CARA MUDAH MEMBUAT PROBIOTIK TERNAK

Cara Membuat Probiotik Ternak

Probiotik sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan dan kinerja unggas telah menghasilkan minat yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Kekuatan pendorong untuk kepentingan probiotik adalah untuk menghilangkan penggunaan antibiotik dosis rendah dalam produksi unggas. Penggunaan antibiotik yang ekstensif pada unggas dengan tujuan meningkatkan laju pertumbuhan, meningkatkan efisiensi konversi pakan dan untuk pencegahan infeksi usus telah menyebabkan ketidakseimbangan flora usus yang menguntungkan dan munculnya bakteri resisten. Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang resistensi antibiotik, ada peningkatan minat dalam menemukan alternatif untuk antibiotik untuk produksi unggas. Untuk menghindari bahaya kesehatan dari obat anti mikroba seperti antibiotik untuk manusia dan juga unggas, Probiotik telah digunakan sebagai pengganti potensial untuk antibiotik dan terbukti disimpan dalam sistem produksi unggas. Peningkatan perhatian terhadap suplementasi probiotik ini telah menghasilkan banyak penelitian di masa kini. Namun, masih ada banyak perdebatan dalam literatur ilmiah mengenai efek signifikan probiotik pada respon imun terhadap patogen spesifik dan kinerja pertumbuhan pada unggas. Memperhatikan respons dan kinerja kekebalan eksperimental, ulasan ini memberikan ringkasan penggunaan probiotik untuk pencegahan penyakit menular pada unggas, serta menunjukkan potensi peran probiotik dalam kinerja pertumbuhan dan respons kekebalan unggas, dengan kritis evaluasi hasil yang diperoleh sampai saat ini. Secara kolektif penelitian ini menemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa suplementasi probiotik dapat berdampak pada respon imun, kesehatan keseluruhan dan kinerja unggas.
Selama beberapa dekade terakhir, antibiotik telah banyak digunakan dalam industri perunggasan untuk mendorong pertumbuhan. Selain itu, penggunaan antibiotik secara luas memiliki kemungkinan untuk menghasilkan bakteri resisten antibiotik dalam produk hewani Penggunaan antibiotik sebagai promotor pertumbuhan hewan dalam ransum hewan telah dilarang atau dibatasi penggunaannya di banyak negara Tantangan besar untuk produksi unggas komersial adalah ketersediaan pakan berkualitas baik dengan biaya minimum secara berkelanjutan. Pakan adalah komponen utama dari total biaya produksi dalam industri perunggasan.
Produksi unggas komersial berada di antara sumber protein hewani tertinggi dan peningkatan ukuran industri perunggasan lebih cepat daripada industri hewan penghasil makanan lainnya. Masalah pengendalian infeksi enterik yang disebabkan oleh bakteri patogen tanpa menggunakan antibiotik menjadi tantangan Kematian yang disebabkan oleh infeksi adalah masalah besar dalam industri perunggasan. 
Infeksi tersebut bertanggung jawab untuk mengurangi tingkat pertumbuhan dan kerugian ekonomi. Antibiotik adalah alat utama yang digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi tersebut pada unggas. Selain itu, antibiotik juga ditambahkan pada pakan sebagai penggerak pertumbuhan dan untuk mempercepat pertumbuhan hewan yang sehat. Sayangnya, penggunaan jangka panjang dan ekstensif antibiotik untuk tujuan veteriner akhirnya dapat menghasilkan seleksi untuk kelangsungan hidup spesies bakteri resisten atau strain Mengingat meningkatnya kekhawatiran tentang kehilangan luas pada unggas karena masalah gastro-intestinal dalam usus ayam dan penerapan undang-undang yang ketat untuk menggunakan obat sintetis atau antibiotik berbahaya, menciptakan permintaan sumber daya pengendalian penyakit alternatif untuk meningkatkan kesehatan usus dan untuk mengurangi penggunaan AGP Kegunaan agen antimikroba sebagai tindakan pencegahan telah dipertanyakan, mengingat dokumentasi yang luas tentang evolusi resistensi antimikroba di antara bakteri patogen dan kekhawatiran tentang efek samping penggunaannya sebagai agen terapeutik telah menghasilkan iklim di mana baik konsumen dan produsen berada mencari alternatif Probiotik sedang dipertimbangkan untuk mengisi celah ini dan telah digunakan sebagai pengganti potensial untuk antibiotik pada unggas 

Ulasan ini bertujuan menyoroti probiotik sebagai pengganti antibiotik yang dapat meningkatkan kinerja, memodulasi mikroflora usus dan menghasilkan kekebalan yang melindungi ayam dari infeksi mikroba.

Contoh khas Probiotik: Probiotik adalah bahan makanan / pakan mikroba hidup yang memiliki efek menguntungkan pada kesehatan yang merangsang pertumbuhan mikroorganisme bermanfaat dan mengurangi jumlah patogen, sehingga meningkatkan keseimbangan mikroba usus inang dan menurunkan risiko gastro penyakit usus Probiotik didefinisikan sebagai budaya mikroorganisme hidup yang bila diterapkan pada hewan, secara menguntungkan mempengaruhi inang dengan meningkatkan sifat-sifat mikro-biota asli. Probiotik adalah kultur mikroorganisme hidup mono atau campuran, yang menginduksi efek menguntungkan pada inang dengan meningkatkan sifat mikroflora asli Kultur bakteri yang terbunuh serta metabolit bakteri telah dimasukkan dalam definisi probiotik Pakan unggas yang mengandung mikroba probiotik semakin banyak dipertimbangkan sebagai suplemen pakan dalam diet unggas. Bakteri adalah yang paling umum digunakan sebagai probiotik daripada jamur. Dua genera bakteri sering dilaporkan termasuk bakteri asam laktat dari genus Lactobacllus dan Bifidobacterium Bakteri lain yang telah dilaporkan digunakan, meskipun pada tingkat yang lebih rendah pada probiotik unggas dan hewan termasuk Bacillus , Enterococcus , Streptococcus , Lactococcus , Pediococcus , Saccharomyces cerevisiae dan Toulopsis sphaerica dll. Selain itu, berbagai jamur obat termasuk jamur dan ragi telah digunakan sebagai probiotik potensial pada hewan ternak termasuk unggas
Cara kerja probiotik meliputi; pengecualian kompetitif antagonisme mikroba dan modulasi imun

Efek probiotik pada kinerja pertumbuhan dan efisiensi konsumsi pakan: Dimasukkannya mikroba basa langsung Bacillus dapat meningkatkan berat badan, pertambahan bobot badan, dan konsumsi pakan dalam ayam pedaging bila dibandingkan dengan kelompok kontrol Mikroba umpan langsung berbahan dasar Bacillus amyloliquefaciens (DFM) menunjukkan kenaikan berat badan, konsumsi pakan, dan peningkatan kecernaan bahan kering (DM), protein kasar (CP) dan energi kotor (GE) yang lebih baik daripada kontrol dan bisa menjadi alternatif untuk pemacu pertumbuhan antibiotik dalam diet broiler Penelitian ini lebih lanjut menunjukkan bahwa DFM berbasis Bacillus amyloliquefaciens meningkatkan struktur usus dan menghasilkan permukaan penyerapan yang lebih besar, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan tinggi villus dan tinggi villus untuk crypt rasio kedalaman di segmen usus kecil yang berbeda dibandingkan dengan diet kontrol bebas promotor pertumbuhan antibiotik . Selain itu, Jayaraman et al melaporkan bahwa dimasukkannya Bacillus subtilis dalam diet ayam pedaging menyebabkan tinggi villus yang lebih baik dan tinggi villus ke crypt depth ratio yang terkait dengan penyerapan nutrisi yang lebih baik. Suplementasi makanan dengan probiotik yang mengandung Enterococcus faecium dilaporkan sebagai peningkatan retensi nutrisi dan pengurangan ekskresi nutrisi, yang mengarah pada peningkatan kecernaan nutrisi dan mengurangi emisi ammonia ekskreta pada ayam petelur Ayam broiler yang diberi makan Bacillus subtilis , memiliki kenaikan berat badan yang lebih besar (BWG) daripada yang diberi makan dengan diet kontrol dilaporkan oleh Hosseindoust et al Suplementasi direct-fed microbials (DFM) sebagai probiotik yang mengandung campuran Lactobacillus reuteri , Bacillus subtilis dan Saccharomyces cerevisiae secara signifikan meningkatkan pertambahan berat badan broiler selama 0-21 hari. Asupan pakan berkurang, sedangkan konversi pakan meningkat secara signifikan ketika burung diberi makan DFM pada usia 0-7 hari Probiotik diet secara signifikan meningkatkan asupan pakan dan pertambahan berat pada fase starter hanya dilaporkan oleh Cengiz et al Peningkatan asupan pakan dan konsumsi air dicatat pada ayam petelur yang diberi pakan kultur campuran probiotik cair (LPMC) yang mengandung dua jenis mikroorganisme, Lactobacillus dan spesies Bacillus Zhang dan Kim melaporkan peningkatan berat badan dan FI pada ayam yang diberi probiotik multistrain dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberi diet basal. Peningkatan berat badan yang signifikan pada ayam pedaging yang diberi probiotik Lactobacillus , Bifidobacterium , Coliforms dan Clostridium sp. dilaporkan oleh Song et al Abdel-Raheem et al melaporkan bahwa berat badan secara signifikan lebih tinggi dicatat pada ayam broiler yang menerima probiotik. Mansoub melaporkan peningkatan yang signifikan dalam berat badan ayam pedaging yang diberi makan Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus casei . Suplementasi probiotik ( Saccharomyces cervisiae ) pada ayam pedaging, pada level 1.2 dan 3 2% telah secara signifikan meningkatkan kenaikan berat badan, konsumsi pakan dan efisiensi konversi pakan Dalam beberapa penelitian, mikroba makan langsung berbasis- Bacillus dilaporkan memiliki efek menguntungkan pada pertumbuhan hewan dan unggas dan efisiensi konversi pakan
Sebaliknya probiotik makanan tidak berpengaruh signifikan terhadap berat badan hidup, konsumsi pakan dan rasio konversi pakan Injeksi bakteri probiotik terutama B. subtilis ke dalam cairan ketuban tidak berpengaruh pada kinerja pertumbuhan ayam broiler Jerzsele et al melaporkan tidak ada pengaruh mikroba yang diberi makan langsung sebagai probiotik pada kinerja ayam pedaging. Hasil dari penelitian oleh Babazadeh et al menunjukkan bahwa probiotik tidak memiliki efek positif yang signifikan terhadap asupan pakan, berat badan dan rasio konversi pakan (FCR) pada ayam pedaging. Hassanein dan Soliman melaporkan nilai FI dari kelompok perlakuan berbeda kurang lebih sama dan kurang signifikan dengan kawanan lapisan yang diberi makan dengan Saccharomyces cerevisiae . Ramasamy et al melaporkan bahwa suplementasi kultur probiotik Lactobacillus tidak mempengaruhi asupan pakan, produksi telur atau massa telur ayam selama periode 48 minggu. Konsumsi pakan dan pertambahan berat badan tidak dipengaruhi oleh suplementasi probiotik.

Efek Probiotik pada produksi telur : 
Suplementasi probiotik menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam produksi telur, ketebalan cangkang telur dan kecernaan nutrisi ( bahan kering nitrogen dan energi ) pada unggas petelur. Produksi HEN/hari tertinggi dan berat telur dalam lapisan yang ditambah dengan kultur campuran probiotik yang mengandung dua jenis mikroorganisme, spesies Lactobacillus dan Bacillus dilaporkan bahwa unggas petelur yang diberi probiotik secara signifikan meningkatkan total asam lemak tak jenuh total kuning telur, total omega 6 dan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), termasuk asam linoleat dan alfa-linolenat serta secara signifikan menurunkan kolesterol kuning telur, total asam lemak jenuh s bila dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan kadar asam lemak esensial (EFA) (asam linoleat dan asam alfa-linolenat) dapat ditingkatkan melalui suplementasi dengan probiotik. Dalam penelitian selanjutnya, menentukan kemanjuBacillus subtilis dan inulin, secara individu atau dalam kombinasi. Hasil penelitian menunjukkan efek menguntungkan dari suplementasi diet dengan probiotik (0,10%), inulin (0,10%) atau simbiotik pada kinerja telur, kualitas kulit telur dan retensi kalsium pada ayam tua. Makanan Pediococcus acidilactici sebagai suplemen probiotik tidak secara signifikan mempengaruhi berat badan, asupan pakan dan produksi telur ayam tetapi peningkatan berat telur, ketebalan kulit telur, berat kulit telur, berat relatif kulit telur dan berat jenis telur dan meningkatkan rasio efisiensi pakan per kilogram telur Selain itu, Hassanein dan Soliman menunjukkan bahwa produksi telur yang signifikan lebih tinggi dicatat pada lapisan Hyline ditambah dengan probiotik Saccharomyces cerevisiae . Selain itu, dalam beberapa penelitian, ayam petelur yang diberi makan dengan probiotik menemukan produksi telur yang lebih besar, berat telur dan ketebalan kulit telur yang lebih tinggi daripada ayam yang memberi makan diet tanpa probiotik

Sebaliknya probiotik makanan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi telur dan massa telur tetapi efek signifikan dicatat pada berat telur Tidak ada peningkatan yang signifikan dalam produksi telur dan berat telur unggas yang dilengkapi dengan probiotik mengandung Lactobacillus acidophilus Efek positif probiotik pada parameter kualitas kulit telur tidak diamati pada unggas petelur yang diberi Probiotik ditambah dengan dinding sel ragi Kualitas Albumen sering diukur terutama untuk menilai kesegaran telur. Unit Haugh adalah unit yang paling umum digunakan untuk mengukur kualitas telur albumen. 

Pengaruh Probiotik Pada Mikroflora Usus Unggas :
Bahwa probiotik yang mengandung kultur Lactobacillus dapat mengendalikan populasi patogen dan mengubah flora gastrointestinal. Dalam penelitian terbaru menyatakan bahwa injeksi bakteri probiotik khususnya B. subtilis ke dalam cairan ketuban memiliki efek menguntungkan pada ekspresi gen ileal MUC2 dan populasi bakteri selama minggu pertama pasca penetasan pada ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strain probiotik menurunkan populasi Escherichia coli secara signifikan dan meningkatkan populasi bakteri asam laktat selama minggu pertama paska penetasan. Park et al melaporkan bahwa suplementasi probiotik ( Enterococcus faecium DSM 7134) menghasilkan pengurangan jumlah coliform fecal yang signifikan dibandingkan dengan kontrol. Lei et al menemukan bahwa inklusi makanan dari mikroba makan langsung (DFM) menurunkan populasi Escherichia coli dalam sekum pada hari ke 21 dan 42 bersamaan dengan populasi Lactobacillus yang meningkat pada kelompok DFM dibandingkan dengan kelompok kontrol dan antibiotik. Latorre et al melaporkan bahwa ayam yang diberi makan Bacillus -DFM menunjukkan penurunan yang signifikan dalam jumlah bakteri Gram-negatif dan anaerob dalam kandungan duodenum dibandingkan dengan kontrol. Populasi Lactobacillus spp. pada ampela secara signifikan lebih tinggi dalam diet probiotik yang mengandung Bacillius subtilis dibandingkan dengan kontrol Salim et al menyatakan bahwa suplementasi makanan pada DFM mengurangi jumlah E. coli dan meningkatkan morfologi ileum ayam broiler. Suplementasi makanan dari probiotik meningkatkan jumlah Lactobacillus ekskreta dan menurunkan jumlah Escherichia coli dibandingkan dengan ayam yang diberi makan diet tanpa probiotik Probiotik ( Bacillus subtilis C-3102) secara signifikan meningkatkan jumlah Lactobacillus di sekum, ileum dan ekskreta, serta mengurangi jumlah Escherichia coli di sekum dan ekskreta, dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, suplementasi probiotik juga cenderung mengurangi jumlah Clostridium perfringens di usus besar dan ekskreta, sementara secara linier mengurangi jumlah Salmonella dalam sekum, ileum, usus besar dan ekskreta, dibandingkan dengan kontrol Lourenco et al menunjukkan bahwa pemberian Bacillus subtilis menurunkan populasi Salmonella secara signifikan dalam usus broiler. Saluran pencernaan ayam bebas dari mikroorganisme sebelum menetas; Penempatan awal bakteri menguntungkan dalam usus dapat mempersiapkan kondisi yang cocok untuk membangun mikroflora normal dan meningkatkan kualitas dan kesehatan usus Lee et al menyatakan bahwa dibutuhkan 2-4 minggu untuk konsorsium mikroba yang stabil dalam usus ayam. Selama periode kolonisasi mikroba pada saluran pencernaan ayam (GIT) ini, anak-anak ayam terpapar pada risiko dijajah oleh organisme patogen ketika kekebalan mereka rendah. Mikroorganisme patogen yang umumnya dikaitkan dengan penyakit unggas yang menyebabkan kerugian ekonomi adalah protozoa Eimeria yang menyebabkan koksidiosis dan bakteri berikut Salmonella , E. coli , Streptococcus , Clostridium perfringens, dll. Infeksi mikroba telah mengakibatkan penurunan berat badan anak ayam, kematian, produksi telur dan daging yang buruk. Di sisi lain, ketika GIT ayam menjadi dijajah oleh mikroba menguntungkan, itu mempengaruhi penyerapan nutrisi dan vitamin, peningkatan kinerja, pencegahan reaksi inflamasi. Terlihat bahwa penambahan probiotik pada ransum ayam broiler meningkatkan kecernaan nutrisi dan meningkatkan komposisi mikroflora caecal Ada sekitar bakteri CFU g pencernaan usus dan melalui studi molekuler mengidentifikasi 640 spesies milik 140 genera dan keanekaragaman flora mikroba ayam GIT tergantung pada beberapa faktor termasuk komposisi makanan, usia ayam, berkembang biak, lokasi geografis dan bagian spesifik GIT seperti usus kecil, ileum, sekum Pada saat jatuh tempo, GIT ayam cukup beragam yang sebagian besar terdiri dari bakteri dan pada tingkat lebih rendah protozoa dan jamur. Spesies probiotik yang termasuk Lactobacillus
Streptococcus , Bacillus , Bifidobacteriu Enterococcus Aspergillus Candida dan Saccharomyces memiliki efek menguntungkan pada modulasi mikroflora usus dan penghambatan patogen pada unggas Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa memberi makan ayam pedaging dan unggas lapis den
Sedangkan Bahan yang di gunakan :
Extra 99 Plus

1 Daun Kelor 2 Kg
2 Daung Sirih 2.5 Kg
3 Daun Pepaya 2 Kg
4 Sereh Wangi 2 Ikat
5 Daun insulin 2 Kg
6 Kayu Manis 1 Kg
7 Adas Wangi ½ Kg
8 Jinten ½ Kg
9 Kunyit 20 Kg
10 Jahe Emprit 5 Kg
11 Temulawak 10 Kg
12 Temuireng 5 Kg
13 Bawang Putih 1 Kg
14 Lengkuas 1 Kg
15 Brotowali 5 Kg
16 Sambiloto 2 Kg
Enzim
1 Buah Nanas 2 Kg
2 Buah Alpukat 2 Kg
3 Buah Pepaya 2 Kg
4 Umbi Jalar 2 Kg
5 Asam Jawa 2 Kg
6 Madu Pait 1 Liter
Akar Akaran
1 Akar Kacang Tanah 1 Kg
2 Akar Bambu 1 Kg
3 Akar Enceng Gondok 1 Kg
Starter
1 Ragi Tempe 2 Bungkus
2 LAB 2 Liter
3 FAA 10 Liter
4 Air Kelapa 200 Liter
5 Air Bersih 300 Liter
6 Molase 3 Liter
7 EM4 2 Liter

Cara Membuat :
Cuci bersih semua bahan lalu giling sampai benar-benar halus, tambahkan air Bersih lalu saring  proses ini sampai hasil saringan jernih. Rebus air hasil saringan tambahkan bahan nomor 6, 15 dan 16 setelah mendidih saring lagi kedalam Reaktor Degister
Selanjutnya masukkan semua bahan yang lain Fermentasi selama 2 minggu

Baca Juga : Cara Membuat LAB

Untuk Cara Membuat Enzim akan kita bahas pada artikel berikutnya.
Dosis Pemakaian 15 ml/liter
1 Minggu 2 atau 3 kali
Saya rasa sampai di sini pembaca bisa menyimpulkan spesifikasi bakteri Apa saja yang bisa kita gunakan untuk membuat Probiotik ternak.
Mungkin kalau pembaca ada yang ingin di tanyakan bisa langsung komentar
Atau chat langsung dengan Admin

Saung Ternak Mandiri
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

SCHEMA PEMURNIAN DUA BREEDER BERBEDA

SCHEMA 
PEMURNIAN DUA BREEDER BERBEDA


Sebelum melihat Sekema Persilangan ini yang perlu saya jelaskan adalah :
Skema ini hampir sama dengan yang satu Breeder hanya yang berbeda adalah ini menggabungkan lebih dari satu breeder dengan Jalan di murnikan terlebih dulu baru di Cross Breed
Keuntungan dari Skema ini kita akan mendapatkan sifat sifat unggul dari macam macam Breeder dalam satu Populasi.

Sedangkan kelemahan Skema ini adalah waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dan dibutuhkan ketelitian dalam melakukan persilangan di setiap generasi .jika kesalahan di lakukan atau terjadi kesalahan dalam dalam memasangkan maka akan berakibat set back/ mulai dari awal lagi.

Hasil akhir dari Pemurnian ini adalah sama, jadi untuk memperbanyak kita hanya perlu mengawinkan masing-masing dari kedua kelompok tersebut. Skema pada artikel ini juga bisa untuk menyilangkan 4 breeder yang berbeda sekaligus Contoh misalnya : Breeder A diambil jantan nya. Breeder B diambil Betina-Nya. Breeder C Jantan dan Breeder D Betina. 

Perhatikan Anakan yang di hasilkan harus sesuai dengan karakter induknya. 
Skema ini juga bisa digunakan untuk membuat Burung Puyuh jenis baru/Hebrid misalnya Puyuh petelur vs Puyuh Pedaging mungkin akan menghasilkan Puyuh yang pertumbuhan-Nya lebih cepat dari Jenis puyuh yang lain.

Urutan pemurnian bagian skema untuk menghasilkan Galur Murni haruslah simetris beraturan bila anda mendapatkan jalur yang menyimpang itu patut di pertanyakan hasil akhir-Nya yang di peroleh.

Pengertian Pemuliaan Ternak
Pemuliaan merupakan terjemahan langsung dari istilah bahasa Belanda: veredeling; Inggris: breeding) merupakan kegiatan manusia dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus memperbaiki produksi atau kualitasnya. Dalam kegiatannya, pemuliaan sejak abad ke-20 menerapkan banyak prinsip dan metode genetika serta ilmu-ilmu turunannya .

Pemuliaan tidak persis sama dengan penangkaran. Dalam penangkaran, kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk menghasilkan keturunan tanpa disertai dengan usaha memperbaiki populasi. Suatu program pemuliaan pasti mencakup aspek penangkaran, tetapi bukan sebaliknya. Penangkaran dilakukan dengan tujuan menjaga kemurnian suatu galur, ras, atau kultivar, serta dalam menjaga kelestarian populasi hewan dan tumbuhan yang terancam punah di alam liar. Praktisi pemuliaan dan penangkaran masing-masing disebut sebagai pemulia dan penangkar.

Baca Juga : Belajar Terntang Persilangan Hewan Ternak

Berdasar denotasi dan konotasi ilmu, pemuliaan ternak adalah suatu cabang ilmu biologi, genetika terapan dan metode untuk peningkatan atau perbaikan genetik ternak. Pemuliaan ternak diartikan sebagai suatu teknologi beternak yang digunakan untuk meningkatkan mutu genetik. Mutu genetik adalah kemampuan warisan yang berasal dari tetua dan moyang individu. Kemampuan ini akan dimunculkan setelah bekerja sama dengan pengaruh faktor lingkungan di tempat ternak tersebut dipelihara.

Pemunculannya disebut performans atau sehari-hari disebut sebagai produksi dan reproduksi ternak, contohnya antara lain produksi susu, telur, daging, berat lahir, pertambahan berat badan, berat sapih dan jumlah anak sepelahiran. Kemampuan genetik ternak, dapat juga disebut kemampuan bereproduksi dan berproduksi, tidak dapat dilihat, tetapi dapat ditaksir. 

Prinsip dasar pemuliaan ternak mengajarkan bahwa kemampuan genetik di wariskan dari tetua ke anak, secara acak. Diartikan bahwa tidak ada dua anak, apa lagi lebih yang memiliki kemampuan yang persis sama kecuali pada kasus monozygote identical twin (dua anak berasal dari satu sel telur). Kemampuan tersebut selanjutnya akan dimunculkan dalam bentuk produksi yang terukur di bawah faktor lingkungan yang tertentu.

Kemampuan genetik tersebut secara sederhana dapat digambarkan sebagai lingkaran kecil yang terletak di dalam lingkaran yang lebih besar. Lingkaran yang lebih besar adalah gambaran pemunculan kemampuan genetik di bawah lingkungan seluas daerah antara dua lingkaran tersebut. Apabila lingkaran lingkungan kita perbesar pemunculan kemampuan genetik tidak akan dapat melampaui batas lingkaran besar. Hal ini disebabkan pemunculan kemampuan genetik itu ada batasnya, yang dikontrol oleh banyak faktor. Setiap individu memiliki gambaran lingkaran kecil dan besar yang berbeda. Kalau faktor kontrol tersebut tidak ada maka seekor kelinci akan dapat dibesarkan menjadi seekor sapi. Tidak demikian yang dimaksud dengan kemampuan genetik. Kalau lingkaran lingkaràn kita kecilkan, maka pemunculan kemampuan genetik akan ikut mengecil.

Pada penerapan pemuliaan ternak hal yang pertama dikatakan pemborosan sedang peristiwa kedua dikatakan kebodohan. Masalah yang dihadapi dalam penerapan pemuliaan ternak, bagaimana dapat mengurangi pemborosan dan tidak menjalankan kebodohan. Masalah selanjutnya, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan untuk memunculkan kemampuan genetik tersebut ?

Apa yang dapat dilakukan ada dua hal, yakni mengontrol pewarisan kemampuan genetik melalui seleksi dan sistem perkawinan. Selanjutnya diikuti dengan penyediaan faktor lingkungan yang sesuai sampai tingkat yang sebaik mungkin dan masih menguntungkan secara ekonomis. Apa yang tidak mungkin dilakukan adalah memunculkan kemampuan genetik di luar batas yang dimungkinkan. 

Pemuliaan ternak dapat ditinjau sebagai suatu metode, maka dalam mencapai tujuan memerlukan unsur-unsur pengamatan, percobaan, definisi, penggolongan, pengukuran, generalisasi, serta tindakan lainnya. Selanjutnya metode tersebut juga membutuhkan langkah-langkah penentuan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, penurunan kesimpulan dan pengujian hasil. Oleh karena itu pengembangan pemuliaan ternak memerlukan penelitian dan penerapan hasil penelitian yang berkelanjutan. Siapapun yang tertarik akan meningkatkan peranan dan pemanfaatan pemuliaan ternak harus mulai dengan mendalami dasar dan prinsip teori genetika terapan dan melanjutkan dengan penelitian serta penerapan hasil penelitiannya. 

Sejarah Singkat Perkembangan Pemuliaan Ternak
Dalam berbagai kepustakaan dapat ditelusuri bahwa pemuliaan ternak dikembangkan mulai tahun 1760 dan dilaksanakan oleh Robert Bakewell di Inggris. Pengembangan dimulai dengan ternak kuda, domba dan sapi. Keberhasilannya terletak pada tiga hal, yaitu pertama, dia telah menetapkan sasaran yang dia inginkan misal mendapatkan sapi potong yang berbentuk pendek dan cepat dewasa yang waktu itu belum ada. Kedua, dia tidak menjual ternak jantan tetapi meminjamkannya kepada peternak lain dan peminjam mengembalikannya apabila pejantan tersebut mewariskan mutu genetik yang baik. Ketiga, membiakkan ternak yang baik dengan yang baik, tanpa menghiraukan hubungan kekerabatan yang ada. Sebagai akibatnya sering dilaksanakan perkawinan silang dalam yakni perkawinan antar saudara. Silang dalam tersebut mengarah dihasilkannya trah yang relatif murni, meskipun tanpa diikuti pencatatan.

Metode Backewell ditiru secara luas dan mulai ditetapkan syarat-syarat trah. Trah yang relatip murni tersebut dibawa ke Amerika, kemudian dibiakkan murni dan disilangkan dengan rumpun lokal. Asosiasi trah mulai dibentuk pada periode 1870 - 1900, mempunyai andil besar dalam pengembangan pemuliaan ternak atau perbaikan genetik ternak. Periode ini ditandai dengan pengembangan buku registrasi untuk menjamin kemurnian trah diikuti dengan semangat kompetitif oleh berbagai asosiasi trah. Terjadilah penyisihan ternak berdasar kemurnian trah sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh asosiasi meskipun belum berdasar pada keunggulan genetik. Namun tetap diakui bahwa sumbangan asosiasi tersebut sangat besar terhadap perkembangan peternakan di Amerika.

Periode setelah asosiasi trah adalah pengembangan inseminasi buatan (IB). Spallanzani pada tahun 1780 melaksanakan IB pada anjing, kemudian pada 1899 di Rusia dikembangkan pada ternak dan mulai 1930 di coba di Eropa. Inseminasi buatan pada sapi perah di mulai 1938 oleh Perry di New Jersey Dairy Extension Service. Ide lB menyebar ibarat seganas api dan banyak dibentuk organisasi atau kelompok IB. 

Periode setelah 1971 keberhasilan IB mulai dilaporkan oleh Departemen Pertanian Amerika. Dilaporkan bahwa IB telah digunakan pada 8643.089 ekor sapi, 3620 pejantan digunakan untuk menginseminasi rata-rata 3620 ekor sapi betina (7 juta lebih sapi perah dan 1 juta lebih sapi pedaging). Pada tahun 1971 penggunaan semen beku mulai didaftar. Sampai 1987 Program lB telah dilaporkan dapat membantu meningkatkan efektivitas penerapan pemuliaan ternak dengan seleksi dan sistem perkawinan.

Manfaat Pemuliaan Ternak
Pemuliaan ternak (animal breeding) merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari aplikasi cara-cara meningkatkan mutu genetik ternak. Pada usaha peternakan, sebaik apapun pengelolaan (management) dan pakan (feeding) yang diberikan kepada ternak, tetapi bila mutu genetik ternak rendah, maka produktivitas yang diperoleh tidak akan optimal. Dua prinsip dasar untuk meningkatkan mutu genetik ternak, adalah dengan melakukan program pemuliaan melalui yaitu sistem seleksi dan perkawinan (selection and mating systems). 

Seleksi dapat menyebabkan perubahan keragaman genetik, tergantung dari cara seleksi yang digunakan. Seleksi  pada ternak  bertujuan mengubah frekuensi gen dari suatu populasi ternak. Seleksi secara langsung mengakibatkan ragam genetik berkurang sampai tercapainya keadaan konstan pada suatu generasi tertentu. Dengan seleksi terarah suatu sifat yang dikehendaki maka mutu genetik dapat ditingkatkan.

Perkawinan silang atau persilangan merupakan jalan pintas untuk memperoleh individu-individu yang memiliki sejumlah sifat unggul yang dipunyai oleh kedua bangsa tetuanya. Seperti diketahui, apa yang diharapkan dari persilangan adalah adanya efek heterosis dalam beberapa sifat produksi sehingga melebihi rataan kedua bangsa tetuanya. Metoda kawin silang digunakan untuk memperoleh individu yang memiliki sifat produksi unggul dalam waktu singkat.

Perkawinan silang dapat meningkatkan produktivitas dan mutu genetik, namun membutuhkan biaya besar dan harus dilakukan secara bijak dan terarah, karena dapat mengancam kemurniaan ternak asli. Karena itu, upaya seleksi dapat dianggap sebagai pilihan yang baik dan rasional. Perbaikan mutu genetik biasanya bersifat permanen dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. 

Ruang Lingkup Ilmu Pemuliaan Ternak Meliputi : 
  • Peranan Ggenetika, karena genetika merupakan disiplin ilmu yang mendasari perkembangan dan aplikasi pemuliaan ternak. 
  • Sifat kualitatif dan sifat kuantitatif pada ternak untuk menggambarkan sifat-sifat produksi ternak pada populasi tertentu. 
  • Parameter genetik yang penting yaitu: heritabilitas, repitabilitas dan  korelasi genetik beberapa sifat ternak. 
  • Pendugaan nilai pemuliaan ternak
  • Seleksi pada ternak secara umum
Dasar sistem perkawinan pada ternak secara umum, yaitu perkawinan antar ternak yang berkerabat dan tidak berkerabat, Istilah-Istilah Dalam Pemuliaan Ternak :

  • ANALISIS KORELASI : Mempelajari  hubungan  antara dua sifat yang diamati atau  mengukur, 
  • ANALISIS REGRESI : Digunakan  untuk  menganalisa  bentuk  hubungan  antara  dua  peubah
  • FREKUENSI GEN : Proporsi dari semua lokus untuk pasangan gen, atau rangkai alel ganda dalam suatu sifat yang  diduduki oleh satu gen tertentu.
  • FREKUENSI GENOTIPE : Proporsi atau persentase terhadap genotipe-genotip dalam populasi
  • RANDOM MATING : Perkawinan  antara  individu  hewan  ternak/  secara  random  (acak)  dalam populasi
  • RANDOM DRIFT : Kesalahan pengambilan sampel dalam populasi yang kecil, disebabkan karena peristiwa cuplikan sampel secara kebetulan (acak)
  • POPULASI : Keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian
  • UKURAN POPULASI : Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi
  1. POPULASI CONTOH : Himpunan  bagian  dari  populasi,  atau merupakan  bagian  yang  diambil  dari suatu populasi
  2. PENGUJIAN HIPOTESIS : Untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh (observasi) sesuaidengan nilai
  3. RUMUS BINOMIUM : Rumus untuk mencari frekuensi gennya dari keseimbangan genotipe
  4. MIGRASI Perpindahan atau masuknya bahan genetik baru kedalam populasi awal, atau dari satu populasi ke populasi lain
  5. SELEKSI : Suatu  tindakan  untuk  memilih  ternak  yang  dianggap  mempunyai  mutu genetik yang baik untuk dikembangbiakkan  lebih lanjut serta memilih ternak yang  dianggap  kurang  baik  untuk  disingkirkan  dan  tidak  dikembangbiakkan lebih lanjut
  6. SELEKSI ALAM : Seleksi yang terjadi melalui suatu proses “survival of the fittest”
  7. SELEKSI BUATAN : Seleksi  yang  dilakukan  manusia  dan  diarahkan  sedemikian  rupa  sehingga hasilnya sesuai dengan kepentingan manusia
  8. SELEKSI INDIVIDU : Seleksi yang dilakukan berdasarkan pada fenotipe dari individu-individu
  9. FENOTIPE : Suatu sifat tunggal atau kombinasi sifat atau indeks dari beberapa sifat
  10. SELEKSI SILSILAH : Merupakan  salah  satu  cara  seleksi  dengan  menggunakan  informasi  atau performans  keluarganya  untuk  pengambilan  keputusan  dalam  melakukan seleksi
  11. SELEKSI FAMILI : Seleksi  dengan  menggunakan  performans  dari  saudar  yaitu saudara sebapak/seinduk atau saudara kandung 
  12. SELEKSI ANTAR KELUARGA : Seleksi  yang  didasrkan  rerata  performans  dari  setiap  keluarga  seluruh  atau sebagian dari keluarga yang terbaik dan yang dipilih
  13. SELEKSI DI DALAM KELUARGA : Seleksi  yang  dilakukan  atas  dasar  performans  masing-masing  individu di setiap keluarganya
  14. UJI ZURIAT : Salah  satu  cara  untuk menduga  nilai  pemuliaan  dari  seekor  pejantan  atas dasar penampilan anaknya
  15. TANDOM SELECTION : Seleksi yang dilakukan pada satu sifat terlebih dahulu yang dijalankan selama berapa generasi
  16. INDEPENDENT CULLING LEVEL : Seleksi  terhadap  berbagai  sifgat  yang  dilakukan  secara  bersamaan  dalam generasi yang sama
  17. INDEX SELECTION : Pada sistem ini semua ternak dinilai untuk semua kriteria yang diseleksi
  18. OUT CROSSING : Sistem  perkawina  yang  tidak  berkerabat  tetapi  masih  dalam  bangsa  yang sama
  19. CROSS BREEDING : Sistem perkawinan pada ternak yang berbeda bangsa
  20. SPECIES HIBRIDISASI : Persilangan antara dua spesies yang berbeda
  21. GRADING UP : Perkawinan  pejantan  murni  dari suatu  bangsa  dengan  betina  yang  belum dideskripsikan  dengan  keturunan  betina  dari  generasi  ke  generasi  atau perkawinan back cross yang terus menerus.
  22. LINE CROSSING : Pekawinan ternak-ternak dari dua galur inbreed dari bangsa yang sama
  23. PERSILANGAN TUNGGAL : Persilangan antar bangsa induk dengan satu jenis bangsa pejantan
  24. PERSILANGAN BALIK (BACK CROSS) : Hasil  persilangan  dengan  bangsa,  F1nya  disilang  balik  dengan  salah  satu tetuanya untuk memperoleh proporsi darah tertentu
  25. SILANG ROTASI (CRISS CROSSING) : Persilangan  antara  dua  bangsa  atau  lebih  dengan  tekhnik  back-cross terhadap salah satu bangsa secara bergantian
  26. INTENSITAS SELEKSI : Perbedaan  rata-rata  dari  kelompok  terpilih  yang  dinyatakan  dalam simpangan baku
  27. DIFERENSIAL SELEKSI : Jumlah  kelebihan  dari  individu-individu  yang  terpilih  terhadap  ata-rata populasi
  28. KEMAJUAN GENETIK : Respon seleksi per generasi
  29. STANDAR DEVIASI FENOTIPE : Simpangan baku yang merupakan akar dari ragam fenotifik
  30. GEN : Unit  keturunan  pokok.  Digunakan  secara  bergantian  dengan  istilah  factor keturunan
  31. HIBRIDA : Keturunan dari tetua yang genetis murni untuk satu pasang atau lebih faktor-faktor keturunan yang berlainan
  32. GENOTIPE : Susunan genetis dari suatu individu
  33. DOMINAN : Satu anggota dari  satu pasang  faktor  keturunan atau gen-gen  yang efeknya muncul  sebagian  atau  seluruh  dalam  fenotipe  dengan  tidak  memandang anggota  lain  yang menjadi  pasangan  dari  pasangan  atau  rangkaian  factor tersebut
  34. RESESIF : Faktor keturunan yang efeknya  tidak  terlihat apabila bersama-sama dengan anggota dominan dari pasangan atau rangkaian faktor itu
  35. HOMOZIGOTE : Individu  yang  genetis  murni  untuk  anggota  dari  pasangan  atau  rangkaian faktor keturnan tertentu
  36. HETEROZIGOTE : Individu yang membawa anggota yang  tidak sama dari suatu pasangan atau rangkaian faktor keturunan tertentu
  37. SEGREGASI : Pemisahan anggota dari satu pasang faktor pada saat pembetukan sel benih
  38. ALLEL : Anggota dari satu pasang (rangkaian) faktor keturunan
  39. EPISTASIS : Interaksi dimana  yang  satu mengalahkan  atau menutupi pekerjaan  gen  lain yang bukan sealael
  40. MULTIPLE ALELES : Rangkaian  tiga  gen  atau  lebih  yang  dapat  menempati  satu  lokus  tertentu pada kromosom
  41. HUKUM HARDY-WEINBERG : Hukum  yang menyatakan  bahwa  dalam populasi  yang  besar  dimanan  tidak terjadi seleksi, tidak terjadi migrasi dan  tidak  terjadi mutasi dan perkawinan secara  acak.  Frekuensi  gen dan  genotipik  akan  tetap  sama dari  generasi  ke generasi
  42. LOKUS TAK BERANGKAI : Dua  pasang  atau  lebih  faktor-faktor  yang memisah  bebas  dalam  pewarisan berkelakuan menurut hukum pemisahan secara acak
  43. LOKUS BERANGKAI : Apabila  dua  lokus  atau  lebih  pada  pasangan  kromosom  yang  sama,  yaitu berangkai,  pendekatannya  kearah  keseimbangan  diperlambat  sepadan dengan kedekatan gen berangkai itu
  44. MUTASI : Perubahan dalam gen atau bagian kromosom menjadi bentuk baru
  45. MANIPULASI DNA : Cara lebih lanjut untuk mengubah frekuensi gen
  46. KROMOSOM : Pembawa bahan keturunan yang diwariskan dari generasi ke generasi
  47. DNA : Suatu zat kimia kompleks dengan molekul sangat besar yang dapat berbeda-beda strukturnya dalam jumlah yang tidak terbatas
  48. 56. SIFAT KUALITATIF : Suatu sifat dimana individu-individu dapat di klasifikasikan kedalam satu dari dua  kelompok  atau  lebih  dan  pengelompokan  itu  berbeda  jelas  satu  sama lainnya
  49. SIFAT KUANTITATIF : Suatu sifat dimana individu-individu tidak ada pengelompokan yang jelas
  50. INVERSI : Satu bagian dari kromosom menjadi terbalik dan mengubah susunan gen
  51. DUPLIKASI : Satu  bagian  dari  kromosom  putus  dan  kemudian melekat  kembali  kepada anggota  lain  dari  pasangan  kromosom  itu  dengan  akibat  dengan  akibat duplikasi dari bagian itu.

Gambar atau potert kromosom yang telah digunnting dan disusun dari yang besar ke yang kecil

Untuk melihat Skema persilangan ini silahkan klik Tombol Sekema Sekema di bawah ini


Demikian Penjelasan singkat tentang Skema Persilangan ini, semoga bermanfaat
Bersambung Kesema Berikutnya. 

Saung Ternak Mandiri
Hanif Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

SALMONELLA PARATIFOID PENYEBAB PENYAKIT BERAK KAPUR ( PULLORUM DESEASE )

Salmonella Paratifoid Penyebab Penyakit Berak Kapur ( Pullorum Desease )



Penyakit pullorum , juga disebut Salmonella pullorum dan diare putih basil (BWD), disebabkan oleh bakteri  Salmonella pullorum. Meskipun ayam adalah inang alami  Salmonella pullorum , burung lain juga dapat terinfeksi. Ada laporan infeksi pada kalkun, puyuh, ayam mutiara, burung pegar, bebek, merpati, burung pipit, kenari, bullfinches, dan burung beo. Infeksi oleh  Salmonella pullorum juga telah dilaporkan pada babi, sapi, kucing, anjing, rubah, cerpelai, kelinci, dan marmut.
Penyakit pullorum dapat dimasukkan ke dalam kawanan oleh burung liar, mamalia, dan lalat. Dalam kawanan, infeksi menyebar melalui kontak burung-ke-burung, serta melalui kanibalisme bangkai yang terinfeksi, kontaminasi luka, dan kontaminasi tinja pada pakan, air, dan serasah. Lebih penting lagi, bakteri dapat ditransfer melalui telur, sehingga anak ayam yang menetas dari kawanan yang terinfeksi juga dapat terinfeksi. Ayam betina yang telah pulih dari penyakit pullorum biasanya menularkan bakteri ke sepertiga telurnya.

TANDA KLINIS
Ketika menetas dari telur yang terinfeksi, anak ayam dan anak ayam mulai sakit dan mati dalam beberapa minggu setelah menetas. Anak ayam dan anak ayam yang terkena dampak meringkuk di dekat sumber panas dan lemah, dengan nafsu makan yang buruk dan pertumbuhan terhambat. Mereka biasanya membuat suara kicau dan mengintip yang melengking. Anak ayam yang terinfeksi memiliki kotoran putih berkapur dan anak ayam yang terkena sering memiliki lubang ventilasi putih yang "ditempelkan". Tanda-tanda penyakit mungkin tidak muncul selama lima sampai sepuluh hari pertama. Sebagian besar kematian terjadi pada minggu kedua atau ketiga kehidupan.

PERLAKUAN
Pengobatan penyakit pullorum tidak layak. Unggas yang sembuh memiliki kecenderungan untuk menjadi pembawa bakteri. Yang terbaik adalah mengurangi populasi kawanan yang dites positif Salmonella pullorum

PENCEGAHAN DAN KONTROL
Untuk mencegah penyakit pullorum, dapatkan unggas atau telur tetas dari tempat penetasan yang berpartisipasi dalam Rencana Peningkatan Unggas Nasional (NPIP). Jangan mencampur flok bersertifikat NPIP dengan burung yang tidak bersertifikat. Pertahankan program biosekuriti yang ketat.

Serangkaian teknik inovatif, baik di tingkat petani maupun di pabrik pemrosesan, saat ini sedang dipelajari di Australia dan di tempat lain. Karena teknik ini divalidasi dan disetujui, teknik ini akan diadopsi oleh industri dan akan menambah kemampuan industri untuk menyediakan produk unggas yang aman dan sehat.


CATATAN Pullorum adalah penyakit yang dapat dilaporkan. Jika Anda mencurigai ternak Anda mengidap penyakit ini, hubungi dokter hewan negara bagian Anda.

Demikian Penjelasan singkat tentang Pullorum Desease ini, semoga bermanfaat

Saung Ternak Mandiri
Hanif Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573

Kontak Person

TIPS MERACIK PAKAN PUYUH PETELUR YANG BAIK DAN BENAR SENDIRI UNTUK PEMULA

PAKAN PUYUH PETELUR YANG BAIK DAN BENAR SENDIRI UNTUK PEMULA


PAKAN PUYUH PETELUR YANG BAIK DAN BENAR SENDIRI UNTUK PEMULA - Adalah hewan yang sangat peka terhadap suara, sehingga kebisingan dan suara hiruk pikuk yang terjadi di lingkungan sekitarnya menyebabkan puyuh mudah stress. Sehingga dapat menyabkan penurunan produksi. Namun sekarang banyak peternak yang menggunakan ada kebisingan yang tingkat tidak wajar seperti petir, petasan dan sound system burung puyuh sudah terbiasa dan resiko burung puyuh stres kecil. Sedang untuk posisi kandang yang baik yaitu menghadap ketimur untuk memberikan kesempatan matahari pagi masuk kedalamnya, sehingga ruangan kandang menjadi sehat dan cukup terang serta dapat membunuh kuman penyebab penyakit.
Atap kandang tidak dibuat dari seng karena dapat menumbulkan kebisingan, secara umum ukuran kandang koloni bagi puyuh berukuran 1 x 1 m, dengan tinggi sekitar 30 – 35 cm. untuk memudahkan pengambilan telur, sebaiknya lantai kandang dibuat agak miring sekitar 10 atau 20 derajat. Kandang koloni dapat dibuat bertingkat 3 – 5 tingkat.
Dibawah alas kandang koloni yang berada di bagian atas sebaiknya ditempatkan penampung kotoran agar tidak mengotori kandang koloni dibawahnya.untuk kepadatan kandang puyuh yang sudah bertelur adalah 45 ekor/m2. Kandang harus dibersihkan setiap hari. Untuk mengurangi bau kotoran yang timbul.
Kebutuhan jumlah pakan rata – rata bagi puyuh sebagai berikut : 

UMUR BURUNG PUYUH
KEBUTUHAN NUTRISI PEREKOR PERHARI

Para peternak biasanya menggunakan pakan pabrik yang menurut mereka lebih praktis, namun banyak juga Peternak yang mencampur pakan pabrik dengan bahan baku local untuk menurunkan biaya pakan, sepeti bekatul, tepung jagung dan bungkil kedelai.
Kebutuhan kadar Protein untuk DOQ mencapai 25%, Puyuh Grower 20 – 22% untuk Puyuh Layer 18 – 20%. Ada kalanya jatah pakan sudah habis, tetapi puyuh masih berkeinginan untuk makan, bisanya pada malam hari, maka penabahan pakan di luar jatah masih dapat ditoleransi sampai 10%.
Penambahan Ransum diatas 10% tidak ekonomis. Selain itu, Puyuh masih membutuhkan asupan gizi / nutrisi ternak yang lengkap yang tidak terdapat pada formula pakan diatas, untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi telurnya. Sehingga target yang kita harapkan dari budidaya puyuh bisa tercapai, yaitu memiliki produksi telur yang optimal.
Air minum diberikan tidak terbatas, jika sudah habis harus diisi kembali. Gunakan air yang bersih, bebas dari logam dan mikroorganisme patogen. Tempat penampungan air pun dibuat tidak terbuat dari bahan yang mudah berkarat.
Berikut ini adalah Kandungan Nutrisi Bahan lokal yang bisa kita gunakan untuk memodifikasi pakan Pabrik yang semakin Maha
Kandungan Nutrisi Pabrikan :

  • Protein kasar (19-21%)
  • Serat kasar (6%)
  • Air (12%)
  • Lemak (4-7%)
  • Abu (13%)
  • Kalsium (2,7-3,3%)
  • Fosfor (0,6-0,8%)
Formula Self Mixed
Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha peternakan puyuh, selain faktor bibit dan manajemen pemeliharaan. Pakan sebagaimana hewan ternak lainnya berfungsi sebagai penyuplai Nutrisi agar burung puyuh bisa bertahan hidup. Oleh karena itu, zat gizi dalam pakan  harus mencukupi, diantaranya energi metabolis, air, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, abu, kalsium, fosfor dan asam amino lysine, methionin, cystin. berikut disajikan mutu pakan untuk puyuh :

Selain standar mutu pakan puyuh, Peternak juga perlu mengetahui kebutuhan nutrisi bagi burung puyuh berbagai Fase agar usaha yang kita jalankan berhasil sesuai yang diharapkan. 
Berbagai Formula Pakan Puyuh
Untuk peternakan burung puyuh baik pembibitan, petelur maupun pedaging, perlu disesuaikan dengan kondisi ketersediaan bahan baku secara kontinyu. Bila tidak tersedia secara lengkap atau terdapat kesulitan dalam penyediaan bahan baku, sebaiknya peternak
Mencampur sendiri (self mixing) antara bahan baku utama (jagung, bekatul) dengan pakan ayam/itik pabrikan. Berikut disajikan pilihan ramuan/formula pakan puyuh :
Kandungan nutrisi Formula Pakan Puyuh I tersebut adalah :
Energi Metabolis Kkcal/kg, air (maks) 13%, protein kasar 18,3%, lemak kasar (maks) 4,6%, serat kasar 3,7%, abu (min) 2,7%, kalsium (min) 3,3%, fosfor (min) 0,7%, lysine (maks) 0,4% dan methionin (min) 0,2%.
Kandungan nutrisi Formula Pakan Puyuh II tersebut adalah energi metabolis 2.725 Kkal/kg, air (maks) 12%, protein kasar (maks) 18,5%, lemak kasar (maks) 4,6%, serat kasar 5,9%, abu (min) 10%, kalsium (min) 3,1%, fosfor (min) 0,7%, lysine (maks) 0,9% dan methionine (min) 0,9%.
Pemberian Pakan Puyuh
Pemberian pakan puyuh perlu disesuaikan dengan umur dan kebutuhan ternak puyuh tersebut, dengan tujuan mengefisienkan penggunaan pakan. Pada Tabel 6. berikut disajikan jumlah pemberian pakan menurut umur puyuh:
Pemberian pakan untuk anak puyuh (DOQ) dua kali per hari, yaitu pada pagi dan siang hari masing-masing setengah jatah, sedangkan untuk puyuh remaja (growing) dan dewasa (laying) cukup diberikan satu kali (pagi hari).
Banyak kok produk pakan puyuh petelur yang diproduksi oleh pabrikan pakan besar. Seperti Charoen Phokpand, Java Comfeed, Wonokoyo, dan masih banyak yang lainnya. Selain ketiga pabrik besar tersebut, masih ada beberapa produk dari pabrik yang lain.
Seperti PT. Mulia Profeed, yang ada di Purwodadi Jawa Tengah dan UAB yang ada di Bekasi Jawa Barat.
Selebihnya mungkin masih banyak, tapi saya tidak bisa menyebutkannya satu per satu. Masing – masing produk pakan puyuh petelur tersebut ada yang berhasil di pasaran dan ada yang kurang berhasil.
Maksud saya, beberapa produk pakan puyuh mudah untuk diperoleh dan banyak yang menjualnya. Sedangkan beberapa produk yang lain, cukup sulit untuk dijumpai atau hanya di wilayah tertentu peredarannya.
Beberapa merk pakan puyuh petelur yang banyak beredar di pasaran adalah sebagai berikut.
PP-3 (Pt. Wonokoyo Jaya)
Kandungan nutrisinya adalah sebagai berikut.
BP104-Bravo (PT. Charoen Phokpand)
Informasi mengenai produk ini cukup sulit ditemukan. Sehingga saya belum menemukan informasi kandungan nutrisi dan harganya. Jika Anda mengetahuinya, silahkan share di kolom komentar, kalau berkenan.
SINTA – (PT. Sinta Prima Feedmil)

Pakan puyuh petelur SINTA ini digunakan untuk puyuh layer usia 5 minggu ke atas. Pabriknya ada di Cileungsi Bogor sedangkan kantor administrasinya ada di Jakarta. Sepertinya pakan ini lebih mudah ditemukan untuk wilayah jawa barat. Pakan ini ada dua bentuk. Pertama dalam bentuk tepung dan yang kedua, crumble. Tapi keduanya memiliki kandungan nutrisi yang sama. Dari sumber websitenya, kandungan nutrisinya ada pada tabel di bawah ini.

Untuk harganya, menurut review dari sebuah blog yang saya baca, harganya memang di atas rata – rata.
ProQuail (PT. Mulia Profeed)

Pakan puyuh petelur ini dibuat oleh PT. Mulia Profeed. Lokasi produksinya di Purwodadi, Jawa Tengah.
Informasi kandungan nutrisi lengkapnya belum bisa saya berikan. Tapi sepertinya kalau produk pakan ternak sudah didistribusikan, kandungan nutrisinya sudah memenuhi standard.
Harga pakan puyuh petelur ini cukup terjangkau. Per 50 kg nya harganya sekitar 300 ribuan. Harga ini berdasarka observasi online yang saya lakukan.
Sejauh ini, hanya itu produk pakan puyuh petelur yang bisa saya informasikan. Kalau ada tambahan produk lain silahkan tambahkan di komentar.
Harga Pakan Puyuh Murah?
Kalau mengharapkan pakan puyuh jadi buatan pabrik, dengan harga murah, kok sepertinya tidak bakalan ada ya.
Karena kecenderungan selama ini, harga pakan tidak pernah turun. Akan tetapi selalu naik.
Hal ini karena bahan penyusun pakan yang digunakan, sebagian banyak didatangkan dari luar negeri. Berarti, harganya bahan bakunya naik turun dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global. Lalu, berapa harga pakan yang sesuai untuk usaha budidaya puyuh petelur?
Berdasarkan analisa usaha ternak puyuh yang pernah saya buat, maksimal harga pakan puyuh adalah 7500 rupiah.
Kalau harga per kg pakannya bisa di bawah itu, masih ada peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Saat ini menurut perkiraan saya, harga pakan puyuh yang tersedia harganya berkisar antara 5500 – 7000 rupiah.
Biasanya, harga pakan yang sedikit lebih mahal, ada bahan tambahannya yang membuat pakan menjadi lebih berkualitas.
Bahan tambahan ini sulit untuk ditiru oleh peternak – peternak kecil seperti kita. Kalau kita membuat ransum sendiri, kita bisa memperoleh harga pakan puyuh petelur dengan harga di bawah 5500 rupiah.
Nanti akan saya uraikan pada bagian bawah artikel ini.
Formula Pakan Puyuh
Untuk membuat pakan puyuh, bahan bakunya harus terdapat protein, karbohidrat, lemat, serat dan mineral. Protein sebaiknya diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Kalau memaksakan hanya protein nabati, tetap bisa. Tapi biasanya hasilnya tidak sebagus kalau ada protein hewaninya.
Biasanya, bahan baku untuk membuat pakan adalah Tepung Ikan, Bungkil Kelapa, Bungkil Kedelai, MBM (meat bone mill), Rape Seed, Poltry by produk, Tepung Daun, DL-Metionin, tepung bulu, minyak nabati, bungkil kelapa, pollard, bungkil kacang tanah, canola, tepung daun, vitamin, calcium, fosfat, dan trace mineral. Pilihlah bahan yang mudah diperoleh, harganya murah dan stoknya ada untuk waktu yang cukup lama.
Cara mudahnya adalah membuat ransum puyuh petelur dengan cara seperi membuat ransum untuk ayam petelur.
Yaitu, bahan–bahannya adalah konsentrat ayam petelur, katul dan jagung.
Hal ini karena jarang sekali produk konsentrat khusus untuk puyuh petelur.
Di bawah ini akan saya berikan informasi mengenai pakan puyuh petelur yang bisa dijadikan pakan alternatif.
Cara Membuat Pakan Puyuh
Sebelum membuat pakan puyuh petelur sendiri, pertama kali yang harus kita ketahui adalah kebutuhan nutrisi pakan puyuh.Kita bisa melihatnya di artikel analisa usaha ternak puyuh.Karena saya tidak ingin Anda repot, maka saya berikan saja gambarnya di bawah ini.
Kandungan nutrisi pada gambar tersebut akan kita jadikan patokan untuk membuat pakan puyuh petelur selanjutnya.
Metode Penyusunan Ransum Trial And Error
Misalnya kita akan membuat pakan dari konsentrat, jagung dan katul.
Kita harus tahu kandungan nutrisi dari ketiga bahan tersebut. Kandungan nutrisinya adalah sebagai berikut.

NAMA
MEAIRPROTEINLEMAKSERATCaPHOSFOR
JAGUNG3360 Kcal/kg10-13%0,9-12%4,1 %2,2 %0,02%0,29%
KATUL1850 Kcal/Kg11-13%10-12%4,9%15,3%0,08%0,29%
K 1442500Kcal/Kg13%32-37%3,5%6-8%3-4%1-1,5%

Misalnya kita buat ransum sebanyak 10 kg, maka masing – masing untuk konsentrat, jagung dan katulnya adalah 5 kg, 4 kg dan 1 kg.
Sekarang, kita hitung kandungan nutrisi dari pakan tersebut.
Menghitungnya Dengan Menggunakan Rumus Ini.
BP:TR x NBP = NN.
BP adalah jumlah bahan pakan. Dalam hal ini, BP untuk konsentrat adalah 5 kg, jagung 4 kg dan katul BP nya adalah sebanyak 1 kg.
TR adalah total ransum. Dalam hal ini total ransumnya adalah 10 kg.
NBP adalah nilai nutrisi bahan pakan. Ini nilai nutrisi seperti protein kasar, lemak, serat dan seterusnya.
Nilai NBP untuk setiap bahan yang akan kita gunakan sudah ada di atas.
Sedangkan NN adalah nilai nutrisi dari ransum yang sudah kita buat.
Cara menghitungnya bisa dilihat di bawah ini.
Cara Menghitung Kandungan Protein Pakan
Kandungan Protein Dari Jagung
(4 kg : 10 kg) x 9% = 3,6 %.
Kandungan Protein dari katul
(1 kg : 10 kg) x 10,1% = 1,01%
Kandungan Protein dari Konsentrat
(5 kg : 10 kg) x 31% = 15,5 %
Kemudian jumlah semua kandungan protein dari setiap bahan pakan. Totalnya adalah 3,6 % + 1,01 % + 15,5 % = 20,01 %.
Cara menghitung energi metabolisme pakan
Energi Metabolisme dari Jagung
(4 kg : 10 kg) x 3360 Kcal/kg = 1344 Kcal/kg.
Energi metabolisme dari katul
(1 kg : 10 kg) x 1850 Kcal/kg = 185 Kcal/Kg
Energi Metabolisme dari Konsentrat
(5 kg : 10 kg) x 2500 Kcal/kg = 1250 Kcal/Kg.
Kemudian jumlahkan semua energi metabolisme masing – masing bahan pakan. 1344 Kcal/kg + 185 Kcal/Kg + 1250 Kcal/Kg = 2779 Kcal/Kg.
Seperti itu. Cara yang sama persis bisa digunakan untuk menghitung lemak, serat, Ca dan P.
Pakan puyuh petelur buatan sendiri, jadi lebih murah
Sekarang kita hitung biaya pakan yang kita buat sendiri.
Harga konsentrat kalau kita belinya langsung banyak, 1 sak misalnya, kita bisa dapat harga 7500 rupiah per kgnya.
Kalau kita butuh konsentrat sebanyak 5 kg, maka biayanya adalah 37500 rupiah.
Harga jagung misalkan 3500 rupiah per kg dan katul 2500 per kgnya.
Harga jagung untuk 4 kg adalah 14 ribu.
Kemudian total semua harganya.
37500 + 14000 + 2500 = 54000 rupiah.
Jadi, per kg nya pakan yang kita buat adalah 5400 rupiah per kilonya.
Pakan Puyuh Petelur Alternatif
Pakan puyuh dengan bahan di atas itu sangat sederhana. Kalau mau susunan bahan yang lebih lengkap bisa menggunakan komposisi di bawah ini.
Komposisi dari formula pakan puyuh petelur ini nanti, pernah digunakan dalam penelitian. Tapi untuk mudah tidaknya untuk mendapatkan bahannya, saya tidak bisa menjaminnya.
Formula Pakan Puyuh 1
Komposisi bahan pakan penyusunnya adalah: 
Jagung 30%,
Dedak 35%,
SBM 10,05%,
Poultry meat meal (PMM) 18,3%,
Premix 0,2%,
Lisin 0,1%,
Metionin 0,1% dan Kapur 0,24%.
Dengan komposisi pakan seperti ini, menurut analisis laborat, kandungan nutrisinya seperti pada gambar ini.

SBM itu soybean meal atau kita lebih mengenalnya dengan bungkil kedelai. Sedangkan PMM ( Poultry Meat Meal)  Tepung Daging.
Misalkan kita akan membuat ransum sebanyak 10 kg dengan komposisi di atas, maka masing–masing bahan jumlahnya adalah sebagai berikut:
Jagung 3 kg, harganya 3500/kg.
Dedak 3,5 kg, harganya 2500/kg.
SBM 1,005 kg, harganya 12000/kg.
Poultry meat meal (PMM) 1,83 kg, harganya 6500/kg
Premix 0,02 kg atau 20 gram, harganya 40000/kg
Lisin 0,01 kg atau 10 gram, harganya 35000/kg
Metionin 0,01 kg atau 10 gram, harganya 65000/kg.
Kapur 0,024 kg atau 24 gram, harganya 2000/kg.
Kemudian biaya yang kita keluarkan untuk membuat ransum seperti ini adalah.

Pakan Puyuh Petelur
Seperti itu biaya untuk membuat ransum pertama ini.
Harga per kg nya tinggal dibagi 10 saja. Jadinya adalah sekitar 4500 an.
Harga bahan di atas adalah harga yang saya peroleh berdasarkan observasi online yang saya lakukan.
Mungkin harga di lapangan akan sedikit berbeda.
Formula Pakan Puyuh 2
Selain formula pakan di atas, formula lain bisa menggunakan bahan seperti ini.

Jagung 49%,
Bungkil Kedelai 38%,
Tepung ikan 7,5%,
MBM 3,5 %,
CPO 0,5 %,
DCP 0,2
CaCO3 1 %
Dl Metionin 0,3 %.
Dengan komposisi pakan seperti ini, menurut analisis laborat kandungan nutrisinya seperti pada gambar ini.


Kandungan Nutrisi Pakan Puyuh Petelur
Misalkan kita akan membuat ransum sebanyak 10 kg dengan komposisi di atas, maka masing–masing bahan jumlahnya adalah sebagai berikut :
Jagung 4,9 kg, harganya 5500/kg.
SBM atau Bungkil Kedelai 3,8 kg, harganya 12000/kg.
Tepung Ikan 0,75 kg atau 750 gram, harganya 10000/kg
MBM 0,35 kg atau 350 gram, harganya 15000/kg
CPO 0,05 kg atau 50 gram, harganya 15000/kg
DCP 0,02 kg atau 20 gram, harganya 7500/kg.
CaCO3 0,01 kg atau 10 gram, harganya 2000/kg.
Dl Metionin 0,03 kg atau 30 gram, harganya 65000/kg.
Kemudian biaya yang kita keluarkan untuk membuat ransum seperti ini adalah.
Contoh Biaya Pembuatan Pakan Puyuh Petelur
Biaya per kg nya sedikit lebih mahal. Tapi, kandungan proteinnya lebih tinggi. Sebenarnya nilai protein kasarnya terlalu tinggi.
Kita bisa menguranginya dengan metode trial dan error seperti yang sudah saya tuliskan di atas. Tinggal diganti Presentasi komposisinya dan dihitung sampai sesuai nilai yang diinginkan.
Membuat pakan puyuh fermentasi
Menurut saya, menggunakan pakan puyuh fermentasi untuk puyuh petelur sangatlah beresiko. Hal ini karena kalau proses pembuatannya tidak tepat, bisa – bisa yang tumbuh dan berkembang malah bakteri yang merugikan. Lihat saja di artikel ini, beberapa resiko yang mungkin bisa terjadi saat pembuatan pakan fermentasi.
Silase pakan kambing, keuntungan membuat pakan fermentasi juga mengharuskan kita mengeluarkan ekstra waktu dan tenaga. Tapi tidak masalah. Saya tidak ingin membuat Anda kecewa. Berikut ini ada sebuah penelitian yang menggunakan pakan fermentasi untuk digunakan sebagai pakan puyuh petelur.
Tapi pakannya tidak full pakan fermentasi. Pakan fermentasi tersebut hanya digunakan sebagai pengganti sebagian dari pakan komersial.
Tujuannya supaya biaya pakan bisa sedikit lebih murah tapi produksi telurnya tetap normal. Bahan pakan yang difermentasi adalah onggok, ampas tahu dan tepung ikan. Yang difermentasi adalah onggok dan ampas tahunya saja. Untuk tepung ikannya tidak perlu.
Proses pembuatan fermentasi menggunakan kapang Rizhopus Oligosporus. Kapang ini biasanya digunakan untuk membuat tempe. Bisa dibeli secara online. Harganya sekitar 20 ribuan. Bisa dicek di google.
Cara fermentasi onggok dan ampas tahu
Perbandingan antara onggok dan ampas tahu adalah 60%:40%.
Kalau jumlah onggok dan ampas tahunya sebanyak 5 kg, maka onggoknya 3 kg dan ampas tahunya 2 kg.
Onggok dalam kondisi sudah kering dan ditepung halus.
Sebelum difermentasi, onggok dan ampas tahu disterilkan. Caranya dikukus selama 30 menit. Dihitung dari air mendidih.
Setelah itu, didinginkan sampai suhu ruang.
Setelah dingin, kapang kemudian ditaburkan dan dicampurkan sampai merata. Kemudian disimpan dalam wadah, misalnya plastik. Proses fermentasinya berlangsung secara aerob. Jadi plastiknya bisa dilubangi kecil kecil menggunakan lidi. Persis kaya pas membuat tempe.
Lama fermentasi dilakukan selama 5 hari.
Setelah fermentasi selesai, onngok dan ampas tahu dijemur sampai kering.
Ini belum selesai. Setelah kering, bahan yang sudah difermentasi tersebut kemudian dicampur dengan tepung ikan.
Untuk 5 kilogram bahan fermentasi tersebut, tepung ikannya sebanyak 2 kg. Kalau bahan yang akan difermentasi tidak 5 kilogram, cara menghitungnya bisa pakai rumus ini.
Tepung ikan (kg) = (onggok + ampas tahu) kg : 2,5.
Kalau jumlah total onggok dan ampas tahu 20 kg, maka tepung ikannya sebanyak 8 kg.
Takaran pakan puyuh fermentasi
Menurut penelitian, takaran penggunaan pakan puyuh fermentasi di atas adalah 10% dari pakan komersial.
Jadi, untuk total pakan puyuh sebanyak 1 kg, 900 gram pakan komersial dan 100 gram pakan fermentasi.
Total pakan 10 kg, 9 kg pakan komersial dan 1 kg pakan fermentasi.
Kalau total pakannya 100 kg, 90 kg pakan komersial dan 10 kg pakan fermentasi.
Hasil dari penelitian
Dari uji coba yang dilakukan, konsumsi pakan dari puyuh tidak mengalami masalah dengan penambahan pakan fermentasi ini.
Puyuh yang diberi pakan full pakan komersial, konsumsi ransumnya adalah 23,3 gram/ekor/hari sedangkan produksi telurnya sebanyak 81,5 %.
Sedangkan puyuh dengan pakan komersial plus pakan fermentasi, konsumsi ransumnya 24 gram/ekor/hari dengan produksi telur sebanyak 81,2%.
Apakah dengan penambahan pakan ini bisa lebih hemat?
Menurut perhitungan saat itu, pakan puyuh yang ada 10% pakan fermentasi ini bisa lebih hemat sekitar 160 rupiah per kg nya.
Dengan harga sekarang dan metode trial dan error di atas, kita bisa menghitungnya sendiri untuk harganya saat ini.
Saya kira cukup sekian untuk artikel ini, semoga ada manfaatnya.
Sampai jumpa lagi minggu depan.

Demikianlah sekilas tentang pentingnya pemberian pakan untuk ternak puyuh, dalam rangka pengembangan industri puyuh di Indonesia, semoga bermanfaat.

Saung Ternak
Hanif Miftahul Huda
D/a : Jl. K Mustajib RT 001/002 Kel Kunir Kec Dempet
Kab Demak Jawa Tengah 59573
Kontak Person