This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

CASEIN SALAH SATU JENIS PROTEIN TERBAIK

CASEIN SALAH SATU JENIS PROTEIN TERBAIK

Protein merupakan salah satu unsur zat gizi makro yang memiliki banyak peranan penting bagi tubuh terutama untuk regenerasi sel dan jaringan yang rusak. Namun, tidak semua sumber protein dapat maksimal menjalankan fungsi tersebut, whey dan kasein adalah dua jenis protein utama dari produk susu yang dapat melakukan fungsi tersebut. Bagi sebagian orang terutama para penggiat olahraga kebugaran, protein whey biasanya lebih diminati karena proses pencernaannya yang cepat. Padahal meskipun pencernaannya sedikit lebih lambat, kasein juga memiliki keunggulan lain dalam proses pembentukan otot. Pada artikel berikut ini akan dibahas mengenai hal-hal apa saja yang perlu Anda ketahui seputar protein kasein.

Apa Casein Itu?

Kasein merupakan salah satu jenis protein yang sumber utamanya berasal dari produk susu. Pada susu, protein yang terkandung adalah 20% whey dan 80% kasein. Seperti protein hewani lainnya, kasein memiliki kandungan asam amino yang lengkap, terutama asam amino leusin yang cukup tinggi. Selain itu, kasein juga mengandung berbagai jenis bioaktif peptida.

Ketika menjalankan fungsinya sebagai unsur yang membantu pembentukan otot, kasein bekerja lebih lambat dibandingkan protein whey. Kasein dicerna oleh tubuh dalam waktu sekitar tiga sampai empat jam. Unsur yang membuatnya lambat dicerna ini adalah Micellar Kasein. Namun, proses pencernaan yang lambat tersebut malah memberikan manfaat yang banyak bagi tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan pengosongan lambung yang lebih lambat dan absorbs atau penyerapannya juga lebih lambat sehingga asam amino masuk ke aliran darah juga secara perlahan namun lebih bersifat stabil. Selain itu, kasein juga dapat memperlambat pemecahan protein, bahkan sebuah penelitian menyebutkan bahwa kasein dapat menghambat pemecahan protein hingga 34%.

Proses pelepasan asam amino yang lambat menyebabkan kasein memberikan efek jangka panjang terhadap tubuh. Sintesis protein dapat berlangsung lebih lama, bahkan saat tubuh dalam fase istirahat sintesis tetap berlangsung. Oleh sebab itu, kebanyakan orang mengonsumsi kasein sebelum tidur agar proses sintesis dapat berlangsung secara maksimal serta tidak ada pemecahan protein yang terjadi akibat tubuh melakukan aktivitas, terutama aktivitas yang berat.

Hal penting yang harus diingat bahwa pembentukan otot sangat ditentukan oleh keseimbangan sintesis protein. Ketika jumlah protein yang dikonsumsi mencukupi kebutuhan, maka saat itulah akan berlangsung regenerasi sel dan jaringan tubuh dengan baik sehingga peningkatan massa otot pun dapat terjadi dengan maksimal.

Apa Saja Manfaat Dari Casein?

Selain menjalankan fungsinya sebagai zat pembangun bagi tubuh terutama pembentukan otot, tentunya kasein memiliki berbagai manfaat lain yang juga memberikan manfaat bagi tubuh. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Mengandung Berbagai Jenis Bioaktif Peptida

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa Casein memiliki berbagai jenis biaktif peptida diantaranya yaitu AlphaS-1 Peptida dan  c12 PeptidaMasing-masing jenis nioaktif peptide ini memberikan manfaat yang berbeda-beda bagi tubuh.

Alpha S-1 Peptida : Menghasilkan efek anxiolytic yaitu mengurangi efek terhadap stress

yang dirasakan, meningkatkan kualitas tidur dan dapat menurunkan tekanan darah.

C12 Peptida : Menurunkan tekanan darah

Membantu menurunkan kadar lemak tubuh

Sebuah penelitian dilakukan dengan memberikan suplementasi kasein pada sampel, setelah 12 minggu, ternyata terdapat penurunan kadar lemak yang cukup signifikan antara kelompok yang diberikan suplementasi dan kelompok pembanding yang tidak diberikan apa-apa.

Mengurangi radikal bebas pada tubuh

Kandungan bioaktif peptida dari kasein juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh. Kasein juga memberikan efek terhadap peningkatan imunitas tubuh.

Adakah batasan dalam mengonsumsi kasein?

Kasein adalah salah satu jenis protein, oleh sebab itu dalam mengonsumsinya tentu saja ada ketentuan yang dianjurkan. Anda dapat mengonsumsi protein sebanyak 0,8 g/kg berat badan untuk yang berkebutuhan normal, atau sebanyak 1,5-3 g/kg berat badan untuk para penggiat olahraga kebugaran yang ingin meningkatkan massa otot.

Pembatasan sangat perlu diperhatikan terutama bagi orang-orang yang memiliki masalah dengan ginjal dan hati. Reaksi alergi juga perlu mendapat perhatian khusus, terutama untuk yang memiliki riwayat lactose intolerant.

Apa saja makanan yang mengandung tinggi kasein?

Makanan yang tinggi kasein adalah yang berasal dari sumber protein terutama produk-produk yang berasal dari susu. Contohnya yaitu susu, keju, yoghurt dan bubuk kasein. Untuk suplementasi kasein, tidak diberikan larangan maupun anjuran, hanya saja jika ingin mengonsumsinya diharapkan dapat mengonsultasikan terlebih dahulu kepada nutritionist agar dosisnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kesehatan tubuh ternak kita....

Produk Peternakan :
Probiotik OHN 99 Plus Rp. 25.000/Liter
Dekomposer Extra 88   Rp. 20.000/Liter
Desinfektan Alami        Rp. 50.000/Liter

Untuk Pemesan Bisa menghubungi
CV. GRIYA Tani
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

PROBIOTIK SEBAGAI SUPLEMENT KESEHATAN TERNAK

PROBIOTIK SEBAGAI SUPLEMENT
KESEHATAN TERNAK


Suplementasi Probiotik sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan dan kinerja pencernaan unggas telah menghasilkan minat yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Kekuatan pendorong untuk kepentingan probiotik adalah untuk menghilangkan penggunaan antibiotik dosis rendah dalam produksi unggas. Penggunaan antibiotik yang ekstensif pada unggas dengan tujuan meningkatkan laju pertumbuhan, meningkatkan efisiensi konversi pakan dan untuk pencegahan infeksi usus telah menyebabkan ketidakseimbangan flora usus yang menguntungkan dan munculnya bakteri resisten. Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang resistensi antibiotik, ada peningkatan minat dalam menemukan alternatif untuk antibiotik untuk produksi unggas. Untuk menghindari bahaya kesehatan dari obat anti mikroba seperti antibiotik untuk manusia dan juga unggas, Probiotik telah digunakan sebagai pengganti potensial untuk antibiotik dan terbukti disimpan dalam sistem produksi unggas. Peningkatan perhatian terhadap suplementasi probiotik ini telah menghasilkan banyak penelitian di masa kini. Namun, masih ada banyak perdebatan dalam literatur ilmiah mengenai efek signifikan probiotik pada respon imun terhadap patogen spesifik dan kinerja pertumbuhan pada unggas. Memperhatikan respons dan kinerja kekebalan eksperimental, ulasan ini memberikan ringkasan penggunaan probiotik untuk pencegahan penyakit menular pada unggas, serta menunjukkan potensi peran probiotik dalam kinerja pertumbuhan dan respons kekebalan unggas, dengan kritis evaluasi hasil yang diperoleh sampai saat ini. Secara kolektif penelitian ini menemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa suplementasi probiotik dapat berdampak pada respon imun, kesehatan keseluruhan dan kinerja unggas.
Selama beberapa dekade terakhir, antibiotik telah banyak digunakan dalam industri perunggasan untuk mendorong pertumbuhan. Selain itu, penggunaan antibiotik secara luas memiliki kemungkinan untuk menghasilkan bakteri resisten antibiotik dalam produk hewani Penggunaan antibiotik sebagai promotor pertumbuhan hewan dalam ransum hewan telah dilarang atau dibatasi penggunaannya di banyak negara Tantangan besar untuk produksi unggas komersial adalah ketersediaan pakan berkualitas baik dengan biaya minimum secara berkelanjutan. Pakan adalah komponen utama dari total biaya produksi dalam industri perunggasan.
Produksi unggas komersial berada di antara sumber protein hewani tertinggi dan peningkatan ukuran industri perunggasan lebih cepat daripada industri hewan penghasil makanan lainnya. Masalah pengendalian infeksi enterik yang disebabkan oleh bakteri patogen tanpa menggunakan antibiotik menjadi tantangan Kematian yang disebabkan oleh infeksi adalah masalah besar dalam industri perunggasan. 
Infeksi tersebut bertanggung jawab untuk mengurangi tingkat pertumbuhan dan kerugian ekonomi. Antibiotik adalah alat utama yang digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi tersebut pada unggas. Selain itu, antibiotik juga ditambahkan pada pakan sebagai penggerak pertumbuhan dan untuk mempercepat pertumbuhan hewan yang sehat. Sayangnya, penggunaan jangka panjang dan ekstensif antibiotik untuk tujuan veteriner akhirnya dapat menghasilkan seleksi untuk kelangsungan hidup spesies bakteri resisten atau strain Mengingat meningkatnya kekhawatiran tentang kehilangan luas pada unggas karena masalah gastro-intestinal dalam usus ayam dan penerapan undang-undang yang ketat untuk menggunakan obat sintetis atau antibiotik berbahaya, menciptakan permintaan sumber daya pengendalian penyakit alternatif untuk meningkatkan kesehatan usus dan untuk mengurangi penggunaan AGP Kegunaan agen antimikroba sebagai tindakan pencegahan telah dipertanyakan, mengingat dokumentasi yang luas tentang evolusi resistensi antimikroba di antara bakteri patogen dan kekhawatiran tentang efek samping penggunaannya sebagai agen terapeutik telah menghasilkan iklim di mana baik konsumen dan produsen berada mencari alternatif Probiotik sedang dipertimbangkan untuk mengisi celah ini dan telah digunakan sebagai pengganti potensial untuk antibiotik pada unggas 
Ulasan ini bertujuan menyoroti probiotik sebagai pengganti antibiotik yang dapat meningkatkan kinerja, memodulasi mikroflora usus dan menghasilkan kekebalan yang melindungi ayam dari infeksi mikroba.
Contoh khas Probiotik : 
Probiotik adalah bahan makanan / pakan mikroba hidup yang memiliki efek menguntungkan pada kesehatan yang merangsang pertumbuhan mikroorganisme bermanfaat dan mengurangi jumlah patogen, sehingga meningkatkan keseimbangan mikroba usus inang dan menurunkan risiko gastro penyakit usus Probiotik didefinisikan sebagai budaya mikroorganisme hidup yang bila diterapkan pada hewan, secara menguntungkan mempengaruhi inang dengan meningkatkan sifat-sifat mikro-biota asli. Probiotik adalah kultur mikroorganisme hidup mono atau campuran, yang menginduksi efek menguntungkan pada inang dengan meningkatkan sifat mikroflora asli Kultur bakteri yang terbunuh serta metabolit bakteri telah dimasukkan dalam definisi probiotik Pakan unggas yang mengandung mikroba probiotik semakin banyak dipertimbangkan sebagai suplemen pakan dalam diet unggas. Bakteri adalah yang paling umum digunakan sebagai probiotik daripada jamur. Dua genera bakteri sering dilaporkan termasuk bakteri asam laktat dari genus Lactobacllus dan Bifidobacterium Bakteri lain yang telah dilaporkan digunakan, meskipun pada tingkat yang lebih rendah pada probiotik unggas dan hewan termasuk Bacillus , Enterococcus , Streptococcus , Lactococcus , Pediococcus , Saccharomyces cerevisiae dan Toulopsis sphaerica dll. Selain itu, berbagai jamur obat termasuk jamur dan ragi telah digunakan sebagai probiotik potensial pada hewan ternak termasuk unggas
Cara kerja probiotik meliputi; pengecualian kompetitif antagonisme mikroba dan memodulasi imunitas
Efek probiotik pada kinerja Meningkatkan Pertumbuhan
Efisiensi Konsumsi pakan Dimasukkannya mikroba basa langsung Bacillus dapat meningkatkan berat badan, pertambahan bobot badan, dan konsumsi pakan untuk burung puyuh dan ayam pedaging bila dibandingkan dengan kelompok kontrol Mikroba. Pakan  dengan ditambahkan Bacillus amyloliquefaciens menunjukkan kenaikan berat badan, efisiensi konsumsi pakan, dan peningkatan kecernaan bahan kering (DM), Protein Kasar (CP) dan Energi kotor (GE) yang lebih baik daripada kontrol dan bisa menjadi alternatif untuk pemacu pertumbuhan antibiotik dalam pakan broiler dan burung puyuh, ujicoba ini lebih lanjut menunjukkan bahwa DFM berbasis Bacillus amyloliquefaciens meningkatkan struktur usus dan menghasilkan permukaan penyerapan yang lebih besar, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan tinggi villus dan tinggi villus untuk crypt rasio kedalaman di segmen usus kecil yang berbeda dibandingkan dengan diet kontrol bebas promotor pertumbuhan antibiotik Bacillus Subtilis dalam ransum burung puyuh dan ayam pedaging menyebabkan tinggi villus yang lebih baik dan tinggi villus ke crypt depth ratio yang terkait dengan penyerapan nutrisi yang lebih baik. 

Suplementasi makanan dengan probiotik yang mengandung Enterococcus faecium dilaporkan sebagai peningkatan retensi nutrisi dan pengurangan ekskresi nutrisi, yang mengarah pada peningkatan kecernaan nutrisi dan mengurangi emisi ammonia ekskreta pada ayam petelur Ayam broiler yang diberi makan Bacillus subtilis , memiliki kenaikan berat badan yang lebih besar (BWG) daripada yang diberi makan dengan diet kontrol dilaporkan oleh Hosseindoust et al Suplementasi direct-fed microbials (DFM) sebagai probiotik yang mengandung campuran Lactobacillus reuteri , Bacillus subtilis dan Saccharomyces cerevisiae secara signifikan meningkatkan pertambahan berat badan broiler selama 0-21 hari. Asupan pakan berkurang, sedangkan konversi pakan meningkat secara signifikan ketika burung diberi makan DFM pada usia 0-7 hari Probiotik diet secara signifikan meningkatkan asupan pakan dan pertambahan berat pada fase starter hanya dilaporkan oleh Cengiz et al Peningkatan asupan pakan dan konsumsi air dicatat pada ayam petelur yang diberi pakan kultur campuran probiotik cair (LPMC) yang mengandung dua jenis mikroorganisme, Lactobacillus dan spesies Bacillus Zhang dan Kim melaporkan peningkatan berat badan dan FI pada ayam yang diberi probiotik multistrain dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberi diet basal. Peningkatan berat badan yang signifikan pada ayam pedaging yang diberi probiotik Lactobacillus , Bifidobacterium , Coliforms dan Clostridium sp. dilaporkan oleh Song et al Abdel-Raheem et al melaporkan bahwa berat badan secara signifikan lebih tinggi dicatat pada ayam broiler yang menerima probiotik. Mansoub melaporkan peningkatan yang signifikan dalam berat badan ayam pedaging yang diberi makan Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus casei . Suplementasi probiotik ( Saccharomyces cervisiae ) pada ayam pedaging, pada level 1.2 dan 3 2% telah secara signifikan meningkatkan kenaikan berat badan, konsumsi pakan dan efisiensi konversi pakan Dalam beberapa penelitian, mikroba makan langsung berbasis- Bacillus dilaporkan memiliki efek menguntungkan pada pertumbuhan hewan dan unggas dan efisiensi konversi pakan
Sebaliknya probiotik makanan tidak berpengaruh signifikan terhadap berat badan hidup, konsumsi pakan dan rasio konversi pakan Injeksi bakteri probiotik terutama B. subtilis ke dalam cairan ketuban tidak berpengaruh pada kinerja pertumbuhan ayam broiler Jerzsele et al melaporkan tidak ada pengaruh mikroba yang diberi makan langsung sebagai probiotik pada kinerja ayam pedaging. Hasil dari penelitian oleh Babazadeh et al menunjukkan bahwa probiotik tidak memiliki efek positif yang signifikan terhadap asupan pakan, berat badan dan rasio konversi pakan (FCR) pada ayam pedaging. Hassanein dan Soliman melaporkan nilai FI dari kelompok perlakuan berbeda kurang lebih sama dan kurang signifikan dengan kawanan lapisan yang diberi makan dengan Saccharomyces cerevisiae . Ramasamy et al melaporkan bahwa suplementasi kultur probiotik Lactobacillus tidak mempengaruhi asupan pakan, produksi telur atau massa telur ayam selama periode 48 minggu. Konsumsi pakan dan pertambahan berat badan tidak dipengaruhi oleh suplementasi probiotik.

Efek Probiotik Pada Produksi Telur :
Suplementasi probiotik menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam produksi telur, ketebalan cangkang telur dan kecernaan nutrisi ( bahan kering nitrogen dan energi ) pada unggas petelur. Produksi HEN/hari tertinggi dan berat telur dalam lapisan yang ditambah dengan kultur campuran probiotik yang mengandung dua jenis mikroorganisme, spesies Lactobacillus dan Bacillus dilaporkan bahwa unggas petelur yang diberi probiotik secara signifikan meningkatkan total asam lemak tak jenuh total kuning telur, total omega 6 dan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), termasuk asam linoleat dan alfa-linolenat serta secara signifikan menurunkan kolesterol kuning telur, total asam lemak jenuh s bila dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan kadar asam lemak esensial (EFA) (asam linoleat dan asam alfa-linolenat) dapat ditingkatkan melalui suplementasi dengan probiotik. Dalam penelitian selanjutnya, menentukan kemanjuBacillus subtilis dan inulin, secara individu atau dalam kombinasi. Hasil penelitian menunjukkan efek menguntungkan dari suplementasi diet dengan probiotik (0,10%), inulin (0,10%) atau simbiotik pada kinerja telur, kualitas kulit telur dan retensi kalsium pada ayam tua. Makanan Pediococcus acidilactici sebagai suplemen probiotik tidak secara signifikan mempengaruhi berat badan, asupan pakan dan produksi telur ayam tetapi peningkatan berat telur, ketebalan kulit telur, berat kulit telur, berat relatif kulit telur dan berat jenis telur dan meningkatkan rasio efisiensi pakan per kilogram telur Selain itu, Hassanein dan Soliman menunjukkan bahwa produksi telur yang signifikan lebih tinggi dicatat pada lapisan Hyline ditambah dengan probiotik Saccharomyces cerevisiae . Selain itu, dalam beberapa penelitian, ayam petelur yang diberi makan dengan probiotik menemukan produksi telur yang lebih besar, berat telur dan ketebalan kulit telur yang lebih tinggi daripada ayam yang memberi makan diet tanpa probiotik
Sebaliknya probiotik makanan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi telur dan massa telur tetapi efek signifikan dicatat pada berat telur Tidak ada peningkatan yang signifikan dalam produksi telur dan berat telur unggas yang dilengkapi dengan probiotik mengandung Lactobacillus acidophilus Efek positif probiotik pada parameter kualitas kulit telur tidak diamati pada unggas petelur yang diberi Probiotik ditambah dengan dinding sel ragi Kualitas Albumen sering diukur terutama untuk menilai kesegaran telur. Unit Haugh adalah unit yang paling umum digunakan untuk mengukur kualitas telur albumen. 
Pengaruh Probiotik 
Pada Mikroflora Usus Ternak
Bahwa Probiotik yang mengandung kultur Lactobacillus dapat mengendalikan populasi patogen dan mengubah flora gastrointestinal. Dalam penelitian terbaru menyatakan bahwa injeksi bakteri probiotik khususnya B. subtilis ke dalam cairan ketuban memiliki efek menguntungkan pada ekspresi gen ileal MUC2 dan populasi bakteri selama minggu pertama pasca penetasan pada ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strain probiotik menurunkan populasi Escherichia coli secara signifikan dan meningkatkan populasi bakteri asam laktat selama minggu pertama paska penetasan. Park et al melaporkan bahwa suplementasi probiotik ( Enterococcus faecium DSM 7134) menghasilkan pengurangan jumlah coliform fecal yang signifikan dibandingkan dengan kontrol. Lei et al menemukan bahwa inklusi makanan dari mikroba makan langsung (DFM) menurunkan populasi Escherichia coli dalam sekum pada hari ke 21 dan 42 bersamaan dengan populasi Lactobacillus yang meningkat pada kelompok DFM dibandingkan dengan kelompok kontrol dan antibiotik. Latorre et al melaporkan bahwa ayam yang diberi makan Bacillus -DFM menunjukkan penurunan yang signifikan dalam jumlah bakteri Gram-negatif dan anaerob dalam kandungan duodenum dibandingkan dengan kontrol. Populasi Lactobacillus spp. pada ampela secara signifikan lebih tinggi dalam diet probiotik yang mengandung Bacillius subtilis dibandingkan dengan kontrol Salim et al menyatakan bahwa suplementasi makanan pada DFM mengurangi jumlah E. coli dan meningkatkan morfologi ileum ayam broiler. Suplementasi makanan dari probiotik meningkatkan jumlah Lactobacillus ekskreta dan menurunkan jumlah Escherichia coli dibandingkan dengan ayam yang diberi makan diet tanpa probiotik Probiotik ( Bacillus subtilis C-3102) secara signifikan meningkatkan jumlah Lactobacillus di sekum, ileum dan ekskreta, serta mengurangi jumlah Escherichia coli di sekum dan ekskreta, dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, suplementasi probiotik juga cenderung mengurangi jumlah Clostridium perfringens di usus besar dan ekskreta, sementara secara linier mengurangi jumlah Salmonella dalam sekum, ileum, usus besar dan ekskreta, dibandingkan dengan kontrol Lourenco et al menunjukkan bahwa pemberian Bacillus subtilis menurunkan populasi Salmonella secara signifikan dalam usus broiler. Saluran pencernaan ayam bebas dari mikroorganisme sebelum menetas; Penempatan awal bakteri menguntungkan dalam usus dapat mempersiapkan kondisi yang cocok untuk membangun mikroflora normal dan meningkatkan kualitas dan kesehatan usus Lee et al menyatakan bahwa dibutuhkan 2-4 minggu untuk konsorsium mikroba yang stabil dalam usus ayam. Selama periode kolonisasi mikroba pada saluran pencernaan ayam (GIT) ini, anak-anak ayam terpapar pada risiko dijajah oleh organisme patogen ketika kekebalan mereka rendah. Mikroorganisme patogen yang umumnya dikaitkan dengan penyakit unggas yang menyebabkan kerugian ekonomi adalah protozoa Eimeria yang menyebabkan koksidiosis dan bakteri berikut Salmonella, E. Coli, Streptococcus , Clostridium perfringens, dll. Infeksi mikroba telah mengakibatkan penurunan berat badan anak ayam, kematian, produksi telur dan daging yang buruk. Di sisi lain, ketika GIT ayam menjadi dijajah oleh mikroba menguntungkan, itu mempengaruhi penyerapan nutrisi dan vitamin, peningkatan kinerja, pencegahan reaksi inflamasi. Terlihat bahwa penambahan probiotik pada ransum ayam broiler meningkatkan kecernaan nutrisi dan meningkatkan komposisi mikroflora caecal Ada sekitar bakteri CFU g pencernaan usus dan melalui studi molekuler mengidentifikasi 640 spesies milik 140 genera dan keanekaragaman flora mikroba ayam GIT tergantung pada beberapa faktor termasuk komposisi makanan, usia ayam, berkembang biak, lokasi geografis dan bagian spesifik GIT seperti usus kecil, ileum, sekum Pada saat jatuh tempo, GIT ayam cukup beragam yang sebagian besar terdiri dari bakteri dan pada tingkat lebih rendah protozoa dan jamur. Spesies probiotik yang termasuk Lactobacillus
Streptococcus , Bacillus , Bifidobacteriu Enterococcus Aspergillus Candida dan Saccharomyces memiliki efek menguntungkan pada modulasi mikroflora usus dan penghambatan patogen pada unggas Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa memberi makan ayam pedaging dan unggas lapis den
Sedangkan Bahan yang di gunakan :
Extra 99 Plus
  1. Daun Kelor            1kg
  2. Daun Sirih              2kg
  3. Daun Pepaya         2kg ( Jepang )
  4. Sere                          2ikat
  5. Daun insulin           2kg
  6. Kayu Manis           ¼ Kg
    1. Adas wangi            ½kg
    2. Oregano.               ½Kg
    3. Kunyit                   25kg
    4. Jahe.                      5kg
    5. Lengkuas               2kg
    6. Bawang Putih        ⅓kg
    7. Jinten                     ⅓kg
    8. Temulawak           10kg
    9. Temu Ireng             5kg
    10. Brotowali               3 kg
    11. Sambiloto.              2kg
    12. Buah Nanas           2kg
    13. Rumput Sargasum 2kg
Akar-Akaran
  1. Akar tanaman kacang tanah 2kg
  2. Akar kacang kedelei 2 kg
  3. Akar Enceng gondok 2 kg
  4. Ketela rambat warna merah 1 kg
  5. Susu bubuk 2 Kg
  6. Yakult 1 bungkus
  7. Madu 0,5 liter
  8. Ragi tape 2 Bungkus
  9. Asam Amino 1 Liter
  10. Air kelapa 300 liter
  11. Air segar 600 liter
  12. Molasses 5 liter
  13. Kayu Manis            ¼ Kg
  14. Adas wangi            ½kg
  15. Ragi Tape                2 Bungkus
  16. Jinten                       ⅓ Kg
  17. Temulawak             10 Kg
  18. Temu Ireng                5 Kg
  19. Buah Nanas              4 biji
  20. Pisang                        1 Ruas
  21. Kecambah.                1 Kg
Demikian bahasan mengenai beragam bahan yang bisa kita gunakan sebagai bahan yang mengandung probiotik Semoga bermanfaat.

Produk Peternakan :
Probiotik OHN 99 Plus Rp. 25.000/Liter
Dekomposer Extra 88   Rp. 20.000/Liter
Desinfektan Alami        Rp. 50.000/Liter

Untuk Pemesan Bisa menghubungi
CV. GRIYA Tani
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

KELUMPUHAN MENDADAK PADA UNGGAS

KELUMPUHAN MENDADAK
PADA UNGGAS


Kelumpuhan merupakan salah satu masalah serius yang muncul di peternakan ayam broiler (ayam pedaging) sejak tahun ’80-an. Meski kasusnya sendiri tidak banyak terjadi karena persentase kejadiannya yang kecil, bukan berarti kita boleh menganggap enteng masalah yang satu ini. Berikut akan diuraikan lebih detail mengenai kasus lumpuh pada broiler tersebut yang diharapkan bisa menambah informasi baru bagi para peternak.

Penyebab Kelumpuhan

Sebagian peternak burung puyuh ayam broiler pasti pernah menemukan beberapa ekor burung yang dipelihara mengalami pincang, sulit berjalan, atau lumpuh tidak bisa berjalan sama sekali. Seperti yang pernah dialami salah satu peternak burung puyuh binaan kami. Peternak heran, karena memasuki minggu 20 pemeliharaan, ia menemukan beberapa burung puyuh ndeprok (lumpuh). Khawatir salah penanganan dan kejadiannya makin tinggi, peternak pun meminta bantuan dokter hewan di daerahnya untuk mendiagnosis.

Ternyata yang terjadi adalah burung puyuh mengalami bengkak atau radang sendi akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Peternak pun disarankan untuk memberikan antibiotik guna mengobati burung puyuh-nya yang terkena lumpuh tersebut. Lalu bagaimana jika lumpuh pada burung puyuh bukan disebabkan oleh agen bakteri? Bagaimana Penanganannya

Hal inilah yang menjadi masalah. Banyak usaha pemberian antibotik dilakukan peternak saat ditemukan burung puyuh dan ayamnya mengalami kelumpuhan, tetapi hasilnya sering tidak memuaskan. Kegagalan penanganan biasanya disebabkan karena terbatasnya pengetahuan peternak tentang penyebab kelumpuhan, terutama tentang gejala klinisnya di luar gejala lumpuh, serta perubahan organ lain yang berkaitan dengan penyakit ini.

Berdasarkan laporan di lapangan, kejadian lumpuh pada burung puyuh atau ayam broiler selama ini bisa muncul tiba-tiba tanpa gejala awal, atau bermula dari luka pada telapak kaki, hingga bengkak, terjadi radang sendi, dan akhirnya lumpuh. Bahkan ada pula yang disertai dengan perubahan organ tubuh yang lain. Burung Puyuh atau Ayam yang mengalami kelumpuhan, jika kondisinya tidak membaik, maka lama-kelamaan akan mati. Hal ini akibat berkurangnya nafsu makan, turunnya bobot badan, dan rendahnya daya tahan tubuh burung atau ayam.

Kelumpuhan pada burung atau ayam broiler banyak sekali penyebabnya. 
Faktor tersebut terdiri dari faktor non-infeksius seperti traumatik atau kekurangan/defisiensi nutrisi, dan faktor infeksius (karena infeksi bibit penyakit seperti CRD, Mareks, Reovirus, dll).

Faktor non-infeksius :

Traumatik pada kaki burung puyuh atau ayam bisa disebabkan oleh luka akibat benda tajam atau terjepit di sela-sela lantai kandang. Penyebab kelumpuhan burung puyuh dan ayam yang satu ini paling mudah diketahui, karena secara kasat mata akan terlihat bagian yang terluka. Jika luka yang terjadi masih ringan, artinya hanya jaringan kulit atau ototnya saja yang agak memar atau robek, maka luka masih bisa disembuhkan dengan mengoleskan Antisep atau Neo Antisep. Namun jika luka traumatik tersebut sudah sampai merusak saraf, maka luka akan sulit disembuhkan. Oleh karena itu ayam sebaiknya diafkir karena produktivitasnya tidak akan optimal.

Faktor non-infeksius lainnya yakni terkait defisiensi nutrisi, seperti kalsium dan fosfor. Defisiensi vitamin B dan D3, serta mineral Mn juga bisa menimbulkan gejala lumpuh, terutama pada ayam-ayam muda. Untuk itu, pemberian vitamin dan mineral pada ayam yang baru tumbuh sangat membantu dalam mencegah dan menyembuhkan kasus kelumpuhan jenis ini. 

Faktor Infeksius :

Beberapa agen penyakit viral (virus) yang diketahui bisa mengakibatkan kelumpuhan ketika menyerang ayam broiler Ayam Layer maupun Burung Puyuh antara lain Adenovirus, Picornavirus, Herpesvirus, dan yang menimbulkan masalah serius adalah Reovirus. Untuk agen bakterial, Mycoplasma Synoviae, menjadi salah satu agen penyebabnya. Ada lagi bakteri Staphylococcus Aureus yang juga sering dilaporkan sebagai penyebab primer kelumpuhan. Akan tetapi kejadian lumpuh oleh bakteri ini juga seringkali bersifat oportunistik, artinya bakteri akan ikut menyerang ayam atau Burung setelah sebelumnya terinfeksi oleh Reovirus dan Mycoplasma Synoviae.

Berbeda dengan faktor non-infeksius, jika kelumpuhan terjadi akibat faktor infeksius, maka selain lumpuh akan muncul gejala klinis dan perubahan patologi anatomi lain yang mengikuti. Selain itu, tingkat kesakitan dan kematian yang timbul juga lebih tinggi. Pada kesempatan kali ini akan ada empat agen infeksius penyebab kelumpuhan yang akan kami ulas, yaitu kelumpuhan oleh Staphylococcus aureus, Mycoplasma synoviae, Reovirus, dan Herpesvirus. Mari kita coba simak bagaimana cara membedakan atau mengetahui kelumpuhan yang disebabkan oleh masing-masing agen infeksi tersebut dan penanganannya.

Lumpuh Akibat Staphylococcus Aureus

Kelumpuhan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus (S. Aureus) sering terjadi pada Burung atau ayam broiler dewasa dibanding ayam muda. Kualitas kandang yang buruk merupakan faktor predisposisi terjadinya infeksi. Lumpuh tersebut berawal dari kejadian kulit robek atau terluka yang tidak segera diobati, kemudian terinfeksi dan terjadi pembengkakan. Kulit yang terluka tersebut umumnya terjadi pada telapak kaki (foot pads), seperti terkena kawat atau belahan bambu yang tajam. Masa inkubasi bakteri S. aureus berlangsung cukup singkat sekitar 2-3 hari. Dengan kata lain, ketika bakteri S. aureus masuk melalui luka, maka 2-3 hari kemudian akan terjadi pembengkakan pada telapak kaki atau disebut dengan bumble foot. Nama lain kasus ini adalah bubulan. Kebengkakan tersebut terjadi akibat racun/toksin yang dikeluarkan oleh S. aureus.

Di dalam jaringan telapak kaki, bakteri S. aureus menyebabkan pembentukan nanah sehingga telapak kaki lama-kelamaan membesar/membengkak berisi perkejuan dan burung atau ayam pincang, lumpuh, serta lemah.

Pembengkakan ini bahkan bisa sampai lutut kaki burung atau ayam. Awalnya kasus Bumble foot ini hanya terlihat pada satu kaki, tetapi jika berlanjut lebih parah, maka tidak menutup kemungkinan dialami oleh kedua kaki. Selain bersifat lokal, infeksi S. aureus yang terus-menerus tidak diobati juga bisa bersifat sistemik (septikemia), yakni bakteri ikut masuk ke dalam aliran darah dan menginfeksi organ tubuh lain selain bagian kaki. Contohnya terjadi kematian jaringan (nekrosis) dan kongesti (pembendungan) pembuluh darah pada organ hati, limpa, ginjal, dan paru-paru.

Pada kondisi yang parah, infeksi S. aureus juga bisa berkomplikasi dengan bakteri Clostridium septicum. Serangan komplikasi ini menyebabkan dermatitis gangrenosa pada jaringan di bawah kulit. Tandanya, kulit/subkutan di bagian leher atau di dekat sayap berwarna merah gelap/kehitaman, berisi nanah, dan terkadang mengeluarkan bau busuk.

Infeksi S. aureus yang menyebabkan bumble foot pada dasarnya tidak menular, baik secara vertikal maupun horizontal. Untuk itu, angka kesakitan yang muncul relatif kecil, kecuali jika kualitas kandang yang digunakan sudah tidak memenuhi persyaratan untuk kaki ayam berpijak. Sedangkan angka mortalitas (kematian)-nya antara 0-15%.
Saat ditemukan burung atau ayam yang mengalami kelumpuhan atau bumble foot akibat infeksi S. aureus, sebelum dilakukan pengobatan, lakukan seleksi burung atau ayam sakit terlebih dahulu. 
Burung atau Ayam dengan kondisi bengkak/bumble foot yang sudah parah sebaiknya diafkir karena akan sulit disembuhkan. Sedangkan yang pembengkakan sendinya belum terlalu besar atau masih berbentuk luka, masih bisa diobati dengan mengoleskan CIL dan diberi Antibiotik Doxyvet, Erysuprim, atau Medoxy-LA. Selain itu, guna membantu mempercepat proses penyembuhan, setelah pemberian antibiotik bisa diberi multivitamin baik itu dengan Antibiotik alami maupun sintetis.

Lumpuh Akibat Mycoplasma Synoviae

Mycoplasma merupakan mikro-organisme prokariotik sejenis bakteri yang menyerang unggas. Kasus seranganannya disebut dengan mycoplasmosis. Salah satu kasus mycoplasmosis yang sudah sering kita dengar yakni CRD atau ngorok. Penyebabnya adalah spesies Mycoplasma Gallisepticum (MG). Selain MG, ada spesies Mycoplasma lain yang juga diketahui menyerang burung atau ayam komersial, hanya saja lebih spesifik menyerang bagian sendi kaki burung dan ayam sehingga timbul radang sendi dan akhirnya kelumpuhan. Spesies Mycoplasma tersebut adalah Mycoplasma Sinoviae (M. Synoviae) atau kasusnya lebih dikenal dengan istilah Infeksi Synovitis.

Mycoplasma Sinoviae ini biasanya menginfeksi burung atau ayam broiler di umur = 4 minggu, dan umur di atas 3 bulan untuk burung puyuh, namun ada pula ayam yang terinfeksi pada umur 1 minggu. Masa inkubasinya bervariasi antara 2-21 hari. Saat awal menginfeksi, sebenarnya mikroorganisme ini masuk melalui sistem pernapasan burung atau ayam dan langsung mendiami lokasi membran mukosa saluran pernapasan. Pada tahap awal ini tidak akan muncul gejala klinis, kecuali jika infeksi M.  Sinoviae tersebut berkomplikasi dengan penyakit ND atau IB, maka baru akan muncul gejala ngorok dan terjadi peradangan pada kantung udara.

Selanjutnya, ketika infeksi M. Sinoviae terjadi dan telah berada pada stadium sistemik/septikemia (yang bersifat akut maupun kronis), M. Sinoviae akan menyebar ke organ lain melalui aliran darah. Setelah itu M. Sinoviae akan bersarang pada persendian kaki dan kantung perut (sternal bursa) hingga timbul pembengkakan dan gejala kelumpuhan. Pada kondisi ini biasanya ayam terlihat lesu, nafsu makan menurun, dan terlihat pincang jika berjalan. Apabila kondisi semakin parah, maka akan terjadi depresi, anemia, kepucatan pada muka dan jengger, kekurusan, dan terjadi kematian.

Gejala klinis yang paling terlihat saat burung dan ayam terinfeksi M. Synoviae adalah adanya pembengkakan pada persendian lutut (Hock Joints) dan jari kaki (Toe Joints). Bedanya dengan kasus infeksi S. Aureus ialah tidak ada bekas luka, baik di lutut atau telapak kaki burung atau ayam. Jika pada bagian yang bengkak tersebut dibuka, maka ada eksudat/cairan kental, berwarna putih, abu-abu sampai kekuningan. Biasanya volume eksudat lebih banyak ditemui pada telapak dan jari kaki. Selain ditemukan pada persendian kaki, eksudat fibrinous (jaringan terkikis) dan atau caseous (nanah agak padat) juga bisa ditemukan pada persendian sayap, kantung udara, selaput hati dan jantung, dan jaringan subkutan (di bawah kulit) kantung perut dekat bursa. Kadang-kadang ditemukan pula pembengkakan pada hati dan limpa disertai bintik-bintik berwarna hijau atau merah, atau pembengkakan ginjal berwarna pucat.

Infeksi M. synoviae bisa menular secara horizontal dan vertikal. Penularan secara horizontal terjadi secara langsung dari ayam yang terinfeksi ke ayam yang peka lewat udara, dan menular secara tidak langsung lewat peralatan kandang, pekerja atau kendaraan yang terkontaminasi. Sedangkan penularan secara vertikal terjadi melalui indung telur, sehingga anak ayam yang baru menetas bisa membawa bibit penyakit sekalipun persentasenya sangat rendah. Dan jika manajemen kesehatan yang diterapkan di kandang komersial tidak baik, maka penyebaran infeksi horizontal mudah terjadi.

Morbiditas (angka kesakitan) dari ayam yang terinfeksi M. synoviae bisa mencapai 90-100%, tetapi yang memperlihatkan radang sendi umumnya hanya berkisar 5-15% atau kadang-kadang bisa mencapai 75% jika manajemen kesehatan yang diterapkan di peternakan tidak disiplin. Sedangkan angka mortalitasnya rendah, yaitu sekitar 1-10%.

Sama halnya dengan kasus radang sendi akibat infeksi S. aureus, saat di peternakan ditemukan ayam yang mengalami radang sendi akibat infeksi M. sinoviae, sebelum dilakukan pengobatan, seleksi ayam sakit terlebih dahulu. Ayam dengan kondisi bengkak sendi yang sudah parah sebaiknya langsung diafkir. Sedangkan yang pembengkakan sendinya belum terlalu besar, masih bisa diobati dengan pemberian antibiotik Neo Meditril, Therapy atau Doxytin. Selain itu, guna membantu mempercepat proses penyembuhan, setelah pemberian antibiotik bisa diberi multivitamin Fortevit atau Vita Stress.

Lumpuh Akibat Reovirus
Kelumpuhan yang disebabkan oleh Reovirus umumnya memang lebih sering terjadi pada ayam broiler dibanding ayam layer (petelur). Pada kondisi normal, Reovirus bisa ditemukan pada usus dan alat pernapasan. Reovirus yang ditemukan pada alat pencernaan hanya 20% yang bersifat ganas.
Virus ini bermigrasi dan bertahan lama hidup pada seka tonsil dan persendian. Virus yang hidup pada seka tonsil dan menyebar pada alat pencernaan biasanya menyebabkan malabsorption (gangguan penyerapan oleh usus) sehingga timbul manifestasi berupa kekerdilan. Sedangkan virus yang menyebar pada persendian adalah virus yang menyebabkan radang/pembengkakan sendi dan kelumpuhan.
Reovirus dapat disebarkan melalui feses dan udara. Selain itu, virus juga dapat bertahan lama hidup pada feses sehingga feses diduga merupakan sumber penyebaran utama. Ayam umur 1 hari (DOC) biasanya lebih peka terinfeksi Reovirus melalui pernapasan (udara, red) ketimbang melalui alat pencernaan. Dan karena penyebaran dapat terjadi sejak ayam umur 1 hari, maka tingkat morbiditas infeksi Reovirus relatif cukup tinggi.
Radang sendi akibat infeksi Reovirus umumnya terjadi pada umur muda, yaitu pada kisaran umur 3-4 minggu. Infeksi bermula dari saluran pencernaan. Jika infeksi terus berlanjut, karena predileksi virusnya selain pada seka tonsil juga pada persendian, maka peradangan/pembengkakan kaki akan muncul. Pembengkakan kaki tersebut biasanya terjadi pada tendon metatarsal extensor dan digital flexor. Akibatnya, kaki sulit digerakkan.
Gejala klinis pada ayam yang terkena infeksi Reovirus tergantung pada umur dan status imunitas ayam. Infeksi Reovirus umumnya menyebabkan pertumbuhan tidak merata, kekerdilan, bulu terbalik, dan kematian meningkat. Kepincangan atau kelumpuhan terjadi karena peradangan pada tendon metatarsal extensor dan digital flexor.
Saat ayam terlanjur mengalami lumpuh akibat infeksi Reovirus, maka ayam sudah tidak bisa diobati karena penyebabnya adalah virus. Tindakan yang bisa diambil adalah pemberian antibiotik (Ampicol, Doxytin atau Neo Meditril) untuk mencegah infeksi sekunder. Untuk membantu pertumbuhan ayam bisa diberikan Neobro atau Broiler Vita.
Sedangkan tindakan untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi Reovirus di antaranya dengan menyeleksi DOC, yaitu memilih DOC yang berasal dari induk yang sebelumnya pernah divaksin Reovirus di tingkat breeding farm.

Lumpuh Akibat Herpesvirus
Satu lagi penyakit yang manifestasinya menyebabkan kelumpuhan, yaitu penyakit infeksi oleh Herpesvirus atau lebih dikenal dengan nama penyakit Marek. Masa inkubasi penyakit Marek dapat berlangsung selama 2 minggu. Infeksi yang berasal dari ekskresi virus dari ayam yang sebelumnya terinfeksi akan muncul gejala klinis sekitar 3-6 minggu.
Pada kasus akut, ayam dapat mati secara mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis sebelumnya. Sedangkan pada ayam yang masih dapat bertahan, ayam akan menunjukkan gejala depresi dan lesu, kemudian mengalami gangguan gerak, dan berlanjut dengan kelumpuhan pada alat gerak (kaki dan sayap), baik parsial (salah satu sisi) maupun seluruhnya.
Gejala klinis pada kasus kronis, umumnya ditemukan kerusakan (pembengkakan dan kelumpuhan) pada saraf tepi yaitu pada saraf ischiadicus yang menyebabkan kelumpuhan pada kaki, nervus brachialis yang menyebabkan kelumpuhan di sayap (terkulai), serta nervus vagus yang menyebabkan gangguan dalam bernapas, serta leher menjadi terpuntir (tortikolis).
Perubahan patologi anatomi yang tampak setelah bedah bangkai pada kasus Marek yaitu adanya pembesaran saraf perifer pada satu atau beberapa saraf yang lain. Selain pembesaran, warna pada saraf perifer (tepi) juga berubah menjadi kuning sampai kelabu, hilangnya garis lintang, serta kadang terlihat oedema (bengkak karena berisi cairan).
Sama halnya pada kasus infeksi Reovirus, saat ayam terlanjur terserang lumpuh akibat infeksi Marek, maka ayam sudah tidak bisa diobati karena penyebabnya adalah virus. Tindakan yang bisa diambil adalah pemberian antibiotik (Ampicol, Doxytin atau Neo Meditril) untuk mencegah infeksi sekunder. Tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi Marek di antaranya dengan menyeleksi DOC, yaitu memilih DOC yang berasal dari induk yang sebelumnya pernah divaksin Herpesvirus di tingkat breeding farm.

Demikian bahasan mengenai beragam penyebab kelumpuhan pada burung puyuh dan ayam broiler. Semoga bermanfaat.

Produk Peternakan :
Probiotik OHN 99 Plus Rp. 25.000/Liter
Dekomposer Extra 88   Rp. 20.000/Liter
Desinfektan Alami        Rp. 50.000/Liter

Untuk Pemesan Bisa menghubungi
CV. GRIYA Tani
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person