This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

MANFAAT DAUN INSULIN UNTUK DIABETES

MANFAAT DAUN INSULIN DALAM MENURUNKAN
GULA DARAH UNTUK PENDERITA DIABETES


Seberapa besar manfaat daun insulin dalam menurunkan gula darah pada penderita diabetes. Benarkah orang dengan gangguan gula darah membutuhkan daun insulin karena kandungannya yang mengandung kadar insulin?
Tanaman Insulin (Smallanthus sonchifolius) memang bukan tumbuhan asli Indonesia. Maka wajar saja nama tanaman ini jarang atau kurang populer dalam dunia herbal atau pengobatan tradisional Indonesia.
Insulin merupakan jenis tumbuhan yang berasal dari Meksiko dan banyak terdapat di kawasan Amerika hingga Asia-Afrika. Tanaman ini juga populer dengan sebutan ‘Mexican Sunflower’ dengan bentuk bunganya yang indah.
Manfaat daun insulin mungkin tak sepopuler daun katuk atau daun dewa yang memang berasal dari tanah air. Bahkan mungkin banyak orang yang belum tahu atau pernah mendengar nama tanaman yang satu ini.
Begitu juga bunganya yang kuning dengan kelopak berwarna oranye seperti bunga aster. Tanaman ini mempunyai umbi dengan dagingnya yang berwarna putih, krem, atau kuningan.
Beragam Manfaat Daun Insulin untuk Kesehatan Tubuh
Tanaman insulin mengandung banyak zat gizi dan fitokimia yang sangat penting untuk kesehatan manusia. Umbinya mengandung fruktosa atau gula. Selain itu, serat larutnya atau zat oligofruktosa akan menjadi bakteri yang baik sebagai prebiotik bagi usus.
Selain khasiatnya yang kabarnya baik untuk mengendalikan kadar gula darah, herbal ini juga berkhasiat untuk tubuh. Berikut ini berbagai manfaat daun insulin untuk kesehatan tubuh yang sebaiknya Anda tahu.
Menurunkan Gula Darah
Sebuah riset The Journal of Ethnopharmacology menyebutkan bahwa pemberian daun insulin selama 30 hari pada tikus percobaan memberikan hasil yang signifikan dalam menurunkan kadar gula darah dan berat badan. Chemico-Biological Interactions melaporkan hasil studi yang menguatkan penelitian tersebut. Mereka mempublikasikan bahwa ilmuwan menguji tikus yang sudah mendapat suntikan penyakit gula darah. Setelah mendapat ekstrak daun insulin selama 8 minggu ternyata memberikan hasil yang menggembirakan.
Namun Ilmuan Brasil melakukan uji klinis serupa dengan hasil yang berbeda. Dalam percobaan ini ilmuan memberikan ekstrak daun insulin selama 90 hari. Hasilnya justru memperlihatkan efek yang buruk. Selain menyebabkan kerusakan ginjal pada tikus, kadar glukosa darah justru meningkat.
Menurunkan Kolesterol Tubuh
Manfaat daun insulin untuk kesehatan juga dari hasil ekstraknya yang berkhasiat dalam menurunkan kadar kolesterol tubuh. Ini sangat berguna untuk menjaga kesehatan jantung dan menekan risiko penyakit kardiovaskular.
Bersifat Anti Kanker
Sejumlah penelitian menemukan bahwa kandungan ekstrak daun insulin bersifat anti kanker. Kandungan ini sangat berkhasiat untuk menangkal kanker maupun mengatasi kanker yang menyerang tubuh.
Bersifat Anti Mikroba
Ekstrak daun insulin juga mengandung zat anti mikroba dari kandungan metanol dalam tanaman ini. Kandungan ini berguna dalam melindungi tubuh terhadap serangan dan gangguan jamur dan bakteri.
Meredakan Hipertensi
Tanaman insulin, berdasarkan sejumlah penelitian, juga mempunyai efek diuretik. Konsumsi herbal ini akan merangsang ginjal untuk membuang garam dan zat tidak penting lainnya lewat urine.
Manfaat daun insulin ini mirip dengan furosemide yang sudah populer dalam pengobatan penyakit edema dan tekanan darah tinggi.
Kaya Kandungan Antioksidan
Baik daun insulin maupun bagian akarnya juga kaya dengan kandungan antioksidan. Zat ini berguna untuk melindungi tubuh dalam menangkal radikal bebas utamanya yang menyerang hati, ginjal, dan pankreas
Sifat antioksidan ini terutama berasal dari senyawa bioaktif quercetin dan diosgenin. Bahkan sejumlah riset menemukan kandungan ini terbilang cukup tinggi yang sangat berguna dalam melindungi tubuh.
Melancarkan Pencernaan
Manfaat daun insulin lainnya juga dari kandungan prebiotik-nya yang berguna dalam melancarkan dan menjaga kesehatan pencernaan. Pencernaan yang terjaga akan mengoptimalkan penyerapan nutrisi dari makanan.
Herbal ini juga mempunyai efek pencahar yang bisa mengatasi gangguan kembung, konstipasi, maupun tukak lambung. Ekstrak daun ini kabarnya juga baik untuk mengatasi kanker usus besar.
Menurunkan Berat Badan
Beberapa penelitian melaporkan adanya manfaat daun insulin dalam menurunkan berat badan. Tingginya kandungan serat membuat perut kenyang lebih lama. Namun khasiat ini kabarnya masih butuh penelitian lebih lanjut.
Menjaga Fungsi Hati
Kandungan senyawa antivirus dan antibakteri dalam daun insulin juga berguna dalam melindungi fungsi hati dari infeksi patogen. Sejumlah riset juga memperlihatkan konsumsi ekstrak daun ini berguna mencegah penumpukan lemak dalam hati.
Mengatasi Gangguan Saluran Kemih
Daun insulin juga berkhasiat dalam mengatasi gangguan saluran kemih. Jika Anda mengalami kesulitan buang air kecil, bisa mencoba ekstrak daun insulin. Penyebab gangguan ini umumnya dari bakteri yang bisa sembuh dengan mengonsumsi daun insulin.
Meredakan Radang Tenggorokan
Minum air rebusan daun insulin juga berkhasiat dalam meredakan radang tenggorokan. Manfaat daun insulin karena kandungan fitokimianya yang mampu menangkal bakteri dan kuman yang bersarang pada tenggorokan.
Mengatasi Rasa Nyeri
Kandungan daun insulin juga mempunyai efek analgesik yang berguna untuk mengatasi dan meredakan nyeri. Khasiat herbal ini mampu menenangkan sistem syaraf sehingga nyeri terasa berkurang.
Menjaga Kesehatan Kulit
Kandungan antioksidan dalam daun insulin juga bisa bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit tubuh. Anda bisa mengonsumsinya dengan cara merebus daun ini ataupun dengan membuat ramuan masker.
Efek Samping Daun Insulin
Selain manfaat daun insulin untuk kesehatan tubuh yang cukup banyak, namun tanaman ini juga menyimpan efek negatif yang sebaiknya Anda ketahui. Hal ini penting agar Anda bisa mencegah dan menghindari efek sampingnya.

Berdasarkan sejumlah hasil penelitian, konsumsi daun insulin secara terus menerus dan dalam waktu yang lama justru buruk untuk kesehatan tubuh. Salah satunya, herbal ini justru akan merusak organ ginjal.
Percobaan terhadap tikus percobaan dengan memberikan ekstrak daun insulin selama 90 hari atau 3 bulan terus menerus justru membuat organ ginjalnya mengalami kerusakan.
Itulah informasi tentang berbagai manfaat daun insulin untuk kesehatan tubuh. Khusus untuk penderita diabetes melitus yang ingin mencoba menggunakan herbal ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Wassalam...

Saung Ternak Mandiri
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

10 CARA MENGATASI PROSES MOLTTING PADA BEBEK PETELUR

10 CARA MENGATASI 
RONTOK BULU PADA BEBEK ATAU MOLTTING
Peternak seringkali bingung dalam mencari cara mengatasi rontok bulu pada bebek. Padahal kondisi seperti ini memang sudah cukup wajar di alami semua unggas baik burung maupun ayam.
Proses rontoknya bulu pada unggas ini di sebut dengan moltting, hanya saja tidak semua keadaan rontok tersebut karena proses moltting.
Mungkin ini sebabnya banyak yang mencari cara bagaimana mengatasi bulu rontok yang terjadi pada bebek mereka. Apabila rontoknya bulu karena suatu penyakit atau kondisi tidak sehat memang di butuhkan penanganan khusus untuk mengatasinya.
Karena semua itu tentu sangat merugikan sekali jika di biarkan berlarut-larut. Tetapi apabila rontoknya karena molting, maka anda sebagai peternak tidak usah terlalu resah memikirkannya.
Khususnya pada bebek petelur pada umumnya akan mengalami masa rontok bulu seperti yang biasa kita temui pada burung. Periode ini baru akan dimulai setelah selesainya periode masa bertelur di tahap pertama yang terjadi pada bebek. Adapun tanda-tandanya bebek yang akan mengalami masa kerontokan bulu yakni seperti terhentinya produksi bertelur, bulu-bulu banyak yang terlepas (rontok) serta kemudian diikuti oleh tumbuhnya bulu baru.
Nah, proses pergantian ini yang harus anda syukuri karena bulu pada bebek berganti lebih fresh dan baru. Lamanya proses perontokan bulu memang tidak pasti, tetapi biasanya hal itu terjadi selama kurang lebih 1,5 bulan.
Pada saat rontok bulu tersebut, produktivitas telur bebek hampir 0 % atau dengan kata lain berhenti berproduksi untuk sementara waktu.
Namun hal ini suatu hal wajar, jadi tidak perlu di takutkan kalau bebek tidak bisa bertelur. Ketika masa perontokan selesai, semua bebek bisa bertelur kembali seperti sediakala.
Kendati demikian, tetap di lakukan beberapa upaya untuk mengatasi bebek merontokkan bulu baik itu karena molting atau sebab lain seperti sakit.
Cara Mengatasi Rontok Bulu Pada Bebek
Mendiagnosis Dini
Seperti yang sudah sering di sampaikan dalam berbagai pembahasan tentang penyakit, bahwa untuk menjadi seorang peternak harus berbekal beberapa hal. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Mampu Mendiagnosis
Sehingga anda harus mampu mengenali tanda-tanda yang sedang di alami oleh bebek yang kita budidayakan, Salah satunya mampu untuk mendiagnosis kondisi bebek yang sedang mengalami rontok bulu, apakah itu molting atau penyakit. Sehingga setelah anda mampu mendiagnosis kondisi bebek bisa melakukan langkah langkah treatment.
Lingkungan Yang Bersih
Ketika bebek merontokkan bulunya, usahakan untuk memberikan tempat yang tenang dan bersih. Keadaan seperti itu membuat bebek memerlukan situasi dan kondisi yang mendukung kenyamanan mereka. Sesering mungkin usahakan selalu membersihkan kandang bebek.
Pemberian Pakan Grower
Pemeliharaan yang di lalukan untuk bebek pada masa rontok bulu berbeda dengan masa bertelur bebek. Pemberian pakan grower di sarankan sekali pada minggu ke 1—3. Tujuan pemberian ini agar rontoknya bulu bisa serempak sehingga lebih cepat menciptakan bulu baru. Dengan catatan, grower di berikan dalam jumlah terbatas, tidak lebih dan tidak kurang.
Pemberian Kadar Protein
Setelah memberikan pakan grower, anda perlu memberikan kadar protein yang tepat. Pakan dengan kandungan kadar protein 12 – 13% mampu membantu proses pelepasan bulu burung dan memulihkan sesegera mungkin. Dalam sehari umumnya pakan dengan kandungan protein di berikan sebanyak 80 gram/ekor/hari. Lalu, pada minggu ke 4—7 anda bisa memberikan pakan layer dengan jumlah sedikit lebih banyak.
Tujuan pemberian pakan layer lebih banyak ini adalah untuk menunjang agar proses pertumbuhan bulu baru lebih cepat dan serempak serta diharapkan pula pada minggu ke-8 sang bebek mulai bertelur kembali
Pemberian pakan ini dilakukan minimal 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Sebenarnya masa rontok bulu bebek adalah masa di mana mereka istirahat karena alat reproduksi telah bertelur selama 8—10 bulan.
Tidak Merubah Formula Pakan
Perubahan pakan adalah sesuatu yang sangat di benci bebek ketika bulu rontok. Ya, pada dasarnya bebek adalah hewan yang memang tidak menyukai suatu perubahan.
Dengan seringnya adanya perubahan pada pakan membuat bebek rentan mengalami stres. Akibatnya, ketika bulu telah rontok keadaan bebek tidak kunjung pulih justru bisa lebih parah.
Tidak Sering Memindah Tempat
Sering berpindah tempat tidak akan membuat bebek konsentrasi dalam hal apapun. Sehingga langkah untuk mengatasi bulu rontok pada bebek adalah dengan memposisikan tempat yang tetap namun bersih seperti yang di sebutkan di atas. Perubahan tempat membuat bebek harus beradaptasi yang tidak mudah, dan hal itu sangat memprihatinkan pada kondisi bebek yang sedang merontokkan bulu.
Kurangi Kadar Garam
Baik makanan, minuman atau kandang, usahakan telah berkurang dari kadar garam. Kadar garam merupakan hal yang paling sensitif pada unggas seperti bebek. Jika ada penambahan garam sebanyak 2-5% dalam komposisi pakan, bukan tidak mungkin lagi akan menyebabkan bebek mengalami rontok bulu.
Ciptakan Penghangat
Buatlah kandang bebek senyaman mungkin dengan menambahkan lampu pijar dan menutup kandang dengan celah-celah yang sedikit ketika petang. Ketika bulu bebek rontok membutuhkan tempat yang cukup hangat.
Biarkan Sendiri
Jangan terlalu sering menengok bebek yang mengalami bulu rontok setelah melakukan 9 tahap di atas. Apabila semua itu telah di lakukan, anda bisa melihat bebek di kandang ketika memberikan pakan dan minum. Berikan kesempatan bebek untuk memulihkan dirinya dari kerontokan bulu.
Treatment Pemilihan adalah dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup bisa mempercepat proses pertumbuhan bulu yang baru.
Itulah 10 cara mengatasi rontok bulu pada Bebek yang harus anda pelajari dan diterapkan mulai dari sekarang supaya kondisi bebek akan tetap sehat dan tampil cantik dengan bulu-nya yang lebat.
Sekian dulu Artikel tentang proses moltting yang di alami bebek petelur.
Silahkan berlangganan artikel kami dengan memasukkan e-mail
Wassalam...

Saung Ternak
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

CARA JITU MEMINIMALISIR BAU AMONIAK DI KANDANG BURUNG PUYUH

CARA JITU MEMINIMALISIR BAU AMONIAK DI KANDANG BURUNG PUYUH


Assalamualaikum...
Alhamdulillah kita tetap di berikan kesehatan dan keberkahan dari Allah SWT. Pada kesempatan ini saya akan berbagi trik and tips untuk meminimalisir dampak amoniak di dalam kandang.

Ketika memutuskan untuk Beternak Burung Puyuh, hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah mengenai bau amoniak dan kondisi kandang yang kotor. Ini merupakan permasalahan utama yang sering dihadapi oleh semua peternak burung puyuh. Tak heran jika banyak peternak yang membuat kandang jauh dari pemukiman warga.
Dalam budidaya burung puyuh ini produksinya Amoniak tak bisa dihindarkan dari dalam kandang kita. Munculnya amonia merupakan hasil dari sisa proses pencernaan protein yang tidak sempurna. Sisa protein yang banyak tersebut akan menyebabkan banyak unsur Nitrogen (N) di dalam kotoran burung puyuh. Selanjutnya, sisa Nitrogen (N) tersebut oleh bakteri pengurai akan diubah menjadi amonia (NH3) atau amonium (NH4+).
Burung Puyuh memiliki sistem pencernaan yang unik. Salah satunya adalah sisa pencernaan yang dikeluarkan melalui kloaka (anus) berupa ekskreta, yaitu campuran antara pakan tak tercerna dengan asam urat sebagai hasil akhir metabolisme tubuh burung puyuh dan jenis unggas lainnya (semacam urin pada mamalia). Pakan tak tercerna dan asam urat ini merupakan penyumbang kandungan Nitrogen (N) dalam ekskreta. Nitrogen (N) dari ekskresi ginjal sebanyak 80% dan dari sistem pencernaan 20%. Nitrogen (N) urin ditemukan dalam bentuk asam urat, amonia, urea dan kreatinin. Terkait hal tersebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi amonia di dalam kandang. Yaitu, lanjut Kualitas Protein Pakan, Desain Kandang, Manajemen Pemberian Pakan, Penanganan Kotoran, Temperatur Lingkungan, Kecepatan Angin. Selain itu, daerah dengan kelembaban yang tinggi juga menyebabkan produksi amonia yang berasal dari dekomposisi asam urat lebih cepat, karena aktivitas bakteri pengurai di tempat itu lebih cepat juga.
Tempat yang sangat berpeluang mengandung konsentrasi amoniak yang tinggi adalah tempat yang memiliki ventilasi yang kurang lancar dan kelembaban tinggi konsentrasi amoniak dalam kandang terkait erat dengan banyaknya konsentrasi Nitrogen dalam kotoran. Akibatnya penyakit-penyakit pernafasan, seperti SNOT, CRD kompleks dan sejenisnya akan lebih mudah menyerang dan sulit disembuhkan pada keadaan amonia di kandang masih tinggi, celakanya lagi, penyakit-penyakit pernafasan yang menyerang tersebut, terkadang masih pada tahap subklinis (gejala yang tak tampak). Karena, kotoran ternak burung puyuh ini masih banyak mengandung unsur protein yang dapat menimbulkan bau amoniak yang cukup tinggi, sehingga akan sangat sulit untuk menghilangkan baunya. Terus bagaimana solusi untuk menghilangkan atau minimal mengurangi bau tidak sedap tersebut. Setelah beberapa periode menjadi masalah yang serius, barulah 4 tahun terakhir ini Kandang Burung Puyuh saya bau yang di timbulkan jauh menurun.
Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh peternak burung puyuh terutama yang mempunyai masalah Amoniak, untuk mengurangi munculnya bau tidak sedap dan juga meningkatkan kondisi Kandang yang lebih sehat.

Menjaga Kandang Tetap Kering
Demi mengurangi munculnya amoniak ini, tiga solusi yang harus kita lakukan Yaitu :
  • Manajemen Perkandangan
  • Kebersihan Kandang
  • Manipulasi Nutrisi. 
Untuk manajemen perkandangan antara lain yang bisa kita lakukan dengan mengatur ventilasi udara dalam kandang dengan baik. Ventilasi kandang yang baik ini akan meminimalisir kandungan Amoniak pada kohe Burung Puyuh. Tetapi tidak banyak berpengaruh terhadap bau yang muncul dan menyebar di sekitar perumahan, Pasalnya, bau yang tidak sedap tersebut akan dibawa keluar dan bisa menyebar sesuai dengan arah angin.
Oleh sebab itu, cara yang paling rasional untuk mengurangi amoniak ini adalah dengan memperketat manajemen kebersihan Kandang. Penyemprotan alas kohe dengan Dekomposer Extra 88 Artinya harus secara rutin membersihkan kandang dan aplikasi Dekomposer. membuang atau menampung kotoran ke tempat yang jauh dari pemukiman.

Menjaga Kandang Tetap Kering
Bau yang tercium dari kandang umumnya disebabkan oleh kotoran yang menyatu dengan kondisi basah, baik yang disebabkan oleh kotoran itu sendiri maupun adanya tumpahan minuman. Kondisi basah ini seringkali memicu penyakit yang merugikan dan membuat Burung Puyuh bisa sakit bahkan mati. Salah satu langkah yang bisa kita ambil adalah dengan menaburkan sekam padi di alas kotoran dan Menyemprotkan Dekomposer EXTRA 88. Karena kotoran yang kering lebih minim baunya dibandingkan dengan yang basah atau encer. Cara menghindari kotoran yang cair adalah memberikan pakan dengan kualitas yang baik dan nilai TDN yang optimal. Selain itu keseimbangan kadar air maupun mineral di dalam tubuh Burung Puyuh juga harus terjaga.

Penyemprotan Kandang
Untuk mengurangi bau yang ditimbulkan dari kotoran burung puyuh, umumnya peternak akan melakukan pengerukan kotoran terlebih dahulu dengan jangka waktu 3 hari sekali. Selanjutnya, alas Kobe di semprot dengan Dekomposer Extra 88 dan pemberian Probiotik OHN 99 PLUS.

Penambahan Probiotik OHN 99 Plus
Mengurangi bau amoniak pada kohe Burung Puyuh juga bisa dengan pemberian Probiotik Extra 99 Plus. Burung Puyuh dengan saluran pencernaan yang terganggu akan mengeluarkan kotoran yang berbau karena nutrisi tidak tercerna dengan sempurna. Selain mengatasi gangguan pencernaan, Probiotik Extra 99 Plus ini juga bisa digunakan untuk memaksimalkan nutrisi pakan yang terserap ke dalam tubuh sehingga kadar protein pada pakan tidak akan keluar bersama dengan feses burung puyuh. Kohe yang masih mengandung protein akan membuatnya berbau, oleh sebab itulah Probiotik Extra 99 Plus ini amat diperlukan.
Setelah menerapkan beberapa cara di atas, diharapkan peternak tidak perlu lagi ketakutan akan adanya masalah bau kotoran yang menyengat. Namun, selain menerapkan cara di atas, melakukan pengawasan yang rutin tetaplah diperlukan supaya kandang tetap dalam kondisi yang ideal.

Dengan mengikuti panduan yang telah kami jelaskan secara detail diatas, saya berharap semoga amoniak tak lagi jadi masalah bagi para sahabat semua. Namun jika para Sahabat Tani Ternak masih bingung dalam mengaplikasikanya silahkan berkonsultasi secara langsung dengan tim Research NATURAL FARMING Indonesia Dengan meninggalkan komentar atau bisa langsung menghubungi kami di Livechat ataupun Whatssapp kami secara gratis.
Demikian Penjelasan singkat tentang cara meminimalisir bau amoniak di kandang burung puyuh petelur, ini semoga bermanfaat...
Wassalam...

Saung Ternak Mandiri
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

TIPS PENTING FAKTOR PENYEBAB ASITES PADA BURUNG PUYUH

TIPS PENTING FAKTOR PENYEBAB ASITES
PADA BURUNG PUYUH PETELUR

Asites pada burung puyuh merupakan timbunan cairan limfe dalam ruang peritoneum (rongga dalam perut) yang menimbulkan abdomen (perut) burung puyuh membesar. Asites menjadi kompleks akibat berbagai macam faktor, sebenarnya Asites bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang timbul akibat faktor pendukungnya. Faktor-faktor tersebut meliputi genetik, lingkungan, nutrisi dan manajemen. Asites sendiri memiliki sebutan lain, seperti Pulmonary Arterial Hypertension (PAH) Syndrome atau Pulmonary Hypertension Syndrome (PHS).
Secara Genetik, para ahli menyebutkan bahwa peternakan burung puyuh terutama pejantan, telah diseleksi secara ketat untuk dapat tumbuh cepat dengan nilai Feed Conversion Ratio (FCR) rendah yang justru mendukung timbulnya Asites. Berbeda dengan burung puyuh yang masih memiliki FCR tinggi dan daya tumbuh lambat, potensi mengalami asites lebih rendah. Pertumbuhan yang cepat membutuhkan metabolisme yang tinggi dan itu menuntut kebutuhan oksigen yang tinggi pula. Jika kebutuhan oksigen tidak tercapai dalam darah akan memacu terbentuknya asites. Kemampuan penerimaan oksigen oleh tubuh dipengaruhi oleh kemampuan jantung dalam memompa aliran darah ke pulmo. Parameter genetik yang dapat dilihat yaitu ukuran jantung (berat ventrikel kanan terhadap berat keseluruhan ventrikel) dengan kapasitas pulmo dalam pertukaran oksigen dengan karbondioksida. Tidak seperti pada mamalia, pulmo pada broiler membatasi kapasitas vaskulernya, sehingga rentan terjadi pulmonary hypertension. Jika jantung mengalirkan lebih banyak darah, vaskuler dalam pulmo akan membesar, namun kemampuan pertukaran O2 dengan CO2 menjadi lebih rendah menyebabkan darah yang keluar dari pulmo mengandung sedikit O2 (hypoxemia) dan banyak CO2 (hypercapnia), sehingga memacu terjadinya pulmonary hypertension.
Penimbunan cairan sering ditemui dalam rongga ventral hepato-peritoneal, kantung perikardium, dan rongga dalam peritonium intestinal. Metabolisme broiler yang lebih cepat menyebabkan kerja jantung lebih berat, sehingga menimbulkan hipertrofi (ukuran sel membesar) ventrikel kanan, dilatasi (pelebaran ruang ventrikel) dan kegagalan ventrikel kanan (right ventricular failure/RVF). RVF dapat meningkatkan tekanan vena di jalur keluar duktus thorakalis yang dapat mengganggu drainase limfe menuju vena cava.

Dibandingkan dengan mamalia, unggas memiliki konsentrasi protein plasma yang rendah. Pada DOC jumlah protein plasma dan albumin plasma lebih rendah daripada ayam dewasa, namun berbeda dengan kasus asites. Protein plasma menurun akibat dari RVF yang mengakibatkan perubahan pada oncotic pressure (mirip dengan osmotik tetapi memiliki efek koloidal). Oncotic pressure adalah sebuah tekanan osmotik oleh protein, terutama albumin. Dalam plasma darah, oncotic pressure akan menarik keluar air dari sirkulasi. Akibat dari kenaikan tekanan intravaskular tersebut akan tampak lebih jelas pada hati karena sistem sinusoidnya mempermudah protein dalam darah untuk berpenetrasi keluar sirkulasi. Letak hati yang berada di rongga perut menimbulkan oedema (kebengkakan akibat timbunan cairan) hati yang memudahkan terbentuknya asites.

Faktor nutrisi juga berperan dalam pembentukan asites. Pertumbuhan broiler yang cepat berkaitan erat dengan nutrisi yang diterimanya dan cara pemberiannya. Disebutkan kembali oleh Julian (1993), kejadian asites dapat dikurangi jika menurunkan pertumbuhan broiler. Pemberian jumlah pakan yang disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan ayam akan mempercepat metabolismenya, sehingga perlu dibatasi. Pembatasan jumlah pakan akan menurunkan pertumbuhan ayam, sehingga kejadian asites menurun, namun di sisi lain juga akan berefek pada penurunan nutrisi, pigmentasi dan massa otot. Menurunkan konsentrasi nutrisi juga menurunkan pertumbuhan ayam. Tetapi jika nutrisi dalam pakan imbang dengan energi yang dibutuhkan ayam, maka efek dari kekurangan nutrisi pada pertumbuhan ayam tidak akan terjadi. Bentuk pakan yang diberikan dalam bentuk pelet cenderung lebih berpotensi menimbulkan asites karena mudah dimakan dan dicerna serta mengandung protein tinggi. Protein yang dipecah oleh tubuh membutuhkan oksigen dalam jumlah besar, sehingga jumlah protein yang tinggi dalam tubuh harus dipecah oleh oksigen untuk dijadikan energi dan mengeluarkan hasil metabolismenya. Jika oksigen banyak digunakan untuk metabolisme protein, maka sel-sel di organ lain akan mengalami hipoksia yang dapat memicu timbulnya asites.
Kondisi pulmo dapat menurun akibat infeksi E. coli maupun Aspergillus sp. karena adanya kerusakan di berbagai jaringan pulmo. Kapasitas pulmo yang terbatas akan semakin menurunkan jumlah oksigen yang dapat terdistribusi akibat infeksi tersebut diikuti dengan gagal jantung karena terjadi hipertropi dan dilatasi ventrikel. Gagal jantung tersebut menimbulkan gangguan drainase limfe sehingga cairan dari pembuluh darah sulit kembali melalui pembuluh limfe dan terbentuklah akumulasi cairan dalam peritoneum/asites. Agen infeksi lain dapat berupa mikotoksin, Clostridium perfringens maupun tumor yang menyerang hati.

Gejala klinis dari asites dapat berupa depresi, kurang lincah/lamban, malas bergerak, sulit bernafas, perut menggembung, gelisah, bulu kasar, sianosis (warna kebiruan) pada kulit daerah kepala, jengger mengerut, kulit abdomen tampak kemerahan hingga kecoklatan dan dapat terjadi kematian mendadak. Akumulasi cairan dalam abdomen dapat berwarna jernih/transparan, kekuningan/kecoklatan, maupun bercampur dengan fibrin. Pada kejadian infeksius, cairan asites dapat berwarna keruh abu-abu hingga kehijau-hijauan dan berbau busuk. Sedangkan pada kasus non-infeksius, cairan berwarna jernih dan tidak berbau.
Gambaran patologi anatomi kasus asites tampak pada hati yang membengkak, tertutup oleh fibrin keabu-abuan, dapat terlihat irregular (tidak beraturan) karena mengerut, terdapat noduler dan mengeras. Perubahan yang terjadi pada jantung berupa hidroperikardium, terkadang perikarditis, dapat pula pericardium yang melekat pada jantung.

Asites yang terjadi pada DOC atau pada minggu pertama merupakan akibat dari kesalahan manajemen hatchery. Bahadoran et.al. (2010) menyebutkan bahwa telur menetas lebih cepat pada kondisi karbondioksida lebih tinggi dari normal di dalam hatchery. Selain itu, letak hatchery pada dataran tinggi juga membuat telur cepat menetas dan memiliki tingkat kejadian asites lebih rendah daripada letak hatchery di dataran rendah. Pertukaran O2 dan CO2 memiliki peran penting dalam pembentukan embrio selama inkubasi. Dalam keadaan hipoksia, konsentrasi kortikosteroid juga meningkat. Kortikosteroid berfungsi dalam merubah bentuk allantoic ke respirasi pulmonary dan berperan dalam lamanya proses inkubasi. Kortikosteroid diperlukan untuk perubahan T4 ke T3 selama prenatal. T3 yang hadir lebih awal akan membuat penetasan lebih awal. Hipoksia dapat terjadi pada telur akibat dari perubahan tekanan oksigen dan karbondioksida dalam telur dengan ruangan inkubasi, terutama selama akhir masa inkubasi. Efek dari CO2 yang meningkat akan menurunkan pH albumen sehingga memecah membran chalaziferous yang mengakibatkan lama inkubasi menurun. Dalam hal ini, kondisi hipoksia yang terjadi selama masa embrionik mampu mengontrol tegangan permukaan cairan di pulmonary dan meningkatkan pertukaran gas sehingga menurunkan kerentanan terhadap pulmonary hypertension dan asites.

Jika asites muncul pada umur minggu kedua dapat diakibatkan oleh kegagalan manajemen brooding karena ayam kedinginan dan kekurangan oksigen. Bila hal tersebut terjadi, maka segera lakukan pemeriksaan terhadap brooder (alat pemanas), kualitas sekam, aliran udara dan kepadatan. Perhatikan pula keadaan cuaca dan  masa brooding turut menjadi faktor yang ikut berperan untuk kesiapan tubuh ayam dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Sebisa mungkin hindari adanya kontaminasi dari Aspergillus sp. dan infeksi akibat bakterial sedini mungkin agar kerugian peternak tidak terlalu besar. Hal utama dari penanggulangan asites yaitu pengendalian dan pencegahan, sedangkan untuk pengobatan tidak ada yang spesifik. Antibiotik dapat diberikan untuk mencegah adanya infeksi sekunder oleh bakteri. 

Demikian Penjelasan singkat tentang Asites Yang sering terjadi pada budidaya burung puyuh petelur,  ini semoga bermanfaat

Saung Ternak Indonesia
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person


Sumber Referensi : 
https://temanc.rakarsa.com/berita/faktor-penyebab-asites-pada-ayam
Bahadoran, S., Hassanzadeh, M., dan Zamanimoghaddam, A. 2010. Effect of hronic hypoxia during the early stage of incubation on prenatal and postnatal parameters related to ascites syndrome in broiler chickens. Iranian Journal of Veterinary Research, Shiraz University, Vol. 11, No. 1, Ser. No. 30.
Julian, Richard D. 1990. The Influence of Genetics on Right Heart Failure and Ascites in Poultry caused by The Pulmonary Hypertension Syndrome. Presented at The National Breeders Roundtable. 1993. Ascites in Poultry. Avian Pathology 22, 419-454.
Tarmudji. 2005. Asites pada Ayam Pedaging. WARTAZOA Vol. 15 No. I.
Wideman, R.F., Rhoads, D. D., Erf, G. F. dan Anthony, N. B. 2013. Pulmonary arterial hypertension (ascites syndrome) in broiler: A review. Departemenr of Poultry Science, and Department of Biological Sciences, University of Arkansas.

PRODUK GRIYO TANI INDONESIA

PRODUK GRIYO TANI INDONESIA

Extra 99 Plus
Deskripsi Produk

Probiotik Extra 99 Plus 
Merupakan Suplemen atau Vitamin Alami yang terbuat dari bahan alami yang berkualitas tinggi, OHN sangat cocok di aplikasikan pada ternak jenis Petelur maupun Pedaging 
Komposisi : 
Bahan Herbal+Madu+Air
Dosis : 10ml/Liter 
Sedia Dalam Kemasan : 1 Liter 5 Liter 10 Liter 30 Liter
​Harga : Rp. 30.000 Order Sekarang 

Dekomposer Extra 88
Deskripsi Produk



Dekomposer Extra 88
Menciptakan kondisi Kandang yang lebih sehat, karena mineralisasi oleh Mikroba, Mengurangi bau kotoran burung puyuh, Mengurangi jumlah populasi lalat, sehingga feces menjadi kering.
Cara Aplikasi :
5-10 ml Dekomposer Extra 88 + molases/tetes tebu 5-10ml tambah   air 1 liter
kocok hingga tercampur rata semprotkan ke alas untuk menampung feces burung puyuh.
ulangi perlakuan tiap 3 hari sekali atau saat kandungan amoniak tinggi.
Kemasan 1 Liter 5 Liter 10 Liter
​Harga : Rp. 140.000 Order Sekarang

Desinfektan Jadam Sulfur
Deskripsi Produk





Jadam Sulfur
Jadam Sulfur – adalah Fungisida dan Bakterisida Bio Mineral Sulfur sebagai pencegah dan pengendali OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), lengkap dan sempurna, yang dapat dipergunakan untuk berbagai jenis tanaman hias, tanaman dalam pekarangan, dan tanaman budidaya. juga dapat digunakan sebagai Desinfeksi Kandang
Cara Aplikasi :
10 ml Jadam Sulfur + JWA 5-10ml tambah   air 1 liter
kocok hingga tercampur rata semprotkan ke alas untuk menampung feces burung puyuh.
ulangi perlakuan tiap 3 hari sekali atau saat kandungan amoniak tinggi.
Kemasan 500 ml
​Harga : Rp. 25.000 Order Sekarang

Jadam Wetting Agent
Deskripsi Produk







Jadam Wetting Agent - adalah Surfaktan dan pengemulsi alami yang dapat ditambahkan saat Program Penyemprotan atau Program pemupukan daun mingguan pada tanaman Anda. JWA Ini akan membantu dalam penetrasi keseluruhan, cakupan, dan efektivitas zat yang digunakan dalam Program Penyemprotan atau Program pemupukan daun mingguan Anda.
Cara Aplikasi :
10 ml Jadam Sulfur + JWA 5-10ml tambah   air 1 liter
Kocok hingga tercampur rata semprotkan ke alas untuk menampung feces burung puyuh.
ulangi perlakuan tiap 3 hari sekali atau saat kandungan amoniak tinggi.
Kemasan 500 ml
​Harga : Rp. 25.000 Order Sekarang

CAUSES OF PROLAPSE PADA BUDIDAYA BURUNG PUYUH

CAUSES OF PROLAPSE PADA BUDIDAYA BURUNG PUYUH


Pernahkah anda bagian anus (tempat keluarnya telur/kotoran) melihat ayam petelur keluar setelah ayam bertelur? Berdasarkan pengamatan saya, hampir sebagian peternak ayam petelur bisa dipastikan pernah menjumpainya.  Kejadian semacam itu disebut prolapsus. Apa penyebabnya dan bagaimana menanganinya?

Prolapsus adalah keluarnya saluran telur dari anus/kloaka yang tidak segera tertarik masuk kembali. Hal tersebur terjadi karena tidak lancarnya pengeluaran telur, yang bisa disebabkan oleh adanya peradangan pada saluran telur atau melemahnya otot-otot saluran reproduksi. Ayam yang prolapsus harus secepatnya dipisahkan dari kandang dan ditempatkan tersendiri. Apabila tidak segera dipisahkan, maka ayam lain di sampingnya akan mematuki anusnya yang keluar sehingga menyebabkan pendarahan dan infeksi, yang pada akhirnya mengakibatkan kematian. Disamping itu, apabila terinfeksi bakteri, prolapsus dapat mengakibatkan peradangan selaput rongga perut  atau egg peritonitis.

Kerugian
Ayam yang terkena prolapsus tentu saja akan meyebabkan ayam berhenti berproduksi (baik permanen ataupun sementara). Kondisi ini semakin diperparah jika terjadi infeksi pada organ ayam keluar sehingga bisa mengakibatkan kematian. Ada beberapa kasus dilapangan bahwa kejadian prolapsus yang tidak ditangani secara cepat dapa memicu terjadinya kanibalisme. Dengan demikian, secara ekonomis tentu sangat merugikan.

Gejala Awal

Pengamatan terhadap prolapsus harus rutin dilakukan peternak. Dengan demikian, peternak harus mengetahui gejala awal terjadinya prolapsus. Gejala awal prolapsus biasanya ditandai dengan adanya lumuran darah pada kerabang telur. Kondisi ini mengindikasikan adanya pendarahan pada saluran reproduksi. Kasus ini banyak terjadi pada pullet muda yang dipaksa bertelur terlalu dini, atau stimulasi kematangan seksual terlalu dini sebelum kedewasaan tubuhnya tercapai. Biasanya dengan pemberian vitamin penstimulan telur atau pemberian pakan layer yang terlalu dini.
Kejadian prolapsus bukan disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, strain ayam tertentu, namun lebih merupakan kesalahan management (miss management), terutama pada periode growing dan pre-laying (13-18 minggu). Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya prolapsus pada peternakan ayam petelur, antara lain:

1.    Pemberian stimulasi cahaya (photostimulasi) yang terlalu dini

Cahaya diperlukan ayam petelur untuk menstimulasi kedewasaan kelamin. Penambahan pencahayaan diperlukan untuk membantu mempercepat ayam berproduksi. Namun, penambahan pencahayan hendaknya jangan terlalu dini. Penambahan pencahayaan hendaknya dilakukan saat organ reproduksinya benar-benar siap. Ayam yang mendapatkan penambahan cahaya sebelum organ reproduksinya benar-benar siap, cenderung mudah mengalami prolapsus, karena organ reproduksinya belum sempurna. Umumnya, penambahan cahaya mulai dilakukan saat pullet memasuki umur 18 minggu. Penambahan cahaya dilakukan secara bertahap setiap minggu ½-1 jam tiap minggunya. Ayam memerlukan cahaya sekitar 16 jam tiap harinya.

2.    Ayam yang terlalu gemuk atau terlalu kurus.

Kondisi ayam yang terlalu gemuk, secara umum perototannya lebih lemah dan cenderung bertelur lebih besar. Lemak yang terlalu banyak disekitar organ reproduksi juga menghambat proses peneluran. Namun, di sisi lain, ayam yang terlalu kurus (berdasarkan standar strain) biasanya mendapatkan perlakuan yang sama dalam satu kandang/flock, termasuk stimulasi cahaya dan perlakuan pakan. Akibatnya kelompok ayam ini cenderung dipaksa bertelur sebelum organ reproduksinya siap.

3.    Kandungan nutrisi pakan yang tidak seimbang.

Nutrisi pakan digunakan antara lain dibutuhkan ayam untuk hidup pokok, produksi dan memelihara kesehatan. Ketidakseimbangan unsur nutrisi tentunya akan mengakibatkan berbagai masalah pada ayam seperti produksi yang tidak optimal, penyakit, maupun gangguan produksi lainya seperti prolapsus.

Salah satu nutrisi yang diperlukan ayam adalah kalsium. Kalsium dalam tubuh, selain berfungsi untuk pembentukan tulang dan kerabang, juga berfungsi dalam perkembangan perototan. Perkembangan perototan yang jelek akan berakibat pada terhambatnya proses penarikan kembali oviduct yang keluar pada saat ayam bertelur. Semakin lama dan panjang saluran oviduct yang keluar, semakin besar kemungkinan dipatuk oleh ayam lain, dan dapat menimbulkan kerusakan yang permanen. Dengan demikian, perlu dievaluasi kandungan calcium pakan yang dapat diserap oleh ayam.

4.    Usia reproduksi.

Prolaps cenderung lebih sering terjadi pada awal produksi, puncak produksi (HD) dan puncak egg mass, karena pada kondisi ini dituntut tingkat metabolism yang tinggi.

5.    Telur double yolk (kuning telur ganda).

Double yolk mengakibatkan telur ayam berukuran terlalu besar. Ukuran telur yang ekstra besar meregangkan dan melemahkan otot kloaka. Lemahnya otot kloaka akan memperlama oviduct untuk berada di luar tubuh.


Pencegahan dan Penanganan

Penanganan kejadian prolapsus dipeternakan dapat dilakukan dengan melakukan perubahan pada management pemeliharaan. Untuk menurunkan kejadian prolapsus perlu dilakukan secara hati-hati, karena berkaitan dengan factor lain yang mungkin kontra produktif. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

Pencegahan:

a.    Pemberian cahaya tambahan (photostimulasi) harus dilakukan pada saat ayam telah mencapai berat badan dan umur yang direkomendasikan oleh masing-masing strain. Pencahayaan untuk masa layer sebaiknya diberikan selama 16 jam, yaitu12 jam dari sinar matahari dan 4 jam dari cahaya lampu dengan intensitas 20-40 lux.
b.     Diperlukan ransum pakan yang seimbang untuk mempertahankan produksi telur dan menjaga berat badan pada tingkat yang direkomendasikan. Berikan ransum dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam, terutama kandungan energi metabolisme dan protein (asam amino) untuk setiap periodenya. Pada periode grower lebih rendah dibanding pada pemeliharaan periode starter dan layer.
c.    Intensitas cahaya di kandang, perlu diperhatikan. Pertimbangkan untuk mengurangi intensitas cahaya dengan mengganti lampu dengan daya yang lebih rendah jika terjadi kejadian prolapsus.
d.    Cegah terjadinya doulbe yolk dengan memberikan pakan sesuai rekomendasi dari tiap-tiap starin. Jika tingkat double yolk cukup tinggi (4% atau lebih) batasi feed intake secara perlahan, 5-10%, dibawah kemampuan makannya.
e.    Segera pisahkan ayam yang kanibal dari kelompoknya karena ayam seperti ini akan sangat agresif mematuk jika terjadi prolapsus.
f.     Pertimbangkan untuk menggunakan lampu warna merah dengan daya yang rendah, agar ayam tidak bisa membedakan warna darah.
g.    Lakukan kontrol bobot badan secara rutin dan ketat mulai pada masa pullet, setidaknya 1 minggu sekali dengan jumlah sampel minimal 100 ekor per kandang. Bobot badan pullet dikatakan sesuai standar jika ± 10% dari standar bobot badan yang dikeluarkan breeder (manual guide). Selain bobot badan, keseragaman bobot badan juga harus diperhatikan. Keseragaman yang baik yaitu lebih dari 80%. Saat bobot badan ayam tidak sesuai standar, maka perlu segera dilakukan treatment (penanganan) sehingga bobot badan bisa sesuai dengan standar kembali.
h.    Jaga kondisi farm agar nyaman untuk pemeliharaan ayam, seperti tersedianya ventilasi udara yang cukup agar sirkulasi udara lancar sehingga kandang tidak terlalu panas/pengap. Selain itu, agar oksigen tersedia dalam jumlah cukup. Hindari juga hal-hal yang menyebabkan ayam stres agar BB ayam tetap konsisten sesuai standar

Penanganan :

a.    Culling atau afkir ayam yang telah mengalami kasus prolapsus tersebut, karena sudah tidak produktif lagiAyam yang telah mengalami prolapsus, segera dipisahkan dari kelompoknya. Berikan antiseptic pada daerah yang terluka, kemudian dengan menggunakan jari tangan, secara perlahan-lahan dorong saluran oviduct yang keluar agar kembali ke posisinya.

b.    Jika umur ayam masih dalam kategori produktif, seleksi ayam-ayam dengan berat badan melebihi standar. Tinjau formulasi ransum atau kurangi jumlah pemberian ransum

Demikian Penjelasan singkat tentang Causes Of Prolaps,  ini semoga bermanfaat

Saung Ternak Mandiri
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person