This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

CARA MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH HANYA DENGAN PROBIOTIK DAN DEKOMPOSER HASIL JOSS

CARA MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR BUTUNG PUYUH HANYA DENGAN PROBIOTIK DAN DEKOMPOSER HASIL JOSS

probiotik dan Dekompose
untuk AYam Broiler 50000 Ekor
Cara meningkat produksi telur Burung Puyuh-atau dalam bahasa Jawa disebut Gemak merupakan burung liar yang awalnya diternakkan di Amerika Serikat, lalu berkembang ke berbagai penjuru dunia. sedangkani di indonesia sentra peternakan burung puyuh petelur banyak ditemui di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Secara taksonomi, burung puyuh petelur masuk ke dalam kelas Aves, ordo Galiformes, Famili Phasianidae dan Genus Coturnix.
 
Spesies yang banyak dibudidayakan adalah Coturnix coturnix japonica atau yang biasa disebut puyuh Jepang, Puyuh jenis ini lebih diminati oleh para peternak puyuh karena bisa menghasilkan telur lebih banyak dibandingkan dengan jenis puyuh lainnya, Spesies ini sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang beternak burung puyuh untuk diambil telur dan dagingnya.
Selama 1 tahun, puyuh dapat menghasilkan 250-300 butir telur, dengan konsumsi pakan puyuh petelur harian 22 gram/ekor. Selain itu, puyuh dapat segera berproduksi hanya dalam waktu 45 hari sehingga cepat berproduksi dan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha ternak burung puyuh.
Telur puyuh mengandung protein sebesar 13,1%, lemak 11,1%, dan Vitamin A sebesar 543 µg, sehingga tidak kalah dibandingkan dengan telur ayam.
Selain telurnya, puyuh yang telah lewat masa produktif juga memiliki kandungan gizi yang cukup besar. Kandungan gizi pada daging burung puyuh terdiri dari protein sebesar 20-23,4%, lemak sebesar 1,0-3,4% zat mineral 1,2-1,6%.
Setelah para Sahabat Tani Ternak tahu dan sedikit mengenal sejarah burung puyuh, kini Sahabat Tani Ternak mempraktekan panduan mengenai cara berternak puyuh petelur yang telah terbukti efektif.
 
Cara Ternak Puyuh Petelur
Cara budidaya burung puyuh petelur yang baik dan benar. Ada beberapa syarat yang harus di penuhi dalam pelaksanaan budidaya burung puyuh petelur. Syarat tersebut adalah :
Lokasi ternak puyuh petelur
Kandang puyuh petelur
Memilih bibit puyuh petelur yang baik
Cara budidaya puyuh petelur yang pertama yaitu harus melengkapi syarat-syarat yang telah kami sebutkan diatas.
Syarat Lokasi Ternak Puyuh Petelur
Syarat lokasi budidaya burung puyuh tidak jauh berbeda dengan beternak unggas lain.
Secara umum, syarat lokasi ternak puyuh petelur ideal-Nya jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk, namun jika terpaksa belakang rumahpun jadi, lokasi budidaya yang strategis dan bisa dijangkau oleh modal transportasi, bebas banjir, memiliki sirkulasi udara yang baik dan bukan daerah endemik penyakit.
Syarat Kandang Puyuh Petelur Yang Baik
Hal yang sangat perlu diperhatikan dalam budidaya burung puyuh petelur adalah kandang puyuh petelur. Syarat kandang puyuh petelur Yang Baik antara lain : suhu berkisar 20-25C, kelembapan berkisar 30-80%, penyinaran siang hari di aktifkan saat musim penghujan saja, sedangkan malam hari 40-60 watt dan perlu memperhatikan arah sinar matahari agar kandang cukup cahaya matahari saat pagi hari.
Saat burung puyuh masih kecil, kandang pembesaran anak puyuh dengan ukuran 1 M x 60 cm x 25 cm dapat diisi 90-100 ekor puyuh. Jika umur burung puyuh 10 hari sampai lepas anakan, maka ukuran tersebut dapat diisi 60 ekor. Kemudian dikurangi menjadi 40 ekor/m2 sampai bertelur.
Ukuran kandang puyuh petelur yang ideal adalah 200 cm, dengan rincian lebar 75 cm, tinggi kandang 30-35 cm, tinggi kolong kandang antara 30-40 cm, pintu kandang puyuh petelur sebaiknya berukuran 17 cm x 17 cm. Bila kandang puyuh petelur bertingkat, sebaiknya ditambahkan dropping board yang berfungsi untuk menampung kotoran burung puyuh.
Bahan baku pembuatan kandang puyuh petelur bisa menggunakan bambu, kayu dan kawat kasa (ram) sebagai dinding. Atap kandang puyuh petelur usahakan terbuat dari bahan yang mampu meredam panas misal genting, untuk lantai bisa disusun dari bata merah atau campuran pasir, semen dan kapur.
Tata letak tempat pakan dan minum sebaiknya berada diluar kandang puyuh petelur, serta menempel disamping kandang yang terbuat dari pipa PVC, bambu atau kayu. 
 
Syarat Bibit Puyuh Petelur Yang Baik
cara ternak puyuh petelur yang baik berawal dari bibit puyuh yang baik
Bibit puyuh petelur yang baik harus disesuaikan dengan tujuan budidaya burung puyuh.
Bila ingin menghasilkan telur konsumsi sebaiknya pilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat dan bebas penyakit. Untuk menghasilkan telur yang baik, pastikan dilakukan sexing terlebih dahulu sehingga semua puyuh yang dipelihara adalah betina.
Bila ingin menghasilkan daging puyuh, sebaiknya dipilih puyuh jantan dan puyuh petelur afkir. Sedangkan bila ingin menghasilkan telur tetas untuk pembibitan sebaiknya pilih puyuh betina dan jantan yang sehat dan lincah agar telur yang menetas berkualitas.
Jadi dulur-dulur harus memperhatian tujuan dalam budidaya puyuhpetelur, jangan sampai salah memilih bibit puyuh ya dulur-dulur. Treatment Saat Bibit Puyuh Petelur Masuk Kandang pastikan kandang sudah dalam kondisi bersih lampu pemanas juga harus di cek terlebih dahulu.
Lakukan penyemprotan dengan Dekomposer 88  dosis 200 - 300 ml/ tanki 14 liter, sebagai antisipasi adanya bakteri dan jamur pathogen di kandang pembesaran.
Sesaat bibit puyuh petelur tiba, sebaiknya biarkan burung puyuh tanpa pakan untuk mengurangi stres akibat perjalanan.
Cukup berikan minum yang dicampur Probiotik OHN 99 Plus dengan dosis 10 ml/Liter untuk mengurangi tingkat stres bibit yang baru masuk kandang. Jika bibit puyuh sudah mulai nyaman di dalam kandang, baru diberi pakan puyuh Starter.
 
Pakan Puyuh Petelur
Pakan puyuh petelur yang baik harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air
Pakan yang digunakan untuk puyuh petelur berbentuk tepung, pellet dan remah-remah yang disesuaikan dengan umur bibit puyuh petelur.
Frekuensi pemberian pakan puyuh petelur didasarkan pada umur bibit. Burung puyuh yang masih anakan diberi pakan 2 kali sehari, sedangkan burung puyuh remaja/dewasa diberi pakan 1 kali sehari.
Waktu yang tepat untuk pemberian pakan puyuh petelur adalah pagi, yaitu 06.00 dan sore hari pada pukul 15.00 .
 
Pemberian minum dilakukan secara kontinyu sesuai kebutuhan. Usahakan jangan sampai air minum kekurangan, agar burung puyuh tidak mengalami dehidrasi.
Agar hasil menjadi maksimal, maka air minum burung puyuh petelur perlu di tambahkan dengan Probiotik Extra 99 sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Penambahan suplemen organik ini berguna untuk memberikan tambahan mineral, protein, asam lemak, dan sekaligus sebagai tambahan multivitamin yang sangat dibutuhkan oleh ternak.
Hanya dengan menambahkan Probiotik Extra 99 Plus, anda tidak perlu lagi membeli obat-obatan ataupun vitamin untuk ternak puyuh petelur.
Pakan puyuh petelur yang baik harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang cukup sesuai dengan usia burung puyuh agar dapat menunjang perkembangan tubuhnya. Saat burung puyuh memasuki pergantian fase misalnya dari grower ke layer, 
Penyakit Yang Menyerang Burung Puyuh
Salah satu penyakit pada ternak puyuh petelur
Terdapat banyak jenis penyakit yang menyerang burung puyuh petelur mulai dari radang usus (Quail Enteritis), tetelo (New Casstle Disease), berak putih (Pullorum), berak darah (Coccidiosis), cacar ungags (Fowl Pox), Quail Bronchitis, Aspergilosis, cacingan, dan Kerusakan hati
Untuk menjaga kebersihan kandang puyuh petelur, maka sebaiknya dilakukan pembersihan secara rutin minimal 4 hari sekali mulai dari kotoran, bulu, dan pemeriksaan kesehatan burung puyuh secara rutin. Bila kita menemukan adanya gejala pada burung puyuh yang kurang sehat, maka segera keluarkan burung puyuh tersebut dari kandang dan masukkan ke box pengobatan.
Kemudian bisa mengobati burung puyuh hingga keadaannya menjadi sehat. Setelah itu burung puyuh tersebut kembali sehat kita bisa mengembalikan-Nya kedalam kandang Produksi.
Sebagai antisipasi serangan bakteri, virus, parasit dan jamur, kita bisa mencegah pertumbuhannya dengan Dekomposer 88 secara rutin. Dosis yang digunakan untuk penyemprotan kandang adalah 250 ml/tangki 14 liter. Ini harus dilakukan agar puyuh tidak diserang penyakit akibat bakteri dan jamur.
Nah dengan mengikuti panduan cara ternak puyuh petelur yang telah kami jelaskan secara detail diatas, dulur-dulur bisa sukses dalam beternak puyuh petelur.
 
Namun jika Sahabat Tani Ternak masih bingung dalam menjalankan budidaya burung puyuh petelur ataupun ingin berkonsultasi secara langsung dengan tim Research SAUNG TERNAK Indonesia bisa langsung menghubungi kami di Livechat ataupun Whatssapp kami secara gratis.
 
Demikian Penjelasan singkat tentang Tata cara budidaya burung puyuh petelur,  ini semoga bermanfaat
 
CV. GRIYA Tani
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

CHITOSAN DAN KEGUNAANNYA UNTUK TANAMAN DAN HEWAN TERNAK

CHITOSAN DAN KEGUNAANNYA UNTUK TANAMAN DAN HEWAN TERNAK

chitosan

Chitosan adalah biopolymer alami dan dapat dirombah secara biologis. Chitosan dan turunannya dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bidang medis, pangan ataupun lingkungan.

Chitosan secara komersial dihasilkan dari udang dan kepiting dengan melakukan deasetilasi kitin menggunakan alkali kuat pada suhu tinggi dalam waktu lama. Penggunaan limba udang dan kepiting ini disatu sisi memeberi keuntungan karena dapat mengurangi limbah perikanan. Namun disis lain produksi kitosan menjadi sangat tergantung dari keberadaan industry udang dan kepiting. Oleh sebab itu perlu dipikirkan untuk produksi kitosan secara langsung. Salad satu cara adalah produksi kitosan secara fermentasi menggunakan jamur. Dinding sel dan septa dari Ascomycetes, Zygomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes terutama mengandung kitin. 

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dengan cepat pada nutrisi sederhana dan kitosan dinding sel mudah dipanen.

Jamur yang dapat digunakan untuk produksi kitosan adalah Aspergillus niger, Rhizopus oryzae, Lenthinus edodes, Pleurotus sajo-caju,Absidia dan Mucor sedang khamir yang dpat dipakai adalah Zygomyces rouxii, dan Candida albicans. Hasil paling baik diperoleh dari Rhizopus. Anda tertarik mengembangkannya?

Fermentasi Dan Mikroorganisme Yang Terlibat

Ragam produk fermentasi sangatlah banyak dan beragam baik yang berasal dari Indonesia ataupun dari berbagai negara. Tiap prduk melibatkan satu atau lebih mikroorganisme.  Apabila lebih dari satu mikrobia maka akan terjadi suatu kondisi yang saling mendukung untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Produk fermentasi ada yang telah diketahui macam dan fungsi mikrobianya adapulan yang belum diketahui secara pasti. Beriktu beberapa produk fermentasi dan mikroorganisme yang terlibat di dalamnya dengan beberapa peran yang tela diketahui.

Fermentasi Tempe
Tempe merupakan hasil fermentasi dari kedelai menggunakan jamur Rhizopus oryzae. Tempe selain dibuat dari kedelai dapat juga dibuat dari berbagai bahan nabati berprotein . Pada substrat kedelai jamur selain berfungsi mengikat/menyatukan biji kedelai sehingga menjadi satu kesatuan produk yang kompak juga menghasilkan berbagai enzim yang dapat meningkatkan nilai cerna tempe saat dikonsumsi.

Fermentasi Tape
Tape dibuat dari ubi kayu ataupun beras ketan dan merupakan makanan yang populer di Indonesia dan Malaysia. Dalam pembuatan tape setidaknya terlibat tiga kelompok mikroorganisme yaitu mikrobia perombak pati menjadi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi berasa manis. Mikrobia yang banyak dianggap penting dalam proses ini adalah Endomycopsis fibuliger sertaeberapa jamur dalam jumlah kecil. Adanya gula menyebabkan mikrobia yang mengunakan sumber karbon gula mampu tumbuh dan menghasilkan alkohol. Yang masuk dalam kelompok ini adalah Saccharomyces dan Cabdida yang menybabkan tape berubah menjadi alkoholik. Adanay alkohol juga memacu tumbuhnya bakteri pengoksidasi alkohol yaitu Acetobacter aceti yang mengubah alkohol menjadi asam asetat dan menyebakan rasa masam pada tape yang dihasilkan.

Fermentasi Alkohol
Produk beralkohol sangatlah beragam mulai dari pangan hingga energi. Produk pangan yang paling lama dikenal adalah wine dan bir. Mikroorganisme yang terlibat terutama adalah khamir dari genus Saccharomyces sp. Saccharomyces yang paling banyak digunakan adalah S. cerevisiae dan S. carlbergensis. Khamir ini akan mengubah gula pada substrat menjadi alkohol pada kondisi aerob. Jika khamir ini ditumbuhkan pada suasan aerob maka akan dihasilkan sel lebih banyak daripada metabolitnya dan ini dimanfaatkan untuk produksi ragi roti.

Fermentasi Asam Asetat
Bakteri Acetobacter aceti merupakan bakteri yang mula pertama diketahui sebagai penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine. Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.

Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasada yang paling berperan dalam fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA

Fermentasi Asam Sitrat
Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum digunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau pati menjadi asm sitrat melalui pengubahan pada TCA

Fermentasi Asam Glutamat
Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah mutan dari Corynebacterium glutamicum.

Fermentasi Vitamin
Vitamin selain dapat diperoleh dari berbagai tumbuhan juga dapat dihasilkan secara fermentasi. Teruatam vitamin B. Mikroorganisme yang teribat dalam produksi vitamin ini adalah kapang askomisetes Eremothecium ashbyii dan  Ashbya gossypii. Kapang (Candida flaeri,C. famata, dsb) dan bakteri dapat juga digunakan untuk produksi. Hasil yang dicapai dapat lebih dari 20 g riboflavin per liter kultur cair yang dilakukan secara steril dan kondisi aerob dengan medium yang mengandung molase atau minyak tumbuhan sebagai sumber karbon utama.

Fermentasi Yogurt
Produksi yogurt dimulai dengan kondisioning susu. Kandungan air pada susu mula pertama diturunkan hingga 25% dengan evaporasi vacuum dan ditambahkan 5% susu bubuk. Sebagai tahap akhir kondisioning, susu dipanaskan pada suhu 86 – 930C selama 30 – 60 menit. Hal ini akan menyebabkan beberapa protein mengalami pemecahan dan mikrobia kontaminan akan terbunuh. Setelah itu didinginkan pada suhu 450C dan ditambahkan campuran Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus dalam perbandingan 1:1.

Fermentasi Kefir
Kultur starter kefir disebut butiran kefir, mengandung mikrobia yang terdiri dari bakteri dan khamir yang masing-masing berperan dalam pembentukan cita rasa dan struktur kefir. Bakteri menyebabkan terjadinya asam sedangkan khamir menyebabkan terjadinya pembentukan alkohol dan CO2 pada proses fermentasi. Hal inilah yang membedakan rasa yoghurt dan kefir. Komposisi mikrobia dalam butiran kefir dapat bervariasi sehingga hasil akhir kefir kadang mempunyai aroma yang bervariasi. Spesies mikrobia dalam bibit kefir diantaranya Lactocococcus lactis, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus kefir, Lactobacillus kefirgranum, Lactobacillus parakefir. Semua mikrobia yang tersebut tadi mempunyai fungsi dalam pembentukan asam laktat dari laktosa. Lactobacillus kefiranofaciens sebagai pembentuk lender (matriks butiran kefir), Leuconostoc sp. Membentuk diasetil dari sitrat dan Candida kefir pembentuk etanol dan karbondioksida dari laktosa. Selain itu juga ditemukan Lactobacillus brevis dan khamir (Torulopsis holmii dan Saccharomyces delbrueckii).

Fermentasi Keju
Keju juga hasil fermentasi susu, tetapi dalam proses produksi yang lebih kompleks. Perbedaan bakteri  yang berperan menyebabkan waktu fermentasi yang lebih lama dari yogurt. Keju sangta beragam, tedapat lebih dari 20 klas dan ratusan vaietas, namun awal prosesnya adalah sama.

Fermentasi Nata DeCoco
Nata de coco sebenarnya adalah selulosa murni produk kegiatan mikrobia Acetobacter xylinum. Mikrobia ini dapat merubah gula menjadi selulosa. Jalinan selulosa inilah yang membuat nata terlihat putih. Sebagai makanan berserat, nata de coco memiliki kandungan selulosa ± 2,5 % dan lebih dari lebih dari 95 % kandungan air. Nata de coco memiliki kandungan serat kasar 2,75 %, protein 1,5 – 2,8 %, lemak 0,35 % dan sisanya air

Fermentasi Kombucha
Kombucha tea (teh kombucha) merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikrobia kombucha  (Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir) dan difermentasi selama 8 – 12 hari.

Proses fermentasi kombucha dimulai ketika kultur mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2, kemudian bereaksi dengan air membentuk asam karbonat. Glukosa berasal dari inversi sukrosa oleh khamir menghasilkan glukosa dan fruktosa. Acetobacter sebagai bakteri utama dalam kultur kombucha mengoksidasi etanol menjadi asetaldehid lalu kemudia menjadi asam asetat. Aktifitas biokimia yang kedua dari bakteri Acetobacter adalah pembentukan asam glukonat yang berasal dari oksidasi glukosa. Sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa oleh khamir. Pada pembuatan etanol oleh khamir dan selulosa oleh Acetobacter xylinum, glukosa dikonversi menjadi asam glukonat melalui jalur fosfat pentosa oleh bakteri asam asetat, sebagian besar fruktosa dimetabolisme menjadi asam asetat dan sejumlah kecil asam glukonat. Bakteri asam laktat juga menggunakan glukosa untuk mensintesis selulosa mikrobia. Fruktosa masih tertinggal sebagian dalam media fermentasi dan diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana oleh mikroorganisme sehingga dapat digunakan sebagai substrat fermentasi. Kultur dalam waktu bersamaan juga menghasilkan asam-asam organik lainnya. Bakteri Acetobacter xylinum mengubah gula menjadi selulosa yang disebut nata/partikel dan melayang di permukaan medium. Jika nutrisi dalam medium telah habis dikonsumsi, kultur akan berhenti tumbuh tetapi tidak mati. Kultur akan aktif lagi jika memperoleh nutrisi kembali. Bakteri asam asetat memanfaatkan etanol untuk tumbuh dan memproduksi asam asetat. Adanya asam asetat akan menstimulasi khamir untuk memproduksi etanol kembali. Interaksi simbiosis ini ditemukan pada Glukonobacter dan Saccharomyces cerevisiae. Konsentrasi asam asetat dalam kombucha hanya meningkat sampai batas tertentu lalu mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena pemanfaatan asam asetat lebih lanjut oleh Acetobacter xylinum ketika jumlah gula dalam media teh mulai habis. Penurunan kadar asam ini juga dikarenakan fermentasi etanol oleh khamir juga mengalami penurunan dikarenakan pH yang sangat rendah serta mulai habisnya gula dalam larutan.

Fermentasi Sauerkraut
Sauerkraut adalah fermentasi kobis menggunakan bakteri asam laktat sehingga beras masam. Kobis dibersihkan dari bagian yang hijau, rusak dan kotor, dicuci kemudian diiris kecil-kecil selebar + 1 mm. Irisan kobis ini kemudian  dimasukkan ke dalam tangki atau wadah kemudian ditambahkan larutan garam 2,25% dan diaduk serata mungkin. Bakteri yang memulai fermentasi adalah Leuconostoc mesenteroides dan dilanjutkan oleh Lacotabacillus brevis, Lb. plantarum dan Pediococcus cerevisiae. Suhu optimal untuk fermentasi ini adalah 25 – 300C dengan waktu 2 – 3 minggu. Suhu di atas 300C mengakibatkan produksi asam berlebihan sedang jika suhu kurang dari 250C sering muncul flavor dan warna yang tidak diharapkan serta waktu fermentasi menjadi sangat lama.

Fermentasi Kecap
Kecap dibuat melalui proses fermentasi kedelai.

Tahap pertama, kedelai dan gandum dicampur kemudian diinokulasi dengan kapang Aspergillus dan diinkubasi selama 3 hari, hasilnya disebut koji pada tahap ini akan terjadi perubahan-perubahan biokimiawi dimana enzim protease yang dihasilkan oleh mikrobia akan menghidrolisis protein kedelai. Protein akan diubah menjadi bentuk protein terlarut, peptida, pepton dan asam-asam amino sedangkan karbohidrat diubah oleh aktivitas enzim amilolitik menjadi gula reduksi.

Tahap kedua, koji dipindah ke tangki fermentasi dicampur dengan larutan garam dan disebut moromi. Fermentasi ini berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Pada tahap ini konsentrasi garam berpengaruh terhadap hidrolisis protein dan kecepatan pembentukan asam laktat serta alkohol. Pada tahap ini tumbuh khamir yang halotoleran. Asam-asam amino, terutama asam glutamat merupakan komponen pendukung flavor. Komponen flavor lainnya adalah asam lemak (seperti palmitat), alkohol (seperti amil alkohol) dan senyawa-senyawa organik lainnya (seperti pirazin, aldehid, keton, ester). Nilai pH yang rendah pada fermentasi moromi menstimulasi pertumbuhan khamir halotoleran seperti S. rouxii, Z. major, Z. sulsus dan Z. japonicus. Khamir dapat menghasilkan etanol dan komponen-komponen aroma dan flavor yang spesifik. Pada kondisi aerob, S. rouxii dapat mengubah glukosa menjadi gliserol yang merupakan komponen flavor yang penting. Beberapa jenis khamir dapat menghasilkan komponen furfural yang merupakan flavor kecap yang spesifik.

Fermentasi Roti
Mikroorganisme yang digunakan dalam fermentasi roti adalah Saccharomyces cerevisiae yang oleh masyarakat umum disebut ragi roti atau fermipan.

Fungsi ragi roti adalah untuk membentuk roti sehingga mengembang dan muncul rongga udara.

setelah adonan diuleni dan dicampur dengan ragi roti maka adonan yang sudah kalis ini didiamkan beberapa saat untuk memberi kesempatan khamir Sc ini tumbuh. selama tumbuh akan menghasilkan gas karbon dioksida. karena adonan kalis maka gas ini akan terjerap dalam adonan dan adonan akan mekar. jika adanan ini diolah lebih lanjut maka akan ada ruang dalam roti yang terbentuk misal pada roti tawar dan donat. jika tumbuhnya khamir ini kurang baik atau gas kurang maka jika dibuat roti akan tidak jadi atau disebut bantat.

masyarakat kadang mnyaasati proses inidengan menggunakan soda kue karena karbonat juga akan dilepas seperti CO2 namun hasilnya akan lain karena menggunakan soda kue akan menghasilkan roti yang rapuh.

  1. Produk Peternakan :
  2. Probiotik OHN 99 Plus Rp. 25.000/Liter
  3. Dekomposer Extra 88   Rp. 20.000/Liter
  4. Desinfektan Alami        Rp. 50.000/Liter

Untuk Pemesan Bisa menghubungi

CV. GRIYA Tani
Hanief Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person