TATA CARA PEMBERIAN PAKAN BELUT YANG BENAR DAN DELAPAN JENIS PAKAN BELUT NUTRISI TINGGI
![]() |
| Cacing Tanah Untuk Pakan Belut |
Pelajari langkah-langkah memulai budidaya burung puyuh petelur
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
![]() |
| Cacing Tanah Untuk Pakan Belut |
![]() |
| Pakan Alternatif Berbentuk Pasta |
Sebab pemberian pakan yang berlebih dapat menurunkan stok pakan kalian dengan cepat. Akibatnya tingkat keuntungan kalian pun berkurang. Namun bila kalian memberikan pakan dengan jumlah yang terlalu sedikit, pertumbuhan belut yang kalian ternakan akan terhambat atau bahkan tidak maksimal.
![]() |
| Gambar Belut Konsumsi |
Kontak Person
Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri
![]() |
| Budidaya Belut |
SAUNG TERNAK MANDIRI - Budidaya belut sawah atau Monopterus albus, saat ini mulai berkembang pesat. Hal ini tidak terlepas dari kandungan gizi belut yang cukup tinggi, selain itu cara budidaya belut tidak terlalu ribet jika dibandingkan dengan budidaya jenis ikan lainnya. Karena kebutuhan pasar yang terus meningkat terhadap belut, maka diperlukan usaha intensifikasi dan pembaharuan pola usaha budidaya belut.
Cara budidaya yang disajikan kali ini tidak menggunakan kolam atau drum seperti kebanyakan, namun prosesnya cukup mudah untuk dilakukan pemula. Salah satu kelemahan dari metode yang satu ini hanyalah persiapan makanan yang lebih banyak karena belut hanya mendapat makanan dari pakan yang kita berikan. Namun, kelemahan tersebut juga bisa menjadi kelebihan karena belut lebih bisa dikontrol ketika terkena penyakit dan turunnya angka kanibalisme.
Kolam permanen yang dibangun dengan menggunakan semen atau batako, membutuhkan biaya yang lumayan tinggi jika dibandingkan dengan drum ataupun kolam terpal. Namun, kolam tembok tahan terhadap kebocoran akibat hewan perusak kolam, serta dapat memudahkan mengontrol air dan hewan pengganggu.
Ukuran bibit belut yang seragam ini cukup penting. Karena dengan ukuran bibit belut yang seragam, maka tidak akan adanya dominasi dalam makan. Jika ukuran bibit belut tidak seragam, maka yang belut yang besar akan mendominasi makanan. Hal ini akan membuat belut yang besar akan menjadi semakin besar, dan yang kecil akan menjadi kecil.
Setelah kamu menemukan bibit dengan kriteria di atas, selanjutnya kamu harus menebar benihnya.Karena budidaya ini tidak dilakukan dengan lumpur, maka kamu bisa menebar lebih banyak bibit. Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk kolam berukuran 1×1 meter adalah 30 kg.
Salah satu cara budidaya belut yang dapat memberikan hasil maksimal yaitu pemberian pakan secara tepat. Pemberian pakan yang tepat pada belut, akan dapat membuat budidaya belut menjadi lebih maksimal.
Kualitas air adalah hal yang mesti diperhatikan ketika melakukan budidaya belut. Selain itu, kamu juga harus memberi makan secara teratur dan segera menangani belut yang terlihat sakit.
Pastikan air kolam memiliki kadar oksigen yang terjaga, serta kadar pH air kolam diantara 6-9. Atur juga sirkulasi air kolam dengan baik, atur seperti genangan pada habitat aslinya yaitu genangan air sawah. Kemudian atur kedalam air kolam dengan ketinggian 20cm. Jangan terlalu dalam memberi air pada kolam, hal ini akan berpengaruh pada postur tubuh belut.
Air yang terlalu dalam dapat membuat belut lebih banyak bergerak untuk mengambil napas, sehingga pertumbuhan belut tidak akan maksimal.
Waktu panen belut inilah yang ditungg. Belut sebenarnya tidak memiliki ukuran dan masa panen, karena semua tergantung dari permintaan pasar. Namun pada umumnya waktu panen belut yang tepat adalah saat belut berumur 3 – 4 bulan atau beratnya berkisar antara 200 – 300 gram/ekor. Berat belut saat panen bisa mencapai 400 gram/ekor hanya dalam waktu 3 bulan.
Proses panen belut ternyata relatif sangat mudah untuk dilakukan karena kamu tinggal mengangkat jaring yang sudah disiapkan sebelumnya. Jika kamu tidak menggunakan jaring, cukup kuras saja kolam tersebut. Sebelum panen, pastikan kamu sudah menyiapkan wadah untuk menyimpan belut-belut tersebut.
Kontak Person
Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri
Penduan Lengkap Pemijahan Belut Bagi Pemula 100 Persen Berhasil
![]() |
| Gambar Belut Siap Melakukan Pemijahan |
SAUNG TERNAK MANDIRI – Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Tapi berbeda dengan jenis ikan lain, belut dapat hidup dalam lumpur dengan sedikit air karena belut memiliki dua sistem pernapasan.
Jenis belut yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah belut sawah atau Monopterus Albus dan juga belut rawa atau Synbranchus Bengalensis. Perbedaan belut sawah antara belut rawa yang paling mencolok adalah belut sawah memiliki tubuh yang pendek dan gemuk, sedangkan belut rawa memiliki tubuh yang lebih panjang dan ramping.
Terdapat 2 segmen dalam usaha budidaya belut yaitu pembibitan dan pembesaran. Pembibitan memiliki tujuan untuk menghasilkan anakan, sedangkan pembesaran memiliki tujuan untuk menghasilkan belut ukuran siap konsumsi. Kali ini kita akan membahas tentang cara memijahkan belut, simak dengan seksama dan teliti, namun Sebelumnya dukung Channel Griyo Tani Indonesia dengan menekan tombol Subscribe, Like, Share, dan tentunya Berkomentar, untuk kemajuan channel griyo tani indonesia, Selamat Menyaksikan.
Cara Memijahkan Belut
Pemijahan belut bisa dilakukan di kolam buatan, namun tetap dengan cara alami yaitu mengondisikan kolam seperti habitat aslinya.
Pemilihan Indukan Belut
Indukan yang digunakan untuk pemijahan sebaiknya memiliki kualitas yang baik. Ciri-ciri indukan belut yang baik yaitu :
Cara membedakan belut jantan dan betina dapat dilihat dari ciri-ciri mereka. Ciri-ciri belut jantan dan betina, yaitu :
Belut betina memiliki kepala runcing, panjang tubuh kurang dari 30 cm, ekor lancip dan umur tidak sampai 7 bulan. Selain itu, ukuran tubuhnya agak gempal dibanding dengan belut jantan.
Sedangkan, belut jantan memiliki kepala tumpul, panjang tubuhnya lebih dari 30 cm, ekor kurang lancip dan umur lebih dari 7 bulan serta bentuk tubuhnya lebih ramping dibanding dengan betina.
Persiapan Kolam Pembenihan Belut
Kolam ini dibuat mirip dengan habitat alaminya yaitu terdapat lumpur sebagai tempat belut memijah dengan luas 1 m². Kolam yang digunakan dapat berupa kolam tembok.
Pada bagian dasar kolam diberi jerami setebal 20 cm, lalu cacahan gedebok pisang setebal 6 cm dan juga pupuk kompos setebal 20-25 cm. Selanjutnya tambahkan lumpur sawah atau lumpur rawa setebal 10-15 cm. Kemudian beri air sedalam 5 cm dan tambahkan eceng gondok.
Kolam Pendederan
Kolam ini digunakan untuk memelihara larva belut hasil pemijahan. Kolam ini dapat berupa kolam tembok dan air mengalir dengan kedalaman air cukup 5 cm.
Kolam Pembesaran
Kolam pembesaran dibuat sama dengan kolam indukan, pemijahan dan juga pendederan. Hanya saja padat tebarnya berbeda. Padat tebar belut disetiap kolam yaitu :
Cara Pemijahan Belut
Belut meletakkan telur-telurnya di dalam gelembung-gelembung udara yang sudah diciptakan oleh pejantan. Selain gelembung, pejantan juga akan membuat sarang yang berbentuk huruf “U”, kedua lubang sarang saling berhubungan. Proses pemijahan belut bisa dilakukan di dalam wadah tertutup. Anda bisa menggunakan tanaman air seperti eceng gondok atau anyaman bambu sebagai penutup.
Persentase keberhasilan proses pemijahan belut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitar. Oleh karena itu, lokasi Kolam pemijahan harus jauh dari kebisingan dan lalu lalang orang agar belut tidak merasa terganggu.
Tahap awal pemijahan adalah pembuatan sarang atau lubang oleh induk jantan. Setelah lubang sudah selesai dibuat, biasanya belut akan diam selama beberapa hari. Setelah belut merasa aman dari gangguan, belut jantan akan mengeluarkan gelembung busa ke atas permukaan air tepat di atas lubang.
Gelembung yang dibuat pejantan akan menarik perhatian belut betina sehingga mau mengeluarkan telur dan meletakkannya pada gelembung tersebut. Setelah telur menempel pada gelembung-gelembung tersebut, pejantan akan membuahi telur dengan spermanya.
Setelah dibuahi, belut jantan akan menghisap telur yang sudah dibuahi ke dalam mulutnya, kemudian telur tersebut diletakkan ke dalam sarang atau lubang pemijahan yang sudah dibuat. Selanjutnya, belut akan keluar dari lubang yang satunya lagi agar telur yang berada di dalam lubang tidak terganggu.
Satu ekor belut betina umumnya bisa menghasilkan 100—200 butir telur, bergantung pada usia dan ukuran induk. Namun, hanya 50—70 persen telur yang bisa menetas. Dari seluruh telur yang menetas, hanya 50—70 persen telur belut yang mampu bertahan sampai seukuran 5 cm.
Umumnya, telur belut akan menetas dalam kurun waktu 8—15 hari setelah pemijahan terjadi. Lamanya penetasan dipengaruhi oleh suhu, pH, atau hama yang berada di dalam wadah pemijahan.
Induk betina yang sudah melakukan pemijahan akan memasuki masa transisi atau perubahan kelamin dari betina ke jantan. Pada masa ini induk menjadi sangat agresif dan sangat lapar. Induk bisa memakan anak-anaknya yang baru menetas. Oleh karena itu, induk betina harus segera dipindahkan ke bak penampungan induk.
Proses Pemijahan Indukan Belut
Proses pemijahan dilakukan dalam kolam seluas 1 m². Dalam kolam diisi 2 belut betina dan 1 belut jantan. Berikut cara selengkapnya:
Masukkan indukan ke dalam kolam, lalu jaga kualitas air dan ketersediaan pakan. Jangan lupa, berikan kakaban di permukaan kolam. Belut tidak diketahui kapan kawin, jika pemijahan telah dilakukan maka ada tanda berupa busa putih di permukaan air.
Apabila sampai 1 minggu tidak ada busa putih, ganti pasangan indukan. Setelah muncul busa putih, maka dalam kurun waktu 5 hari telur akan menetas menjadi larva. Segera Ambil larva dan masukkan ke dalam kolam pendederan.
Pemeliharaan Larva Belut
Pemeliharaan larva belut dilakukan pada kolam pendederan. Larva belut masih kecil ini mempunyai sifat kanibal dan berbahaya jika asupan pakan tidak terpenuhi. Maka, pemberian pakan tepat waktu. Pemberian pakan tersebut sedikit tapi dalam frekuensi lebih banyak yaitu sekitar 5-7 kali sehari.
Pakan yang diberikan untuk larva berumur 1-3 hari yaitu kuning telur yang telah direbus. Sedangkan pakan yang diberikan untuk larva yang berumur 4-30 haru yaitu cacing sutra dan setelah berumur 1 bulan keatas dipindahkan ke kolam pembesaran diberi pakan berupa cacing tanah.
Demikian artikel tentang”Penduan Lengkap Cara Memijahkan atau Pemijahan Belut Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa
Kontak Person
Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri

Kontak Person
Copyright © 2020 CV. Griya Tani All right SAUNG TERNAK Mandiri