atau stek. Pilih bibit yang sehat dan berusia kurang lebih 3-4 bulan. Jarak tanam disesuaikan dengan jenis tanaman indigofera yang ditanam.
  3. Pemeliharaan Tanaman : Lakukan pemupukan secara teratur untuk memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pastikan tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit. Gunakan metode pengendalian organik untuk menjaga keaslian tanaman dan menghindari residu pestisida.
  4. Penyiangan : Penyiangan dilakukan secara rutin untuk menjaga kebersihan lahan dan mengurangi persaingan dengan gulma. Penyiangan ini dapat dilakukan setiap 1-2 minggu sekali, tergantung pada kondisi lahan.
  5. Pemangkasan : Lakukan pemangkasan secara rutin untuk memperbaiki pertumbuhan dan kualitas tanaman. Pemangkasan bisa dilakukan setelah tanaman berusia sekitar 3-4 bulan atau sesuai dengan kebutuhan.
  6. Panen: Tanaman indigofera dapat dipanen setelah usia 5-6 bulan atau saat daun sudah cukup banyak dan sebagian besar telah berubah warna menjadi hijau kebiruan. Potong tanaman pada tinggi 10-20 cm di atas permukaan tanah dan kumpulkan daunnya. Selanjutnya, daun yang telah dipanen harus segera diolah.
  7. Pengolahan Daun : Daun indigofera yang telah dipanen harus segera diolah untuk memperoleh indigo. Pengolahan daun indigofera meliputi fermentasi, pengendapan, pemisahan, dan pengeringan.

Indigofera SP, Sebagai Pakan Ternak Ruminansia

Indigofera sp. dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia, seperti sapi dan domba. Tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan dapat meningkatkan kualitas pakan ternak. Beberapa keuntungan menggunakan Indigofera sp. sebagai pakan ternak ruminansia adalah :

Kandungan Protein Yang Tinggi : Indigofera sp. memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 18-30%. Protein ini sangat penting bagi pertumbuhan dan produksi ternak.

Kandungan Serat Yang Tinggi : Indigofera sp. juga memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30-50%. Serat kasar ini penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan ternak.

Kandungan Mineral Yang Baik : Indigofera sp. mengandung mineral yang baik bagi kesehatan ternak, seperti kalsium, fosfor, dan magnesium. Kalsium dan fosfor sangat penting bagi pertumbuhan tulang dan gigi, sedangkan magnesium penting untuk menjaga kesehatan otot.

Kandungan Antioksidan : Indigofera sp. mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan tanin, yang dapat membantu melindungi tubuh ternak dari radikal bebas dan mencegah terjadinya beberapa penyakit.

Rasa Yang Disukai Ternak : Indigofera sp. memiliki rasa yang disukai oleh ternak, sehingga dapat meningkatkan nafsu makan dan konsumsi pakan ternak.

Dalam mengolah Indigofera sp. sebagai pakan ternak ruminansia, biasanya daun dan batang tanaman yang telah dipanen dikeringkan terlebih dahulu, kemudian dicacah menjadi ukuran yang lebih kecil untuk kemudian diberikan kepada ternak. Namun, perlu diingat bahwa sebelum memberikan Indigofera sp. sebagai pakan ternak, sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk menghindari risiko toksisitas akibat kandungan bahan kimia yang terkandung dalam tanaman ini.

Demikianlah beberapa cara budidaya indigofera sebagai pakan ternak. Sebelum membudidayakan indigofera, pastikan terlebih dahulu mempelajari karakteristik dan kebutuhan tumbuhan ini untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Senin, 02 Januari 2023

Strain Bacillus Agar Burung Puyuh Lebih Sehat Dan Lebih Produktif

Strain Bacillus Agar Burung Puyuh Lebih Sehat Dan Lebih Produktif


Sebelumnya, kami menemukan bahwa strain Bacillus subtilis dan Bacillus amyloliquefaciens mampu menghasilkan antioksidan, pelindung DNA, dan metabolit lain dengan sifat adaptogenik yang belum sepenuhnya diteliti. Diketahui bahwa penambahan antioksidan untuk pakan meningkatkan kesuburan Puyuh petelur. Namun, pengaruhnya terhadap potensi reproduksi Puyuh petelur tidak dipelajari dengan baik. Menurut salah satu dari banyak hipotesis, penuaan, termasuk penuaan reproduksi, sering dikaitkan dengan stres oksidatif dan kerusakan DNA. Oleh karena itu, tampaknya menjanjikan untuk menggunakan aditif pakan yang mengandung zat yang memiliki aktivitas antioksidan dan perlindungan DNA untuk menyelesaikan masalah memperpanjang usia reproduksi ternak. Unggas domestik dan burung kandang sering dianggap sebagai model yang baik untuk pencegahan kerusakan oksidatif dan glikoksidatif terkait penuaan, karena mereka hidup cukup lama, meskipun tingkat metabolisme yang tinggi, dan memenuhi kriteria lain dari spesies model yang optimal.

Pengaturan Eksperimen
Dalam sebuah studi baru-baru ini, dijelaskan dalam makalah ini, kemungkinan meningkatkan sumber daya reproduksi Puyuh dengan menambahkan  strain probiotik potensial yang menghasilkan zat-zat ini untuk diet ayam diselidiki. Penelitian pada burung puyuh yang kami lakukan di Kandang peternakan saya Sebuah peternakan untuk pengembangbiakan Puyuh petelur Persiapan probiotik yang berpotensi digunakan dalam penelitian ini diproduksi di Deket lokasi. 
Empat kelompok Puyuh, Puyuh berumur satu hari dengan 40 ekor  per kelompok dan 

Empat kelompok Puyuh jantan dengan tujuh hewan masing-masing dibentuk. Kelompok-kelompok ini terdiri dari kontrol dan tiga kelompok eksperimen. Kelompok kontrol (Kontrol) menerima diet standar, sementara hewan percobaan menerima diet dengan aditif yang mengandung sejumlah mikroba (Grup I, preparat berdasarkan B. subtilis; Grup II, B. amyloliquefaciens, dan Grup III, kedua strain) . Memberi makan burung dilakukan sesuai dengan pedoman yang kita lakukanPengaruh positif pada metabolisme Dalam studi ini, 

pengenalan strain basil yang diuji ke dalam makanan burung menyebabkan peningkatan komposisi hematologis dan biokimia darah, produksi sperma, produksi telur, kualitas telur, dan daya tetas. Ini kemungkinan disebabkan oleh produksi metabolit, yang menunjukkan sifat antioksidan dan protektif DNA. Laporan tentang burung yang diberi makan Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Pediococcus tidak menunjukkan perbedaan dalam jumlah komposisi darah sel darah merah, hemoglobin atau parameter lain dalam darah. Di sisi lain, memberi makan burung dengan persiapan Bacillus menyebabkan peningkatan jumlah sel darah merah, hemoglobin, dll. Hal ini tampaknya disebabkan oleh efek stimulasi dari suplemen basil pada organ hemopoiesis. Para peneliti mengamati penurunan tingkat fraksi albumin. Ini kemungkinan disebabkan oleh perlambatan metabolisme karena usia burung ditambah dengan produktivitas yang cukup tinggi, yang melebihi parameter normatif dari persilangan burung yang diberikan dalam kelompok eksperimen. Diketahui bahwa albumin ditransformasikan menjadi protein telur dan, oleh karena itu, penurunan kadar albumin dalam serum darah ayam diamati dalam norma fisiologis. 

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa aditif yang dipelajari secara positif mempengaruhi metabolisme unggas induk dan, khususnya, metabolisme protein. Peningkatan yang diamati dalam tingkat kalsium dalam darah selama periode pra-peletakan dan selama oviposisi harus dipertimbangkan bukan sebagai faktor intensifikasi metabolisme kalsium, tetapi sebagai faktor yang memastikan pengangkutan konstituen yang disimpan untuk sintesis protein kuning telur dan pembentukan cangkang. Kandungan kalsium dalam serum darah menurun ke nilai minimum norma fisiologis pada akhir percobaan, yang pada gilirannya mempengaruhi rasio kalsium-fosfor dan, sebagai konsekuensinya, kualitas kulit telur dari telur tetas. Ini bisa dijelaskan oleh umur burung.

demikian penjelasan tentang bakteri bacillus yang sangat berperan penting untuk pencernaan burung puyuh sehingga produksi telur menjadi tinggi dan dengan kualitas telur yang bagus. terima kasih. wassalam...

Produk Pertanian :
PGPR                                             Harga    Rp. 25.000/Liter
Fish Amino Acids                          Harga    Rp. 25.000/½Liter
Brown Rice Vinegar                      Harga    Rp. 50.000/Liter
Coryn Bacteria                               Harga    Rp. 30.000/½Liter
Bio-Pestisida                                  Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Polymixa                                 Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Tricoderma                              Harga    Rp. 50.000/Kg
Mikoriza                                         Harga    Rp. 50.000/Kg
Waiting Agen                                  Harga    Rp. 30.000/Liter
Madam Sulfur                                 Harga    Rp. 30.000/Liter

Produk Peternakan :
Probiotik EXTRA 99 PLUS      Harga Rp. 20.000/Liter
Oriental Herbal Nutrien             Harga Rp. 25.000/Liter
Dekomposer EXTRA 88            Harga Rp. 25.000/liter
Enzim                                         Harga Rp. 30.000/Liter
Desinfektan                                 Harga Rp. 20.000/Liter

CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 
Kontak Person




Selasa, 25 Oktober 2022

JENIS PAKAN TERNAK DAN KANDUNGAN NUTRISINYA

JENIS PAKAN TERNAK DAN KANDUNGAN NUTRISINYA


SAUNG TERNAK MANDIRI - Pentingnya menguasai ilmu pakan ternak demi kesuksesan usaha peternakan yang kita lakukan. Bagi seorang peternak, bisa dikatakan sukses ketika berhasil membangun peternakan yang besar, memiliki hewan ternak yang banyak, dan memiliki hasil yang besar. Apakah pernyataan tersebut bagi Anda benar?
Memang untuk beternak tidaklah semudah yang kita lihat. Butuh pengetahuan, pengalaman, dan ketekunan, sebagai seorang peternak tentunya kita akan memberikan yang terbaik pada peternakan yang kita milikinya. Agar kita dapat menjalankan peternakan dengan lebih baik, berkembang dengan pesat dan mendapatkan hasil seperti yang kita inginkan.

Terlepas dari pengalaman yang dimiliki, bagi seorang peternak ulung maupun peternak pemula, satu hal yang tidak dapat dinomor duakan adalah pengetahuan tentang pakan ternak. Karena hal ini sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak Anda.
Dengan pengetahuan pakan yang tepat, maka peternak dapat fokus pada apa yang ingin ditingkatkan, ingin mempercepat pertumbuhan hewan ternak, penggemukan, atau memaksimalkan dan menjaga kualitas dari hasil hewan ternak tersebut.

BAHAN PAKAN TERNAK
Memang banyak jenis bahan makanan yang dapat digunakan untuk pakan ternak. Tetapi secara umum, bahan pakan ternak dibagi menjadi 5 jenis, pakan kasar, pakan penguat/ konsentrat, mineral, vitamin, dan pakan tambahan.

Bahan Pakan Kasar
Pakan kasar adalah pakan yang bervolume besar tetapi berat dari setiap unit volume-nya rendah. Makanan yang termasuk bahan pakan kasar dapat berasal dari hijauan, antara lain :
Rumput, bisa rumput lapangan, rumput tanaman, rumput grinting, rumput benggala, rumput kolonjono, rumput tuton.
Daun leguminos.
Sisa hasil panen seperti jerami, baik jerami padi, jerami kedelai, jerami jagung, maupun jerami kacang tanah.
Pakan ternak yang berasal dari hijauan memiliki kandungan serat kasar sekitar 18% tetapi memiliki kandungan energi yang rendah. Hijauan yang menjadi sumber nutrisi yang baik adalah hijauan yang mengandung protein kasar sebanyak 20 % total bahan kering seperti leguminosa/ kacang – kacangan.
Sedangkan, pakan dari sisa hasil panen seperti jerami, hanya memiliki kandungan protein kasar sekitar 3 – 4 % bahan kering. Dari pakan hijau – hijauan yang berasal dari daun dan rumput yang berkualitas, hewan ternak seperti sapi hanya dapat berproduksi 70% dari kemampuan seharusnya.
Namun bagaimanapun juga, pakan kasar sangat diperlukan untuk hewan ternak ruminansia karena memiliki serat kasar tinggi yang dibutuhkan untuk merangsang rumen serta menentukan kadar lemak susu.

JENIS RUMPUT UNGGULAN UNTUK PAKAN TERNAK HIJAUAN
Rumput Gajah
Rumput gajah toleran terhadap berbagai macam jenis tanah. Rumput gajah dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, yang tahan terhadap lingkungan sedang, serta curah hujan yang cukup, suka dengan tanah lempung yang subur, tetapi tidak tahan terhadap genangan.

Rumput Benggala
Rumput jenis ini memiliki ciri – ciri bersifat perennial, batangnya kuat dan tegak, serta membentuk rumpun dengan akar membentuk serabut dalam. Memiliki bunga berwarna hijau atau keunguan.
Rumput benggala tumbuh di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi 0 – 1200 meter di atas permukaan laut.

Rumput Raja
Pengembangan rumput raja biasanya dilakukan dengan stek batang atau pols dan mampu tumbuh dengan baik pada daerah dengan tanah yang ringan sampai berat. Rumput raja mampu hidup dan tumbuh di dataran dengan ketinggian 0 – 3000 meter di atas permukaan air laut dengan curah hujan tahunan sebesar 1000 meter atau lebih.
Ciri – ciri rumput raja antara lain, berdaun tunggal, batang berbentuk persegi dan silindris, berakar serabut, dan tumbuh di daerah yang kering. Memiliki struktur daun yang kasar, batang keras dan tebal. Bentuk daunnya panjang, dengan permukaan daun yang luas.

Rumput Meksiko
Seperti namanya, rumput ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah. Yang dapat hidup di daerah tropis yang basah dan juga di daerah subtropis dengan tanah berair. Serta memiliki ciri daun yang lebih lebar dari rumput jenis lain, dengan panjang daun sekitar 1,5 meter dan memiliki lebar daun sekitar 10 centimeter.
Rumput meksiko dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki tanah dengan struktru sedang ataupun berat, dengan ketinggian sampai 1200 meter di atas permukaan air laut. Serta curah hujan 2000 meter per tahunnya.

Rumput Setaria
Rumput setaria atau sering juga dikenal dengan nama Rumput Golden Timothy yang berasal dari Afrika dan memiliki siklus hidup parenial. Cirinya tumbuh membentuk rumpun yang kuat dan lebat, dengan daun yang lebar dan sedikit berbulu pada bagian permukaan atasnya.
Rumput Setaria kalau sudah berumur cukup dewasa, maka dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 180 centimeter. Memiliki karakter yang tahan terhadap lingkungan kering maupun bergenang. Dapat hidup pada dataran dengan ketinggian 1000 kaki, dengan curah hujan 25 inchi/ tahunnya.
Oh ya, untuk mempermudah pemberian pakan rumput sapi, sebaiknya menggunakan mesin pencacah aneka rumput untuk mengecilkan ukuran rumput. Manfaatnya sapi akan mudah mencerna rumput yang akan dikonsumsi.

Pakan Penguat (Konsentrat)
Pakan penguat atau disebut juga konsentrat adalah pakan ternak yang memiliki kandungan serat kasar rendah, dibawah 18%. Nutrisi utama dari pakan konsentrat berupa energi dan protein. Ada dua perbedaan konsentrat, yakni konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein.
Konsentrat sumber energi adalah konsentrat yang memiliki kadar protein kurang dari 20%. Sebaliknya, konsentrat sumber protein adalah konsentrat yang memiliki kadar protein di atas 20%. Konsentrat merupakan suatu bahan pakan ternak yang diberikan bersamaan dengan bahan pakan ternak lainnya untuk meningkatkan kandungan gizi pakan ternak yang dicampurkan sebagai pakan pelengkap.
Perternak sapi perah, agar dapat menjaga produksi susu sapi, pakan ternak yang diberikan harus sebagian besar dari pakan ternak konsentrat. Karena sapi yang hanya diberikan pakan ternak dari hijauan akan memproduksi susu 30% lebih rendah dari sapi yang diberikan pakan ternak hijauan yang juga ditambahkan dengan pemberian pakan ternak konsentrat.
Sebab, sapi tidak mampu menampung pakan kasar sesuai dengan energi yang dibutuhkan. Karenanya, untuk mencukupi energi, maka diperlukanlah tambahan pakan konsentrat. Pakan konsentrat bisa berasal, Dari hewan :
  • Tepung Daging
  • Tepung Daging dan Tulang
  • Tepung Darah
  • Tepung Bulu
  • Tepung Cacing
Hasil sampingan pengolahan ikan, yaitu tepung ikan
Hasil sampingan pengolahan susu seperti lemak susu dan bubuk susu skim.
Untuk pakan ternak konsentrat yang berasal dari hewan ditandai dengan protein kualitas tinggi yang jumlahnya relatif banyak, serta kandungan mineral yang cukup tinggi juga. Mengandung protein lebih dari 47%, mineral Ca lebih dari 1%, P lebih dari 1,5%, dan serat kasar kurang dari 2,5%.
Dari tumbuhan :
Hasil panen pertanian seperti kedelai, kacang hijau, jagung, dan yang lainnya.
Sisa industri pertanian seperti bungkil kelapa/ kelapa sawit, bungkil wijen, bungkil kedelai, biji palm, biji karet, ampas tahu, dedak sekam padi, dan yang lainnya.
Pakan ternak konsentrat memiliki kandungan energi dan protein yang tinggi. Kelompok yang memiliki kandungan terbanyak seperti jagung, biji – bijian, sorghum, yang SE dan TDN yang tinggi, serat kasar yang rendah, kandungan protein kasar sedang, serta kandungan mineral yang bervariasi.
Pakan ternak konsentrat yang berasal dari tumbuhan memiliki kandungan protein 47%, mineral Ca kurang dari 1%, P kurang dari 1,5 %, dan serat kasar yang lebih dari 2,5%.
Agar dapat sesuai sasaran yang diinginkan, maka penggunaan pakan ternak konsentrat harus memperhatikan 2 hal berikut ini:
Pemberian pakan ternak konsentrat harus memperhatikan kebutuhan nutrisi hewan ternak, jangan sampai pemberian pakan ternak konsentrat terlalu berlebihan karena konsentrat hanyalah penguat atau pakan tambahan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi saja.
Pemberian pakan ternak konsentrat harus sesuai dengan imbangan jumlah produksinya, susu ataupun daging.

Bahan Pakan Fermentasi
Bahan Pakan fementasi adalah hasil dari proses amoniasi, atau sering juga disebut sebagai peragian/pemerana. Tujuan pembuatan pakan fermentasi adalah untuk memaksimalkan pengawetan kandungan gizi pada pakan hijauan ataupun bahan pakan lainnya agar dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tanpa mengurangi jumlah nutrisinya.
Kebutuhan gizi dan nutrisi yang tercukupi, maka banyak efek positif yang didapatkan. Kualitas hewan ternak yang semakin baik yang sudah pasti akan berdampak pada nilai jual hewan ternak.
Dengan menggunakan metode fermentasi, maka penyediaan pakan ternak akan lebih efisien. Adapun ciri – ciri dari pakan fermentasi yang sudah jadi, seperti ada peningkatan suhu, ada perubahan warna, dan menjadi lebih lapuk/ empuk.
Untuk tahu lebih lengkap tentang pakan ternak fermentasi, bagaimana cara membuat pakan ternak fermentasi sendiri, dan bagaimana pula cara tepat memberikannya pada hewan ternak Anda, bisa kunjungi artikel Fermentasi Pakan Ternak.

Sumber Mineral
Mineral atau zat – zat garam sangat dibutuhkan untuk hewat ternak perah. Zat anorganik seperti : Kalsium, Kalium, Zat besi, Fosfat, Natrium, Magnesium, dan yang lainnya adalah macam – macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak.
Tambahan mineral memang dibutuhkan sebagai tambahan pada beberapa pakan ternak, tetapi tidak semua, karena sebagian besar mineral tersebut dapat diperoleh dari bahan – bahan makanan ternak yang diberikan. Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui kandungan dari pakan ternak yang diberikan, apakah sudah mencukupi kebutuhan mineral hewan ternak atau tidak.

Sumber Vitamin
Vitamin sangat penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan, dan menjaga fungsi alami dari sistem tubuh hewan ternak.
Ada dua 2 kelompok vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak, yaitu vitamin yang larut dalam air diantaranya vitamin B kompleks, B6, B12, C, biotin, kholin, inondol, niacin. Dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin, A, D, E, dan K.
Memang vitamin hanya sedikit yang dibutuhkan, tetapi hal ini sama sekali tidak boleh diabaikan karena tidak semua bahan pakan ternak mengandung vitamin yang lengkap, mengingat resiko dari hewan ternak yang jika kekurangan vitamin maka dapat mengakibatkan tubuh hewan ternak lemah, sakit – sakitan, dan bahkan kematian.

Bahan Pakan Tambahan
Adalah pakan yang digunakan hanya sebagai tambahan dan bukanlah untuk konsumsi pokok bagi hewan ternak. Pakan tambahan yang dimaksudkan adalah produk yang tidak bernutrisi, namun berguna untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, ataupun menyembuhkan hewan ternak. Diantaranya, antibiotik, anti toksin, obat cacing, hormon, dan yang lainnya.
Pada pemberian antibiotik sendiri, dimaksudkan untuk memodifikasi keseimbangan bakteri yang berada dalam saluran pencernaan hewan ternak. Keseimbangan antara bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan akan mencegah terjadinya penurunan produksi ternak. 
Setelah mengetahui 5 jenis bahan pakan ternak di atas, semoga bisa bermanfaat dan menjadi informasi tambahan untuk Anda para peternak yang belum begitu paham dengan jenis – jenis pakan ternak.
Nah, jika Anda ingin lebih tahu tentang jenis pakan ternak sapi apa saja yang dapat meningkatkan pertumbuhan, perkembangan, serta penggemukan sapi dengan cara dan pemahaman yang tepat, Anda bisa mempelajarinya di artikel Pakan Ternak Sapi.

Demikian Penjelasan tentang Bahan Pakan dan kandungannya.

Produk Pertanian :
PGPR                                             Harga    Rp. 25.000/Liter
Fish Amino Acids                          Harga    Rp. 25.000/½Liter
Brown Rice Vinegar                      Harga    Rp. 50.000/Liter
Coryn Bacteria                               Harga    Rp. 30.000/½Liter
Bio-Pestisida                                  Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Polymixa                                 Harga    Rp. 30.000/Liter
Bio-Tricoderma                              Harga    Rp. 50.000/Kg
Mikoriza                                         Harga    Rp. 50.000/Kg
Waiting Agen                                  Harga    Rp. 30.000/Liter
Madam Sulfur                                 Harga    Rp. 30.000/Liter

Produk Peternakan :
Probiotik EXTRA 99 PLUS      Harga Rp. 20.000/Liter
Oriental Herbal Nutrien             Harga Rp. 25.000/Liter
Dekomposer EXTRA 88            Harga Rp. 25.000/liter
Enzim                                         Harga Rp. 30.000/Liter
Desinfektan                                 Harga Rp. 20.000/Liter

CV. Griya Tani Indonesia
Office Address :
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet Kab Demak Jawa Tengah 59573 
Kontak Person